Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Risiko Keracunan Pestisida dan Pemeriksaan Kesehatan pada Ibu Hamil Prayudhy Yushananta; Iwan Sariyanto; Yetti Anggraini; Mei Ahyanti; Enro Sujito; Bambang Murwanto
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 3: Agustus (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i3.177

Abstract

Abstrak: Keracunan pestisida merupakan masalah kesehatan yang kritis pada pertanian hortikultura, akibat dari penggunaan dosis berlebihan, cara penanganan yang salah, dan tidak menggunakan APD secara lengkap. Salah satu efek kronis keracunan pestisida adalah anemia. Pada kehamilan, anemia menyebabkan gangguan pertumbuhan intrauterin sehingga bayi lahir BBLR dan pendek (stunted). Pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang risiko paparan pestisida, serta memeriksa kadar kolinesterase dan Hb. Penyuluhan dengan penilaian diberikan kepada 50 orang ibu hamil, dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kesehatan. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikans pada sebagian besar peserta (p-value kurang dari 0,01). Pada pemeriksaan kesehatan, didapatkan sebanyak 30% ibu hamil mengalami keracunan pestisida dan 16% anemia, menunjukkan paparan pestisida yang tinggi dan perlindungan diri yang rendah. Pada akhir kegiatan, seluruh peserta diberikan buku saku tentang pengelolaan pestisida yang aman, sebagai media pembelajaran dan perluasan informasi. Sebanyak 500 eksemplar juga diserahkan kepada Dinas Kesehatan Lampung Barat, untuk dibagikan kepada ibu hamil di kecamatan lainnya. Penyuluhan yang disertai dengan penyampaian bukti gangguan kesehatan telah mampu memicu perubahan perilaku sasaran, terlihat dari peningkatan penggunaan APD selama bekerja, dan pemeriksaan kehamilan. Pengabdian diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak mitra.Abstract: Pesticide poisoning is a critical health problem in horticultural agriculture due to excessive doses, wrong handling methods, and incompletely using PPE. One of the chronic effects of pesticide poisoning is anemia. In pregnancy, anemia causes intrauterine growth disorders, so that the baby is born LBW dan stunted. This community service aims to increase pregnant women's knowledge about pesticides' risks and check cholinesterase dan Hb levels. Counseling with assessments was given to 50 pregnant women, followed by taking blood samples for health checks. The services results showed a significant increase in knowledge in most participants (p-value less than 0.01). On the medical check, it was found that 30% of pregnant women experienced pesticide poisoning dan 16% anemia, indicating high pesticide exposure dan low self-protection. At the end of the activity, all participants were given pocketbooks on safe pesticide management as a medium for learning and expanding information. A total of 500 copies were also handed over to the West Lampung Health Office to be distributed to pregnant women in other districts. Counseling accompanied by the delivery of evidence of health problems has triggered changes in the target behavior, as seen in the increased use of PPE during work dan antenatal care. The service is expected to be carried out sustainably and involves many partners.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti; Sarip Usman; Bambang Murwanto; Enro Sujito
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan yang penting, karena menyumbang sekitar 4.800 kematian anak-anak balita di seluruh dunia. Dengan incidence 11%, diare menjadi penyebab kematian kedua pada anak balita di Indonesia. Pencegahan dan pengendalian diare utamanya melalui intervensi air minum dan jamban sehat. Kegiatan ini bertujuan melakukan perubahan perilaku BABS dengan empat tahap; membangun kesepahaman, persamaan persepsi, penyuluhan, dan pendampingan rumah tangga sasaran. Pada akhir tahapan, dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan, hambatan, dan rencana tindak lanjut. Dikembangkan juga konsep “berbagi peran” terhadap seluruh mitra pengabdian. Kegiatan ini menghasilkan 16 buah jamban sehat dan diakses 21 rumah tangga. Hasil ini menandakan bahwa seluruh rumah tangga di Kelurahan Segala Mider telah menggunakan jamban sehat. Penerapan konsep “berbagi peran” mampu menghasilkan luaran sesuai target, membentuk sistem kerja gotong royong pada penerima manfaat, dan perbaikan tata nilai. Diperlukan komitmen bersama dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini, serta dukungan pihak-pihak lain secara luas.