Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016 Indah Budiarti; Abdul Jabar
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v2i3.42

Abstract

Gaya belajar siswa merupakan salah satu unsur yang penting yang harus diperhatikan dalam proses belajar untuk mewujudkan tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan. Bobbi DePorter dan Mike Hernacki dalam bukunya Quantum Learning mengatakan bahwa gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antar pribadi, dengan begitu gaya belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengolah informasi sehingga akan mempengaruhi prestasi yang dicapai (DePotter, 1999:110). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan gaya belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional dan expost facto dengan pendekatan kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS. Hasil Penelitian yaitu Tidak Terdapat pengaruh signifikan gaya belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016.
Pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa SMP Abdul Jabar
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v4i1.77

Abstract

Mathematics learning in schools today is still limited as a process of delivering knowledge about mathematics. On the other hand, the assumption that mathematics is a difficult subject causes students to be lazy to learn mathematics and the low involvement of students in the learning process To give more opportunities for students to actively learn now developing models of learning. One of the guided Inquiry learning models that can make students active in solving problems. The purpose of this research is to know the students' mathematical reasoning ability in rectangular material in class VIIC SMP Negeri 2 Kandangan 2016/2017 lesson year with Guided Inquiry learning model. This study was conducted using classroom action research (PTK) in 2 cycles with 6 meetings. The subjects of this study were students of class VIIC SMP Negeri 2 Kandangan with the number of students 25 people consisting of 15 men and 10 women, and objects in this study the ability of mathematical reasoning, data collection techniques used tests. Technique of data analysis in this research use mean value and percentage.Research result in quadrilateral study by using Guided Inquiry model on class VIIC student of SMP Negeri 2 Kandangan show student's mathematical reasoning ability increase from qualification enough in cycle I become qualification well once in cycle II.
Problem-solving ability in solving linear program story problems based on Polya procedures Muhammad Royani; Abdul Jabar; Benny Nawa Trisna; Winda Agustina; Noviana Nina Lupiana
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v8i2.1899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah cerita program linier berdasarkan prosedur Polya pada taruna tingkat II SMKN 1 Kapuas Kuala jurusan multimedia. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan pemecahan masalah taruna berkemampuan tinggi dapat melaksanakan empat langkah pemecahan masalah Polya dengan sangat baik, yaitu memahami masalah, merencanakan solusi, mengimplementasikan rencana solusi, dan memeriksa solusi. (2) Kemampuan pemecahan masalah taruna dengan kemampuan sedang sudah mulai menyelesaikan masalah berdasarkan prosedur Polya dengan mengambil langkah-langkah untuk memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali solusi. (3) Kemampuan pemecahan masalah taruna yang memiliki kemampuan rendah sudah mampu melakukan tahap memahami masalah dan merencanakan pemecahan masalah, namun subjek masih kurang dalam mengimplementasikan rencana solusi dan belum mampu kembali. memeriksa solusinya.
Pengenalan Etnomatematika dan Etnolinguistik Banjar Melalui Siaran RRI Pro 4 Banjarmasin Kalimantan Selatan Novia Winda; Ida Komalasari; Alimuddin A.Djdwad; Abdul Jabar; Noor Indah Wulandari; Akhmad Humaidi; Achmad Suwandi; Rizky Amaliani; Akhmad Syawaluddin
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Getting to know Banjar culture while learning mathematics (ethnomathematics) and getting to know Banjar culture as well as learning language (ethnolinguistics) is a new thing for people to love Banjar culture more. This service introduced ethnomathematics and ethnolinguistics to the wider community through Radio Republik Indonesia Banjarmasin. The broadcast that specifically talks about Banjar culture is the Baisukan Pandiran Event which is held every Monday at 09.00-10.00 WITA. This activity was carried out 4 times in a row regarding: a) ethnomathematics of Sultan Suriansyah Mosque, b)Ethnomathematics in Kuntau Martial Arts in South Kalimantan, c) Ethnolinguistics of Religion and Beliefs of the Banjar People, and d) Ethnolinguistics of Traditional Arts of the Banjar People.