Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENYULUHAN TENTANG PENGGUNAAN DAUN KELOR ( Moringa oleifera ) DAN PAC (Poly Aluminium Cloride ) DALAM MENURUNKAN ZAT ORGANIK PADA AIR GAMBUT Gervacia Jenny Ratnawaty; Ratih Indrawati; Maulidiyah Salim
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 1 (2022): BUDIMAS : VOL. 04 NO. 01, 2022
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v4i1.3789

Abstract

Air bersih merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Air gambut berwarna kecoklatan karena kandungan bahan organik yang tinggi. Pada daerah bergambut, umumnya air permukaan yang tersedia sebagai sumber air baku masih sulit dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini dikarenakan air permukaan daerah tersebut berwarna kuning atau coklat dan mengandung bahan organik yang tinggi serta bersifat asam sehingga perlu pengolahan sebelum digunakan. Salah satu sumber air permukaan yang ada di Kalimantan Barat adalah air gambut yang mempunyai kekeruhan rendah, berwarna coklat tua sampai kehitaman (124 - 850 unit PtCo), kadar organik yang tinggi (138-1560 mg/L KMnO4), serta bersifat asam (pH 3,7 – 5,3) Bahan organik alami (natural organik matter, NOM) yang terdapat dalam air gambut akan memberikan estetika yang kurang baik pada warna, rasa dan bau air. Bahan organik alami dapat dihilangkan melalui beberapa proses pengolahan. Proses pengolahan yang paling umum dan ekonomis untuk mengurangi NOM adalah koagulasi dan flokulasi. Serbuk biji Kelor bertindak sebagai koagulan alami, mampu menjernihkan air keruh. Bahkan, serbuk biji Kelor ini dapat digunakan sebagai metode yang paling cepat dan sederhana untuk membersihkan air kotor. Metode pengabdian dilakukan dengan cara ceramah tentang Penggunaan Daun Kelor ( Moringa oleifera ) dan PAC ( Poly Aluminium Cloride) Dalam Menurunkan Zat Orgnik Pada Air Gambut di Desa Rasau Jaya Umum Kabupaten Kubu Raya. Hasil penyuluhan tersebut diharapkan masyarakat Desa Rasau Jaya Umum dapat memanfaatkan bahan alami daun kelor dalam proses menurunkan zat organic pada air gambut.
Identification and Analysis of Active Carotenoid Compounds From Entawak Fruit (Artocarpus Anisophyllus) Gervacia Jenny Ratnawaty; Ratih Indrawati; Jajar Pramata Syari
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 8, No 2 (2021): October 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v8i2.2984

Abstract

— Isolation and identification of active compounds from mentawak fruit (Artocarpus Anisophyllus) used a plant determination test to determine the plant content. Furthermore, the extraction process was carried out to obtain a crude extract of carotenoid pigments by maceration method using n-hexane as solvent. Furthermore, the obtained macerate was carried out by phytochemical tests to determine the content of the active compounds. The TLC test was carried out to confirm the presence of a positive group of compounds on phytochemical screening, and to determine the chromatographic profile of the extract.  The identification results showed that the phytochemicals showed that the active compounds contained in macerate were alkaloids, flavonoids, tannins and saponins. The KLT test results obtained an Rf value of 0.875. While the total carotenoid content using a spectrophotometer UV-Vis is 958 µg/ml.
The Effectiveness of Kesum Leaves (Polygonum Minus) In Reducing of Free Fatty Acids In Used Cooking Oil Gervacia Jenny Ratnawaty; Ratih Indrawati
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 7, No 2 (2020): October 2020
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v7i2.2715

Abstract

This study aims to determine the effect of adding kesum leaves (polygonum minus) to used cooking oil on reducing levels of free fatty acids. This type of research is quasi experimental. The population in this study is used cooking oil and the sample used is used cooking oil that has been added with the leaves of kesum with 5 treatments and replicated 5 times so that the total sample is 25.From the results, it was found that the average reduction in free fatty acid levels in used cooking oil before adding the leaves of kesum was 7,12%, which had added kesum leaves as much as 20 grams of 6.93%, 40 grams of 5.36%, 60 gr at 3.93%, 80 gr at 3.26% and 100 gr at 1.62%. The results of the analysis using linear regression test, it is known that the addition of 20 grams and 40 grams of p-value is 0.026 and 0.021 (p <0.05), respectively, so Ha is accepted, that is, there is a relationship between the effectiveness of leaves of kesum (polygonum minus) in reducing levels of fatty acid numbers. free of used cooking oil, namely the addition of 20 and 40 grams. Whereas in the addition of 60, 80 and 100 grams of kesum leaves there was no relationship that was shown with a p value> 0.05.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI GEL PEMBERSIH TANGAN EKSTRAK ETANOL MIDING (STENOCHLAENA PALUSTRIS) Ratih Indrawati
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 8, No 2 (2020): Meditory, Volume 8, No 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Analisis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/m.v8i2.1122

Abstract

Background Kalimantan is the largest island in Indonesia which has a tropical climate with abundant biological resources. Biodiversity has the potential to be used as medicinal plants. Plant extracts are preferred as antibacterial, one of which is miding plant (Stenochlaena palustris).Aim This study aims to find out the potential of miding plant extracts as an antibacterial against Staphylococcus aureus.Method Miding was extracted using maceration using 70% ethanol solvent. Ethanol miding extraction showed a yield of 3.12% (w / w).Result The extract obtained was carried out by phytochemical test, phytochemical test of miding ethanol extract showed the composition of alkaloid, flavonoid, stereoid, phenolic, and saponin groups.Conclusion Antibacterial activity test results using the well diffusion method. Formula 30%, 20 and 10%. Obtained inhibition zone diameter of 12.50 mm and 20% of 12.00 mm showed greater antibacterial activity compared to a comparison of only 10.02%.
ANALISIS DAYA HAMBAT FORMULA ANTISEPTIK GEL PEMBERSIH TANGAN DAUN MANGROVE TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus edy suwandi; Kamarudin; Ratih Indrawati; Emilda Sari; Sugito
Jurnal Ilmiah Umum dan Kesehatan Aisyiyah Vol. 8 No. 1 (2023): JAKIYAH VOL. 8 NO. 1 JUNI 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Politeknik Aisyiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang:  Penggunaan antiseptik tangan diperlukan sebagai salah satu upaya dalam menjaga kebersihan tangan. Namun antiseptik tangan yang beredar dalam pasaran terbuat dari bahan utama alkohol dengan konsentrasi ± 50% sampai 70%. Kandungan alkohol pada hand sanitizer apabila digunakan secara terus menerus dapat menimbulkan rasa terbakar, kulit kering, iritasi, dan tidak dapat digunakan pada kulit luka. Oleh karena itu, diperlukan antiseptik tangan berbahan dasar dari bahan alam yang mempunyai aktivitas daya hambat terhadap bakteri dan aman apabila diaplikasikan pada telapak tangan secara berulang. Salah satu bahan alam yang dapat bersifat sebagai antibakteri adalah daun Mangrove. Daun Mangrove mengandung senyawa bioaktif antibakteri jenis alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid dan glikosida yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus Tujuan: Penelitian bertujuan menjelaskan perbedaan daya hambat antara formula 1, formula 2 dan formula 3 antiseptik gel pembersih tangan daun Mangrove terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu quazi experiment. Pada penelitian menggunakan sampel antiseptik gel pembersih tangan daun Mangrove formula 1, formula 2 dan formula 3 dengan sepuluh kali replikasi setiap perlakuan. Untuk uji daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi Kirby Bauer. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, zona hambat yang terbentuk pada formula 1 rata-rata 9,90 mm, formula 2 rata-rata 12,80 mm dan formula 3 rata-rata 16,00 mm. Hasil analisis statistik menggunakan uji Friedman didapatkan p value = 0,000 < a 0,05. Simpulan: Terdapat perbedaan daya hambat antiseptik gel pembersih tangan daun Mangrove formula 1, formula 2 dan formula 3  terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Pemanfaatan Fitoremediasi Dengan Melati Air (Echinodorus palaefolius) Dalam Menurunkan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Air Linbah Karet Di Siantan Hilir Pontianak Rizki Zanuba Arifah; Linda Triana; Ratih Indrawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2023): MEI 2023
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v6i2.898

Abstract

Udara yang tidak bersih dapat membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Sisa udara yang dibuang oleh pabrik industri diantaranya adalah air limbah pabrik jika tidak diolah dengan optimal, sehingga dapat menurunkan jumlah oksigen dalam udara dan mengakibatkan nilai COD menjadi tinggi. Oleh karena itu diperlukan pengolahan yang relatif murah yaitu pengolahan dengan fitoremediasi menggunakan tanaman melati air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan fitoremediasi dengan variasi variasi perendaman melati air dalam menurunkan kadar COD pada air limbah karet di Siantan Hilir Kota Pontianak. Desain penelitian pencarian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimen.Pengolahan ini dilakukan dengan cara fitoremediasi dengan air limbah karet selama 4 hari, 8 hari, dan 12 hari. Hasil pengujian dengan melati air dapat menurunkan kadar COD mencapai 85,20% dari 660,83 mg/l menjadi 97,75 mg/l. Dengan metode pengukuran COD menggunakan Close Reflux . hasil Berdasarkan penelitian dan pengolahan data secara komputerisasi dengan uji Regresi Linier Sederhana diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05). Sehingga dapat diterima karena adanya pengaruh variasi lama perendaman dengan melati air dalam proses fitoremediasi dalam menurunkan kadar COD pada air limbah karet di Siantan Hilir Pontianak.