Hendrik Timadius
Sekolah Tinggi Teologi Bethel The Way

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Discipleship in Pandemic-Era in Indonesia: a Systematic Review Paulus Juan Setiadinata; Twin H. W. Kristyanto; Twin Yoshua R. Destyanto; Hendrik Timadius
PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 18 No 1 (2022): PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46494/psc.v18i1.181

Abstract

The COVID-19 pandemic has had an impact on the spiritual activities of Christians in Indonesia. However, various restrictions that have arisen due to the pandemic have not stopped church leaders from carrying out their ministry, including discipleship. March 2020 to September 2021, various studies have been carried out using various research methods to discuss discipleship during the pandemic. Thus, this research aims to conduct an extensive review on discipleship during pandemic era in Indonesia from 2020 to 2021 focuses on the model, criteria of teacher, and size of discipleship recommendations. This research used a systematic review method from previous research results that were inventoried and analyzed systematically in a synthesis. The search resulted in 20 articles from various journals, which were then filtered into 12 articles focus on discussing the model, teacher criteria, and discipleship size in Indonesia during the Covid-19 pandemic. Based on the analysis, it is concluded that family and cell group-based discipleship models, taught by the parents and church servants, with a slender size (one-on-one and one-to-many with maximum 12 of size) are most recommended to be applied in this pandemic era. All type of discipleship must have an orientation towards completing the Great Commission.
Prinsip Didaktik Pentakostal: Ekstraksi Teologis dan Pedagogis dari Paulo Freire Frans Pantan; Hendrik Timadius; Gernaida K. R. Pakpahan; Heru Cahyono
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 6, No 2: September 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v6i2.120

Abstract

In the past decade, Pentecostal scholars have continued to make improvements in all aspects of human life. This includes the world of education and ecclesiastical. The world of Pentecostal Education has undertaken a process of re-extraction of theology and its pedagogy. This process is carried out by absorbing the values echoed by Paulo Freire about the concept of Education which provides as much space as possible for the development of free thinking. Free thinking is meant by the spirit of social humanism with fellow human beings, not oppressing in the form of verbally or in deeds, and parallels between teachers and students. Whereas in ecclesiastical, the value of humanizing humans to understand humans as a whole is. The method used to collect data is descriptive qualitative with library studies. The results of the study found that the Freire concept was in the process of absorbing and being applied by Bethel School of Theology even though it had been modified into a Pentecostal Catechesis concept. Meanwhile, in an ecclesiastical context, GBI has adopted Freire's values in the form of humanizing training such as the Healing Movement Camp (HMC), I am a Christ Follower (SPK), and Doulos Camp. AbstrakDalam satu dekade terakhir, para cedikiawan Pentakosta terus melakukan pembenahan dalam segala aspek kehidupan umat. Termasuk didalamnya dunia Pendidikan dan gerejawi. Dunia Pendidikan pentakosta melakukan proses reekstraksi akan teologi dan pedagoginya. Proses ini dilakukan dengan menyerap nilai-nilai yang digemakan oleh Paulo Freire akan konsep Pendidikan yang memberikan ruang sebesar-besarnya untuk kepengembangan berpikir bebas. Berpikir bebas yang dimaksud adalah semangat humanisme sosial dengan sesama manusia, tidak melakukan penindasan dalam bentuk verbal maupun perbuatan, dan kesejajaran antara guru dan murid. Sedangkan dalam gerejawi, nilai memanusiakan manusia untuk memahami manusia secara utuh adalah. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kualitatif deskriptif dengan studi perpustakaan. Hasil penelitian menemukan bahwa konsep Freire sedang dalam proses menyerap dan aplikasi oleh Sekolah Tinggi Teologi Bethel meskipun telah dimodifikasi menjadi konsep Katekesis Pentakosta. Sedangkan dalam konteks gerejawi, GBI telah mengadopsi nilai Freire dalam bentuk pelatihan memanusiakan manusia seperti Healing Movement Camp (HMC), Saya Pengikut Kristus (SPK), dan Doulos Camp. 
Strategi PAIKEM Terpadu pada Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di era Pandemi Covid-19 Yuel Sumarno; Apin Militia Christi; Febie Yolla Gracia; Anastasia Runesi; Hendrik Timadius
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v4i2.274

Abstract

Menerapkan strategi pembelajaran merupakan peran penting dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Kristen di masa pandemi Covid-19. Tujuannya ialah meningkatkan perserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang beragam secara kreatif, efektif dan efesien. Maka strategi yang cocok digunakan selama pandemi Covid-19 adalah strategi PAIKEM terpadu. Penulis akan melakukan analisis dan mendefinisikan strategi PAIKEM terpadu yang dilakukan oleh guru-guru pendidikan agama Kristen di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi PAIKEM terpadu bagi guru kepada siswa pendidikan agama Kristen di era pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi PAIKEM efektif digunakan dalam PTK agar seluruh siswa lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan tiga siklus. Karena itu, dalam tataran kebijakan, strategi PAIKEM Terpadu dapat menjadi model pembelajaran wajib dalam meningkatkan ketercapaian KKM siswa.