Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Stoning Law and Human Rights Abdullah; Muntasir; Safrizal
Britain International of Humanities and Social Sciences (BIoHS) Journal Vol 2 No 3 (2020): Britain International of Humanities and Social Sciences, October
Publisher : Britain International for Academic Research (BIAR) Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/biohs.v2i3.493

Abstract

The law contained in Islam can provide values and an essential sense of justice for all Muslim and non-Muslim human beings. One of the laws in Islam is stoning. Adultery is an act that has been forbidden by Allah and is included in a big and very heinous sin. The application of the law of stoning was first applied in Islam before the conquest of Mecca (fathul Mecca), and before the revelation of Surah An-Nur verse 2 regarding vols (whips), Most scholars agree that for adulterers who are muhsan the punishment is death by being stoned with stones or the like. However, there is no reference that states that the type of stoning law violates human rights or does not violate human rights, but the highlight here is the stoning (death) punishment. Whether the death penalty violates human rights or not, this becomes a controversy between one party and another who has a different perspective, the concept of human rights in Islam is different from the concept of human rights in the perspective of western countries.
Pemamfaatan Barang Gadai Ditinjau Menurut Prinsip Ekonomi Syariah Safrizal Safrizal
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 1 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muamalah dalam bentuk transaksi gadai merupakan suatu hal yang sering terjadi di dalam masyarakat, pelaksanaa pinjam meminjam uang yang lebih mudah dan cepat dengan jalan gadai dibandingkan dengan meminjam uang di bank, maka dalam prinsip ekonomi syariah kita dianjurkan untuk saling tolong menolong dalam kebajikan, salah satu prinsip yang diatur di dalam ekonomi syariah yang berkaitan dengan transaksi gadai yaitu pemamfaatan barang gadai secara keseimbangan tidak mergikan salah satu diantara rahin dan murtahin, dalam penelitian ini penulis menjelaskan riil prinsip ekonomi syari’ah terhadap pemanfaatan barang gadai dan dampak dari pemanfaatan barang gadai yang diatur dalam prinsip ekonomi syariah dengan menganalisa beberapa teori dasar pijakan prinsip ekonomi syariah terhadap judul penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan menelaah konsep-konsep prinsip ekonomi syariah dalam berbagai literatur yang relevan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa Pemanfaatan barang gadai yang diatur dalam prinsip ekonomi syariah harus memberikan rasa tolong menolong antara rahin dengan murtahin, memberikan rasa kesejahteraan dan menpunyai rasa keadilan dengan tidak menzalimi salah satu pihak. Prinsip ta’awwun, maslahah dan keadilan dalam pemanfaata barang gadai yang diatur dalam ekonomi syariah lebih sesuai, bahwa barang jaminan hutang tersebut di manfaatkan oleh rahin karena dengan memberikan hak pemanfaatan lebih tertolong, terbantu dan juga lebih maslahaha untuk kesejahteraan kehidupan rahin. Dampak dari pemanfaatan barang gadai oleh si rahin sebagaimana diatur dalam prinsip ekonomi syariah dapat membantu pihak yang berhutang atau rahin dalam proses pembayaran hutang dengan cara memanfatkan barang jaminan hutang tesebut untuk pertumbuhan ekonomi, bagi pihak pemberi hutang atau murtahin juga tidak dirugikan sedikitpun ketika barang gadai dimanfaatkan oleh pihak yang berhutang karena pihak yang memberi hutang boleh menjualnya jika sudah jatuh tempo pembayaran hutang dan belum di tuanaikan hutang tersebut.
Penetapan Jatuh Talak Dalam Perspektif Hukum Positif Dan Fiqh Syafi’iyah Safrizal; karimuddin
Al-Fikrah Vol 9 No 2 (2020): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.033 KB) | DOI: 10.54621/jiaf.v9i2.40

Abstract

Salah satu norma yang diatur di dalam hukum positif dan figh syafi’iyah adalah penetapan hukum talak, dalam penelitian ini penulis menjelaskan pandangan riil dari hukum positif Indonesia serti pandanga fiqih syafi’iyah dengan menganalisa beberapa dokumen dasar pijakan hukum dari hukum positif serta fiqh syafi’iyah terhadap keabsahan hukum talak tiga.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang membandingkan dua atau lebih kejadian dengan melihat penyebabnya. Hasil analsis dapat diketahui bahwa penetapan talak  berpedoman kepada kompilasi hukum islam dimana talak baru diangggap sah apabila dilakukan di depan majlis hakim sesudah melalui proses pedamaian, sedangkan dalam fiqh syafi’iyah bahwa talak jatuh dimana dan kapan suami mengucapkannya. Dapat penulis simpulkan bahwa terdapat perbedaan pada penetapan hukum tentang keabsahan talak yang diatur dalam hukum positif dengan hukum yang diatur dalam figh syafi’iyah.
Taklik Talak Dalam Perspektif Fiqh Syafi’iyyah Dan Hukum Positif Safrizal
Al-Mizan Vol 10 No 1 (2023): Al-Mizan
Publisher : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jiam.v10i1.600

Abstract

Penelitian ini mengkaji penetapan taklik talak dan perbedaannya menurut Fiqh Syafi’iyyah dan Hukum Positif.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif bersifat  deskriptif,  yaitu penelitian yang membandingkan dua atau lebih kejadian dengan melihat penyebabnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menelaah dan menyeleksi konsep-konsep atau hasil penelitian yang relevan. Hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa taklik tala boleh dan talak akan jatuh jika melanggar taklik talak yang telah ditetapkan menurut Fiqh Syafi’iyyah, sedangkan Hukum Positif Tidak, permasalahan taklik talak dalam Hukum Positif merujuk kepada Undang-Undang Pasal 66 ayat (1)  No 1 Tahun 1974 yaitu talak adalah permohonan yang diajukan oleh suami kepada pengadilan agama guna menceraikan istrinya denganpenyaksian ikrar talak.
Pelatihan Kegiatan Muhadatsah Bahasa Arab Di Asrama Mabna Lughah Dayah Putri Muslimat Samalanga Kabupaten Bireuen Teungku Mujiburrahman; Safrizal; Zulfahmi; Murdani; Nurbaiti
Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jkdm.v1i1.509

Abstract

Kegiatan pembuatan atau pengenalan keunikan kasab ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa khususnya dibidang mufradat. Pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) Metode PAR memiliki tiga kata yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu partisipasi, riset dan aksi. Semua riset harus di implimentasikan dalam aksi. Pada proses pengorganisasian, peneliti bersama tim dan pengurus Dayah Putri Muslimat membentuk rencana aksi untuk melakukan perubahan social pada santriwati. PAR merupakan kolaboratif antara peneliti dan komunitas untuk melakukan research bersama, merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melakukan aksi secara berkesinambungan dan berkelanjutan. PAR dirancang memang untuk mengkonsep suatu perubahan dan melakukan perubahan terhadapnya. Pertama, Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pendidikan muhadatsah bahasa arab di asrama mabna lughah Dayah Putri Muslimat Samalanga Kabupaten Bireuen telah terlaksana dengan baik. Kedua, Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pendidikan muhadasah bahasa arab di asrama mabna lughah Dayah Putri Muslimat Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen mendapatkan respon yang antusias dari para santri mabna lughah Dayah Putri Muslimat Kecamatan Samalanga. Ketiga, Didapatkan beberapa pertanyaan dari peserta (santriwati) terkait materi kegiatan dan santriwati di mabna lughah tersebut mengharapkan ada kegiatan muhadasah kembali terkait pembelajaran bahasa arab.