Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan dan Pendampingan Perancangan Model Pembelajaran Inovatif Melalui Lesson Study pada Guru SMP di Palu Gamar BN Shamdas; Mursito Bialangi; Amalia Buntu
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i1.4659

Abstract

pengalaman belajar yang atraktif dan melibatkan siswa secara aktif. Keadaan ini dapat diciptakan dengan menerapkan model pembelajaran inovatif. Sayangnya banyak guru belum terampil merancang model pembelajaran inovatif. Tujuan program ini adalah melatih guru di sekolah mitra untuk bekerja dalam lesson study (LS) (1) merancang dengan mudah model pembelajaran inovatif, dan (2) mampu menghasilkan RPP berbasis PBL serta perangkat pembelajaran lainnya penunjang pembelajaran inovatif. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 dalam bentuk penyuluhan dan kerja praktek. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengamati kerja sama, komunikasi, peran anggota dan ketuntasan kerja dalam kegiatan lesson studi serta penyusunan perangkat berbasis Problem Based Learning (PBL) dengan indikator amatan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sesuai sintaks PBL, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memicu aktivitas siswa, media menarik minat belajar dan assesmen berkategori HOTS. Dilakukan wawancara tidak terstruktur sebagai pelengkap data. Mitra pada kegiatan ini adalah seluruh guru SMP Negeri 4 Palu  berjumlah 60 guru. Hasil observasi menunjukkan (1) guru sanggup bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik dalam merancang model pembelajaran inovatif sesuai sintaksnya dalam tim lesson study, dan (2) guru sanggup menghasilkan RPP berbasis PBL serta perangkat pembelajaran lainnya yang menunjang pembelajaran inovatif. Hasil wawancara menginformasikan bahwa kegiatan lesson study menyebabkan guru-guru lebih mudah merancang pembelajaran inovatif. Selain itu, kolaborasi dalam LS dapat melatih guru mampu menghasilkan perangkat pembelajaran yang lebih baik dan sesuai kebutuhan model pembelajaran yang digunakan. Kerjasama secara kolegatif dalam tim lesson study untuk merancang model-model pembelajaran inovatif penting dilanjutkan dan disebarluaskan.  The success of learning can be achieved when the teacher can provide an engaging learning experience and engage students actively. This state of being can be created by applying innovative learning models. Unfortunately, many teachers have not designed innovative learning models and used them correctly. This program aims to train teachers in partner schools to work in lesson study groups so that teachers can (1) easily design innovative learning models, (2) be able to produce PBL-based lesson plans and other learning tools to support innovative learning. This activity will be held in August 2021 in counselling and practical work. The instrument used is an observation sheet to observe cooperation, communication, member roles and work completeness in lesson study activities, as well as the preparation of PBL-based tools with observational indicators, namely lesson plans arranged according to PBL syntax, the student worksheet triggers student activity, media attracts interest in learning and assessments in the HOTS category. Unstructured interviews were conducted as a complement to the data. Partners in this activity are all 60 SMP Negeri 4 Palu teachers, totalling 60 teachers. The observations show (1) teachers can work together and communicate well in designing innovative learning models according to the syntax in the lesson study team, and (2) teachers can produce PBL-based lesson plans and other learning tools that support innovative learning. The interview results inform that lesson study activities make it easier for teachers to design innovative learning. In addition, collaboration in lesson study can train teachers to produce better learning devices according to the learning model's needs. Cooperation in lesson study teams to design innovative learning models is important to continue and disseminate.
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Zipgrade untuk Pemeriksaan Lembar Jawaban Siswa pada Bentuk Tes Multiple Choice Sri Wahyuni; Amalia Buntu; Syech Zainal; Moh. Sabran
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 5 (2021): October Pages 1021-1256
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i5.453

Abstract

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan wawasan dan kemampuan calon mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Biologi dalam penggunaan aplikasi zipgrade untuk pemeriksaan lembar jawaban siswa. Hal itu dimaksudkan agar memudahkan calon mahasiswa PPL dalam memberikan evaluasi dan memeriksa hasil evaluasi tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dilakukan pendekatan berupa pelatihan bagi calon mahasiswa PPL. Kegiatan pelatihan yang dilakukan ini bertujuan untuk memanfaatkan smartphone dan program aplikasinya yang disebut dengan zipgrade untuk mempermudah dan mempercepat proses pemeriksaan hasil dari bentuk penilaian tes multiple choice. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 15 peserta yaitu calon mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di berbagai sekolah yang ada di Kota Palu. Aplikasi zipgrade dapat diunduh secara gratis di playstore. Materi yang diberikan pada kegiatan pelatihan ini mulai dari pengenalan software atau aplikasi pemeriksa lembar jawaban hingga cara pemanfaatan aplikasi tersebut. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini maka diharapkan calon mahasiswa PPL telah mampu menggunakan aplikasi Zipgrade dan menerapkannya pada proses pembelajaran di sekolah.
Pelatihan dan Bimbingan Teknis Menyusun Assesmen Berbasis HOTS pada Guru-guru SD Inpres 3 Birobuli Gamar BN Shamdas; Amalia Buntu; Rafiqa Rafiqa; Ika Ista Dewi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9666

Abstract

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru menyusun instrumen penilaian berbasis HOTS melalui kerja kelompok sehingga semua guru mampu menyusun soal-soal berbasis HOTS sesuai mata pelajaran yang diampunya dalam bentuk soal essay dan pilihan ganda dengan redaksi kalimat yang baik dan komunikatif serta memenuhi kaidah penulisan soal-soal HOTS. Mitra pada kegiatan ini adalah seluruh guru SD Inpres 3 Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah, berjumlah 35 guru. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2023 dalam bentuk pelatihan dan bimbingan praktis dengan metode diskusi interaktif dan penugasan. Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi dan lembar tugas. Hasil angket menunjukkan semua guru SD Inpres 3 Birobuli senantiasa memperhatikan dan meninjau kembali kompetensi dasar (KD) dan materi ajar saat menyusun soal. Sebagian guru telah mengetahui perbedaan assesmen berbasis HOTS dan LOTS, memperhatikan kaidah penyusunan assesmen berbasis HOTS, menggunakan stimulus yang menarik dan kontestual ketika akan menyusun soal sedangkan sebagian yang lain belum mengetahui keempat aspek tersebut. Hasil observasi menunjukkan bahwa semua peserta pada setiap kelompok melakukan kerjasama yang baik dan saling membantu menyelesaikan tugas, menjalin komunikasi yang baik dengan sesama peserta dalam kelompoknya, tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas kelompoknya dan semua anggota kelompok berperan aktif pada masing-masing kelompoknya. Hasil penugasan menunjukkan bahwa semua guru telah berhasil menyusun soal-soal berbasis HOTS sesuai mata pelajaran yang diampunya dalam bentuk soal essay dan pilihan ganda dengan redaksi kalimat yang baik dan komunikatif serta memenuhi kaidah penulisan soal-soal HOTS. Latihan penyusunan assesmen berbasis HOTS penting dilanjutkan dan disebarluaskan kepada seluruh guru di sekolah lain.The implementation of this community service aims to improve the ability of teachers to compose HOTS-based assessment instruments through group work so that all teachers can compose HOTS-based questions according to the subjects they teach in the form of essay and multiple choice questions with good, communicative sentence editing and meet the rules of writing HOTS questions. The partners in this activity were all SD Inpres 3 Birobuli teachers, South Palu District, Central Sulawesi, totaling 35 teachers. This activity was carried out in July 2023 through training and practical guidance using interactive discussion methods and assignments. The instruments used were questionnaires, observation sheets, and assignment sheets. The questionnaire results show that all SD Inpres 3 Birobuli teachers always pay attention to and review basic competencies (KD) and teaching materials when compiling questions. Some teachers already know the differences between HOTS and LOTS-based assessments, pay attention to the rules for preparing HOTS-based assessments, and use interesting and contextual stimuli when compiling questions. In contrast, some others do not know these four aspects. The observation results show that all participants in each group cooperate well and help each other complete tasks, establish good communication with fellow participants, have a high responsibility in completing group assignments, and all group members play an active role in each group. The assignment results showed that all teachers had succeeded in compiling HOTS-based questions according to the subjects they taught in the form of essay and multiple-choice questions with good and communicative sentence editors and fulfilling the rules for writing HOTS questions. The HOTS-based assessment preparation exercise must be continued and disseminated to all teachers in other schools.