Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat

MEMUPUK MINAT BACA USIA DINI MELALUI POJOK LITERASI DI LINGKUNGAN SETEMPAT Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati; Nur Arifiya
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.593 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2023.v5i1.6772

Abstract

Minat baca merupakan keinginan yang kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan membaca serta menyukai dan menikmati aktifitas membaca. Minat baca yang baik merupakan salah satu indikator kemajuan literasi sekaligus menjadi indikator kemajuan bangsa. Minat baca sebaiknya distimulus pada usia sedini mungkin. Karena pada usia dini merupakan periode emas dalam perkembangan otak manusia. UNESCO menyebutkan Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah terkait literasi dunia. Rendahnya minat baca ini membuat banyak inovasi yang bermunculan seperti ide pembuatan pojok baca. Pembuatan pojok baca dimaksudkan untuk menanamkan minat baca pada anak usia dini khususnya di D’Maple Residence. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan peranan pojok baca dalam menumbuhkan minat membaca pada usia dini. Pengamatan merupakan tahapan awal pelaksanaan dari pengabdian masyarakat ini, selanjutnya persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembentukan adaptasi membaca guna menumbuhkan dan meningkatkan minat baca pada anak-anak usia dini. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan menghasilkan tumbuhnya minat baca anak-anak. Mereka terlihat sangat antusias pada saat pelaksanaan kegiatan pendampingan baca. Sebagai upaya menggiatkan gerakan literasi Indonesia, diharapkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat menumbuhkan minat baca pada anak usia dini.
PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 3D PADA GURU KELAS DI SDN PONDOK TERONG 1 KOTA DEPOK Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati; Rina Nurhidayati
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.663 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2022.v4i1.5749

Abstract

Sekolah Dasar (SD) sebagai salah satu Pendidikan Usia Dini kelas awal dan merupakan kelembagaan pendidikan yang berkiprah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa melalui pembelajaran di kelas. Tujuan dari pengabdian masyarakat mengenai implementasi media pembelajaran 3D untuk Sekolah Dasar (SD) tentang bangun ruang, adalah untuk mencapai pemahaman siswa SD mengenai jaring-jaring, Sifat-sifat, Luas Permukaan dan Volume benda Ruang. Adapun pendekatan atau metode yang digunakan adalah Service Learning (SL). Metode pengabdian Service Learning adalah salah satu pendekatan dalam pengajaran yang menggabungkan tujuan akademik dalam upaya menumbuhkan kesadaran dalam memecahkan persoalan secara langsung. Pelaksanaan Pengabdian masyarakat tentang penerapan media pembelajaran 3D tentang bangun ruang untuk peserta didik SD mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses penerapan media pembelajaran tersebut, hasilnya hampir 80% dari peserta didik mengikuti pembelajaran dengan semangat. Mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan dari guru, setelah guru mendapatkan pelatihan dari tim Pengabdian masyarakat tersebut dikarenakan adanya media pembelajaran sehingga siswa merasa tertarik dan jauh lebih memahami materi yang disampaikan.
SOSIALISASI PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA PANDEMI PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GAMA UI CIPETE Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.501 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2021.v3i2.5271

Abstract

Pendidikan Karakter di masa pandemi tidak berjalan secara efektif, karena pembelajaran secara daring dapat memutuskan mata rantai pertemuan guru dengan siswa, baik di sekolah maupun di lembaga bimbingan belajar. Pengajar tidak bisa memantau langsung perkembangan perilaku siswa. Hal ini mengakibatkan  keterbatasan dalam membimbing langsung perilaku siswa yang melakukan kesalahan dan ini merupakan salah satu kendala pembinaan karakter siswa di masa pandemi seperti sekarang ini. Bererapa tantangan pendidikan karakter di masa pandemi yaitu learning loss, peserta didik kehilangan role model, kehilangan interaksi edukatif, ketidaksiapan orang tua, kegandrungan kepada alat komunikasi yang keterlaluan, kurang kuatnya ruang pendidikan akidah, ibadah dan ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan belajar daring. Adapun solusi yang ditawarkan adalah adanya kebijakan dan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam mengatasi learning loss, memperkuat trilogi pendidikan, adanya penguatan keteladanan secara massif, adanya interaksi edukatif yang lebih intens melalui daring, pendidikan karakter berbasis multiple intelegence, adanya  koordinasi pengajar dengan orang tua siswa, serta pemblokiran situs-situs merusak dan hoaks.