Daud Pamungkas
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, FKIP-Unsur, Cianjur

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ATIKAN

Bercerita dalam Kaitannya dengan Pendidikan Karakter Anak Pamungkas, Daud
ATIKAN Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : ASPENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.588 KB)

Abstract

IKHTISAR: Makalah ini mendiskusikan hubungan antara cerita anak-anak dengan pembentukan karakter. Bercerita adalah sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan dalam kaitannya dengan memperkuat sikap dan karakter anak-anak yang baik. Karena anak-anak itu merupakan generasi harapan masa depan Indonesia, maka mendidik mereka dengan karakter yang kuat dan baik adalah merupakan keharusan. Dalam konteks bercerita untuk anak-anak, maka perlu difahami hal-hal berikut: kedudukan dan fungsi sosial bercerita dalam masyarakat; jenis cerita apa yang sesuai untuk dibawakan, khususnya untuk anak-anak; kapan waktu yang baik untuk bercerita kepada anak-anak; dan usaha-usaha apa yang harus dilakukan pada waktu dan setelah bercerita. Agar kegiatan bercerita itu mencapai sasaran yang diharapkan, maka perlu dilakukan secara serius sehingga ianya tidak hanya melayani anak menjelang tidur tetapi fungsi utamanya sebagai alat pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Sebagai tambahan, harus juga disadari bahwa bercerita itu merupakan perlambang cinta dan kasih-sayang orang tua kepada anak-anaknya.KATA KUNCI: Bercerita, kisah, tujuan pendidikan, pembentukan karakter, anak-anak, keluarga, dan masyarakat Indonesia.ABSTRACT: This paper discusses the relationship between the children’s story and the character building. Storytelling is very important for gaining the educational objectives related to enhance the good children character as well as attitude. Due to the children are as young generation for further hopefully Indonesia, to educate them with good and strong characters are a must. In the context of story for children, it has to understand as following things: the position and social function of stories in the community; what kind of stories are suitable or fairy tale brought, especially to children; when a good time to undertake to tell to the children; and what efforts should be done on time and after the talk. In order the activities of story achieved the goals, needs to be done seriously so that it is not only serving as a prelude the children to sleep, but the main function as an educational tool is also really run. In addition, it should also know that the story can be a symbolic embodiment of love and affection of parents to their children.KEY WORD: Stories, tales, educational objectives, character building, children, families, and Indonesian society.About the Author: Daud Pamungkas, M.Pd. adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana), Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel: daudp65@hotmail.comHow to cite this article? Pamungkas, Daud. (2012). “Bercerita dalam Kaitannya dengan Pendidikan Karakter Anak” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.2(1) Juni, pp.95-108. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung and FKIP UNSUR in Cianjur, West Java, ISSN 2088-1290. Chronicle of the article: Accepted (April 18, 2012); Revised (May 28, 2012); and Published (June 15, 2012).
Literasi Sastera pada Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastera Indonesia Maryam, Siti; Pamungkas, Daud; Suwandi, Aan
ATIKAN Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : ASPENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.325 KB)

Abstract

IKHTISAR:  Secara umum, literasi diartikan kemampuan membaca dan menulis berdasarkan usia. Pada penelitian ini ianya merujuk literasi bidang sastera, khususnya pengetahuan dan minat dalam membaca sastera. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan literasi bidang sastera pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastera Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana) di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu tentang rendahnya kemampuan literasi. Metode deskriptif digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Instrumen yang digunakan berupa angket tertutup dan terbuka. Angket tertutup dijadikan alat untuk menjaring pengetahuan sastera, sedangkan angket terbuka untuk menggali kesan terhadap karya sastera yang dibaca. Adapun kategori bacaan sastera berbentuk buku kumpulan puisi, sejumlah novel, kumpulan cerita pendek, serta buku naskah drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, literasi sastera mahasiswa dalam aspek pengetahuan masih sangat rendah, terutama sastera yang tergolong klasik, sedangkan kemampuan mengungkapkan kesan terhadap bacaan sebaliknya. Kesimpulannya, untuk mengukur kemampuan literasi sastera tidak tepat jika pengetahuan dijadikan satu-satunya alat pengukur literasi sastera.  KATA KUNCI: Literasi sastera, puisi, novel, cerita pendek, naskah drama, minat baca, mahasiswa, serta kemajuan dan kesejahteraan bangsa.ABSTRACT:  This article entitled “Literature Literacy of Students at the Study Program of Indonesian Language and Literature”. In general, literacy means the ability to read and write by age. In this study, literacy refers to the literacy of literature field, in particular knowledge and interest in reading the literature. The purpose of this study is to describe the literature literacy of students at the Study Program of Indonesian Language and Literature Education, Faculty of Education and Teacher Training UNSUR (Suryakancana University) in Cianjur, West Java, Indonesia. This research is motivated by issue of low literacy competences. Descriptive method is used to achieve the goals. Instruments used in the form of closed and open questionnaires. Enclosed questionnaire is as a tool for capturing the literature knowledge, while open questionnaire is to explore the impression to literature that is read. The categories of literature readings shaped volume of poetry, a novel, a collection of short stories, and book of drama script. The results showed that the overall literature literacy of students in aspects of literary knowledge is still very low, especially classical literature, while abilities to express the impression what they read are reveal otherwise. The conclusion is that to measure the literature literacy is not appropriate if knowledge be the only means of measuring literature literacy.KEY WORD: Literature literacy, poem, novel, short story, drama script, reading interest, students, and national progress and prosperity.    About the Authors: Dr. Hj. Siti Maryam,  H. Daud Pamungkas, M.Pd., dan H. Aan Suwandi, M.Pd. adalah Dosen pengampu matakuliah Membaca pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastera Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana) di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel penulis adalah: yams1964@yahoo.com, daudp65@hotmail.co.id, dan aansuwandimbr@yahoo.co.idHow to cite this article? Maryam,  Siti, Daud Pamungkas & Aan Suwandi,. (2013). “Literasi Sastera pada Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastera Indonesia” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.3(2) December, pp.211-224. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung and FKIP UNSUR in Cianjur, West Java, ISSN 2088-1290. Chronicle of the article: Accepted (October 15, 2013); Revised (November 15, 2013); and Published (December 15, 2013).