Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RESPON PEMBERIAN KOMPOS DAUN KELAPA SAWIT DAN NPK 16.16.16 TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Khusnu Abdillah Siregar; Lufita Nur Alfiah; Al Muzafri
SUNGKAI Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Sungkai (e-Journal)
Publisher : Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.383 KB) | DOI: 10.30606/sungkai.v10i1.1165

Abstract

ABSTRACT Response to Composting Palm Leaves and NPK 16.16.16 in Improving Growth and Production of Shallots (Allium ascalonicum L.). The purpose of this study was to determine the interaction effect and the main growth and production of shallots given oil palm leaf compost and NPK 16.16.16. This research was carried out at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Pasir Pengaraian University, Rokan Hulu Regency. This research will be carried out for three months starting from October 2021 to December 2022. This study used a factorial completely randomized design (CRD) consisting of two factors. The first factor was the provision of Palm Leaves Compost (K) consisting of 4 levels and the second factor was NPK 16.16.16 (G) fertilizer which consisted of 4 levels so that 16 treatment combinations were obtained with 3 replications, so there were 48 experimental units. Each unit consisted of 6 plants per plot and all plants were observed as samples so that the total plants were 288 plants. The parameters observed were the relative growth rate of plants, plant height, harvest age, number of tubers per clump, wet weight per clump, dry weight per clump, and tuber weight loss. The data were statistically analyzed and presented with the Honest Significant Difference Test (BNJ) at the 5% level. The results of the study can be concluded as follows: The interaction of oil palm leaf compost and NPK 16.16.16 fertilizer had a significant effect on: plant height, harvest age, number of tubers per clump, wet weight of tubers per clump, dry weight of tubers per clump and tuber weight loss. The best treatment was a combination of oil palm leaf compost treatment of 45 grams/polybag (K3) and NPK fertilizer 16.16.16 1.55 grams/polybag (G2). The main effect of oil palm leaf compost was significant on all observation parameters. The best treatment is a dose of 45 grams/polybag (K3). The main effect of the dose of NPK fertilizer 16.16.16 was significant on all observation parameters. The best treatment is a dose of 1.55 grams/polybag (G2).
Pemanfaatan Air Limbah Kolom Ikan Lele dengan Penambahan EM4 sebagai Nutrisi Alami dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah (orizasativa l.) Secara Akuaponik Edward Bahar; Lufita Nur Alfiah; Almuzafri Almuzafri; Yuliana Susanti; Khusnu Abdillah Siregar
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9817

Abstract

Pemanfaatan air limbah kolom lele dengan penambahan EM4 sebagai nutrisi alami dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah (Oriza Sativa L.) yang dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Juni sampai dengan Desember 2021 di Desa Babussallam Daerah Rokan Hulu. Tujuan penelitian ini adalah (1). untuk mengetahui pengaruh limbah budidaya lele terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah dan (2). untuk mendapatkan konsentrasi air limbah budidaya lele dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan yaitu LE1: : padi sawah digenangi air limbah kolom lele sehari sekali + 2 ml EM4, LE2: : Sawah digenangi air limbah kolom lele sehari sekali + 2 ml EM4, LE3 : padi sawah digenangi air limbah kolom lele 3 hari sekali + 2 ml EM4 dan LE4 : Padi sawah digenangi air limbah kolom lele 4 kali sehari + EM4 2 ml dengan 3 kali pengulangan, , setiap ulangan terdapat 5 sampel pengamatan sehingga diperoleh 60 satuan percobaan Untuk menguji pengaruh perbedaan perlakuan, dilanjutkan dengan uji DNMRT menggunakan SAS Potable 3.1. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan bobot biji. Air limbah kolom lele dengan penambahan EM4 berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan berat biji. Perlakuan terbaik ada pada perlakuan LE3 (air limbah kolom lele dengan penambahan EM4) dengan tinggi tanaman (55,8 cm), jumlah daun (70,3 daun), jumlah anakan (20,8 batang) dan berat biji (50,6 biji).
Uji Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) dengan Pemberian Abu Alang-Alang Al Muzafri; Khusnu Abdillah Siregar; Pujianti Pujianti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merril) merupakan bahan pangan yang sangat bergizi dan merupakan sumber protein nabati rendah kolesterol dengan harga yang terjangkau serta merupakan bahan pangan penting bagi penduduk Indonesia setelah beras dan jagung. Rendahnya produktivitas kedelai dalam negeri salah satunya disebabkan oleh proses budidaya yang memperebutkan unsur hara dan media tanam antara kedelai dan gulma. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis ganda abu alang-alang pada kedelai terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max L. Merril). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2022 di Kebun Percobaan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian Jl. dilakukan Desa Kumu Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan P0 (0 g/polybag), P1 (50 g/polybag), P2 (75 g/polybag) P3 (100 g/polybag) dengan 3 ulangan. Parameter dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen, jumlah polong, jumlah biji dan berat biji. Hasil pengamatan menunjukkan pemberian dosis ganda abu alang-alang berpengaruh nyata terhadap pengamatan tinggi tanaman 21 dan 28 tahun HST, jumlah daun kedelai 21 tahun HST, pemilik bunga. dan berat benih. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman 14 HST, jumlah kedelai 14 dan 28 HST, waktu panen dan jumlah polong. Pemberian abu alang-alang dengan dosis 100 g/polybag berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, jumlah biji dan berat biji.