Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi terhadap Konsep Desain Interior Ramah Lingkungan pada Lobby Lounge Boutique Hotel Studi Kasus : Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta Fivanda Fivanda
VISUAL Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v12i2.2123

Abstract

Konsep desain yang beberapa tahun belakangan ini dikembangkan oleh desainer, arsitek dan pengusaha hotel umumnya mengedepankan konsep ramah lingkungan. Dibalik beberapa kesuksesan perkembangan hotel masa kini, konsumen memang lebih menggemari konsep desain hotel yang berhubungan dengan alam dan terkesan alami. Konsep ramah lingkungan sebagai salah satu wujud implementasi konsep pembangunan berkelanjutan dan merupakan salah satu langkah bagi masyarakat untuk ikut serta terhadap kepedulian lingkungannya. Konsep ramah lingkungan sekarang sudah mulai diterapkan pada hotel dari mulai budget hotel hingga boutique hotel. Greenhost boutique hotel Yogyakarta ini mengedepankan konsep ramah lingkungan pada keseluruhan interior, bangunan dan manajemennya. Konsep Sustainable (berkelanjutan) ini ditandai dengan adanya kestabilan, dimana perubahan-perubahan terus dibatasi untuk menjaga keseimbangan dari sistem pada masa depan. Ada tiga hal yang menjadi tujuan dari konsep yang sudah dicapai yaitu meminimalkan konsumsi bahan dan energi, mencegah efek negatif pada daya dukung lingkaran dan lingkungan itu sendiri serta memenuhi kebutuhan manusia. Adanya keseimbangan yang harmonis antara manusia sebagai pengguna dengan kebiasaan manusia serta lingkungan sehingga di masa depan dapat dicapai kesinambungan dan keseimbangan hidup. Selain itu, Konsep sustainable tidak hanya diterapkan pada peletakan pintu utama, bukaan alami jendela, pencahayaan alami tetapi juga terhadap furnitur dan material yang digunakan menghasilkan limbah daur ulang yang ramah lingkungan.
POLUSI CAHAYA VIDEOTRON PADA PERSIMPANGAN JALAN TAMAN MENTENG BINTARO Adi Ismanto; Fivanda Fivanda; Endah Setyningsih
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11729.2021

Abstract

Architectural lighting design aims to improve the image and aesthetics of an area or building at night known as the concept of city beautification, the lighting must also be able to meet the criteria of safety, orientation and security when implemented in areas or buildings with complex activities such as in an area adjacent to the traffic flow. Technological advances resulted in the change of commercial media communication facilities, such as static billboards turned into LED videotrons. The placement of videotrons needs to be considered on roads with motorized traffic flow, as it allows for the risk of accidents, as well as light pollution especially at night. This study used The Post Occupancy Evaluation (POE) method, the extent of the influence of videotron light on the comfort of driving a motor vehicle at the intersection of videotron Menteng Bintaro Park. The result of this research that the placement of videotron is the policy of local government, vendors and environmental managers by paying attention to the AMDAL before and after the facilities are installed, with road safety complementary facilities such as road boundaries and shock lines. Information about commercial advertisements on videotron Taman Menteng Bintaro as much as 80% for pedestrians and motorists get the information, compared to motorists as much as 60% do not get information. The light effect of videotron greatly affects the surrounding environment and there is a glare effect of light that changes suddenly with results for pedestrians (80%), motorists (60%) and the least of the motorists (50%), because of the more comfortable condition in driving. Desain pencahayaan arsitektural bertujuan untuk meningkatkan citra dan estetika sebuah kawasan atau bangunan pada malam hari yang dikenal dengan konsep city beautification, pencahayaan tersebut juga harus mampu memenuhi kriteria keselamatan, orientasi dan keamanan ketika diimplementasikan pada kawasan atau bangunan dengan aktivitas yang kompleks seperti pada sebuah kawasan yang berdekatan dengan arus lalu lintas. Kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan sarana komunikasi media komersial, seperti papan reklame yang statis berubah menjadi videotron LED. Penempatan videotron perlu diperhatikan pada jalan dengan arus lalu lintas kendaran bermotor, karena memungkinkan untuk terjadinya resiko kecelakaan, serta polusi cahaya terutama pada malam hari. Penelitian ini menggunakan metoda Post Occupancy Evaluation (POE), sejauh mana pengaruh cahaya videotron terhadap kenyamanan mengemudi kendaraan bermotor di persimpangan videotron Taman Menteng Bintaro. Hasil penelitian ini adalah bahwa penempatan videotron merupakan kebijakan Pemda, vendor dan pengelola lingkungan dengan memperhatikan AMDAL sebelum dan sesudah fasilitas terpasang, dengan fasilitas pelengkap keamanan jalan seperti batas jalan dan garis kejut. Informasi mengenai iklan komersial pada videotron Taman Menteng Bintaro sebanyak 80% untuk pejalan kaki dan pengendara mobil mendapatkan informasinya, berbanding terbalik dengan pengendara motor sebanyak 60% tidak mendapatkan informasi. Efek cahaya dari videotron sangat mempengaruhi lingkungan sekitar dan terjadi efek silau dari cahaya yang berubah secara tiba-tiba dengan hasil untuk pejalan kaki (80%), pengendara motor (60%) dan paling sedikit dari pengendara mobil (50%), karena kondisi yang lebih nyaman dalam berkendara.
PENGARUH INTERIOR RUMAH TINGGAL TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SELAMA PANDEMI COVID-19 Fivanda Fivanda; Adi Ismanto; Hafidh Indrawan
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.17326.2022

Abstract

Pandemi Covid-19 yang telah mewabah seluruh dunia termasuk Indonesia sejak awal tahun 2020 telah memberikan tantangan sendiri bagi dunia pendidikan secara umum dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan parameter desain tata ruang dalam pada area belajar atau ruang belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran daring mahasiswa di rumah tinggal. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode kuantitatif melalui kuesioner Evaluasi Post Occupancy Evaluation. Jumlah sampel yang ditentukan adalah 20 responden dengan subjek penelitian mahasiswa usia 18-23 tahun jurusan desain yang melakukan pembelajaran daring di rumah tinggal masing-masing. Mahasiswa yang menempati suatu ruang tertentu dengan variabel desain ruang belajar dan privasi dalam melakukan kegiatannya. Parameter dalam penelitian ini yaitu bagaimana peran interior dan pengaruh suasana ruang terhadap proses belajar yang dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa fungsi dan desain dari ruang belajar tidak mengalami perubahan yang signifikan dari sistem pembelajaran luring menjadi daring. Tetapi proses perubahan yang mempengaruhi aktivitas dan perilaku mahasiswa sebagai pengguna. Desain interior yang memiliki pencahayaan, penghawaan dan penataan furnitur akan memberikan perilaku yang baik. Furnitur yang telah ada dalam area dan ruang belajar mahasiswa dapat tetap digunakan dengan penunjang furnitur belajar yang memiliki warna primer yang menarik dan dapat meningkatkan konsentrasi serta semangat dalam belajar. Bagi mahasiswa jurusan desain, apabila mood dan semangat belajar sudah didapatkan kreativitas dan konsentrasi dalam menghasilkan ide. Furnitur ‘Tawa Cabinet’ sebagai salah satu solusi desain dalam meningkatkan kreativitas belajar mahasiswa.