Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Saluran Pemasaran Jagung di Desa Mulyosari Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen Tri Yuli Isnuryadin; Didik Widiyantono; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana proses penjualan jagung pipilan kering di desa Mulyosari kecamatan Prembun kabupaten Kebumen, (2) Bagaimana Pola saluran pemasaran jagung pipilan kering didesa Mulyosari kecamatan Prembun kabupaten Kebumen , (3) Bagaimana Fungsi- fungsi oleh pola pemasaran jagung pipilan kering di desa Mulyosari kecamatan Prembun kabupaten Kebumen. Jenis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode Purposive Sampling. Pengambilan sampel petani dan pedagang menggunakan rumus Snowbal Sampling . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dilapangan faktor-faktor yang di temui pada Saluran Pemasaran Jagung di desa Mulyosari dikecamatan Prembun kabupaten Kebumen. adalah: 1. bagaimana cara penjualan jagung, 2. Bagaimana pola saluran pemasara jagung dan yang ke 3. Fungsi-fungsi pola pemasarannya jagung yang intinya dari penelitiann tersebut adalah cara pendistribusian jagung dari petani sampai dengan konsumen ini melalui beberapa lembaga-lembaga yang terlibat seperti: Petani, Pedagang Pengepul,Pedagang pengecer, dan industri pakan ternak dan konsumen akhir . Jenis Pola saluran pemasaran jagung yang terlibat terdapat 2 jenis yaitu : 1. Pola pemasaran mulai dari: Petani – Pedagang Pengumpul – pedagang Pengecer-konsumen akhir dan jenis Pola Pemasaran ke 2 adalah : Petani- Pedagang Pengumpul –Pengusaha industri-konsumen akhir. Adanya kegiatan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pada judul skripsi Saluran Pemasaran Jagung didesa Mulyosari kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Dimana dalam proses pemasaran tersebut didukung berbagai proses pemasaran jagung sampai ketangan konsumen akhir yaitu: 1. Proses pendistribusian, 2. Proses Pengemasan, 3. Proses pengangkutan, 4. Proses Transaksi Pembelian/jual beli, 4. Proses Sortasi/Penyortiran, 4. Proses Penyimpanan, 5. Proses Pengukuran berat bersih jagung siap jual sebelum jagung sampai ketangan konsumen.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Bengkuang di Desa Pejagatan Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Desi Damayanti; Isna Windani; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan keuntungan pada usahatani bengkuang, 2) Kelayakan usahatani bengkuang, dan 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bengkuang. Sampel penelitian berjumlah 73 petani yang ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Yamane, pengambilan sampel di Desa Pejagatan dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan alasan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas, biaya produksi, keuntungan dan kelayakan usahatani. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani bengkuang di Desa Pejagatan memerlukan rata-rata total biaya sebesar Rp. 2.523.787/MT, rata-rata penerimaan sebesar Rp.10.459.041/MT, rata-rata pendapatan sebesar Rp.9.444.197/MT, dan rata-rata keuntungan sebesar Rp. 7.935.253/MT. Hasil analisis R/C Ratio, produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja menunjukan bahwa usahatani bengkuang di Desa Pejagatan layak untuk diusahakan. Faktor produksi yang secara individual (parsial) berpengaruh secara signifikan terhadap produksi bengkuang yaitu luas lahan, benih, pupuk urea dan tenaga kerja sedangkan untuk pengalaman berusahatani dan dummy variabel pupuk kandang tidak berpengaruh secara signifikan atau nyata. Kata Kunci: produksi, bengkuang, kelayakan, Cobb Douglas
Sikap Produsen terhadap Penggunaan Kedelai pada Industri Rumah Tangga Tempe di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo Fatih Hidayat Shafarudin; Isna Windani; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisitik industri rumah tangga tempe di kecamatan Purworejo kabupaten Purworejo, mengetahui sikap produsen terhadap penggunaan kedelai pada industri rumah tangga tempe di kecamatan Purworejo kabupaten Purworejo, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe pada industri rumah tangga tempe di kecamatan Purworejo kabupaten Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Pemilihan lokasi penelitian menggunakan metodologi penelitian secara sengaja (purposive sampling). Teknik yang digunakan untuk pengambilan responden ini dengan metode sampling jenuh. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 32 responden. Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis multi atribut Fishbein dan analisis Cobb Douglas. Hasil penelitian ini adalah karakteristik industri rumah tangga tempe di 3 desa (desa Cangkrep Kidul, Cangkrep Lor dan Sidorejo) di kecamatan Purworejo dijalankan secara turun-temurun dengan mayoritas pelaku industri rumah tangga tempe adalah perempuan, bahan baku diperoleh dengan mudah dan jumlah (Kg) bahan baku yang digunakan pelaku industri rumah tangga tempe per bulan rata-rata 306,625 Kg dan menghasilkan 2191,9 potong tempe, sebagian besar industri rumah tangga tempe melakukan usaha diatas 10 tahun, tingkat pendidikan responden pelaku industri tempe terbilang sedang karena mayoritas responden pelaku industri tempe berpendidikan SMP, rata-rata pemasaran dijual ke pasar tradisional dengan jangkauan wilayah satu kecamatan Purworejo, sikap (Ao) produsen terhadap penggunaan kedelai pada industri rumah tangga tempe adalah baik dengan nilai sikap (Ao) sebesar 16,53, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe pada industri rumah tangga tempe adalah (kedelai, ragi, tenaga kerja, lama usaha). Kata Kunci : kedelai, tempe, sikap industri rumah tangga
Analisis Quality Control dalam Meningkatkan Kualitas Wortel Organik di PO. Sayur Organik Merbabu Kabupaten Semarang Isna Windani; Uswatun Hasanah; Siti Rochimah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui penanganan pengendalian kualitas (quality control) wortel organik di PO.SOM ; 2) hambatan dalam pelaksanaan pengendalian kualitas (quality control) wortel organik di PO.SOM ; dan 3) mengetahui quality control dalam meningkatkan kualitas produk wortel organik di PO.SOM. Metode penelitian adalah studi kasus di PO. Sayur Organik Merbabu Kabupaten Semarang. Pemilihan sampel lokasi secara purposive sampling. Responden yang dijadikan sampel adalah Owner PO.SOM dan Kepala Bagian Quality Control PO.SOM. Analisis data secara deskriptif analitis. Data yang diambil adalah data penjualan bulan Januari tahun 2021, data ketersediaan benih dan data selisih kerusakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penanganan quality control wortel organik di PO. SOM Semarang ada 9 tahap yaitu, 1) Penerimaan dari petani mitra, 2) Pencatatan, 3) Sortasi, 4) Perlakuan ozon, 5) Grading, 6) Penimbangan, 7) Pengemasan, 8) Labeling, 9) Distribusi. Dalam proses produksi terdapat beberapa kendala baik internal maupun eksternal. Pelaksanaan pengendalian kualitas (quality control) dalam meningkatkan kualitas produk wortel organik PO. Sayur Organik Merbabu telah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi, dimulai dari kedatangan bahan baku, proses pensortiran sampai pengemasan. Kata Kunci: quality control, SOM, wortel organik
Analisis Nilai Tambah Agroindustri Sohun di Ud Alhamdulillah Desa Karangpucung Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas Umi Nur Kholifah; Uswatun Hasanah; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujun untuk mengetahui: 1) proses produksi sohun pada industri UD Alhamdulillah kecamatan Tambak, kabupaten Banyumas, 2) metode pemasaran yang dilakukan oleh industri UD Alhamdulillah kecamatan Tambak, kabupaten Banyumas, 3) besarnya nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh industri UD Alhamdulillah kecamatan Tambak, kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Sampel sejumlah 9 orang terdiri dari informan kunci dan informan non kunci. Analisis nilai tambah menggunakan Metode Hayami. Analisis perbandingan menggunakan uji t. Hasil penelitian diketahui bahwa: 1) proses produksi sohun yang dilakukan industri sohun UD Alhamdulillah desa Karangpucung kecamatan Tambak kabupaten Banyumas meliputi persiapan bahan baku, proses pencucian bahan baku berupa pati sagu, pemasakan pati sagu, pencetakan menjadi benang-benang sohun, penjemuran benang sohun basah, pengemaan dan sohun siap untuk dipasarkan, 2) pemasaran UD Alhamdulillah desa Karangpucung kecamatan Tambak kabupaten Banyumas melakukannya dalam 2 alur yaitu dilakukan dengan menjual produknya kepada warga sekitar secara eceran dan menjual produknya kepada pedagang perantara/pengepul, kemudian para pengepul mendistribusikan sohun kepada pedagang eceran, 3) besar nilai tambah produk sohun yang dihasilkan agroindustri sohun UD Alhamdulillah desa Karangpucung kecamatan Tambak kabupaten Banyumas adalah sohun hijau sebesar Rp 1642,89 atau 20,12% dan sohun putih sebesar Rp 1651,30 atau 20,22%. Nilai tambah yang dihasilkan dari agroindustri sohun tersebut termasuk dalam kategori sedang Kata Kunci: produksi, sohun, pemasaran, nilai tambah
Analisis Usahatani Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) di Desa Tlogo Guwo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Anna Prasasti; Uswatun Hasanah; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan usahatani cengkeh di desa Tlogo Guwo kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo; 2) Mengetahui kelayakan usahatani cengkeh di desa Tlogo Guwo kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo dengan menggunakan analisis BEP dan B/C ratio. Metode dasar yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian di pilih di desa Tlogo Guwo kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo.Teknik pengambilan sampel petani menggunakan metode Proportional Random Sampling dan diperoleh sampel petani sebanyak 71 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa besarnya total biaya yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp3.505.701,22 per musim panen, penerimaan yang diperoleh oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp7.684.154,93 per musim panen, pendapatan yang diperoleh oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp6.537.141,61 per musim panen, dan keuntungan yang diperoleh oleh petani pada usahatani cengkeh sebesar Rp4.178.453,68 per musim panen. Usahatani cengkeh di desa Tlogo Guwo kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo layak diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari Nilai BEP penerimaan lebih kecil daripada penerimaan petani, nilai BEP produksi lebih kecil daripada produksi petani, nilai BEP harga lebih kecil daripada harga yang diterima petani, dan juga nilai B/C ratio lebih besar daripada 1 maka usaha tersebut layak diusahakan. Kata Kunci: cengkeh, pendapatan, penerimaan, kelayakan
Analisis Kelayakan Usaha Industri Rumah Tangga Emping Melinjo di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Imas Patimah; Uswatun Hasanah; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek lingkungan hidup; 2) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran; 3) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek teknik dan teknologi;4) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek manajemen dan sumberdaya manusia (SDM); 5) Mengetahui kelayakan usaha industry emping melinjo di desa Patutrejo ditinjau dari aspek finansial. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu data diolah menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian di desa Patutrejo dengan penentuan secara purposiv sampling. Sampel penelitian adalah 30 pengrajindengan jenis penelitian sensus dengan bantuan kusioner sehingga seluruh pengrajin dijadikan sampel. Hasil analisis aspek lingkungan, usaha industri emping melinjo layak dijalankan. Hal ini dikarenakan usaha industri emping melinjo tidak menghasilkan atau menimbulkan limbah yang dapat merusak lingkungan hidup. Hasil analisis aspek pasar dan pemasaran dinyatakan sangat layak untuk dijalankan. Hal ini karena promosi dan pencarian pangsa pasar cukup mudah dilakukan oleh pengrajin yang mempromosikan lewat tetangga atau kerabat. Hasil analisis aspek teknis dan teknologi, 30 usaha industri emping melinjo layak untuk dijalankan, dikarenakan semua pengrajin emping melinjo memenuhi kriteria aspek teknis dan teknologi. Hasil analisis aspek manajemen dan SDM, dinyatakan layak untuk dijalankan karena 30 usaha industri emping melinjo didesa Patutrejo memenuhi seluruh kriteria penilaian. Hasil analisis finansial diketahui bahwa Nilai rata-rata payback period usaha industry emping melinjo adalah 3 tahun 5 bulan. Nilai NPV adalah Rp 451.762 sampaidengan Rp 656.763, nilai PI sebesar 1,21%. Nilai IRR untukusaha industry emping melinjo adalah 11%, nilai ARR sebesar 46%. Berdasarkan hasil analisis finansial usaha industri emping melinjo layak untuk dijalankan. Kata Kunci: emping melinjo, aspek non-finansial, aspek fiansial, kelayakan usaha
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cengkeh di Desa Pucungroto Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Muhamad Fiqih Irfanto; Isna Windani; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani cengkeh di desa Pucungroto kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo; (2) efisiensi penggunaan faktor produksi dari usahatani cengkeh di desa Pucungroto kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. Sampel penelitian petani cengkeh berjumlah 62 petani ditentukan dengan teknik pengambilan sampling jenuh. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif . Analisis data menggunakan uji regresi linear berganda dan uji efisiensi alokatif (harga). Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cengkeh di desa Pucungroto kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo yaitu luas lahan, jumlah pohon, pupuk kandang dan tenaga kerja sedangkan umur pohon, tingkat pendidikan, pengalaman dan jenis cengkeh secara sendiri sendiri tidak berpengaruh nyata terhadap produksi cengkeh di desa Pucungroto kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. Penggunaan faktor produksi cengkeh di desa Pucungroto seperti luas lahan, jumlah pohon, pupuk kandang dan tenaga kerja sudah efisien. Katakunci : cengkeh, faktor produksi, efisiensi produksi
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Anyaman Pandan di Desa Kedungjati Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Nenden Setia Astri Dewanti; Isna Windani; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi anyaman pandan (complong) di desa Kedungjati kecamatan Sempor kabupaten Kebumen. Sampel penelitian berjumlah 66 responden, ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Yamane dengan presisi sebesar 10%. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan mempertimbangkan alasan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Metode analisis faktor produksi menggunakan uji regresi linear berganda. Analisis data menggunakan analisis fungsi produksi Cobb Dauglas, analisis biaya produksi, dan analisis kelayakan. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor produksi yang berpengaruh signifikan pada produksi anyaman pandan (complong) adalah iratan, modal kerja, jumlah jam kerja dan pengalaman usaha, sedangkan jumlah tenaga kerja dalam keluarga dan umur pengrajin tidak berpengaruh signifikan. Jumlah tenaga kerja dalam keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi anyaman pandan (complong) dikarenakan pengrajin di desa Kedungjati tidak memperhatikan jumlah tenaga kerja dalam membuat complong. Variabel umur tidak berpengaruh nyata terhadap produksi complong dikarenakan pengrajin di desa Kedungjati tidak memperhatikan umur dalam membuat complong. Umur berapapun, jika seseorang memiliki kemauan untuk bekerja dan memiliki ketrampilan menganyam pandan maka akan menghasilkan complong dengan jumlah yang banyak. Begitu juga sebaliknya jika seseorang memiliki kemauan untuk bekerja rendah dan tidak memiliki ketrampilan menganyam pandan maka akan menghasilkan complong dengan jumlah yang sedikit. Kata Kunci: faktor produksi, anyaman pandan (complong), iratan
Analisis Biaya dan Produksi Simplisia Temulawak (Curcumae rhizoma) di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Nur Hidayah; Isna Windani; Uswatun Hasanah
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.32 KB) | DOI: 10.37729/jrap.v4i2.109

Abstract

This study aims to determine: 1) a. Curcumae rhizoma cultivation techniques in the village of Semagung Bagelen District Purworejo Regency, b. The process of making dried ginger (simplicia) in the village of Semagung Bagelen District Purworejo Regency, 2) production costs, revenue, income, and profits on the production of dried ginger (simplicia) in the village of Semagung Bagelen District Purworejo Regency, 3) what factors influence in the production of dried ginger (simplisia) in the village of Semagung, Bagelen District, Purworejo Regency. This research method uses a descriptive method with a sample of 51 people. The results of the analysis note that 1) Curcumae rhizoma cultivation techniques in the village of Semagung include land management, planting, fertilizing, and harvesting. While the techniques for making simplicia include sorting, washing, weighing materials, chopping, drying, and packaging. 2) Revenue from Curcumae rhizoma simplicia in the amount of IDR 930,000 per planting season, income derived from the production of Curcumae rhizoma simplicia in the amount of IDR 630,117 and profits in the production of Curcumae rhizoma simplicia in the amount of IDR 103,128 per planting season. 3) Based on the F test results, the Fcount value is 78,887 and the F table is 1.29. A significant level also indicates 0,000 which is smaller than the error (α) which is 0.01. This means that Curcumae rhizoma production is influenced simultaneously by the independent variables in the model. T-Test results note that the independent variables that significantly influence the production of ginger are: rhizome and simplicia price.