Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBANDINGAN TULANGAN LENTUR PADA GEDUNG FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG DENGAN MEMBANDINGKAN PERATURAN SNI GEMPA 2012 DENGAN SNI GEMPA 2019 Ngudi Hari Crista; Trias Nani Widorini; Lila Nani Anggraini
Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): November (2020)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jprt.v16i2.2992

Abstract

Given the last few years there have been many large earthquakes that have occurred in Indonesia. For example, the Aceh earthquake in 2004, the Yogyakarta earthquake in 2006, the Padang and Bengkulu earthquake in 2007. The earthquake caused a lot of damage to building structures. After conducting an in-depth study on this matter, that the large earthquake that occurred turned out to be due to the acceleration of the bedrock which was greater than the acceleration of the bedrock that had been determined in the SNI 03-1726-2012 earthquake map. Based on these findings, the earthquake map SNI 03-1726-2012 was deemed no longer suitable to be applied as a guideline for earthquake resistant structure planning. Because a new earthquake regulation appeared and was enforced, this resulted in the need for revision or review of existing buildings to be reviewed using the latest regulations. With the existence of the latest regulations (RSNI 03-1726-2019), all buildings planned with the old regulations (SNI 03-1726-2012) need an evaluation of the calculation of the earthquake effect of the old buildings against the latest regulations. Therefore, after conducting research by comparing the structural behavior between the two regulations in the USM psychology faculty lecture building in the T building by comparing SNI 03-1726-2012 with SNI 03-1726-2019, the comparison results obtained in the column of longitudinal reinforcement requirements experienced an increase of 50% and the need for shear reinforcement has increased by 12.04%, while for the comparison of beams the need for longitudinal reinforcement has increased in field reinforcement by 25%, and the shear reinforcement has increased by 25%
ANALISIS PENGARUH KUALIFIKASI KONTRAKTOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SEMARANG Lila Anggraini; Diah Rahmawati; Trias Widorini
Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Vol 1, No 2 (2017): November (2017)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jprt.v13i2.935

Abstract

The law on construction services has been in effect for seventeen years, but the world of construction services in Indonesia has not been very exciting, especially for construction workers for large-scale and high-tech projects. Indonesia's workforce is still considered not to have capability comparable with foreign construction workforce.To realize the success of quality buildings and able to function as planned, needed human resources of good quality as well.And the professional ability of the construction workforce is evidenced by the possession of a skill or skill certificate. As mandated by the Construction Services Act No. 18 of 1999 article 9. that any individual employed by a business entity as a construction planner or supervisor of a particular construction or energy in a construction business enterprise shall have a certificate of expertise.Based on the research factors that most affect the application of Construction Services Act of 1999 memnai certificate of competence of experts on the implementation of construction work.is a factor of human resources such as education experts, experience, training, age and ownership of certificates. Another factor is the method of implementation of work such as coordination and decision making, while the political factor is the regulation of rules and leadership factors, such as motivation and awards To know how far and how big the role of these construction service experts in achieving the success of construction work, so much in demand by both local and foreign workers, it is deemed necessary to research the role of experts in contributing to the success of a construction work.Therefore it is necessary to develop further research on the readiness of experts in terms of the fulfillment of the requirements and expertise, in order to obtain the predicate of professional engineers or professional engineers through certification of expertise held by professional associations that followed.
Evaluasi Biaya Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa dengan Jenis Pemodelan SRPMB dan SRPMM Lila Anggraini
Teknika Vol 10, No 1 (2015): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1798.777 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v10i1.752

Abstract

Evaluasi biaya struktur penting dilakukan dalam rangka memungkinkan perencanaan struktur yang optimal. Evaluasi biaya direncanakan berdasarkan Analisis Perhitungan Harga Satuan Tertinggi Bangunan Kota Semarang Semester I 2015 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Semarang No 44 Tahun 2015. Penulisan ini bertujuan untuk melakukan studi perbandingan biaya konstruksi pada gedung beton bertulang yang direncanakan berdasarkan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), sesuai SNI 1726-2012. Evaluasi biaya menunjukkan bahwa perbedaan biaya antara model struktur yang direncanakan berdasarkan SRPMB dan SRPMM kurang dari 1%.
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KANAL BANJIR BARAT KOTA SEMARANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN Ana Fatchiyati; Diah Rahmawati; Lila Anggraini
Teknika Vol 14, No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.987 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v14i1.1518

Abstract

ABSTRAKDalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi, sering mengalami berbagai hambatan yang timbul oleh risiko yang terjadi dimana hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya kinerja kualitas pencapaian hasil pekerjaan kontraktor seperti yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor risiko terhadap biaya dan waktu yang berpengaruh pada tahap pelaksanaan konstruksi serta mengetahui dampak, dan respon risiko yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pencapaian hasil pekerjaan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi risiko, analisis risiko dan respon risiko pada proyek konstruksi Pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Kanal Barat Kota Semarang. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara survei dan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor dan para pihak yang terlibat (stake holder). Penilaian frekuensi/probabilitas risiko dan penilaian dampak risiko menggunakan Severity Index, sedangkan untuk analisis risiko menggunakan Probability Impact Matrix. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ditemukan 6 variabel faktor risiko yang dominan terhadap waktu dan biaya pada tahap pelaksanaan konstruksi yaitu kesulitan saat proses galian, kerusakan peralatan mesin dan perlengkapan proyek, perubahan desain menyesuaikan keadaan dilapangan, ketersediaan jumlah material, kondisi tanah yang tidak stabil, dan cuaca yang tidak menentu.
KESIAPAN INSTANSI PEMERINTAH KOTA SEMARANG DALAM MENGHADAPI PERATURAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) BANGUNAN GEDUNG Nur Fithriani Fatma Cholida; Hani purwanti; bambang sudarmanto; Lila Anggraini
Teknika Vol 15, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.251 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i2.2668

Abstract

Dalam rangka mewujudkan bangunan gedung yang tertib secara administrasi atau teknis, maka setiap daerah diwajibkan untuk menyelenggarakan Sertifkat Laik Fungsi (SLF). Meskipun merupakan kebijakan baru namun wajib untuk dilaksanakan mengingat fungsi dari bangunan gedung adalah menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bagi penghuninya sesuai dengan UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dan UU tersebut dipertegas lagi dalam PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan pelaksanaan UU diatas, namun sifatnya masih dalam standart peraturan gedung secara umum belum spesifik mengarah pada Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung. Kemudian pada tahun 2007 munculah peraturan yang dibuat oleh Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung, secara spesifik. Kemudian dilanjutkan dengan peraturan yang lebih baru ialah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 27 Tahun 2018 tentang Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan Gedung. Yang disambut dengan Peraturan Daerah Kota Semarang No.5 tahun 2009 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota No.38 tahun 2012 tentang Pengawasan dan Penerbitan Penyelenggaraan Bangunan Gedung, yang mendasari bahwa penerapan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung harus dilaksanakan di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keandalan suatu bangunan gedung sebagai bukti keandalan bangunan gedung maka akan diterbitkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) oleh pemerintah kota /kabupaten.
ANALISA PERILAKU PENGGUNA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG ANTARMODA KERETA API KALIGUNG SEMARANG-TEGAL wardana galih pamungkas; diah rahmawati; lila anggraini
Teknika Vol 15, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.151 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i1.2021

Abstract

Transportasi menjadi fasilitas pertumbuhan sangat penting dan vital dalam menjamin perputaran roda ekonomi, memperkokoh integritas suatu bangsa dan negara, dan mempengaruhi segi kehidupan masyarakatnya. Arti penting aktivitas transportasi dapat ditunjukkan dengan tingginya angka kebutuhan dan pemenuhan pelayanan angkutan umum bagi pergerakan manusia dan barang sebagai dampak tumbuh dan berkembangnya penduduk serta peningkatan pemukiman pada kota-kota besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku dari pengguna jasa transportasi angkutan umum penumpang antarmoda Kereta Api Kaligung Semarang-Tegal. Data yang dikumpulkan dilakukan dengan interview serta dengan penyebaran kuisioner. Responden yang dimaksud adalah pengguna jasa transportasi yang melakukan perpindahan/melanjutkan perjalanan dari moda transportasi awal dengan kereta api. Analisa yang dilakukan dengan model analisis PLS (Partial Least Squar e). Dari hasil analisa tersebut dapat diusulkan pengembangan sarana transportasi umum antarmoda akan kebutuhan penggunaan Kereta Api Kaligung saat ini harus menjadi perhatian utama. Serta suatu rekomendasi mengenai penelitian lanjutan yang berkaitan dengan frekwensi perjalanan Kereta Api Kaligung yang didasarkan pada penawaran dan permintaan dari perilaku pengguna jasa Kereta Api Kaligung. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan pengguna jasa transportasi umum penumpang antarmoda Kereta Api Kaligung merasa nyaman, aman, dan lebih menguntungkan yang didasarkan pada ketepatan jadwal perjalanan, jarang adanya gangguan dalam perjalanan, serta biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah.