Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. SURYO TOTO INDONESIA, TBK Oliver Hasan Padmanegara; Denok Sunarsi; Aidil Amin Effendy
Jurnal Proaksi Vol 7 No 2 (2020): Juni - Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jpk.v7i2.1415

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga saham Pada PT. Suryo Toto Indonesia, Tbk. Metode yang digunakan adalah explanatory research. Teknik analisis menggunakan analisis statistik dengan pengujian regresi, korelasi, determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini Net Profit Margin tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga saham sebesar 27,4%, uji hipotesis diperoleh t hitung < t tabel atau (1,737 < 2,306). Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga saham sebesar 72,8%, uji hipotesis diperoleh t hitung < t tabel atau (-4,633 < 2,306). Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga saham diperoleh persamaan regresi Y = 1421,921 + 8,084X1 + -18,608X2 dan nilai determinasi sebesar 74,0%, uji hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel atau (9,958 > 4,350). Kata Kunci: Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Harga Saham.
PENGARUH PERDAGANGAN MONDAY DAN FRIDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI KASUS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA) Reva Yuliani; Gita Genia Fatihat; Oliver Hasan Padmanegara
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi (JEBAKU) Vol. 2 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jebaku.v2i3.800

Abstract

Penelitian ini merupakan studi empiris pada hari perdagangan dan return saham dengan metode komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan transaksi pergerakan saham LQ45 pada hari senin dan hari jumat perdagangan bursa efek indonesia pada periode agustus 2021 – januari 2022. Monday Effect merupakan fenomena dimana return saham akan relatif lebih rendah dibandingkan dengan Weekend Effect. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 45 perusahaan yang masuk dalam perusahaan LQ45. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda, Hasil penelitian menunjukkan Terdapat pengaruh yang signifikan antara return Monday dan Weekend Effect pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Monday Effect, Friday Effect, Return Saham
Pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Saham Syariah (JII) Pada Pasar Modal Indonesia Vincentia Wahju Widajatun; Kharisya Ayu Effendi; Oliver Hasan Padmanegara
Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah) Vol 7 No 1 (2024): Forthcoming (IN PRESS) | Article Research Volume 7 Number 1, January 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Washliyah Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36778/jesya.v7i1.1361

Abstract

Salah satu kegiatan investasi yang saat ini sedang berkembang di Indonesia adalah berinvestasi di pasar modal syariah. Pasar modal syariah ini merupakan kegiatan investasi yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Perkembangannya merupakan peluang tersendiri untuk mengembangkan keuangan syariah di Indonesia. Kinerja saham syariah dilihat dari indeks saham syariah. Di Indonesia terdapat beberapa indeks saham syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII) yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000, IDX-MES BUMN 17 yang merupakan kerja sama antara Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), IDX Sharia Growth yang diluncurkan pada tanggal 31 Oktober 2022. Keberadaan pasar modal syariah di Indonesia ditandai dengan lahirnya indeks saham syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar dapat mempengaruhi pasar modal syariah di Indonesia, baik secara parsial maupun simultan. Pertumbuhan ekonomi menggunakan indeks harga konsumen (IHK), nilai tukar menggunakan kurs dollar Amerika dan pasar modal syariah menggunakan Jakarta Islamic index (JII). Data yang digunakan adalah data time series tahun 2001 hingga tahun 2022. Dengan menggunakan kriteria pengelolaan yang berbeda, indeks saham syariah dan indeks saham konvensional mungkin memiliki kinerja yang berbeda. Indeks saham syariah mungkin menunjukkan kinerja yang lebih stabil karena investasi dilakukan pada perusahaan yang memiliki praktik bisnis yang lebih konservatif dan tidak terlalu rentan terhadap fluktuasi pasar. Metode penelitian ini adalah kuantitatif, dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII). Hal ini mengindikasikan bahwa Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks saham yang stabil meskipun pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi. Namun, Jakarta Islamic Index (JII) dipengaruhi oleh setiap pergerakan nilai tukar dolar AS. Hal ini dikarenakan dolar AS merupakan mata uang terkuat di dunia saat ini. Dengan demikian, pergerakannya dapat mempengaruhi keuangan di dunia, termasuk pasar saham syariah di Indonesia.
Upaya Peningkatan Literasi Keuangan Bagi Generasi Z: Studi Pada Siswa SMA Santa Maria 1 Bandung Tanti Irawati Mukhlis; Vincentia Wahju Widajatun; Pebri Yanida; Neneng Susanti; Muhammad Bayu Aji Sumantri; Oliver Hasan Padmanegara; Kharisya Ayu Effendi
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.577

Abstract

Selama sepuluh tahun terakhir, literasi keuangan menjadi fokus utama, mendorong upaya berkelanjutan pemerintah. Financial Fitness Index OCBC NISP, kerjasama antara OCBC NISP dan NielsenIQ, menganalisa sikap dan perilaku keuangan generasi muda Indonesia serta strategi peningkatannya. Berdasarkan sensus BPS 2020, sebagian besar penduduk Indonesia terdiri dari Gen Z dan Milenial. Gen Z, yang lahir antara 1997 dan 2012, mencakup 27,94% dari 270,2 juta penduduk. Dikenal fasih teknologi dan aktif di media sosial, Gen Z, dengan perkembangan teknologi saat ini, cenderung konsumeris dan memerlukan literasi keuangan yang lebih. Meskipun mengerti tentang konsep pengelolaan keuangan seperti menabung, tidak menjamin mereka praktik menabung. Penelitian menunjukkan literasi keuangan generasi muda relatif rendah, meskipun mereka aktif secara finansial, seperti terlihat dari kepemilikan kartu kredit. Literasi ini meningkat sejalan dengan pendidikan. Namun, pengetahuan mereka tentang tabungan, pinjaman, asuransi, dan investasi masih kurang.