Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Shell Civil Engineering Journal

Analisa Pengaruh Penggunaan Serat Sabut Kelapa Terhadap Kuat Tahan Beton Musrfin Musrfin; Muhammad Abdu; Along Saputra
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 6 No 2 (2021): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.218 KB) | DOI: 10.35326/scej.v6i2.2092

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui perilaku karakteristik material agregat kasar dan agregat halus yang material agregatnya diambil di kawasan Batauga Buton Selatan yang di gabungkan dengan menggunakan serat sabut kelapa yang berasal dari Kelurahan Bonegunu, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara. Pengujian kuat tekan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan beton (compressive strength) yang direndam (curing) di Laboratorium pada umur 3 hari, 7 hari, dan 28 hari dengan ukuran benda uji slinder 15cm x 30cm. Sampel benda uji dalam penelitian ini berjumlah 15 buah.. Pengujian dilakukan pada satu jenis FAS dengan perlakuan yang sama yaitu, beton normal dengan satu jenis variasi FAS dan beton yang menggunakan serat sabut kelapa dengan satu jenis variasi FAS sebesar FAS 0,45 yang masing-masing terdiri dari 3 benda uji. Dari hasil pengujian yang dilakukan nilai kuat tekan beton yang dihasilkan dengan menggunakan material agregat halus dan agregat kasar yang berasal dari Batauga Buton Selatan dan serat sabut kelapa yang berasal dari Kelurahan Bonegunu, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara yaitu untuk beton normal tanpa penggunaan sabut kelapa rata-rata umur 3 hari sebesar 183,4 Kg/Cm2, umur 7 hari sebesar 246,1 Kg/Cm2 dan umur 28 hari sebesar 279,9 Kg/Cm2, sedangkan untuk beton dengan campuran sabut kelapa rata-rata pada umur 3 hari sebesar 117,8Kg/Cm2, , rata-rata umur 7 hari sebesar 145,0 Kg/Cm2, dan rata-rata umur 28 hari sebesar 122,5 Kg/Cm2. Berdasarkan hasil uji kuat tekan menunjukan bahwa nilai kuat tekan yang diperoleh semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur perawatan benda uji baik beton normal maupun beton dengan sabut kelapa.
Analisis Perbedaan Struktur Truss Tipe Warren Dan Tipe Warren Terbalik Pada Jembatan Pipa Muhammad Abdu; Aswad Asrasal
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 6 No 2 (2021): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v6i2.2373

Abstract

Pada dasarnya jembatan digunakan untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain yang di antaranya terdapat sungai, jurang dan lain sebagainya. Penentuan model jembatan sangat penting sehingga penentuan model dan tipe dari struktur menjadi faktor dalam perencanaan, salah satunya untuk mendapatkan suatu konstruksi yang aman, kuat dan ekonomis. Sehingga untuk bentang panjang struktur jembatan truss menjadi salah satu pilihan. Pada analisis kali ini untuk jembatan pipa digunakan rangka batang (truss) tipe warren dan tipe waren terbalik di mana dimensi untuk batang atas dan bawah dengan simbol batang A dan B digunakan profil L150.150.12 sedangkan batang tegak dengan simbol C digunakan profil L60.60.6 sedangkan untuk Batang diagonal dengan simbol D digunakan Profil L90.90.10 dan analisis dari model ini untuk gaya axial tidak mengalami perubahan nilai hanya mengalami posisi arah dari gaya yang awal tekan menjadi tarik sedangkan untuk rasio yang terjadi pada batang tipe warren dengan simbol A mengalami perubahan rasio akibat perubahan arah gaya , yang awal gaya tekan dengan rasio maksimum (ρ) =0,74 menjadi gaya tarik dengan rasio maksimum (ρ) =0,61 mengalami penurunan rasio sebesar (ρ) =0,13 dan secara keseluruhan penurunan rata-rata 17,8%, rasio yang terjadi pada batang tipe warren dengan simbol B mengalami perubahan rasio akibat perubahan arah gaya , yang awal gaya tarik dengan rasio maksimum (ρ) =0,59 menjadi gaya tekan dengan rasio maksimum (ρ) =0,72 mengalami kenaikan rasio sebesar (ρ) =0,13 atau secara keseluruhan kenaikan rata-rata 17,9% begitu pula model lainnya dan untuk lendutan tidak mengalami perubahan antara tipe warren dan tipe warren terbalik . tetapi dari nilai rasio dipastikan struktur tipe warren mengalami keruntuhan terlebih dahulu ketimbang tipe warren terbalik dengan rasio tipe warren = 0,74 lebih besar ketimbang tipe warren terbalik = 0,72.
Analysis of The Puncak Tumada Drinking Water Network System Using Epanet Software Muhammad Abdu; Aswad Asrasal; Muhammad Sayfullah
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 7 No 1 (2022): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v7i1.2577

Abstract

Tumada village is a village located in kapontori district of buton regency, with a population of 630 people where clean water needs are obtained from access to water sourced from springs by the method of flowing using pipes by gravity so that water needs can be met. The height of the tank source is at the high point of Elv = ± 24.27 MDPL while the highest place for water use is Elv = ± 50 MDPL. Those who do not get this water source are those who are located in sma and in the peak area of tumada where the number of KK = 7 To improve water management, the water is first accommodated in the tank and flowed by gravity, where the elevation elevation of the Elv tank placement = ± 63. With the analysis obtained pipe sizes of 12.5 mm, 25 mm, 50 mm with a tank capacity of 6000 liters and pump power can be used with a head of 50 m and flow of 0.5 LPS in addition to that a minimum press of 9.5 m and speed respectively for the main pipe of 0.28 m / s and pipe Divider of 0.16 m / s and discharge in the pipe flow of 0.56 LPS for the main and for divisors of 0.03 LPS and 0.02 LPS.
Analisis Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Nambo Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton Aswad Asrasal; Muhammad Abdu; Idwan Idwan; Muhammad Taufiq
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 7 No 2 (2022): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v7i2.3149

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti Air minum, memasak dan MCK. Kebutuhan air bersih di Desa Nambo dapat dikategorikan semi urban (pedesaan) dengan jumlah penduduk 989 jiwa pada tahun 2022 (Tahun awal proyeksi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air bersih, analisis hidrolis serta sistem jaringan perpipaan yang akan digunakan pada proyeksi kebutuhan air bersih 15 tahun kedepan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan Hasil penelitian diperoleh Jumlah penduduk pada tahun 2037 berjumlah 1.236 jiwa (tahun akhir proyeksi) dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1.5% per tahun. Kebutuhan air bersih Desa Nambo sebesar 0.62 liter/detik serta jaringan transmisi menggunakan pipa 2” Panjang (600 m), sedangkan jaringan distribusi menggunakan pipa 2” Panjang (1.902 m), pipa 1.5” Panjang (200 m) dan pipa 1” Panjang (300 m).
Analysis of Soil Tability and Foundation of Berbah Sleman SPAM Water Tank Using Plaxis with Soil Results Cone Pentrasion Test (CPT) Muhammad Abdu; Aswad Asrasal; Idwan Idwan; Fahmi Fahmi
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 7 No 2 (2022): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v7i2.3150

Abstract

Berbah is a subdistrict in the sleman regency of the special region of Yogyakarta with a total of 52565 people with this large population, so the use of clean water is very important for survival so that facilities and infrastructure to meet clean water needs must be provided in the hope that the needs of the community can be achieved. One of the facilities and infrastructure to achieve these needs requires a management place or water reservoir in the form of a water tank with a capacity based on the needs of the community. One of the tanks made in the berbah sub-district area is 10x10m with a tank height of 3.8m with a target capacity of 300 m3. Based on analysis with soil data Cone Penetration test (CPT) with 2D modeling in plaxis with water loading and gradually analyzed obtained under modeling conditions without water load, there was a decrease with t = 1 day of 1.319 with SF = 9.205 mm and when weighed for t = 30 days experienced an additional decrease of 0.008mm S = 1.327 mm and for t = 30 it was in a condition of no longer decreasing until the next With SF = 9.19. So it can be concluded that the foundation used can use the foundation from the bottom of the tank itself.