Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS RESIKO GEMPA BUMI WILAYAH LENGAN UTARA SULAWESI MENGGUNAKAN DATA HIPOSENTER RESOLUSI TINGGI SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA Pasau, Guntur; Tanauma, Adey
Jurnal Spektra Vol 16, No 3 (2015): Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Publisher : Jurnal Spektra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLengan utara Sulawesi adalah salah satu bagian wilayah Indonesia yang mempuyai tingkat seimisitas sangat tinggi. Sumber gempa di wilayah ini berasal dari aktivitas beberapa lempeng tektonik seperti lempeng Indo-Australia, lempeng laut Filipina, subduksi Sulawesi Utara, tumbukan ganda laut Maluku di tambah dengan beberapa sesar-sesar aktiv lainnya. Untuk mengantisipasi bencana gempabumi di masa yang akan datang kita perlu melakukan antisipasi  atau mitigasi yang bersifat preventif, salah satunya adalah dengan cara memodelkan sumber-sumber gempa bumi. Analisis resiko gempa dengan menggunakan metode probabilistic seismic hazard analysis (PSHA) merupakan suatu metode yang digunakan dalam analisis bahaya resiko kegempaan. Metode ini berdasarkan pada definisi fungsi distribusi probabilitas yang memperhitungkan dan menggabungkan ketidakpastian dari skala kejadian gempa, lokasi, dan frekuensi kejadiannya untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai tingkat resiko suatu lokasi yang ditinjau dalam hal ini lengan utara Pulau Sulawesi. Data yang digunakan adalah data dengan kualitas terbaik yakni data hipocenter resolusi tinggi. Hasil analisis probabilistik seismik hazard menunjukkan bahwa percepatan puncak di batuan dasar lengan utara Sulawesi pada periode ulang 500 tahun berkisar 0,05-1,4g. Kurva hazard menunjukkan bahwa sumber gempa yang sangat berpengaruh di adalah sumber gempa sesar.Kata kunci : bencana, gempabumi, mitigasi, preventif, analisis bahaya kegempaan.  Abstract North arm of Sulawesi is one part of Indonesia that seismic activity very high level. Earthquake sources in this region comes from the activity of several tectonic plates such as the Indo-Australian plate, the Philippine sea plate, North Sulawesi subduction, double subduction in Mollucas sea added with some other active faults. In anticipation of the earthquake disaster in the future we need to anticipate or mitigate preventive, one of which is by way of modeling the sources of earthquake. The one of methods which is used to analyze the risk of seismic hazard is using probabilistic seismic hazard analysis (PSHA). This method are based on probability distribution function of uncertainty of the earthquakes scale, location, and frequency of occurrence to get a comprehensive insight of the level of hazard risk in north arm of Sulawesi Island. In this research, we used high resolution of seismic hypocenter data around north arm of Sulawesi. Probabilistic seismic hazard analysis indicates that the peak ground acceleration in the bedrock north arm of Sulawesi for return period of 500 years approximately 0,05-1,4g.The hazard curves show that the predominant source of earthquake comes from fault zone.Keywords:disaster, earthquake, mitigate, preventive, analyze,hazard,
PKM Jemaat GBI Kolongan Tentang Bencana-Bencana Geologis dan Mitigasinya Pasau, Guntur; Ferdy, Ferdy
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 3, No 1 (2021): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.3.1.2021.31326

Abstract

Secara geologis, wilayah Sulawesi Utara merupakan wilayah yang rawan bencana geologis karena merupakan tempat pertemuan beberapa lempeng tektonik aktif, seperti lempeng Filipina, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Ketiga lempeng tersebut saling bertumbukan satu dengan yang lain sehingga menyebabkan kerak bumi menjadi terpecah-belah dan dapat menimbulkan bencana geologis, baik gempa bumi maupun tsunami. Kedua bencana geologi ini merupakan fenomena alam yang masih sulit diprediksi. Bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang selalu datang secara tiba-tiba. Salah satu antisipasi untuk meminimalisir dampak bencana geologi adalah dengan mempersiapkan diri melalui pemahaman tentang karakteristik bencana itu sendiri dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi bencana tersebut. Kegiatan program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan kepada masyarakat sasaran tentang mitigasi bencana-bencana geologis. Sasaran kegiatan ini adalah anggota Jemaat GBI Shalom Kalawat Minahasa sebagai mitra dalam kegiatan ini. Metode pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat terbagi dalam beberapa kegiatan yaitu sosialisasi, diskusi, tanya jawab dan simulasi bencana. Pemahaman materi berupa penyampaian materi tentang karakteristik bencana gempa dan tsunami serta tindakan mitigasinya. Kemudian simulasinya adalah bagaimana menyelamatkan diri dan orang lain ketika bencana tersebut terjadi. Hasil evaluasi yang dilakukan berupa pretest dan posttest dalam pemberian materi sosialisasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pengetahuan dan ketrampilan dalam meminimalisir bahaya bencana gempa dan tsunami.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Untuk Kesiap-siagaan dan Mitigasi Bencana Tsunami di Desa Borgo Kabupaten Minahasa Tamuntuan, Gerald; Pasau, Guntur; Takumansang, Esli
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin No 3 (2019): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.1.3.2019.25442

Abstract

 Desa Borgo merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Minahasa yang berlokasi di pesisir barat semenanjung utara Pulau Sulawesi. Desa ini ke arah barat berhadapan langsung dengan Laut Sulawesi yang merupakan salah satu daerah sumber gempa di Indonesia. Sumber gempa di Laut Sulawesi umumnya memiliki hiposenter disekitar subduksi Laut Sulawesi dengan kedalaman yang relatif dangkal sehingga sangat berpotensi tsunami. Menjadi permasalahan adalah bahwa pemerintah dan masyarakat di Desa Borgo Kabupaten Minahasa belum tanggap terhadap bahaya tsunami. Hal ini didasarkan pada hasil analisis situasi yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang benar dari masyarakat tentang tsunami masih kurang, belum adanya koordinasi antara pemerintah dan masyarakat, belum terbentuknya kelompok/satuan tugas yang bertanggungjawab terhadap proses evakuasi warga, serta belum adanya tanda-tanda atau piktogram tsunami dan peta jalur evakuasi. Oleh karena itu telah dilaksanakan program kemitraan untuk pemberdayaan kelompok masyarakat dan pemerintah desa dalam rangka mengatasi masalah prioritas yang ada. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah berbentuk penyuluhan/sosialisasi dan pelatihan dalam rangka membangun budaya kesiap-siagaan serta kemampuan mitigasi bencana tsunami bagi masyarakat Desa Borgo Kabupaten Minahasa. Disamping telah dilakukan juga penyediaan sejumlah barang untuk mendukung proses mitigasi serta evakuasi saat terjadi bencana tsunami antara lain seperti peta potensi/bahaya tsunami, peta jalur evakuasi, rambu petunjuk arah evakuasi, megaphone, dan head lamp. Hasil evaluasi yang dilakukan dalam bentuk tes sebelum dan sesudah pemberian materi sosialisasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dalam membangun kesiap-siagaan dan mitigasi bencana tsunami.
Analisis Suseptibilitas Dan Histeresis Magnetik Pada Endapan Pasir Besi Di Sulawesi Utara Tamuntuan, Gerald; Tongkukut, Seni H.J.; Pasau, Guntur
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.18008

Abstract

Telah dilakukan pengukuran suseptibilitas dan hysteresis magnetic untuk mengetahui karakteristik magnetic endapan pasir besi pada beberapa lokasi di Sulawesi Utara. Lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah tiga lokasi di pesisir timur semenanjung utara Pulau Sulawesi yaitu daerah Belang, Hais, dan Minanga, serta tiga lokasi di wilayah pesisir barat yaitu daerah Lalow, Inobonto, dan Lolan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetic pada sampel-sampel pasir yang diukur bervariasi dari 7,73 × 10-8 m3kg-1 hingga 436,38 × 10-8 m3kg-1. Pengukuran suseptibilitas magnetik pada empat distribusi ukuran bulir pasir yang berbeda menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertinggi suseptibiltas adalah pada pasir berukuran halus (fine grains). Secara umum, pasir besi pada daerah pantai timur semenanjung utara Pulau Sulawesi memiliki nilai suseptibilitas magnetik yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pantai barat. Konsentrasi mineral superparamagnetik tertinggi berada pada daerah Belang. Mineral magnetik yang dominan dari sampel-sampel pasir besi yang diteliti adalah magnetit dengan domain statepseudo-single domain.Magnetic susceptibility and hysteresis parameters of iron sand deposits at several locations in North Sulawesi have been measuredin order to determine their magnetic characteristics. Samples were taken from six locations which is three locations on the east coast of the northern arm of Sulawesi Island (Belang, Hais and Minanga) and three othersfrom the western coastal areas (Lalow, Inobonto and Lolan).The result shows that magnetic susceptibility of the sand samples vary from 7,73 × 10-8 m3kg-1to 436,38 × 10-8 m3kg-1.Measurement of magnetic susceptibility in four different grain size distributions shows that fine grainsand have the highest susceptibility value.In general, magnetic susceptibility valueof Iron sand samplesfrom the east coast of the northarm of Sulawesi Island was higher than the west coast. Concentration of superparamagnetic mineral from Belang area was higher than other locations. The predominant magnetic minerals of the iron sand samples are magnetite with the domain state pseudo-single domain.
Simulasi Penjalaran Tsunami Di Beberapa Pantai Di Sulawesi Utara Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Pandey, Fhandy; Pasau, Guntur; Tongkukut, Seni H. J.
Jurnal MIPA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.4.2.2015.7977

Abstract

Daerah pantai utara wilayah Sulawesi Utara merupakan kawasan pesisir yang memiliki kepadatan penduduk cukup besar. Sebelah utara laut Sulawesi atau selatan Filipina berdasarkan data NOAA pernah mengalami 5 kejadian tsunami akibat gempabumi. Gempabumi yang menimbulkan tsunami ini berpotensi terulang kembali pada waktu yang akan datang. Penelitian ini bertujuan mengsimulasikan kejadian tsunami untuk mengetahui waktu tiba dan tinggi gelombang tsunami jika gempabumi tersebut kembali terjadi. Simulasi dilakukan dengan memakai software WinITDB. Jika koordinat sumber tsunami, koordinat daerah yang akan diterjang tsunami, panjang patahan, lebar patahan, deformasi dasar laut diketahui maka waktu tiba gelombang tsunami dan tinggi gelombang tsunami dapat diketahui. Dihasilkan bahwa pantai Kaidipang, Bintauna, Lolak, Poigar, Amurang, Tombariri, Manado, Siau Barat dan Tahuna termasuk dalam klasifikasi tsunami sangat berbahaya dengan tinggi H  ≥ 3 meter. Satu-satunya pantai yang termasuk dalam klasifikasi tsunami hanya bahaya yaitu  pantai Beo dengan tinggi 2,3 meter.The northern shore of North Sulawesi is a coastal area with high population density. The north of Sulawesi Sea or the South Philippines Sea, according to NOAA’s data experienced 5 tsunamis caused by earthquake. This earthquake has the potential to occur again in the future. The purpose of this study is to simulate tsunami in order to be able to predict its arrival time and the height of the tsunami wave when the earthquake happens. The simulation was performed using WinITDB software. If the coordinates of the tsunami source, impact zone, length of fracture, width of fracture, and sea floor deformation are known, the arrival time and the wave height of the tsunami can be determined. It is found that Kaidipang seashore, Bintauna, Lolak, Poigar, Amurang, Tombariri, Manado, West Siau and Tahuna are classified as dangerous tsunami zones with potential heights of H > 3. The only seashore that is classified as tsunami hazard is in the height of 1,5 < H < 3.
Reka Ulang Waktu Tiba Dan Tinggi Gelombang Tsunami : Studi Kasus Pusat Gempa Di Pantai Utara Bolaang Mongondow Mangiri’, Nismawati; Tamuntuan, Gerald; Pasau, Guntur
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.16941

Abstract

Telah dilakukan prakiraan waktu tiba dan tinggi gelombang tsunami guna dalam rangka memperoleh informasi tentang potensi bahaya tsunami di daerah pantai utara Bolaang Mongondow. Data yang digunakan adalah data dari katalog gempabumi USGS periode 1890-2016. Data diolah untuk mendapatkan informasi karakteristik patahan dan dilakukan simulasi gempabumi menggunakan Software WinITDB. Dari hasil simulasi gempabumi, diketahui bahwa daerah pesisir pantai utara Bolaang Mongondow termasuk dalam klasifikasi tsunami yang cukup berbahaya karena tinggi gelombang tsunami yang menerjang adalah H > 0,5 m serta energi yang terbangkitkan adalah 2,98 1013 joulePrediction of arrival time and wave height of tsunami in northern coast of Bolaang Mongondow has been conducted in order to obtain information about potential tsunami hazards in the area. The data used are obtained from the USGS earthquake catalog in the period 1890-2016. The data is then processed using WinITDB Software to obtain information on fault characteristics and tsunami simulation. The results show that tsunami wave heights that can occur was H> 0.5 m and the generated energy was 2.98 1013 joules. It was mean that the northern coast area of Bolaang Mongondow was classified as a fairly dangerous tsunami
Simulasi Penjalaran Gelombang Tsunami di Pesisir Pantai Utara Pulau Halmahera Sangkoy, Fanya; Pasau, Guntur; Tamuntuan, Gerald
Jurnal MIPA Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.1.2017.16159

Abstract

Telah dilakukan simulasi penjalaran gelombang tsunami di pesisir pantai utara pulau Halmahera. Lokasi penelitian berada pada kooordinat   -  LU dan -  BT. Metode penelitian meliputi: mengumpulkan data gempa tektonik dari NOAA, melakukan perhitungan panjang patahan, lebar patahan, dan deformasi dasar laut, melakukan simulasi dengan software WinITDB. Hasil simulasi dalam bentuk grafik tinggi gelombang dan waktu tiba gelombang tsunami. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, salah satu wilayah yang masuk dalam klasifikasi sangat berbahaya adalah Wayamli karena tinggi maksimum gelombang tsunami 3 m.A simulation of tsunami wave transmission on the north coast of Halmahera Island has been done. The research coordiantes are at -  north latitude and -  east longitude. Research method covers these: collecting tectonic earthquake data from NOAA, calculating the length and width of the fracture and the seafloor deformation, and carrying the simulation out using winTDB software. The simulation result is presented in the form of maximum height graph and arrival time of tsunami wave. According to the simulation’s result that has been done, one of the regions that classified as highly-dangerous is Wayamli, since its maximum waveheight is 3 m
Pemetaan Distribusi Petir Untuk Wilayah Manado Tahun 2013 Dan 2014 Mailoor, Michelle Jenneth; Pasau, Guntur; Bobanto, Maria D.
Jurnal MIPA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.1.2018.18912

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk memetakan distribusi petir untuk wilayah Manado berdasarkan data petir tahun 2013 dan 2014. Data real time sambaran petir dari rekaman lightning detector diolah menggunakan beberapa program, yaitu Lightning 2000, Golden Software Surfer 8, Lightning Data Processing, GIS 10.3, Google Earth dan Microsoft Excel. Pada program GIS 10.3 data yang didapatkan kemudian dipetakan menggunakan metode Kriging. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa peta kontur distribusi petir di wilayah Kota Manado. Berdasarkan hasil dari pengolahan data, diperoleh data yang menunjukkan bahwa kejadian petir tertinggi terdapat pada bulan Oktober 2013 yaitu sebanyak 6.540 kejadian dan bulan Mei 2014 yaitu sebanyak 7.330 kejadian petir. Distribusi petir CG+ tertinggi terdapat pada kecamatan Wenang dan tidak ada kejadian petir CG+ di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Tikala, Paal Dua, Singkil dan TumintingResearch has been done to make a distribution map for Manado area based on lightning data of year 2013 and 2014. The real time data of lightning strikes from lightning detector processed by using a few program that is Lightning 2000, Golden Software Surfer 8, Lightning Data Processing, GIS 10.3, Google Earth and Microsoft Excel. Data that we got from GIS 10.3 use for mapping with Kriging method. Output from this research is contour map in Manado city area. Based on output from processed data, we got data that the highest lightning event happened in October 2013 that is 6.540 event and in May 2014 that is 7.330 lightning event. Highest CG+ lightning distribution located in Wenang Districts and there is no CG+ lightning event in 4 districts which is Tikala, Paal Dua, Singkil and Tuminting Districts
Identifikasi Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol Di Masjid Kampus Universitas Sam Ratulangi Gijoha, Ofvelia Thrisha; As’ari, As’ari; Pasau, Guntur
Jurnal MIPA Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.1.2017.15946

Abstract

Telah dilakukan penelitian akuifer air tanah berdasarkan resistivitas batuan bawah permukaan. Eksplorasi geofisika menggunakan metode tahanan jenis konfigurasi dipol-dipol dengan pengkuran dengan 5 lintasan pengukuran. Data setiap lintasan diolah menggunakan perangkat lunak RES2DINV, pada setiap lintasan mempunyai 609 buah data. Teridentifikasi akuifer air tanah dengan resistivitas ρ ≤ 7,16 Ωm. Akuifer potensial terdapat pada lintasan 1 di lokasi Masjid bagian Timur dengan kedalaman 0-15 m, pada lintasan 3 pada jarak 40 m disebelah Selatan Masjid dan lintasan 4 pada jarak 5 m selatan Masjid bagian Barat dengan kedalaman 14-18 m.A research on groundwater aquifer has been done according to subsurface rocks resistivity, the exploration using specific resistivity method of dipole-dipole configuration by measuring on 5 lanes. The data on each lane was processed using RES2DINV software, where each lane consisted of 609 data. The identified groundwater aquifer has a resistivity of ρ ≤ 7,16 Ωm. Potential aquifer are on line 1 which located eastward from the Mosque with a depth of 0-15 m, on line 3 with a range of 40 m southward from the Mosque, and on line 4 with a range ofnm westward from the southern side of the Mosque with a depth of 14-18 m.
Analisis Prekursor Erupsi Gunung Lokon Tanggal 12 September 2014 Pandara, Dolfie Paulus; Ferdy, Ferdy; Pasau, Guntur; Suoth, Verna Albert
Jurnal MIPA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.9.2.2020.28348

Abstract

Dinamika erupsi Gunung Lokon pada tanggal 12 September 2014 sangat menarik untuk dipelajari karena berbeda dengan erupsi-erupsi sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi prekusor seismik yang memicu erupsi tersebut. Perangkat lunak Seismovolcanalysis digunakan untuk mengklasifikasi tipe dan jumlah, frekuensi dominan, durasi gempa dan energi dari gempa-gempa selang waktu 1-12 September 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa-gempa Hibrid dan LP memainkan peran penting sebagai prekursor erupsi. Peningkatan kejadian Hibrid dan LP diduga terkait dengan peningkatan proses degassing di dalam saluran vulkanik. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki mekanisme sumber gempa LP dan gempa HibridIt is interesting to study of the dynamics of Lokon volcano eruption on September 12, 2014 because they were different from previous eruptions. This research was conducted to investigate the seismic precursors triggered the eruption. Seismovolcanalysis software was used to classify type and number, dominant frequency, duration and energy of earthquakes between September 1-12, 2014. Result showed the Hybrid and LP events play an important role as a precursor eruption. Increasing Hybrid and LP events allegedly associated with increased degassing process in the conduit. A further study is needed to investigate source mechanism of the LP and Hybrid events.