Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PIJAT BAYI PADA KADER POSYANDU SEBAGAI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA Reni Merta Kusuma; Silvia Ari Agustina; Dwi Susanti
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v3i3.1168

Abstract

Permasalahan tumbuh kembang bayi dan balita terjadi di wilayah Tegalrejo. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memecahkan masalah tumbuh kembang bayi di Kelurahan Bener dan Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Masalah yang ditemukan banyaknya anak yang mengalami sulit makan yang merupakan awal masalah terjadinya gizi buruk bagi anak. Masalah gizi buruk dapat diantisipasi sejak masih bayi. Salah satunya dengan memberikan stimulasi dengan terapi sentuhan yaitu pijat bayi. Pijat bayi yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan akan merangsang nervus vagus bayi dan menimbulkan nafsu makan. Agar bayi dapat dipijat secara berkala dan bersinambungan, maka tenaga kesehatan membutuhkan perpanjangan tangan yaitu mengoptimalkan peran kader. Kader dibekali dengan pelatihan dan pendampingan pijat bayi selama 3 bulan. Kemampuan kader dalam melakukan pijat bayi dapat meningkat dari sebelum pelatihan dan pendampingan. Pengetahuan kader posyandu balita juga bertambah sehingga persepsi dan perlakukan terhadap bayi menjadi lebih baik. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini kemampuan kader melakukan pijat semakin meningkat, beberapa bayi yang mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan dapat diketahui lebih awal, bayi semakin sehat, tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat menyambut baik karena ada salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi pada balita. Growth problems for infants and toddlers occur in the Tegalrejo region. The purpose of community service is to solve the problem of growth and development of infants in the Village of Bener and Village Kricak, District Tegalrejo, Yogyakarta City. The problem found by many children who have difficulty eating is the beginning of the problem of malnutrition for children.Malnutrition problems can be anticipated since I was a baby. One of them by providing stimulation with touch therapy is baby massage. A regular and ongoing baby massage will stimulate the baby's vagus nerve and cause appetite. So that the baby can be massaged regularly and continuously, then health workers need an extension of the hand that is optimizing the role of cadres.Cadres are equipped with training and assistance for infant massage for 3 months. The ability of cadres to do baby massage can improve from before training and mentoring. The knowledge of posyandu toddlers is also increasing so that the perception and treatment of babies is better.The results of community service have increased the ability of cadres to do massage, some babies who experience growth and development problems can be known earlier, babies are healthier, health workers and community leaders are welcomed because there is one step that can be done to overcome nutritional problems in toddler.
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Umur 24-60 Bulan di Kelurahan Bener Kota Yogyakarta Reni Merta Kusuma
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.556 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.46795

Abstract

Background: Toddler growth and development monitoring is required. The growth is increasing the size of the cells, cell count, and intracellular tissue. Physical changes associated with growth and body structure. The progression is the increase of the function of the structure and function of the body. Growth and development of coupled, so it is important to monitor. The importance of monitoring the growing swell toddlers, researchers want to find out the correlation of these two variables.Objective: To find out the relationship between nutritional status and development of infants in Bener Village, Yogyakarta CityMethods: The draft cross-sectional study with data capture at any given moment. The population of a number of 84 children aged 24-60 months. The sampling techniques used total sampling so that the sample amounted to 84. The data obtained will be analyzed by testing the continent Koefisiensi test with Pearson Correlation Lamda.Results: The research results showed that the nutritional status of children aged 24-60 months in Kelurahan Bener 81% 3.6% normal and stated stated skinny as hell. Development of a toddler aged 24-60 months in Kelurahan Bener 89.3% 2.4% expressed and revealed irregularities. Bivariat analysis results declared between nutritional status with the development of a toddler aged 24-60 months value p of 0.493. Position korelasinya is very weak with the value of the correlation of Pearson of 0.076.Conclusion: Conclusion there is no relationship of nutritional status with the development of a toddler aged 24-60 months and correlation of both positions is very weak.
Optimalisasi Gerakan Yoga untuk Mengurangi Ketidaknyamanan pada Kehamilan Budi Rahayu; Reni Merta Kusuma; Alfie Ardiana Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa Vol. 1 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.829 KB) | DOI: 10.55927/jpmf.v1i1.343

Abstract

Pregnancy conditions in TM 1 to TM III will tone many problems that occur even though it is in physiological pregnancy let alone pathological pregnancy. The approach used to overcome problems in pregnancy is still widely done conventionally, therefore the management of midwifery care must be considered to reduce the discomfort of pregnant women so that pregnancy feels more comfortable, so that pregnancy becomes more pleasant and pregnant women become more productive during pregnancy. This community service aims to empower pregnant women in overcoming problems during pregnancy. The process carried out in community service is to provide information education during pregnancy and teach yoga movements
PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA Reni Merta Kusuma; Rifkynia Susanti
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 10 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.387 KB)

Abstract

Latar Belakang: Hambatan utama pemberian ASI adalah kurangnya kemampuan tentang teknik menyusui yang benar. Bayi yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia baru mencapai 54,3%. Data Dinas Kesehatan DIY tahun 2015 cakupan ASI eksklusif terendah adalah Kota Yogyakarta sebesar 54,9%. Target cakupan ASI eksklusif terendah di Kota Yogyakarta yaitu Puskesmas Danurejan I. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan desain penelitian survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini menggunakan checklist sebagai alat ukur dan analisis data menggunakan univariat. Hasil: Pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dengan kategori baik sebanyak 14 responden (51,9%) dan kategori ibu menyusui yang tidak baik sebanyak 13 responden (48,1%). Kesimpulan: Pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I teknik menyusui yang baik lebih tinggi yaitu 51,9%.
GAMBARAN LAMA MASA PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I KOTA YOGYAKARTA Sary Rosidawati; Reni Merta Kusuma
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.36 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i3.81

Abstract

Latar Belakang: Pertama, dukungan menyusui untuk mengoptimalkan pertumbuhan bayi. Pada 1000 hari pertama bayi baru lahir, otak tumbuh hampir 75%. Bayi di usia 0-12 bulan menjadi fase krusial untuk menentukan kondisi mereka di masa depan. Ruang lingkup menyusui di Indonesia adalah 42% dan dari tahun ke tahun semakin menurun. Menurut data oleh Dinkes Kota Yogyakarta, mereka menulis, cakupan menyusui secara eksklusif di Yogyakarta adalah yang terendah dari semuanya, yaitu di tingkat 12, 31% di 2014.Tujuan: Menentukan ruang lingkup pemberian ASI untuk bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Jumlah sampel acak adalah 52 sampel yang terdiri dari ibu dengan bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling dimana menggunakan kuesioner. Analisis data digunakan oleh univariat yang akan dijelaskan oleh tarif.Hasil: Dari 52 sampel, 28 sampel ditemukan sebagian besar ibu dengan bayi di usia 0-12 bulan memberikan ASI ≥ 6 bulan atau (52,8%). 21 sampel (40,4%) diidentifikasi oleh ibu pada usia 20-35 tahun dengan latar belakang pendidikan menengah, 22 sampel (42,3%) diidentifikasi oleh ibu pengangguran, 15 sampel (28,8%) adalah diidentifikasi oleh ibu cacat.Kesimpulan: Lama menyusui di Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta dari 52 sampel untuk bayi usia ≥ 6 bulan adalah 28 sampel (52,8%).
Edukasi Pencegahan Anemia Remaja dengan Komplementer Ramuan Kurma dan Jeruk Nipis Reni Merta Kusuma; Lily Yulaikhah; Budi Rahayu
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.594

Abstract

ABSTRAK Masalah anemia merupakan salah satu masalah kesehatan perempuan. Seorang perempuan yang sudah matur organ reproduksinya akan mengalami menstruasi. Anemia adalah kondisi ditemukannya penurunan kadar hemoglobin dan hitungan eritrosit serta hematokrit di bawah normal. Penurunan kadar hemoglobin ini menunjukkan perempuan yang masih mengalami menstruasi membutuhan asupan zat besi. Remaja perempuan membutuhkan zat besi untuk menghindari anemia. Zat besi tidak hanya berupa tablet kimia, namun terdapat pula dalam ramuan komplementer campuran kurma dan jeruk nipis. Kurma dapat meningkatkan haemoglobin dan jeruk nipis dapat membantu mengoptimalkan penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Kedua kombinasi diharapkan dapat dijadikan komplementer untuk mencegah anemia. Masalah tersebut dijadikan dasar melakukan pengabdian kepada masyarakat. Masyarakat yang berpotensi mengalami anemia adalah remaja putri. Tim pengabdi memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada remaja putri dengan topik tentang anemia, menstruasi, dan komplementer kurma jeruk nipis. Sasaran adalah remaja putri. Tim pengabdi memberikan Pendidikan Kesehatan secara online/ tidak melakukan tatap muka pada masa pandemi ini. Tim pengabdi menggunakan aplikasi WhatsApp karena banyak masyarakat yang memakai aplikasi tersebut. Penggunaan aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah remaja mengakses pengetahuan ini. Kegiatan ini menggunakan rancangan deskritif yang menggambarkan kegiatan dan pengetahuan peserta. Peserta berjumlah 24 orang. Sebanyak 29,2% peserta memiliki pengetahuan tidak baik terkait dengan topik dan 70,8% berpengetahuan baik. Skor rata-rata peserta menjawab benar sebesar 80,4% dari pertanyaan tentang menstruasi dan 75% dari pertanyaan anemia dan komplementer kurma jeruk nipis. Selama pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, peserta aktif bertanya dalam diskusi dan menyatakan 87,5% menyatakan puas dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.