Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)

PENGARUH KONSENTRASI K2SO4 DAN WAKTU APLIKASI TERHADAP KARAKTER HASIL DAN KOMPONEN HASIL BENIH KENTANG G0 (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR GRANOLA Rama Adi Pratama; Ai Yanti Rismayanti; Gelar Nugraha
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1104

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang ada di Indonesia setelah gandum, padi, dan jagung. Tanaman kentang juga memiliki nilai gizi yang menjadikan tanaman ini banyak sekali dibudidayakan diberbagai wilayah di Indonesia. Penurunan produksi kentang ini disebabkan karena banyak faktor. Salah satu faktornya yaitu sedikitnya ketersediaan benih kentang di Indonesia, Penggunaa benih kentang yang kurang berkualitas, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab turunnya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh dan interaksi berbagai konsentrasi K2SO4 dan waktu pengaplikasian hasil umbi kentang Kultivar Granola. Penelitian ini dilaksanakan dalam screen house di Desa Simpang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dengan ketinggian tempat 1200 m di atas permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulanApril sampai bulan Juni 2020. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 2 ulangan. Faktor pertama (K) yang terdiri ata empat taraf yaitu k1= 0,5 g/l. K2= 1,5 g/l, k3= 2,5 g/l, dan k4= 3,5 g/l. Faktor kedua waktu (W) yang terdiri atas empat taraf w1= 20 HST, w2= 40 HST, w3 20-40 HST dan w4= 20,40, dan 60 HST. Secara mandiri konsentrasi pupuk kalium sulfat (K2SO4) dan waktu pengaplikasian tidak berpengaruh terhadap jumlah umbi pertanaman, bobot umbi pertanaman, jumlah umbi per plot, bobot umbi per plot, akan tetapi berpengaruh terhadap bobot umbi berdasarkan grade.  Kata kunci: kentang, benih, K2SO4, dan waktu pengaplikasian.
Pemberian Berbagai Dosis Kompos Tandan Kosong dan Abu Boiler Limbah Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang TanaH (Arachis hypogaea L.) Silpi Maya Sopa; Resti Fajarfika; Dadi Nurdiana; Ai Yanti Rismayanti
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 6, No 1 (2021): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v6i1.1616

Abstract

Kacang tanah menyerap unsur hara lebih banyak untuk mendapatkan produksi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis kompos tandan kosong dan abu boiler limbah kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2019 di lahan Satuan Pelayanan Balai Benih Padi dan Palawija Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, dengan ketinggian 715 meter di atas permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dua faktorial dan diulang dua kali. Faktor pertama adalah dosis tandan kosong kelapa sawit (0, 2, 4, 6 ton/ha) dan factor kedua adalah dosis abu boiler (0,1, 2, 3 ton/ha). Hasil menunjukkan tidak terjadi interaksi antara dosis tandan kosong kelapa sawit dan abu boiler kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Secara mandiri, dosis kompos tandan kosong kelapa sawit 6 ton/ha memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot kering tanaman, bobot polong per tanaman, bobot polong basah per plot dan bobot polong kering per plot. Dosis abu boiler kelapa sawit pada 3 ton/ha memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman 45 hari setelah tanam (HST), jumlah daun 45 HST, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot polong basah per plot, jumlah biji per tanaman, bobot polong kering per plot, dan bobot 100 biji.
Pengaruh Berbagai Konsentrasi PEG (Polyethylene Glycol) 6000 dan Lama Perendaman terhadap Vigor Benih Jintan Hitam (Nigella sativa) Novriza Sativa; Rivaldi Muharom Baharzyah; Hanny Hidayati Nafi'ah; Resti Fajarfika; Ai Yanti Rismayanti
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 6, No 2 (2022): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v6i2.2040

Abstract

Jintan hitam merupakan tanaman introduksi di Indonesia, sehingga proses perkecambahannya harus diberi perlakuan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pemberian konsentrasi dan lama perendaman benih dengan larutan PEG 6000 terhadap vigor benih jintan hitam. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut dengan ketinggian tempat 731 meter di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG 6000 (K) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu: k1 = 1%, k2 = 3%, dan k3 = 5%. Faktor kedua adalah lamanya waktu perendaman dengan PEG 6000 (W) yang terdiri dari dua taraf perlakuan, yaitu: w1 = 1 jam dan w2 = 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman benih dengan larutan PEG 6000 terhadap vigor benih jintan hitam. Secara mandiri taraf faktor konsentrasi PEG 3% dan lama perendaman benih dengan larutan PEG 6000 selama 2 jam memberikan pengaruh terbaik terhadap persentase indeks vigor, persentase kecambah normal, panjang kecambah, panjang akar, dan tinggi tanaman benih jintan hitam.
Uji Cekaman Salinitas Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Beberapa Kultivar Kedelai (Glycine max (L). MERRIL) Novriza Sativa; Hamidah ;; Jenal Mutakin; Ai Yanti Rismayanti; Noviyanti ;
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 7, No 1 (2022): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v7i1.2393

Abstract

Garam merupakan salah satu faktor cekaman lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, terutama pada fase perkecambahan benih kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kaitan antara konsentrasi garam dengan jenis kultivar terhadap perkecambahan benih kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Satuan Pelayanan Wilayah V Garut, Desa Situjaya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial 4 x 4. Faktor pertama adalah larutan garam dengan 4 level konsentrasi (m) yaitu: m0 = 0 (kontrol tanpa NaCl), m1 = 3 gram/liter NaCl, m2 = 5 gram/liter NaCl dan m3 = 7 gram/liter NaCl. Faktor ke dua adalah Kultivar (v) dengan 4 macam kultivar kedelai Yaitu: v1 = Anjasmoro, v2 = Detam 1, v3 = Agromulyo, v4 = Dena 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara konsentrasi NaCl dan macam kultivar yang berpengaruh terhadap uji viabilitas dan vigor benih beberapa kultivar kedelai. Kultivar Argomulyo memberikan pengaruh pada parameter potensi tumbuh maksimum, indeks vigor, kecepatan tumbuh, dan berat kering kecambah.