Mohammad Khoiri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Biaya Struktur Akibat Alternatif Pondasi dengan Meninjau Interaksi Struktur-Tanah Dasar Studi Kasus Gedung A Teknik Sipil FTSP ITS Mohammad Khoiri
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2007)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.851 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v3i1.2570

Abstract

Gedung A Teknik Sipil ITS adalah gedung dengan denah yang sederhana, simetris, dan tipikal. Lokasi gedung tersebut berada disebelah Rektorat ITS dengan kondisi tanah dasar adalah tanah lunak dengan kedalaman + 16 m. Sesuai dengan kondisi tersebut perencana biasanya memilih pondasi tiang pancang atau pondasi mat sebagai struktur bawahnya. Untuk memikul beban struktur pada sebuah titik Kolom  perencana  dapat  membuat  variasi  kedalaman  tiang  pancang  dan jumlahnya. Perencana dapat memilih kedalaman yang kecil dengan jumlah tiang yang  banyak  atau  sebaliknya.  Dalam  hal  ini  variasi  kedalaman  group  tiang pancang yang dipilih untuk perbandingan adalah 6m, 9m, 12m dan 16m. Jadi akan dibedakan 5 jenis pondasi yaitu pondasi mat dan 4 variasi pondasi tiang pancang, dan dicari sejauh mana perbedaan biaya pondasi dan biaya sturktur akibat adanya perbedaan penulangan struktur sebagai konsekuensi dari jenis pondasinya.  Pemilihan  jenis  pondasi  yang  berbeda  diatas  akan  memberikan penurunan yang berbeda pada titik perletakannya. Sedangkan penurunan dapat menyebabkan perubahan pada gaya dalam struktur atas. Demikian pula dimensi balok dan kolom pada struktur atas akan berbeda. Dengan cara interaksi struktur atas dan struktur bawah, perbedaan penurunan dan gaya dalam pada masing- masing struktur tersebut dapat diketahui dan dimensi serta penulangan balok dan kolom dapat direncanakan. Interaksi ini dihitung dengan menganggap struktur atas bertumpu pada pegas. Koefisien pegas diperoleh berdasarkan perumusan P = k.D. Dimana D  adalah penurunan akibat konsolidasi. Perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa struktur dengan pondasi mat memberikan total biaya paling ekonomis. Selanjutnya diikuti dengan struktur dengan pondasi group tiang pancang 16m, 12m, dan 9m. Sedangkan pondasi tiang dengan kedalaman 6m tidak bisa dilaksanakan karena daya dukung ijinnya terlalu kecil sehingga jumlahtiang yang dibutuhkan terlalu banyak. Untuk struktur dengan pondasi group tiang pancang yang dipancang sampai tanah keras (24m) --tidak akan ada deformasi pada pondasi-- menghasilkan total biaya lebih murah dari group tiang pancang 16 m, akan tetapi tetap lebih mahal dari struktur dengan pondasi mat.
Kajian Drainase Kawasan Polda Jatim Siti Kamilia Aziz; Ismail Sa'ud; Muhammad Hafiizh Imaaduddiin; Mohammad Khoiri
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.851 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v16i1.3558

Abstract

Persoalan banjir di kawasan Polda Jatim disebabkan karena elevasi kawasan yang relatif sama dengan elevasi outlet sehingga ketika saluran outlet penuh atau tergenang, maka kawasan ini tidak dapat mengalirkan air ke outlet. Pada kajian ini dievaluasi kemampuan saluran eksisting mengalirkan debit banjir dan upaya menahan air dari luar kawasan tidak masuk ke dalam. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa beberapa saluran perlu dinormalisasi. Untuk mengatasi luberan air dari luar kawasan, diterapkan sistem semi polder, sekeliling kawasan ditinggikan 30 cm dan dibangun pintu pada tiap-tiap outlet. Air yang tertahan didalam kawasan ditampung di kolam tampungan dan dipompa keluar ke saluran tengah ketika saluran sudah surut. Volume kolam tampungan yang dibutuhkan sebesar 7248.42 m3 untuk Q5 dan 7697.48 m3 untuk Q10. Lama pengosongan kolam tampungan menggunakan pompa eksisting dengan debit 0.5 m3/dt adalah 4 jam untuk Q5 dan 4.27 jam untuk Q10.