Muslim Djuned
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Seni Baca Al-Qur’an secara Halaqah di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nurul Mubtadi Gampong Simpang Peut Nagan Raya Muslim Djuned; Syukran Abubakar; Nya`k Merryana
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/tafse.v7i2.12873

Abstract

TPQ Nurul Mubtadi is one of the recitation places in Simpang Peut Village that teaches the art of reading the Al-Qur'an with a different method from other recitation places, where the recitation is carried out in halaqah form. This paper aims to discuss the level of success in the art of reading the Quran with halaqah and the methods applied to TPQ Nurul Mubtadi in reading the Quran. This was a qualitative study with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. This study showed that the halaqah reading of the Koran in the art of reading the Koran for TPQ Nurul Mubtadi students had a very good effect because the students were required to master the science of recitation and the basic rhythms such as bayyati syuri, bayyati husaini, hijaz, nahwand dan rast . Classes are held on Wednesday and Thursday nights. The method applied in the Art of Reading the Qur'an is the talaqqi or musyafahah method.Abstrak: Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) Nurul Mubtadi merupakan salah satu tempat pengajian di Gampong Simpang Peut yang mengajarkan seni baca Al-Qur’an dengan metode yang berbeda dari tempat pengajian lain, di mana pengajian seni baca AL-Qur’an dilakukan dalam bentuk halaqah. Dari permasalahan tersebut, tulisan ini akan membahas sejauh mana tingkat kehasilan seni baca Al-Qur’an secara halaqah serta metode yang diterapkan pada TPQ Nurul Mubtadi dalam pembacaan Al-Qur’an. Kajian ini merupakan kajian lapangan yang bersifat kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembacaan Al-Qur’an secara halaqah menggunakan seni baca Al-Qur’an pada santri TPQ Nurul Mubtadi sangat baik, peserta diwajibkan menguasai ilmu tajwid serta menguasai irama dasar seperti bayyati syuri, bayyati husaini, hijaz, nahwand dan rast. Pembelajaran dilaksanakan pada malam rabu dan kamis. Adapun metode yang diterapkan dalam Seni Baca Al-Qur’an adalah metode talaqqi atau musyafahah.
Lafaz Al-Hubb dalam Al-Qur’an menurut Al-Buthi Muslim Djuned
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/tafse.v8i1.18369

Abstract

Love is a feeling that has moved human life. It is often defined as an expression of affection and sympathy towards a specific object. Due to the sacredness of love in life, the Quran has mentioned it in several verses, both explicitly and implicitly. These verses have been uniformly understood by scholars, but Said Ramadhan al-Buthi has a unique and different perspective in interpreting them. Therefore, this research focuses on how al-Buthi interprets al-hubb (love) that is found in several verses in the Quran and then classifies them. This research aims to uncover the meaning of love in the Quran according to al-Buthi and what thematic categorization he does on love in the Quran. This research is a literature review (library research). Furthermore, the data is analyzed by descriptive analysis. The results show that al-Buthi defines love as a feeling of attachment to something where a person feels comfortable when close to the object and reluctant to be away from it. However, this definition is only applicable to humans. For him, the illustration of Allah's love is difficult to explain in detail because Allah is not like His creatures, but recognition of Allah's love can be achieved through the path that Allah has set. Furthermore, al-Buthi classifies love in the Quran into several categories, namely: Allah's love for humans and the impact of that love in increasing human obedience, then human love for Allah, which is divided into al-hubb al-kasbi and al-hubb al-qadim.Abstrak: Al-Qur’an dalam beberapa ayat menyinggung tentang cinta baik secara tersurat maupun tersirat. Ayat-ayat tersebut kemudian dipahami secara seragam oleh para ulama, namun Said Ramadhan al-Buthi memiliki pandangan yang unik dan berbeda dalam memahami ayat-ayat tersebut. Untuk itu, penelitian ini menekankan pada bagaimana al-Buthi memaknai al-hubb yang terdapat dalam beberapa ayat dalam Alquran dan kemudian mengklasifikasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkap makna al-hubb dalam Alquran menurut al-Buthi dan apa saja klasifikasi yang ia lakukan terhadap al-hubb dalam Alquran. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Selanjutnya data dianalisis dengan cara analisis deskriptif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Buthi mendefinisikan cinta sebagai suatu perasaan keterikatan terhadap sesuatu dimana seseorang merasa nyaman ketika berdekatan dengan sang objek serta merasa enggan untuk jauh darinya. Namun definisi tersebut hanya layak disematkan kepada manusia, baginya pengilustrasian cinta Allah merupakan sesuatu yang sulit dijelaskan secara gamblang, karena Allah tidaklah serupa dengan makhlukNya, namun pengenalan terhadap cinta Allah dapat dicapai melalui jalan yang telah Allah tetapkan. Selanjutnya al-Buthi mengklasifikasikan al-hubb dalam Alquran menjadi beberapa klasifikasi, yaitu: cinta Allah kepada manusia beserta dampak dari cinta tersebut berupa bertambahnya ketaatan manusia, kemudian cinta manusia kepada Allah yang terbagi kepada al-hubb al-kasbi dan al-hubb al-qadim.