Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH SALINITAS AIR LAUT TERHADAP LAJU KOROSI BETON BERTULANG DENGAN METODE ICCP Kusminah, Imah Luluk; Adziimaa, Ahmad Fauzan
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 02 (2017): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton bertulang adalah material komposit yang terdiri dari beton dan baja tulangan yang diaplikasikan pada bangunan dan struktur jembatan. Berdasarkan kegunaannya, beton bertulang terletak pada media yang sangat korosif yaitu di air laut, karena pH, suhu, dan salinitas. Salinitas air laut berkisar antara 32 - 37 0/00. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh salinitas air laut terhadap laju korosi beton bertulang dengan metode ICCP. Penelitian ini dibagi menjadi tiga kondisi lingkungan dengan 3,2%, 3,4%, dan 3,6% NaCl, menggunakan elektroda referensi Cu / CuSO4 dengan standar potensial proteksi -350 mV (ASTM C 876-91) dan stainless steel 304 sebagai anoda. Laju korosi pada 3,2% NaCl adalah 5,2 mpy, laju korosi 3,4% NaCl adalah 6,8 mpy, dan laju korosi pada 3,4% NaCl adalah 17,9 mpy. Berdasarkan uji weight loss dan tabel perbandingan mpy dengan tingkat korosi metrik setara (NACE International, 2002) tingkat korosi pada tiga kondisi salinitas termasuk tingkat yang baik dengan kisaran antara 5-20 mpy.Kata kunci: Laju Korosi, Beton Bertulang, ICCP, Salinitas, Stainless Steel 304.
ANALISA BESAR LAJU KOROSI BETON BERTULANG DENGAN METODE POLARISASI POTENSIODINAMIK DAN KEHILANGAN BERAT Kusminah, Imah Luluk
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 4 No 02 (2018): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui laju korosi pada beton bertulang terhadap perbedaan salinitas air laut dengan metode polarisasi potensiodinamik  dan kehilangan berat. Beton bertulang merupakan material yang terbuat dari beton dan baja tulangan. Berdasarkan kegunaannya, beton bertulang terletak pada media yang sangat korosif yaitu di air laut. Salinitas air laut berkisar antara 32 - 37 0/00. Penelitian ini dibagi menjadi tiga macam kadar salinitas yaitu 32 0/00, 34 0/00, dan 36 0/00 NaCl. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa beton bertulang di lingkungan 36 0/00 NaCl memiliki kebutuhan proteksi yang relatif lebih besar dibandingkan pada 32 0/00 NaCl dan 34 0/00 NaCl. Sehingga nilai laju korosi di lingkungan 36 0/00 NaCl  juga lebih besar yaitu 17,9 mpy daripada di lingkungan 32 0/00 NaCl yaitu 5,2 mpy, dan 34 0/00 NaCl yaitu  6,8 mpy berdasarkan metode kehilangan berat. Besar laju korosi dengan metode polarisasi potensiodinamik  yaitu 3,25 sampai  6,47 mpy. Berdasarkan penyetaraan tabel perbandingan mpy dengan tingkat korosi metrik, tingkat korosi pada tiga kondisi salinitas termasuk dalam kategori baik.Kata kunci: Beton Bertulang, Laju Korosi, Potensiodinamik. Salinitas, Weight Loss
INHIBITOR KOROSI BERBAHAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI MERAH PADA BAJA ASME SA36 Widya Emilia Primaningtyas, Imah Luluk Kusminah, Suheni, Asep Setiadi
Techno Bahari Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian korosi adalah aspek yang dianggap penting secara teknis, ekonomis, dan estetika. Inhibitor menjadi salah satu bagian dari pengendalian korosi yang bekerja menekan laju  korosi dengan meminimalisir reaksi logam dengan lingkungan. Penggunaan inhibitor dianggap mudah dan efektif pada pengaplikasian pada area tertentu (in situ). Green Inhibitor merupakan inhibitor yang dapat terurai secara biologis, tidak mengandung logam berat, biasanya di hasilkan dari ekstrak tanaman dan buah buahan. Jambu biji merah (Psidium Guajava) merupakan tanaman yang memiliki populasi dan produksi yang besar dimana sampah daun kering yang dihasilkan belum dimanfaatkan optimal. Daun jambu biji merah memiliki kandungan tannin yang memiliki kemampuan sebagai inhibitor korosi. Larutan inhibitor hasil ekstraksi daun jambu biji merah dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut air dilakukan dan dibandingkan dengan ekstrak daun jambu merah pabrikan yang dilarutkan dalam air untuk menguji kemampuan inhibisinya dalam media korosif asam maupun garam. Dilaporkan penambahan ekstrak daun jambu biji merah menurunkan laju korosi pada baja ASME SA36 baik melalui proses ekstraksi dengan menggunakan maserasi menggunakan pelarut aquades maupun menggunakan ekstrak pabrikan yang dilarutkan dalam air, pada kedua media korosif. Larutan inhibitor hasil ekstrasi dengan metode maserasi menggunakan pelarut air efektif menghambat laju korosi 27% pada media korosi air laut, sedangkan untuk media korosif HCl penambahan ekstrak pabrikan yang dilarutkan dalam air efektif menghambat 55% korosi.
PENYULUHAN 4R (REDUCE, REUSE, RECYCLE, REPLACE) DAN KEGUNAAN BANK SAMPAH SEBAGAI LANGKAH MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN EKONOMIS DI DESA MOJOWUKU KAB. GRESIK Imah Luluk Kusminah
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 01 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v3i01.1165

Abstract

Waste is an unused or disposed material from a source of human activity and natural processes. So far, waste is still a big problem, because there is no proper solution that causes adverse impact on the environment and health. Less of knowledge about waste processing makes people less concerned about the impact caused. All of the time, waste processingby Landfill method where the waste is transported to landfill (TPA) or taken by scavengers and the rest burned or dumped for a long time. The solution is not an appropriate alternative, because landfills are unsustainable and cause environmental problems. Waste that should be an additional income even burned and impacted for health and the environment. With the garbage bank and the principle of 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) for solution of waste, it will help the society to make use of waste into additional income.Thatis one of the steps to awaken the public about the awareness of the surrounding environment and create a clean and economical environment.Keywords: waste, waste solution, garbage bank, 4R, Reduce, Reuse, Recycle, Replace
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih di SMK Negeri 4 Surabaya dalam Upaya Menyikapi Pandemi COVID-19 Agung Prasetyo Utomo; Widya Emilia Primaningtyas; Mahasin Maulana Ahmad; Imah Luluk Kusminah; Rocky Andiana; Ayu Nindyapuspa; Sri Tjahyonowatie; Dwi Setia Ningrum
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.461 KB) | DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2941

Abstract

Pandemi Covid-19 yang ditetapkan oleh WHO pada tanggal 9 maret 2020 merupakan dorongan terkuat program pengabdian masyarakat ini dilakukan. Sektor ekonomi, sosial, dan pendidikan pun terdampak akibat pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia. Sebelum vaksin atau terapi pengobatan ditemukan untuk melawan Covid-19, masyarakan hanya bisa melakukan pencegahan pemutusan rantai penyebaran virus dengan memahami dan melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Anjuran pemerintah untuk menerapkan pola hidup bersih dan tetap dirumah berdampak pada sebagian kelompok masyarakat untuk membeli bahan pokok dan alat kesehatan khususnya masker dan hand sanitizer dengan berlebihan. Pembelian dalam jumlah masif menyebabkan ketersediaan barang tersebut menjadi sedikit sehingga mengakibatkan harga jual menjadi mahal. Sesuai dengan permasalahan tersebut, “Tim Pengabdian Masyarakat PPNS” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer di lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya dalam menyikapi Pandemi Covid-19 untuk sekolah berkelanjutan. Metode dalam penelitian ini dengan cara observasi dan sosialisasi tetang wabah pandemi Covid-19 terhadap Kepala Sekolah, Guru serta Karyawan SMK Negeri 4 Surabaya, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan secara offline dan daring. Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi kegiatan serta memberikan rekomendasi sarana sekolah untuk memutus penyebaran rantai Covid-19.  Pelatian ini berdampak positif terhadap lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya, perubahan ini terlihat dari protokol kesehatan yang berlaku di sekolah, serta dari segi ekonomi dapat menekan alokasi dana untuk pembelian produk hand sanitizer.
Analisis Kegagalan Material Aluminium 5052 sebagai Aplikasi Bahan Lambung Kapal Terhadap Pengaruh Salinitas Air Laut Imah Luluk Kusminah; Dianita Wardani; Lely Pramesty; Richo Oktavian Indarto
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 1 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.1 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i1.1853

Abstract

Sebagai negara kepulauan, maka untuk menghubungkan antar pulau di Indonesia peranan transportasi kapal laut sangat penting. Dalam perencanaan konstruksi kapal, material lambung kapal menjadi faktor penting karena sering terjadi korosi. Korosi adalah kerusakan material akibat adanya reaksi kimia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Secara kuantitatif material aluminium dihitung kehilangan berat sesuai dengan ASTM G31-72, kemudian melakukan perhitungan laju korosi dan menganalisa faktor yang mempengaruhi laju korosi dengan pengujian XRD. Dari hasil pengujian weight loss, laju korosi terbesar terjadi pada material yang terletak pada kondisi salinitas 3,6%  NaCl sebesar 12,18 mpy dengan waktu perendaman selama 1 bulan. Konsentrasi larutan NaCl yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak ion klorida di sekitar logam, menyebabkan desensitisasi permukaan logam. Dari hasil analisa XRD menunjukkan terdapat senyawa 2NaAlO2 dan Al2O3 pada intensitas peak tertinggi. Data tersebut menunjukkan terbentuknya senyawa yang melekat dengan permukaan aluminium yang terekspos dalam larutan klorida, yang berfungsi melindungi logam dari korosi.
Analisis Risiko Komponen Mesin Press Hidrolik 350 Ton Menggunakan Bow-Tie Analysis Imah Luluk Kusminah; Arief Subekti Subekti; Muhammad Ihsan Afif Muhadzdzib
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 6, No 1 (2023): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitmi.v6i1.y2023.p51-57

Abstract

Mesin pres hidrolik adalah perangkat manufaktur yang dirancang dan dibangun untuk mengoperasikan tekanan menggunakan sistem penggerak hidrolik untuk memberikan beban yang terkendali, dimana pada proses pekerjaan dengan mesin ini seringkali terjadi kecelakaan seperti pekerja yang terjepit mesin pres ini. Hal ini memiliki dampak pada pekerja mulai dari cedera hingga kematian, serta mengakibatkan kerugian bagi perusahaan terkait. Adanya berbagai masalah tersebut dapat membuat proses produksi di perusahaan menjadi terganggu dan dapat menjadi potensi bahaya untuk para pekerja. Potensi bahaya tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan metode Bow-Tie Analysi suntuk menggambarkan dan menganalisis jalur suatu risiko dari penyebab hingga dampaknya.
ANALISIS RISIKO PADA KOMPONEN FLANGE FACING MACHINE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN PARETO Imah Luluk Kusminah; Yazdad Rachmad Hidayatullah; Richo Oktavian Indarto
Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/ptrkjj.v3i1.135

Abstract

Flange Facing Machine dirancang untuk mengoperasikan putaran pisau milling agar melakukan pemakanan (facing) pada flange, dimana pada proses produksi dapat terjadi kecelakaan seperti pekerja tergores pisau milling hingga kematian dan menyebabkan kegagalan yang dapat menghambat produksi untuk mengurangi potensi bahaya maka penelitian ini menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) agar didapatkan nilai RPN dan untuk mengetahui kegagalan komponen yang kritis menggunakan prinsip pareto. Hasil analisis metode FMEA didapatkan hasil perhitungan RPN (Risk Priority Number) tiap kegagalan dengan total 1 komponen dan 21 kegagalan, kemudian didapatkan kegagalan komponen yang kritis dalam pareto yakni base assembly roboh dengan nilai RPN yakni 8 dan nilai kumulatif 27%.