Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis usaha perkembangan budidaya ikan dalam jaring apung di Desa Tandengan Kabupaten Minahasa Pontoh, Otniel
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.2.1.2014.3791

Abstract

Abstract   The research aimed to study the potential of fish culture in floating net and its development at Tandengan Village Minahasa Regency. This research was a case study and the data collected was analyzed qualitatively with a simple mathematical calculations.  Observation and interview to the fishermen who had floating net culture were used to gather the primary and secondary data. The results showed that education degree of fish culturist was 20% elementary school, 20% intermediate school, 60% high school, and 10% bachelor. People experience in running fish culture activity was over 10 years in average. Fish culture activities increased year by year.  The problems faced by fish culturist included weather, water condition, food price, and market demand.  The increase of floating net culture activities in this area had resulted in the increase of  labor demand.  The skill of fish culturist needed to be develop through education and training as well as through establishing fish culturists cooperation considering there were many fish culturists present at Tandengan village. This was important due to the development of floating net culture had positive impact in providing working opportunity and increasing people welfare.   Keywords : Tandengan Village, case study, fish culture, floating net
MANAJEMEN USAHA PEMBENIHAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI BENIH IKAN PANTAI DESA LAMU KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO Patamani, Yovan; Pontoh, Otniel; Pangemanan, Jeannette F
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.12987

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari manajemen usaha pembenihan ikan kerapu tikus yang meliputi manajemen teknis, produksi, tenaga kerja, pemasaran dan keuangan yang ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan metode partisipatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder serta analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Perencanaan usaha di UPTD BBIP disusun dengan mengadakan pertemuan seminggu sekali dengan seluruh karyawan. Pengorganisasian dan pembagian tugas tenaga kerja diatur berdasarkan surat keputusan Gubernur Gorontalo nomor 06 tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan pembenihan Kerapu Tikus berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. Kepala seksi produksi memberikan perintah dan motivasi kepada karyawan agar karyawan bekerja sesuai dengan harapan. Bentuk pengawasan usaha dengan cara menciptakan standart, melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan, mengecek hasil kerja dan melakukan tindakan perbaikan. Produksi usaha pembenihan ikan Kerapu Tikus di dibagi dua divisi yaitu divisi pakan alami dan divisi pembenihan. Kegiatan produksi hanya diawali dari kegiatan penetasan telur tanpa melakukan pemijahan sendiri. Telur yang digunakan merupakan telur yang dipesan dari daerah lain (Balai Budidaya Laut Ambon dan Balai Budidaya Air Payau Situbondo). Secara teknis, usaha pembenihan di UPTD BBIP memiliki manajemen yang baik dan dijalankan sesuai dengan standart operasional pembenihan ikan Kerapu Tikus. Tahap-tahap pembenihan yang dilakukan yaitu meliputi persiapan wadah, penebaran telur, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, penyeragaman ukuran dan panen. Tenaga kerja yang dipekerjakan berjumlah tiga orang, satu orang ditugaskan pada divisi pakan alami dan dua orang ditugaskan di divisi pembenihan. Pemasaran benih dilakukan langsung di lokasi pembenihan dengan cara menunggu konsumen datang untuk membeli. Harga pemasaran ditetapkan dengan harga Rp2000 per cm tiap ekor. Keuangan yang diperoleh dari hasil pemasaran digunakan untuk pengadaan bahan dan alat serta untuk memenuhi pendapatan asli daerah (PAD). Hasil analisis usaha menunjukkan bahwa usaha layak untuk dijalankan. Kata kunci : Manajemen Usaha, Pembenihan Kerapu Tikus, Balai Benih Ikan Pantai.   Abstract The purpose of this study is to know and understand the management of hatchery business of humpback grouper that included technical management, production, employment, marketing and financial aspects in terms of planning, organizing, and monitoring movement. This research was held at the Technical Implementation Unit of the Department of Fish Seed Beach Gorontalo province. The methods that used in this study are survey and participative methods. The collected data is in the form of primary data and secondary data and to analyze, the writer used descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive analysis. Business planning at the Technical Implementation Unit Office of Beach Fish Seed is compiled by ameeting once a week with all employees. Organizing and division of labor is ruled by decree of the Governor of Gorontalo number 06 in 2013. Implementation of the humpback grouper hatchery goes to what has been planned. The chief of Production section give orders and motivation to employees to work as the plans. Forms of business control are made by creating a standard, reported the activities that have been carried out, check the work and take corrective action. Production of humpback grouper hatchery divided into two divisions, they are natural food division and seeding division. Production activities only started from the hatching eggs without spawning its own. The eggs used are eggs from other areas (Marine Aquaculture Center Ambon and Brackish Water Aquaculture Centres Situbondo). Technically, hatchery operations in Technical Implementation Unit of the Department of Fish Seed beach has good management and executed with an operational standards ofhumpback grouper hatchery. Stages of seeding includes the preparation of containers, stocking eggs, feeding management, water quality management, uniformity of size and harvest. Workers that employed are three people, one is hired in the natural food division and two are hired in feeding divisions. Seed marketing is done directly on feeding site by waiting customers come to buy. Marketing price is set at a price of Rp. 2,000 per cm of each fish. Finance obtained from the marketing used for the procurement of materials and equipmentsand also to meet local revenue. Results of the analysis showed that the business is worth to run. Keywords: Business Management, Humpback Grouper Hatchery, Fish Seed Beach Office.  
PEMBENTUKAN MODAL UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PENANGKAPAN IKAN OLEH NELAYAN KELURAHAN MANADO TUA SATU KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13421

Abstract

Abstract The aim of this study is to examine the formation of capital for the development of fishing effort by fishermen in the village I District of Manado Tua Bunaken Manado City. The method applied in this study is explorative case study. Sampling using simple random sample withdrawal. Data collected by means of active participation, interviews, and filling the list of questions (questionnaire). Qualitative analysis by making the description of the object of study while quantitative analysis reached by statistical calculation and simple math. The results showed that the housing situation of fishermen considered to be adequate, level of education is still low. In terms of venture capital, Manado Tua fishermen no avail loan from the bank, they are reluctant to use and does not want to take the risk because the business is financed by loans require collateral in the form of credit financed businesses as well as the wealth of clients. Fishing effort contained in the island of Manado Tua is still using its own capital and less attention from the government. If no help is given sometimes incomplete, the size of the nets is not complete and the boat does not correspond guidelines also not equipped with a motor. Should the government through the Department of Fisheries to provide credit facilities with low interest and as well as providing information about fisheries economics. Keyword: Capital, Business development, ishing, fishermen, Village Manado Tua I
KONTRIBUSI PEDAGANG IKAN SEGAR DI PASAR BERSEHATI KELURAHAN CALACA TERHADAP LAPANGAN KERJA DI KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Buton, Husni; Pontoh, Otniel; Manoppo, Victoria E.N.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16990

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan keadaan Pasar Bersehati Manado, mempelajari dan menjelaskan bagaimanacara penanganan dan pemasaran ikan segar oleh pedagang di Pasar Bersehati Manado, menganalisis berapa banyak dan sejauh mana masyarakat yang terlibat dalam pemasaran ikan segar yang berkontribusi pada sektor perikanan, khusus pada lapangan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode survey. Sampel penelitian ialah penjual ikan segar. Sampel penelitian sebanyak 30 orang dari 150 responden penjual ikan segar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif, didukung oleh data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terkait lokasi penjualan ikan di Pasar Bersehati belum begitu layak untuk dijadikan tempat penjualan ikan. Proses penanganan dan pemasaran ikan yang dilakukan oleh para penjual ikan di Pasar Bersehati belum baik secara umum. Sedangkan pada pekerjaan sektor perikanan berupa penjualan ikan, kontribusi mencapai terendah yaitu 1,20% (tahun 2010) sampai tertinggi 2,86% (tahun 2013), terhadap jumlah pengangguran di Kota Manado. Kata kunci : ikan segar, penjual, kontribusi, lapangan pekerjaan
KONTRIBUSI USAHA PUKAT CINCIN (Purse Seine) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Masrun, Martha; Jusuf, Nurdin; Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16981

Abstract

Abstrak                Sektor perikanan memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional. Ditinjau dari potensi sumberdaya alam, Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia karena memiliki potensi kekayaan sumberdaya perikanan yang relatif besar. Jenis alat tangkap yang dilakukan oleh nelayan di Kelurahan Tumumpa Dua, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara dalam melakukan penangkapan ikan diantaranya adalah pukat cincin yang merupakan alat tangkap yang nampaknya memiliki prospek yang baik, sebab disamping memberikan keuntungan yang besar, juga  menyerap tenaga kerja.                Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menelaah keadaan umum Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado dan mengetahui kondisi umum tenaga kerja nelayan pukat cincin yang meliputi jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan dan asal-usul tenaga kerja, umur tenaga kerja dan pengalaman kerja, (2) Mengetahui dan mempelajari sistem tenaga kerja yang meliputi pola jam kerja, produktivitas tenaga kerja, sistem upah dan Mengetahui berapa besar kontribusi usaha pukat cincin terhadap tingkat pendapatan tenaga kerja.                Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode survei, survei adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menafsirkan data secara umum sebagai apa yang tersedia dilapangan dan pengambilan data menggunakan metode Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 30% dari 30 kapal Pukat cincin (Purse seine) yang berdomisili di Kelurahan Tumumpa Dua, jadi yang diambil sample oleh penulis yaitu berjumlah 9 sampel kapal pukat cincin yang menjadi objek penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder serta analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.                Berdasarkan hasil penelitian bahwa kontribusi usaha pukat cincin (Purse seine) terhadap penyerapan tenaga kerja di Kelurahan Tumumpa Dua, Kecamatan Tuminting, Kota Manado adalah cukup besar yaitu 25%, dilihat dari jumlah keseluruhan tenaga kerja dari 9 kapal usaha pukat cincin (Purse seine) dengan ukuran kapal yang berbeda adalah sebanyak 260 tenaga kerja dengan rata-rata 30 tenaga kerja yang dipakai dalam setiap kapal. Tenaga kerja yang bekerja pada usaha pukat cincin (Purse seine) termasuk pada usia produktif dengan tingkat pendidikan masih relatif rendah dan memiliki pengalaman kerja rata-rata di atas 5 tahun yang menduduki jabatan sebagai tonaas, pembantu tonaas, juru lampu, juru mesin, sedangkan jabatan masanae pengalaman kerjanya rata-rata dibawah 6 tahun. Jumlah rata-rata jam kerja nelayan pukat cincin adalah 108 jam per minggu atau 324 jam per bulan. Hasil rata-rata setiap bulan untuk semua unit usaha pukat cincin adalah volume produksi sebanyak 9.500 kg dengan nilai produksinya Rp. 180.444.444, dan rata-rata produktivitas tenaga kerja sudah cukup baik yaitu sebesar Rp. 11.342.594 per bulan sedangkan Kontribusi usaha pukat cincin (purse seine) terhadap tingkat pendapatan tenaga kerja dari sembilan kapal yaitu sebesar 185.082.903 per bulan.Kata kunci : Kontribusi Usaha, Pukat Cincin (Purse seine), Tenaga Kerja 
ANALISIS KEBERHASILAN USAHA KELOMPOK NELAYAN PENERIMA BANTUAN JARING PAJEKO (PURSE SEINE) DI DESA DALUM KECAMATAN SALIBABU KABUPATEN KEPULUAN TALAUD Dalope, Merlianti; Rarung, Lexy K.; Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 4 (2014): (Oktober 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.4.2014.13402

Abstract

Abstract This study analizes the success of the fishermen group’s venture as purse seine (pajeko) aid recipient in Dalum village salibabu sub district talaud island regency. This research is intended to study how this fishermen group, which is situated in Dalum village, and as purse seine aid recipient could success in their venture and looking at it from social and economic condition of the members of this fishermen group before before and after receiving the aid package, also about their organizational structure business management, capital, manpower, the yield of fish caught, marketing and product-sharing system. Based on the results of this studi, the social and economic condition of the above mentioned fishermen group’s members before and after receiving the aid package were already good. Since accordiny to engel index is 78,84% for food and fishermen rate of exchange (NTN) is around figure one (NTN=1), that is, 1,5 as still having remainder of income and the spending per month as much as 423,375 IDR. While after receiving the aid package, the member of the fishermen group as aid recipient having 59,59% of engel index for food and fisherman rate of exchange (NTN) around figure one (NTN=1), that is 1,8. This has been categorized as having quite good level of prosperity because one has been able to meet his/her daily livelihood and will have the potential of consuming secondary needs or even to save money with the rest of his income and monthly spending as much as 1.395.000 IDR Key words : fishermen group, the aid of purse seine (pajeko), Dalum village Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang analisis keberhasilan usaha kelompok nelayan penerima bantuan jaring pajeko (purse seine) di Desa Dalum Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana keberhasilan kelompok nelayan penerima bantuan jaring pajeko (purse seine) di Desa Dalum yang dilihat dari kondisi sosial dan ekonomi anggota kelompok nelayan sebelum dan sesudah menerima paket bantuan, struktur organisasi, manajemen usaha, modal, tenaga kerja, hasil tangkapan, pemasaran dan sistim bagi hasil. Berdasarkan hasil penelitian kondisi sosial dan ekonomi anggota kelompok nelayan sebelum dan sesudah menerima paket bantuan sudah baik karena dari hasil analisis Indeks Engel sebelumnya adalah 78,84% untuk makanan dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) berada disekitar angka satu (NTN=1), yaitu 1,5 dan mempunyai sisa pendapatan dan pengeluaran per bulan sebesar Rp. 423.375, sedangkan setelah menerima paket bantuan anggota kelompok nelayan penerima bantuan memiliki Indeks Engel 49,59% untuk makanan dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) berada disekitar angka satu (NTN=1), yaitu 1,8, ini sudah tergolong mempunyai tingkat kesejahteraan yang cukup baik karena mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan subsistensinya dan mempunyai potensi untuk mengkonsumsi kebutuhan sekunder atau bahkan menabung (saving) dengan sisa pendapatan dan pengeluaran per bulan sebesar Rp. 1.395.000. Kata kunci : Kelompok Nelayan, Bantuan Jaring Pajeko, Desa Dalum
PROFIL USAHA PERIKANAN PANCING FUNAE DI KELURAHAN BUNAKEN KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Karimba, Christian; Dien, Christian R.; Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 3 (2014): (April 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.3.2014.13376

Abstract

Abstract Funae fishery using fishing technology modified from skipjack pole-line fishery. However, the target of fishing remains similar i.e. Skipjack Tuna. The modification purpose is to reduce cost according to the financial capital owned by the local small-scale fisherman. How far this modification was done by the fisherman is the question which needs answer through this study. The study performed at Bunaken fishing base aimed at to learn and describe profile of funae fishery in term of boat performance, fishing gear, fishing operation process, income share system and financial analysis. Study performed based on survey method was primary data collected using interview with boat owners and his crews. While secondary data gathered from related institutions. The result of study indicated that the funae fishery is typical of small-scale fishery in term of smaller boat performance compared those of pole-line fishery, small size of gear, daily operation process mixed income share system and financially profitable fishery. Keywords: Profile, Business, Funae, Fishery Abstrak Usaha perikanan funae merupakan hasil modifikasi dari alat tangkap usaha perikanan Huhate. Walau demikian, target operasi penangkapan tetap sama yaitu ikan Cakalang dan Tuna. Tujuan modifikasi adalah penghematan biaya sesuai dengan kemampuan modal yang dimiliki oleh nelayan lokal. Sampai berapa jauh modifikasi itu dilakukan oleh nelayan merupakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban melalui penelitian ini. Penelitian telah dilaksanakan di pangkalan perikanan desa Bunaken bertolak dari tujuan untuk mempelajari dan mengkaji proil perikanan funae melalui telaah beberapa variabel seperti penampilan perahu dan alat tangkap, proses operasi penangkapan, sistem bagi hasil, dan analisis keuangan. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dimana data primer dikumpulkan langsung dari pemilik dan awak perahu. Sedangkan data sekunder diambil dari berbagai instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan funae adalah khas usaha perikanan skala kecil. Hal ini nampak dari penampilan perahu dan alat tangkap yang lebih kecil dibandingkan dengan usaha perikanan Huhate. Di samping alat tangkap kecil juga proses penangkapan harian, sistem bagi hasil campuran dan secara finansial memberi laba. Kata Kunci : Profil, Usaha Perikanan, Pancing, Funae
STRATEGI NELAYAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI DESA TATELI DUA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA) Wulandari, Novita A; Jusuf, Nurdin; Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.12982

Abstract

AbstractFishermen household has a special characteristic, such use the use of coastal and marine areas (common property) as a factor of production, working hours should follow the oceanographic conditions (sail only an average of about 20 days in a month, the rest is relatively idle). Fishermen were particularly vulnerable to seasonal changes caused by climate change, making studies of the lives of fishermen generally emphasize the poverty and economic uncertainty experienced fishermen and their families. Based on those problems that can be formulated, any strategy that made the fisherman community in meeting the needs of the household?. The purpose of this study are: 1). examines the general state of the village Tateli Dua Mandolang Minahasa District of Northern Sulawesi province, 2). detailing the standard of living in terms of the social aspect is education, number of dependents, age structure, and organization / social institutions, 3). detailing the standard of living in terms of the economic aspects ie venture capital, marketing catches, income and expenditure, 4). explore and learn strategies fishermen community in meeting the needs of the household. Basic research will be used is a case study. The case study is a study done by studying a particular case in which the object is limited (Helmi and Satria, 2012). The results showed that in meeting household needs, fishermen in the village Tateli Two has a three-pronged strategy: 1). The use of alternative livelihoods, 2). Contributions empowerment fisherman's wife, and 3). Saving of household spending.Keywords: Household, Fishermen, Strategy AbstrakRumah tangga nelayan memiliki ciri khusus seperti penggunaan wilayah pesisir dan laut (common property) sebagai faktor produksi, jam kerja harus mengikuti kondisi oseanografis (melaut hanya rata-rata sekitar 20 hari dalam satu bulan, sisanya relatif menganggur). Nelayan menjadi sangat rentan terhadap perubahan musim yang diakibatkan oleh perubahan iklim, membuat kajian-kajian terhadap kehidupan nelayan umumnya menekankan pada kemiskinan dan ketidakpastian ekonomi yang dialami nelayan dan keluarganya. Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan permasalahan yaitu, strategi apa saja yang dilakukan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga?. Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1). menelaah keadaan umum Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, 2). merinci taraf hidup ditinjau dari aspek sosial adalah pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, struktur umur, dan organisasi/lembaga sosial, 3). memerinci taraf hidup ditinjau dari aspek ekonomi yaitu modal usaha, pemasaran hasil tangkapan, pendapatan dan pengeluaran serta 4). menggali dan mempelajari strategi masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dasar penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari satu kasus tertentu pada obyek yang terbatas (Helmi dan Satria, 2012). Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, nelayan yang ada di Desa Tateli Dua memiliki tiga bentuk strategi yaitu 1). Penggunaan mata pencaharian alternatif, 2). Kontribusi pemberdayaan istri nelayan, dan 3). Penghematan belanja rumah tanggaKata Kunci : Rumah tangga, Nelayan, Strategi
KAJIAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEBERADAAN SUMBER DAYA LAUT DI KELURAHAN BUNAKEN KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 4 (2014): (Oktober 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.4.2014.13381

Abstract

Abstract This study was conducted to determine the level of use of marine resources in the waters of Bunaken by residents of the surrounding villages. The occupation of the village has been exploiting the natural resources of the sea as a source of livelihood for their survival. This study uses a case study to illustrate (collect, describe, express, to explain in detail the activities of the community in exploiting marine resources). Bunaken villagers numbering 2598 inhabitants come from 531 households. The number of fishermen 695 people (70.7%). Fishing gear they use are different types of nets or soma pajeko (small puse seine), paka-paka, landra (gill-net) and rarape (beach seine). Likewise, trolling equipment, Noru, Funae, kites and darts (Jubi-Jubi). Outboard motor is a type of transport used to go to sea, but some are not. Results obtained from the fish traditional fishing businesses that still only enough to meet their daily needs and if there are fewer, sold to buy other necessities. Besides fishing, fishermen and other residents are farmers, artisans, small traders, construction workers, selling services, and so forth. Fishing effort is still traditional because the level of resource utilization is still low. It can be concluded that the occupation of the village of Bunaken low utilization rate, so that a positive effect on the condition of a sustainable resource. Keyword: livelihood, residents, fishermen, marine resources, Bunaken Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tingkat pemanfaatan sumber daya laut di perairan desa Bunaken oleh penduduk sekitarnya. Pendudukan desa selama ini mengeksploitasi sumber daya alam dari laut sebagai sumber mata pencaharian untuk kelangsungan hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus guna menggambarkan (mengumpulkan, mendeskripsikan, mengungkapkan, untuk menjelaskan secara detail aktivitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya laut). Penduduk desa Bunaken berjumlah 2598 penduduk berasal dari 531 kepala keluarga. Jumlah nelayan 695 orang (70,7%). Alat penangkapan ikan yang mereka gunakan ialah berbagai jenis jaring atau soma pajeko (small puse seine), paka-paka, landra (gill-net) dan rarape (pukat pantai). Demikian juga peralatan trolling, noru, funae, layang-layang dan panah (jubi-Jubi). Motor tempel merupakan jenis transportasi yang digunakan untuk melaut, namun ada juga yang tidak. Hasil yang diperoleh dari ikan hasil tangkapan usaha perikanan yang masih tradisional hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan jika ada lebih sedikit, dijual untuk membeli kebutuhan lainnya. Selain memancing, nelayan dan warga lainnya adalah petani, pengrajin, pedagang kecil, pekerja konstruksi, menjual jasa, dan sebagainya. Usaha penangkapan ikan yang masih tradisional menyebabkan tingkat pemanfaatan sumber daya masih rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendudukan Desa Bunaken rendah tingkat pemanfaatan, sehingga berpengaruh positif pada kondisi sumber daya lestari. Kata kunci: mata pencaharian, penduduk desa, nelayan, sumber daya kelautan, Bunaken
POLA PEMASARAN IKAN TUNA (Thunnus albacores) STUDI KASUS DI PASAR BERSEHATI, KELURAHAN CALACA, KOTA MANADO Pamikiran, Aprilia; Pontoh, Otniel; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13324

Abstract

Abstract The objectives of this research were to study on tuna (Thunnus albacores) marketing which included the marketing agencies and marketing channels and to study on how to minimized the risk due to a nonperishable characteristic of the product (tuna). The resarch was carry out during 3 months (October to December 2012) at Bersehati market, Manado City of North Sulawesi Province. This research was a descriptive with a study case. A purposive sampling methode was used to collect data from one person of fish traders who have been sell tuna in ten years. Production of tuna sold in the market of Bersehati has increased from year to year. Tuna catches not only from the city of Manado, but come from other regions, namely, Sangihe, Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Buton and Ternate. However, the important role of marketing agencies are wholesalers. Tuna prices vary according to the Grade A, B, C, D from the lowest to the highest Rp.27.500/Kg to Rp.42.500/Kg with price is always determined by fish wholesalers. Keywords: Marketing, Production, Tuna, Bersehati Market.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemasaran ikan tuna (Thunnus albacores) yang meliputi lembaga pemasaran dan saluran pemasaran dan, mempelajari bagaimana memperkecil resiko karena sifat produk hasil perikanan terutama ikan tuna (T. albacores) ini yang mudah busuk. Waktu penelitian ini adalah selama 3 bulan (Oktober - Desember 2012) berlokasi di Pasar Bersehati, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan bersifat deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus. Pengambilan data dilakukan secara non random sampling (tidak secara acak), dengan metode purposive sampling (sampling bertujuan atau sampling sengaja) yaitu diambil 1 orang pedagang ikan yang dalam 10 (sepuluh) tahun belakangan ini selalu berjualan ikan tuna (T. albacores). Produksi ikan tuna yang dipasarkan di pasar bersehati dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hasil tangkapan ikan tuna bukan hanya dari wilayah Kota Manado, tapi berasal dari wilayah lain yaitu, Sangihe, Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Buton dan Ternate. Lembaga pemasaran yang sangat berperan adalah pedagang besar. Harga ikan tuna bervariasi sesuai dengan Grade A,B,C,D dari yang terendah Rp.27.500/Kg sampai yang tertinggi Rp.42.500/Kg. Harga ikan ditentukan oleh pedagang besar. Kata Kunci : Pemasaran, Produksi, Tuna, Pasar Bersehati.