Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Terapi Bermain bagi Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Singaraja Bali Ketut Eka Larasati Wardana; Kadek Ayu Suarmini; Desak Ketut Sugiartini; Ni Komang Emi Wahyuni
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.112

Abstract

Anak dengan retardasi mental perlu peningkatan diri dalam kemampuan perawatan sehari-hari atau daily living activity. Pelaksanaan perawatan sehari-hari perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan perlu dukungan dari berbagai pihak untuk peningkatan kemampuan motoric kasar dan halus. Salah satunya dengan teknik permainan untuk membantu peningkatan kemampuan dirinya. Metode dari pelaksanaan ini adalah menggunakan dua tahap. Tahap pertama dengan penilaian kemampuan kemudian tahap kedua dengan perkembangan perilaku adaptif. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah seluruh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri 2 Singaraja. Pelaksanaan ini dibantu oleh berbagai pihak meliputi Kepala Sekolah, Guru dan mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Mengukur kegiatan anak dengan penilaian kuesioner vineland social maturity scale (VSMS). Hasil dari pengabdian dimulai ditemukan bahwa anak dengan retardasi mental sedang ringan bisa melakukan aktifitasnya perawatan sehari-hari semakin meningkat. Sedangkan anak dengan retardasi mental berat masih belum mengalami perubahan dalam perawatan diri sehari-hari melalui teknik bermain. Kata kunci: motorik kasar dan halus; retardasi mental; teknik bermain PLAYING THERAPY FOR CHILDREN MENTAL RETARDATION IN SLB NEGERI 2 SINGARAJA BALI ABSTRACT Children with mental retardation need to improve themselves in their daily care activities. The implementation of daily maintenance needs to be carried out continuously and needs support from various parties to improve gross and fine motor skills. One of them with game techniques to help improve his abilities. The method of this implementation is to use two stages. The first stage is the ability assessment, then the second stage is the development of adaptive behavior. The target of the implementation of this service is all children with mental retardation in SLB Negeri 2 Singaraja. This implementation was assisted by various parties including the Principal, Teachers and students to carry out community service. Measuring children's activities with the Vineland Social Maturity Scale (VSMS) questionnaire. The results of the dedication started to be found that children with mild mental retardation can carry out their activities daily care is increasing. While children with severe mental retardation still have not experienced changes in daily self-care through play techniques. Keywords: gross and fine motor skill; mental retardation; play technicues
Terapi Bermain bagi Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Singaraja Bali Ketut Eka Larasati Wardana; Kadek Ayu Suarmini; Desak Ketut Sugiartini; Ni Komang Emi Wahyuni
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.112

Abstract

Anak dengan retardasi mental perlu peningkatan diri dalam kemampuan perawatan sehari-hari atau daily living activity. Pelaksanaan perawatan sehari-hari perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan perlu dukungan dari berbagai pihak untuk peningkatan kemampuan motoric kasar dan halus. Salah satunya dengan teknik permainan untuk membantu peningkatan kemampuan dirinya. Metode dari pelaksanaan ini adalah menggunakan dua tahap. Tahap pertama dengan penilaian kemampuan kemudian tahap kedua dengan perkembangan perilaku adaptif. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah seluruh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri 2 Singaraja. Pelaksanaan ini dibantu oleh berbagai pihak meliputi Kepala Sekolah, Guru dan mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Mengukur kegiatan anak dengan penilaian kuesioner vineland social maturity scale (VSMS). Hasil dari pengabdian dimulai ditemukan bahwa anak dengan retardasi mental sedang ringan bisa melakukan aktifitasnya perawatan sehari-hari semakin meningkat. Sedangkan anak dengan retardasi mental berat masih belum mengalami perubahan dalam perawatan diri sehari-hari melalui teknik bermain. Kata kunci: motorik kasar dan halus; retardasi mental; teknik bermain PLAYING THERAPY FOR CHILDREN MENTAL RETARDATION IN SLB NEGERI 2 SINGARAJA BALI ABSTRACT Children with mental retardation need to improve themselves in their daily care activities. The implementation of daily maintenance needs to be carried out continuously and needs support from various parties to improve gross and fine motor skills. One of them with game techniques to help improve his abilities. The method of this implementation is to use two stages. The first stage is the ability assessment, then the second stage is the development of adaptive behavior. The target of the implementation of this service is all children with mental retardation in SLB Negeri 2 Singaraja. This implementation was assisted by various parties including the Principal, Teachers and students to carry out community service. Measuring children's activities with the Vineland Social Maturity Scale (VSMS) questionnaire. The results of the dedication started to be found that children with mild mental retardation can carry out their activities daily care is increasing. While children with severe mental retardation still have not experienced changes in daily self-care through play techniques. Keywords: gross and fine motor skill; mental retardation; play technicues
PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SEKS BEBAS Kadek Agustina Puspa Ningrum; Luh Ayu Purnami; Ni Komang Emi Wahyuni; Yopita Triguno
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 8 No. 2 (2023): MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/midwinerslion.v8i2.364

Abstract

Pendahuluan: Kemudahan dalam mengakses media menjadi perilaku remaja sehari-hari dan mempengaruhi perilaku seksual yang ditampilkan. Pada kenyataannya, remaja belum memahami pendidikan seks khususnya perilaku seksual yang sehat terkait dengan kesehatan reproduksi. Akibat ketidakterbukaan mengenai pendidikan seks, banyak remaja yang malah terjerumus dalam masalah seksualias. Remaja tidak mengetahui dampak dan akibat dari hubungan seks karena kurangnya pendidikan seks yang diterima. Provinsi Bali merupakan salah satu dari wilayah Indonesia yang menyumbangkan angka pernikahan dini dengan peringkat ke-26 dikisaran 8,55% untuk perkawinan anak menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi Eksperimental, dengan design perencanaan ialah Two Grup Pre Test dan Post Test Design. Populasi penelitian ini sebanyak 124 dan sampel pada penelitian ini ialah 80 orang siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Kubu Karangasem. Hasil: Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media video animasi yaitu 2,89 untuk pengetahuan dan 1.35 untuk sikap serta diperoleh nilai p=0,002 maka Ha diterima berarti ada pengaruh media video animasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah di SMP Negeri 4 Kubu Karangasem. Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui media video animasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seks bebas.