Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Higiene Sanitasi Makanan Tradisional Sate Bulayak di Daerah Wisata Kota Mataram Sabariah Sabariah; Sukandriani Utami; Suci Nirmala; Rozikin Rozikin; I Gede Angga Atnyana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.964

Abstract

Sate bulayak merupakan makanan khas tradisional Lombok terbuat dari daging dilumuri bumbu khas dan disajikan bersama lontong yang dilapisi daun kelapa muda atau nira. Sate ini di jual di daerah wisata mataram dan sangat digemari oleh pengunjung. Higiene sanitasi pengolahan pada sate sangat penting dijaga supaya bebas dari bakteri pencemar seperti E.coli. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hygiene sanitasi pengolahan makananan terutama pedagang tradisional sate bulayak di daerah wisata seperti Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana. Metode yang digunakan yaitu survey lokasi, pemberian kuesioner untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan aplikasi higiene sanitasi pada pedagang dan pendampingan pedagang melalui media booklet dan x-banner serta pemberian lock and lock untuk di manafaatkan dalam menyimpan bumbu sate. Distribusi Pedagang sate bulayak di daerah wisata Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana di dominasi oleh perempuan (80%) dengan rentan usia paruh baya (40%) dan pra pensiun (30%). dari tingkat pendidikan kebanyakan SMP (50%), SMA (30%) dan tidak bersekolah (20%). Pengelolaan higiene sanitasi pada pedagang sate bulayak masih rendah dimana masih banyak yang belum menggunakan alat bantu untuk pengolahan makanan, memakai celemek, tutup kepala, dan rata-rata pedagang yang dijadikan sampel dalam pengabdian tidak memiliki sertifikat kesehatan. Dari hasil pendampingan melalui media, pedagang terlihat masih banyak yang belum faham terkait higiene sanitasi pengelolaan makanan sehingga perlu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan secara rutin terhadap pedagang tradisional di daerah wisata lombok.
Tolerance of Melon (Cucumis melo L.) Cultivar Melodi Gama 3 to Powdery Mildew Infection Rozikin Rozikin; Budi Setiadi Daryono
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus March 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v9i1.3815

Abstract

Powdery mildew is one of melon disease caused by ascomycetes fungus from genus Sphaerotheca and Erysiphe. Breeding is considered to be the best approach to control Powdery mildew infection especially in melon. MG3 is a melon cultivar derived from ‘MG1’ x ‘Ladika’ and its estimate carry out resistant gene to Powdery mildew infection inherited from MG1. This research is to find out percentage and phenotype characters of Powdery mildew infection in MG3 compared to four commercial melons (Action 434, Glamour, MAI and ladika) that are popular in the market. Five melons are planted in greenhouse B of KP4 UGM. After five weeks, the plants where inoculated with Powdery mildew KP4 UGM in leaves. Scoring in three days after inoculation and the percentage of infections measured every 3 days for eight times using grid line 21 cm x 21 cm with small cubics 1,5 cm x 1,5 cm. The analysis of infections level in leaves, plant and population was done using Fukino protocol. The results show that cultivar MG3 tolerant and stable to Powdery mildew infection compare to cultivar Action 434, MAI and ladika in leaves, plant and population level. The infection of Powdery mildew caused damage to the leaves tissue, decreasing the abilities of photosynthesis resulting in necrotic, chlorotic and dead of the infected leaves. In fruits, infection causes break in the net, immature and rotten flesh, decrease sweetness and scent in cultivar Action434, MAI and Ladika. Base on microscopic analysis, Powdery mildew isolat KP4 UGM is a member of from genus Podosphaera.
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Wisatawan: A Systematic Review Kadek Dwi Pramana; I Putu Dedy Arjita; Rozikin Rozikin; Ayu Anulus; I Gede Angga Adnyana
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.474 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.577

Abstract

Diare merupakan suatu keadaan di mana terjadi peningkatan respons buang air besar sebanyak 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi feses/tinja yang cair. Diare dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kekurangan cairan (dehidrasi) yang parah, bahkan sampai kematian. Penelitian ini tujuan untuk melakukan review terhadap perkembangan terbaru dari faktor-faktor lingkungan serta personal wisatawan terhadap angka kejadian diare pada wisatawan. Metode penelitian ini adalah tinjauan sistematis. Basis data yang digunakan antara lain PubMed, ProQuest, Google Schoolar. dan Clinical key dari tahun 2015-2018. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel ini adalah “diarrhea AND traveller” dan “diarrhea OR traveller”, OR street food, OR hand washing, OR stay length, OR income, dan OR food hygiene. Berdasarkan kata kunci yang digunakan, diperoleh 7.626 artikel terkait. Berdasarkan hasil proses pencarian artikel dari berbagai database, diperoleh 67 artikel yang relevan. Dari studi tinjauan sistematis yang diperoleh, menunjukkan bahwa Diare pada wisatawan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan, personal, dan agent. Pada faktor lingkungan diare wisatawan dapat disebabkan oleh negara tujuan dengan risiko kejadian diare dan kualitas kebersihan makanan yang ada di destinasi. Pada faktor personal diare dapat disebabkan oleh negara asal wisatawan, usia, kebiasaan PHBS.
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN MENJELANG UJIAN BLOK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR Baiq Dara Elok Cintya Monica; Rozikin; Irwan Syuhada; Halia Wanadiatri
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 11 (2023): Nusantara Hasana Journal, April 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i11.822

Abstract

Anxiety is a warning mechanism, or a person's physical preparation, when experiencing a threatening or dangerous event. When facing a block exam in medical students anxiety can arise so that it can affect student performance and failure during the block exam. Giving lavender aromatherapy is an alternative treatment that is thought to reduce anxiety levels. Research objective to knowing the effect of giving lavender aromatherapy to reduce anxiety levels before the block exam for students at FK Unizar. This study used a true experimental design with a posttest-only control design. The sampling technique used in this study was purposive sampling. The research was conducted in January 2023. The research was conducted at the Al-Azhar Islamic University Medical Faculty, involving 74 respondents who were divided into two groups: 37 controls and 37 treatments. In the control group (no treatment), with a total of 37 respondents (50.0%) with mild anxiety, in the treatment group (given lavender aromatherapy one day before the test for 15 minutes), with a total of 37 respondents (50.0%), we obtained 4 (5.4%) of respondents who did not experience anxiety, 6 (8.1%) of respondents who experienced mild anxiety, 10 (13.5%) of respondents who experienced moderate anxiety, and 17 (23.9%) of respondents who experienced panic anxiety before the exam. Based on the study level, it was found that from the first to the third year, there was no significant difference (p = 0.93). In the bivariate analysis, obtainedp-value of 0.000 was obtained (p-value < 0.005), with a correlation coefficient of -0.606. There is a significant influence between the effect of giving lavender aromatherapy on reducing anxiety levels before the block exam in Unizar FK students.
Edukasi Higiene Sanitasi Makanan Tradisional Sate Bulayak di Daerah Wisata Kota Mataram Sabariah Sabariah; Sukandriani Utami; Suci Nirmala; Rozikin Rozikin; I Gede Angga Atnyana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.964

Abstract

Sate bulayak merupakan makanan khas tradisional Lombok terbuat dari daging dilumuri bumbu khas dan disajikan bersama lontong yang dilapisi daun kelapa muda atau nira. Sate ini di jual di daerah wisata mataram dan sangat digemari oleh pengunjung. Higiene sanitasi pengolahan pada sate sangat penting dijaga supaya bebas dari bakteri pencemar seperti E.coli. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hygiene sanitasi pengolahan makananan terutama pedagang tradisional sate bulayak di daerah wisata seperti Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana. Metode yang digunakan yaitu survey lokasi, pemberian kuesioner untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan aplikasi higiene sanitasi pada pedagang dan pendampingan pedagang melalui media booklet dan x-banner serta pemberian lock and lock untuk di manafaatkan dalam menyimpan bumbu sate. Distribusi Pedagang sate bulayak di daerah wisata Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana di dominasi oleh perempuan (80%) dengan rentan usia paruh baya (40%) dan pra pensiun (30%). dari tingkat pendidikan kebanyakan SMP (50%), SMA (30%) dan tidak bersekolah (20%). Pengelolaan higiene sanitasi pada pedagang sate bulayak masih rendah dimana masih banyak yang belum menggunakan alat bantu untuk pengolahan makanan, memakai celemek, tutup kepala, dan rata-rata pedagang yang dijadikan sampel dalam pengabdian tidak memiliki sertifikat kesehatan. Dari hasil pendampingan melalui media, pedagang terlihat masih banyak yang belum faham terkait higiene sanitasi pengelolaan makanan sehingga perlu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan secara rutin terhadap pedagang tradisional di daerah wisata lombok.
Methanol Extract Inhibition’s Effectiveness of Kawista Fruit Var. Dompu on E-Coli Through in-Vitro Ardian Ansari; Ana Andriana; Rozikin Rozikin; I Gede Angga Adnyana
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 7 (2023): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/ijoms.v2i7.479

Abstract

Diarrhea is an endemic disease that causes individuals to excrete feces with a liquid consistency that have frequency of three or more times a day. The disease is caused by gastrointestinal infection due to the introduction of disease agents that can be transmitted through food, water, eating utensils, hands and flies. One of the causative agents of diarrhea is Escherichia coli. The use of various types of diarrhea drugs is basically to prevent the proliferation of Escherichia coli bacteria in the gastrointestinal tract, such as the use of Kawista fruit pulp and seeds by local people as a cure for diarrhea. The purpose of this study was to test the inhibitory activity of methanol extract of Kawista fruit pulp and seeds (Limonia acidissima L. ) Dompu variant with 4 concentrations, 25%, 50%, 75% and 100% extract concentrations. Testing antibacterial activity using the agar well diffusion method, which is done by measuring the inhibition zone around the wells. The methanol extract of Kawista fruit pulp and seeds (Limonia acidissima L. ) Dompu variant was significantly able to inhibit the growth of Escherichia coli at extract concentrations of 25%, 50%, 75% and 100% with inhibition zone diameter respectively 14.5 mm, 20.5 mm, 25.25 mm and 26.75 mm. The 100% extract concentration is classified as the concentration with the highest effectiveness in inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria. Based on the results obtained, it can be concluded that the methanol extract of Kawista fruit pulp and seeds (Limonia acidissima L)