Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan Kapasitas Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Malang Yana S. Hijri; Zakarija Achmad
Khadimul Ummah Vol 3, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ku.v3i1.3605

Abstract

Rangkaian bencana yang dialami Indonesia, khususnya pada tahun 2004 dan 2005, telah mengembangkan kesadaran mengenai kerawanan dan kerentanan masyarakat. Sikap reaktif dan pola penanggulangan bencana yang dilakukan dirasakan tidak lagi memadai, sebaliknya sikap lebih proaktif, menyeluruh, dan mendasar dalam menyikapi  bencana, hal ini tidak hanya tanggung jawab pemerintahan saja tapi juga masyarakanya harus secara aktif ikut serta. Masyarakat tangguh bencana mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak, melalui adaptasi, mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana, jika terkena dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali bahkan dengan cepat memulihkan diri secara mandiri. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan melakukan pendampingan, pendidikan dan pelatihan sebagai upaya meningkatkan kemampuan mitra, dalam hal ini perangkat desa, pengurus lembaga desa, dan masyarakat pada umumnya dalam mengetahui dan memahami pengelolaan bencana mulai dari pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Dengan memberikan pendampingan, pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan bencana pada mitra, diharapkan kapasitas atau kemampuannya dalam mengetahui dan memahami pengelolaan bencana sehingga tujuan untuk mewujudkan desa tangguh bencana dapat dilaksanakan dengan menyelesaikan beberapa persoalan yang belum dipenuhi. Wujud tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakatnya dalam hal penanggulangan bencana, karena masyarakat yang merupakan penerima dampak langsung dari bencana, dan sekaligus sebagai pelaku pertama dan langsung yang akan merespon bencana disekitarnya, maka masyarakat perlu dibekali dalam konteks pemberdayaan agar menjadi tangguh. Adapun ketangguhan terhadap bencana bercermin pada kemampuannya dalam memiliki daya antisipasi yaitu apabila masyarakat sudah mempunyai wawasan tentang kebencanaan, daya proteksi yaitu mempersiapkan diri pada sarana yang dimiliki, daya adaptasi yaitu berpedoman pada konsep pengurangan resiko bencana dan daya lenting apabila sudah mempunyai modal sosial untuk kembali normal.
Pendampingan Penyusunan Rencana Kontinjensi Bencana COVID-19 di Kelurahan Bandulan, Sukun, Kota Malang Yana S. Hijri; Krishno Hadi; Ali Roziqin; Aulia Miftakhul Hidayah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v4i1.978

Abstract

Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang adalah kelurahan yang telah menginisiasikan dirinya untuk menjadi Kelurahan Tangguh Mandiri sejak tahun 2015. Namun karena minimnya kemampuan sumber daya manusia yang ada dalam struktur pemerintahan tingkat kelurahan, terutama Lurah, Sekretaris Kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat keluarahan (LPMK), dan lembaga-lembaga lainnya terhadap pengetahuan dan tata cara pembuatan penyusunan rencana kontijensi (RENKON).Pengabdian ini bertujuan untuk mendampingi pihak kelurahan untuk menyusun dokumen Renkon sebagai media institusional dalam mitigasi bencana secara strategis dan teknis.Pendampingan ini mendapat feedback positif dengan partisipasi aktif dari pihak RW, Kelurahan, dan masyarakat
Training and Assistance in the Implementation of Disaster Safe Schools/Madrasahs (SMAB) as an Effort to Reduce Disaster Risk in Muhammadiyah 1 High School Malang City Yana S. Hijri; Wahyudi Kurniawan; Saiman Saiman
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2023): July 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v2i2.633

Abstract

Until now, schools in Indonesia that have received disaster education, whether facilitated or only limited to socialization, are still recorded at around 9%, which is still very few. SMA Muhammadiyah (SMAM) 1 Malang City, one of the schools in a potential disaster area, is located in a watershed area (DAS), a one-way road that has a risk of disaster, such as traffic accidents, landslides, and fires. Meanwhile, the vulnerabilities include building maps which tend to be difficult for the evacuation process in the event of a disaster. In 2018 and 2019 every rainy season there are always schools affected by landslides at the back of the school which is right in the Brantas DAS caused by the erosion of the river banks. Training and Assistance in the Implementation of Disaster Safe Schools/Madrasahs (SMAB) as an Effort to Reduce Disaster Risk at Muhammadiyah 1 Middle School Malang City based on Law no. 24 of 2007 concerning Disaster Management. It clearly states that everyone has the right to receive education, training, counselling, and skills in disaster management, both in situations where a disaster does not occur or when there is a potential for disaster. Through education it is hoped that disaster risk reduction efforts can achieve broader targets and can be introduced earlier to all students, by integrating disaster risk reduction education into the school curriculum as well as into extracurricular activities. Preparation for the implementation of disaster-safe schools/madrasas (SMAB) begins with compiling materials on the SMAB framework and transformation of implementation information based on guidelines from BNPB/BPBD and the Ministry of Education and Culture/Disdikbud. The second step is to arrange training for educators and education staff regarding the framework and assistance for SMAB implementation. The last stage is compiling disaster risk reduction learning practices for students in subjects and compiling activities to increase students' knowledge and skills about first aid, protection and rescue.