Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PNPM MANDIRI PEDESAAN (Studi Kasus Di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Wawan Risnawan
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 5, No 2 (2018): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v5i2.1411

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengentasan kemiskinan melalui Program PNPM Mandiri Perdesaan. Tujuan khusus adalah untuk mengetahui:Tahapan Kerja PNPM Mandiri Perdesaan dalam Pengentasan Kemiskinan. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode  studi kasus, sedangkan untuk mengumpulkan data,digunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data hasil penelitian telah diolah melalui teknik: Reduksi, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan. Dari hasilnya menunjukkan bahwa Dampak dari PNPM Mandiri Perdesaan adalah dilakukan melalui tahapan kerja PNPM Mandiri Perdesaan di masyarakat yaitu : a) mengajak masyarakat lebih memusatkan pemikiran dan tindakan kebijakan pemerintah (Program PNPM Mandiri Perdesaan) pada penciptaan keadaan yang mendorong dan mendukung usaha-usaha rakyat untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah kemiskinan di tingkat individual, keluarga dan komunitas. b) Mengembangkan struktur dan proses organisasi yang berfungsi menurut kaidah sistem organisasi. c) Mengembangkan  sistem-sistem  produksi-konsumsi  yang  diorganisasi  secara teritorial yang berlandaskan pada kaidah pemilikan dan pengendalian lokal. Sehingga dari tahapan tersebut dapat terwujud hasil berupa pembangunan fisik, peningkatan pendapatan dan pengentasan kemiskinan masyarakat. Kata  Kunci  :  PNPM  Mandiri  Pedesaan  dan Pengentasan Kemiskinan.
PERAN DAN FUNGSI INFRASTRUKTUR POLITIK DALAM PEMBENTUKAN KEBIJAKAN PUBLIK Wawan Risnawan
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 3 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.784 KB) | DOI: 10.25157/dinamika.v4i3.1952

Abstract

Sebuah kebijakan publik terbentuk merupakan hasil dari proses politik yang tertuang dalam siklus sistem politik. Komponen-komponen dalam sistem politik itu sangat menentukan terbentuknya kebijakan publik yang baik dan berorientasi publik namun sebaliknya apabila komponen- komponen dalam sistem politik tidak berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya maka akan tercipta kebijakan publik yang menimbulkan reaksi di masyarakat, dimana mereka menolak kebijakan tersebut karena mereka memandang kebijakan tersebut tidak memiliki nilai yang diharapkan oleh masyarakat. Supra struktur politik sebagai penyerap aspirasi masyarakat sangat memiliki peranan penting dalam pembentukan kebijakan publik di masyarakat melalui sistem politik. Dengan demikian sangatlah penting setiap elemen yang berada dalam lingkup infrastruktur politik memahami dan mengetahui peran fungsinya dalam sebuah sistem politik untuk menciptakan suatu kebijakan yang berorientasi publik dengan memiliki nilai-nilai yang diharapkan oleh masyrarakat.
KOLABORASI ANTAR INSTITUSI DALAM PENGEMBANGAN SITUS JAMBANSARI DI KELURAHAN CIAMIS KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS Ade Kusmayadi; Ahmad Juliarso; R. Didi Djadjuli; Wawan Risnawan
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 8, No 1 (2021): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v8i1.5102

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya sosialisasi oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Yayasan R.Adipati Aria Koesoemadiningrat  selaku pengelola Situs Jambansari. Permasalahan pada latar belakang penelitian di atas, selanjutnya penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana kolaborasi antar Institusi dalam pengembangan situs Jambansari di Kabupaten Ciamis?; 2) Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kolaborasi antar Institusi dalam pengembangan situs Jambansari di Kabupaten Ciamis?; 3) Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis mengatasi hambatan-hambatan dalam kolaborasi pengembangan situs Jambansari?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data primer yang digunakan yaitu Ketua Yayasan R.Adipati Aria Koesoemadiningrat, Kasi penngelolaan Destinasi dan kawasan strategi Dinas Pariwisata, Lurah Kelurahan Ciamis, Ketua Karangtaruna 1 orang dan demikian sumber data yang akan diteliti sebanyak 4 orang. Berdasarkan hasil penelitian baik melalui observasi dan wawancara mengenai maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Kolaborasi antar Institusi dalam pengembangan situs Jambansari di Kabupaten Ciamis belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan dari tujuh indikator yang dijadikan alat ukur oleh peneliti belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik.  2) Hambatan-Hambatan :  a) Belum adanya  kolaborasi yang tepat antara pemerintah dengan institusi yang terkait dalam hal pengembangan situs jambansari ciamis; b) Belum adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan terhadap masyarakat lokal mengenai pengelolaan dan pengembangan situs jambansari; c) Masih rendahnya minat masyarakat  untuk mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung terhadap pengembangan situs jambansari; d) Belum adanya motivasi/dorongan kepada masyarakat lokal untuk menumbuhkan daya kreativitas dan inovatifnya dalam pengembangan situs jambansari. 3) Upaya-upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan :  a) Membuat agenda musyawarah tentang kontrak kerja sama antara instansi yang terkait secara resmi yang menghasilkan kontrak kerja sama yang bisa memberikan manfaat kepada wilayah sekitar; b) Menumbuhkan kesadaran masyarakat lokal agar turut berperan aktif dalam pelaksanaan pengembangan situs Jambansari dengan cara memberikan informasi yang jelas dan melaksanakan program yang lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat; c) Mengajukan usulan kepada pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan penyuluhan edukasi kegaluhan kepada masyarakat local tentang situs Jambansari; d) Menyampaikan infromasi dan gambaran – gambaran mengenai keberhasilan situs wisata di luat Daerah sehingga dapat merangsang dan memberikan motivasi kepada masyarakat / instansi.Kata Kunci : Kolaborasi, Pengembangan, Situs Jambansari
PROFESIONALISME PERANGKAT DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Wawan Risnawan
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 6, No 2 (2019): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.287 KB) | DOI: 10.25157/dinamika.v6i2.2261

Abstract

Dalam dinamika pembangunan nasional seiring dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, seluruh elemen masyarakat secara konsisten tertuju pada Pemerintah desa di Indonesia, dimana dalam konsep dan rancangan global, pemerintah desa akan menjadi salah satu pilar stabilisator sosial dan ekonomi di masyarakat. Besarnya alokasi dana desa yang dituangkan dari APBN kepada desa mereaksi berbagai susbsistem di ruang lingkup pemerintahan desa sebagai pengelola keuangan desa. Profesionalisme perangkat desa sebagai pengelola keuangan desa secara signifikan dituntut untuk lebih baik lagi. Pemahaman tentang prinsip-prinsip pengelolaan keuangan dan mengimplementasikan azas-azas pengelolaan keuangan negara dalam prilaku kerja pengelola keuangan harus sudah menjadi hal yang wajib karena apabila perangkat desa sebagai pengelola keuangan negara tidak bersikap profesional dalam pengelolaan keuangan maka secara jelas dapat mengganggu proses pembangunan.
PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS CIPTA KARYA KEBERSIHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN CIAMIS WAWAN RISNAWAN
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v1i4.2859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi Internal dalam mewujudkan Produktivitas Kerja Pegawai.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adlaah metode analisis deskriptif dengan teknik survey.  Populasi dalam penellitian ini adalah sebanyak 320 pegawai, namun karena luas cakupan wilayah penelitian dan keterbatasan waktu penelitian maka dilakukan penarikan smpling dengan teknim proporsional random sampling sebanyak 100 orang pegawai.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian lapangan (field research) dan studi dokumentasi.  Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah analisis statistik dengan model analisis jalur (path analysis).  Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa Komunikasi Internal berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja sebesar 55,99%, sedangkan pengaruh diluar variabel Komunikasi Internal sebesar 44,01%.  Komunikasi internal berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas kerja sebesar 15,50%.  Disamping itu, dalam penelitian ini ditemukan permasalahan diantaranya pertama, berkaitan dengan variabel komunikasi internal, yaitu dalam dimensi penyelenggaraan dimana dalam hal ini pimpinan kurang memberikan petunjuk dan pedoman kerja terhadap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman pegawai terhadap prosedur pekerjaan.  Hal ini menunjukkan bahwa tanggungjawab pelaksanaan kebijakan tentang petunjuk dan pedoman kerja terhadap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya melalui koordinasi yang baik perlu ditingkatkan, sehingga dengan optimalnya kebijakan tersebut dalam menjalankan peran dan fungsinya, maka semakin besar kemungkinan pelaksanaan kebijakan akan berhasil.  Kedua, berkaitan dengan variabel Produktivitas Kerja dalam dimensi efisiensi dan efektivitas yaitu pegawai dalam hal menggunakan fasilitas kerja, perlu dioptimalkan.  Hal ini antara lain diakibatkan pegawai memiliki keterbatasan dalam menggunakan fasilitas kerja yang merupakan hal penting untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam pekerjaannya.  Implikasi dari permasalahan tersebut adalah belum optimalnya penggunaan fasilitas kerja oleh pegawai sehingga hasil kerjanya tidak optimal.  Hal ini antara lain disebabkan tidak adanya pelatihan bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan teknis dan kurang optimal dalam memanfaatkan fasilitas kerja.  Mengingat berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan Kepala Dinas Cipta Karya, kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis melaksanakan kebijakannya dengan lebih jelas dan operasional agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai sasaran utama kebijakan secara optimal, yaitu melalui komunikasi internal yang baik diharapkan mampu untuk produktivitas kerja pegawai untuk memberikan kontribusi kepada pembangunan perekonomian daerah.
PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS CIPTA KARYA KEBERSIHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN CIAMIS WAWAN RISNAWAN
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v1i4.2859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi Internal dalam mewujudkan Produktivitas Kerja Pegawai.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adlaah metode analisis deskriptif dengan teknik survey.  Populasi dalam penellitian ini adalah sebanyak 320 pegawai, namun karena luas cakupan wilayah penelitian dan keterbatasan waktu penelitian maka dilakukan penarikan smpling dengan teknim proporsional random sampling sebanyak 100 orang pegawai.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian lapangan (field research) dan studi dokumentasi.  Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah analisis statistik dengan model analisis jalur (path analysis).  Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa Komunikasi Internal berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja sebesar 55,99%, sedangkan pengaruh diluar variabel Komunikasi Internal sebesar 44,01%.  Komunikasi internal berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas kerja sebesar 15,50%.  Disamping itu, dalam penelitian ini ditemukan permasalahan diantaranya pertama, berkaitan dengan variabel komunikasi internal, yaitu dalam dimensi penyelenggaraan dimana dalam hal ini pimpinan kurang memberikan petunjuk dan pedoman kerja terhadap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman pegawai terhadap prosedur pekerjaan.  Hal ini menunjukkan bahwa tanggungjawab pelaksanaan kebijakan tentang petunjuk dan pedoman kerja terhadap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya melalui koordinasi yang baik perlu ditingkatkan, sehingga dengan optimalnya kebijakan tersebut dalam menjalankan peran dan fungsinya, maka semakin besar kemungkinan pelaksanaan kebijakan akan berhasil.  Kedua, berkaitan dengan variabel Produktivitas Kerja dalam dimensi efisiensi dan efektivitas yaitu pegawai dalam hal menggunakan fasilitas kerja, perlu dioptimalkan.  Hal ini antara lain diakibatkan pegawai memiliki keterbatasan dalam menggunakan fasilitas kerja yang merupakan hal penting untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam pekerjaannya.  Implikasi dari permasalahan tersebut adalah belum optimalnya penggunaan fasilitas kerja oleh pegawai sehingga hasil kerjanya tidak optimal.  Hal ini antara lain disebabkan tidak adanya pelatihan bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan teknis dan kurang optimal dalam memanfaatkan fasilitas kerja.  Mengingat berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan Kepala Dinas Cipta Karya, kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis melaksanakan kebijakannya dengan lebih jelas dan operasional agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai sasaran utama kebijakan secara optimal, yaitu melalui komunikasi internal yang baik diharapkan mampu untuk produktivitas kerja pegawai untuk memberikan kontribusi kepada pembangunan perekonomian daerah.
PENINGKATAN KAPASITAS TIM PENGGERAK PKK DALAM MENGEMBANGKAN PRODUK UMKM DI DESA CIBEUREUM KECAMATAN SUKAMANTRI KABUPATEN CIAMIS Wawan Risnawan; Etih Henriyani; Neti Sunarti
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11215

Abstract

Peningkatan kapasitas organisasi ditujukan agar suatu lembaga/organisasi dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik secara efektif dan efisien. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam peningkatan kapasitas individu dalam organisasi diantaranya memberdayakan kelompok melalui pelatihan, penyuluhan, pendampingan, pemberian motivasi agar mereka dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, wawasan dan pengetahuan kelompok. Fokus kegiatan pengabdian ini pada Gerakan PKK tahun 2021-2024, yang diantaranya adalah peningkatan ekonomi keluarga dan penguatan ketahanan keluarga. Dalam hal ini Tim Penggerak PKK dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak. Namun demikian, kondisi di lapangan bahwa TP-PKK Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis masih menemukan beberapa kendala dalam mengembangkan UMKM, diantaranya: Rendahnya kualitas SDM, Kurangnya sosialisasi-promosi dan anggaran, serta terbatasnya akses-jejaring kerja. Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi tujuan pengabdian ini adalah membantu Tim Penggerak PKK Desa Cibeureum untuk mengembangkan produk UMKM baik itu hasil olahan anggota PKK maupun kelompok masyarakat agar tersentra dengan akses pemasaran yang lebih luas guna meningkatkan kesejahteraan anggota serta masyarakat di lingkungan Desa Cibeureum.