Detty Iryani
Faculty Of Medicine, Universitas Andalas

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peran bidan dalam upaya peningkatan penggunaan jamkesmas oleh masyarakat. Yulizawati Yulizawati; Detty Iryani; fitrayeni fitrayeni; lusiana Elsinta Bustami; Aldina Ayunda Insani; Ayu Nurdiyan
Journal of Midwifery Vol 1, No 2 (2016): Published on December 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.219 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.2.41-50.2016

Abstract

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang perannya sangat strategis karena melaksanakan pelayanan kepada setiap wanita dalam setiap tahapan kehidupannya serta penerapan konsep normal sehingga banyak program yang dapat dilaksanakan.Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Berdasarkan hasil sensus tahun 2010 menunjukkan hasil 238,5 juta jiwa. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2035 diproyeksikan menjadi 305,6 juta jiwa sedangkan Umur harapan hidup menjadi 72,2 pada tahun 2030.Kepesertaan penduduk Indonesia yang memiliki jaminan kesehatan adalah 131 juta jiwa pada tahun 2015 berarti sekitar 55 % dari total masyarakat Indonesia sementara dalam undang-undang republik indonesia nomor 40 tahun 2004 Tentang sistem jaminan sosial nasional dinyatakan bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. Dengan demikian perlu langkah strategis dalam upaya meningkatkan kepesertaan masyarakat karena dengan jumlah penduduk yang besar serta umur harapan hidup yang meningkat jika tidak diimbangi dengan kesiapan dalam menghadapi berbagai permasalahan pada masa lansia termasuk penyakit degeneratif akan menambah beban bagi negara serta bagi keluarganya jika mereka tidak produktif.
Implementation of Menstrual Cycle Counselling in Premarital Screening Yulizawati Yulizawati Yulizawati; Ayu Nurdiyan; fitrayeni fitrayeni; Detty Iryani; Lusiana Elsinta Bustami; Aldina Ayunda Insani
Journal of Midwifery Vol 1, No 1 (2016): Published on June 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.914 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.1.1-11.2016

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI ) di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN yaitu 359 per100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 35 per 1000 kelahiran hidup.(SDKI,2012). AKI dan AKB merupakan indikator utama derajat kesehatan masyarakat. Data  AKI dan AKB jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya memang telah mulai menurun, Masa remaja adalah masa dimana terjadi proses ke arah kematangan, baik kematangan fisik, sosial atau psikologisnya. Setelah berakhirnya masa remaja, seorang undividu akan memasuki masa dewasa awal.  Dewasa awal merupakan periode antara remaja akhir dan dewasa pertengahan yaitu pada rentang usia 20-40 tahun. Masa dewasa awal merupakan masa reproduksi. Pada masa dewasa awal merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya.. Masa dewasa awal akan membentuk individu dalam membangun karier dan memutuskan apakah akan menikah atau tidak.
Analisis Penggunaan OSCE Sebagai Metode Penilaian Kompetensi Klinis Mahasiswa Bidan Ayu Nurdiyan; Yulizawati Yulizawati; Lusiana Elsinta Bustami; Detty Iryani; fitrayeni fitrayeni; Aldina Ayunda Insani
Journal of Midwifery Vol 1, No 2 (2016): Published on December 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.801 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.2.1-10.2016

Abstract

Problem based learning sudah diimplementasikan di Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kebidanan Universitas Andalas sejak program ini berdiri. Evaluasi sumatif yang digunakan untuk menilai kompetensi klinis mahasiswa adalah dengan menggunakan metode OSCE.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan OSCE sebagai metode penilaian kompetensi klinis mahasiswa.Proses implementasi terdiri dari pendekatan dengan 12 tahapan. Pelajaran utama termasuk kebutuhan untuk persiapan yang cukup dari dosen dan mahasiswa, yang merupakan bahan dasar untuk menjamin reliabilitas dari OSCE, dan dalam meminimalkan stres dan kecemasan mahasiswa. Sebagai langkah terakhir, evaluasi dan analisis yang digunakan untuk nilaiOSCE sebagai output dari penelitian ini adalah analisis diagram pencar. Ada beberapa komponen pada rubrik penilaian yang diamati pada setiap station, seperti pengkajian data subjektif dan obyektif, interpretasi data, keterampilan prosedur klinis, perilaku profesional, dan pendidikan kesehatan, selain itu jugai ditambahkan satu komponen dalam pengamatan assesor yaitu global rating.Apa yang kami temukan melalui pengalaman kami adalah bahwa strategi menggunakan metode OSCE sebagai strategi evaluasi kompetensi klinis mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan klinis dan pengalaman keterampilan yang lebih nyata. Di sisi lain, ada kesulitan besar dalam pendekatan pengembangan fakultas berbasis tempat kerja, yaitu "waktu". Selain itu, program studi S1 kebidanan FK-Unand baru didirikan pada tahun 2013, dan masih kekurangan personil di laboratorium, kami mendapatkan bantuan dari program studi pendidikan kedokteran dari Fakultas Kedokteran. Tapi, hal ini juga masih menjadi hambatan karena tetap kurangnya laboran dan penguji dari fakultas. Dengan telah diimplementasikannya OSCE kami mengakui bahwa OSCE cocok untuk menguji keterampilan klinis, teknis dan praktis yang tidak dapat dinilai cukup melalui metode penilaian tradisional karena OSCE memiliki kemampuan untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas penilaian. Namun demikian, penggunaan OSCE sebagai satu-satunya metode penilaian kompetensi klinis mahasiswa harus dipertimbangkan kembali mengingat masih adanya beberapa hambatan dalam proses pelaksanaan dan kurangnya kompetensi mahasiswa, walaupun hal ini dapat diatasi dengan perencanaan yang baik baik dari sisi prodi sebagai pelaksana OSCE maupun mahasiswa sebagai peserta OSCE.Kata Kunci: Implementasi, OSCE, kompetensi klini
FAMILY ASSISTANCE MODEL IN THE 1000 FIRST DAY OF LIFE USING PARTNERSHIP AND INTERPROFESIONAL EDUCATION APPROACH Yulizawati Yulizawati Yulizawati; Ayu Nurdiyan; fitrayeni fitrayeni; Detty Iryani; Lusiana Elsinta Bustami; Aldina Ayunda Insani
Journal of Midwifery Vol 1, No 1 (2016): Published on June 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.34 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.1.12-22.2016

Abstract

Persiapan generasi keluarga yang baik dan berkualitas tinggi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu tujuan generasi emas tahun 2045. Hal ini dapat dicapai dengan upaya layanan kesehatan yang tidak hanya berfokus pada penyembuhan dan rehabilitasi, tetapi juga dalam promosi dan pencegahan. Kegiatan promotif dan preventif dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan manusia karena jika periode ini memiliki kualitas tertentu, maka akan meningkatkan kualitas hidup, dan generasi yang sehat dan kuat, maka kita bisa mencapai tujuan program "Indonesia Prima".Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah melakukan analisis dan kajian pustaka terhadap beberapa referensi yang mendukung. Beberapa referensi dikutip dan dikaji kemudian dibuat analisisnya terkait dengan topik kajian ini.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Peer Education Mengenai Skrining Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Di Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2016 Yulizawati Yulizawati; lusiana Elsinta Bustami; Ayu Nurdiyan; Detty Iryani; Aldina Ayunda Insani
Journal of Midwifery Vol 1, No 2 (2016): Published on December 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.579 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.2.11-20.2016

Abstract

Latar Belakang.Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya yang berguna untuk mengurangi risiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan sehat dan meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode peer education mengenai skrining prakonsepsi terhadap pengetahua dan sikap wanita usia subur.Penelitian ini merupakan studi quasi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode peer group pada kelompok intervensi, dan pada kelompok kontrol tidak dilakukan. Data dianalisa menggunakan uji t-test, dan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik.Rerata pengetahuan posttest pada kelompok intervensi sebesar 6,61+1,59 dan pada kelompok kontrol  sebesar 6,23+1,31. Rerata sikap pada kelompok intervensi sebesar 26,71+ 4,81 dan pada kelompok kontrol sebesar 29,97+2,51. Terdapat perbedaan yang bermakna pada sikap WUS di kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p value 0,010 (<0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan WUS pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol  dengan p value > 0,05.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode peer education berpengaruh terhadap peningkatan sikap WUS mengenai skrining pranikah. Perlu adanya sosialisasi berkelanjutan tentang pentingnya skrining pranikah pada calon pengantin.
Penerapan Pendidikan Interprofesi Dalam Pendidikan Profesi Bidan Ayu Nurdiyan; Yulizawati Yulizawati; Lusiana Elsinta Bustami; Detty Iryani; fitrayeni fitrayeni; Aldina Ayunda Insani
Journal of Midwifery Vol 1, No 1 (2016): Published on June 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.825 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.1.23-34.2016

Abstract

Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting dalam pembangunan kesehatan. Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang ada dalam sistem kesehatan dan memiliki posisi penting/ strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta peningkatan kesejahteraan. Untuk menyiapkan bidan yang tanggap terhadap situasi terkini dan dapat mengatasi berbagai situasi kompleks yang dihadapi perempuan sepanjang siklus reproduksinya, dibutuhkan bidan yang mampu berpikir kritis, melakukan analisis-sintesis, advokasi dan berjiwa kepemimpinan yang hanya dapat dihasilkan oleh sistem pendidikan tinggi kebidanan yang berkualitas dan mampu berkembangan sesuai kemajuan zaman. Dalam hal ini, bidan harus dapat bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain. Standar kompetensi profesi Bidan menjelaskan bahwa Bidan harus mampu menjalin kerjasama dengan tim kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendidikan interprofesi dalam kurikulum pendidikan profesi Bidan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan melakukan analisis dan kajian pustaka terhadap beberapa referensi yang mendukung. Beberapa referensi dikutip dan dikaji kemudian dibuat analisisnya terkait dengan topic kajian ini. Standar pendidikan profesi Bidan Indonesia menjelaskan bahwa Institusi Pendidikan Profesi Bidan (Akademik-Profesi) memiliki kebijakan untuk melakukan kerjasama dengan berbagai institusi lain, profesi lain yang terkait, wahana praktik klinik dan komunitas, organisasi profesi, dan mitra kerja luar negri. Program studi S1 Kebidanan FK – Unand dalam hal ini, untuk penerapan pendidikan interprofesi dilakukan pada tahap profesi sedangkan dalam tahap akademik, belum ada penerapan langsung berdasarkan kurikulum sehubungan dengan pendidikan interprofesi. Pendidikan profesi Bidan di Maastricht University dalam hal ini telah menerapkan pendidikan interprofesi sejak tahap akademik sampai tahap profesi. WHO dalam rekomendasinya tentang pendidikan interprofesi dan kolaborasi interprofesi dalam praktik menjelaskan tiga kunci penting dalam melaksanakan kolaborasi interprofesi dalam praktik yaitu adanya dukungan institusi, tanggap budaya, dan adanya lingkungan yang mendukung. Penerapan pendidikan interprofesi dalam pendidikan profesi Bidan di Indonesia perlu diintegrasikan dalam kurikulum yang sudah ada sehingga dapat memenuhi standar pendidikan Profesi Bidan dan Standar Kompetensi Profesi Bidan Indonesia.
“Berpikir Kritis” Dasar Bidan Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan Aldina Ayunda Insani; Ayu Nurdiyan; yulizawati yulizawati; lusiana Elsinta Bustami; Detty Iryani; fitrayeni fitrayeni
Journal of Midwifery Vol 1, No 2 (2016): Published on December 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.177 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.2.21-30.2016

Abstract

Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis. Sebagai seorang profesi bidan harus memanfaatkan kompetensinya, sumber daya pikirnya untuk  berpikir kritis agar menegakkan suatu diagnosa kebidanan yang tepat sehingga tercapai pengambilan keputusan dan menghasilkan asuhan yang bermutu. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang profesi bidan yaitu berpikir kritis. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan melakukan analisis dan kajian pustaka terhadap beberapa referensi yang mendukung. Beberapa referensi dikutip dan dikaji kemudian dibuat analisisnya terkait dengan topic kajian ini. Berpikir kritis merupakan seni, gambaran sikap sebagai bidan dalam menganalisis, mengevaluasi sesuatu yang ia lihat, mengklarifikasi yang di dengar, metode pengetahuan untuk berfikir logis dan berargumen serta aplikasi dari ilmu yang dipahami untuk membuat suatu keputusan dan memutuskan sesuatu setelah hal tersebut ia yakini. Setelah keputusan terbentuk maka bidan dapat bejalan ketahap tindakan dalam manajemen asuhan kebidanan. Setiap melakukan tindakan manajemen asuhan kebidanan, seorang profesi bidan selalu berpikir kritis dan menjelaskan tujuan dari setiap tindakan tersebut.Kata kunci: Berpikir Kritis, Bidan, Manajemen Asuhan Kebidanan
Pengaruh Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Preeklamsia Lusiana Elsinta Bustami; Ayu Nurdiyan; yulizawati yulizawati yulizawati; Detty Iryani; fitrayeni fitrayeni; Aldina Ayunda Insani
Journal of Midwifery Vol 1, No 1 (2016): Published on June 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.027 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.1.35-44.2016

Abstract

INFORMASI ARTIKEL: Riwayat Artikel:Tanggal diterima  Tanggal direvisiTanggal dipublikasi a B S T R A k Kehamilan merupakan periode krisis dalam proses kehidupan seorang perempuan. Keadaan ini akan menimbulkan terjadinya perubahan di seluruh sistem tubuh. Ketika hamil akan terjadi perubahan fisik pada wanita seperti rasa mual dan muntah di pagi hari, meningkatnya frekuensi buang air kecil, pembesaran uterus, nyeri punggung dan pergerakan janin. Sedangkan perubahan emosi yang terjadi selama kehamilan meliputi kecemasan, rasa takut dan depresi. Kondisi tersebut menyebabkan gangguan tidur pada ibu hamil. Kualitas tidur ibu hamil memiliki efek terhadap kondisi ibu selama kehamilan. Kualitas tidur pada ibu hamil akan berpengaruh pada peningkatan tekanan darah sehingga dapat berpotensi terjadinya preeklamsia. AKI Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2008 adalah sebesar 212/100.000 kelahiran hidup. Jika dilihat perkembangannya angka ini sudah mengalami penurunan, namun angka tersebut masih jauh di bawah target Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu menjadi 102/100.000 Kelahiran Hidup. Kabupaten Agam merupakan salah satu wilayah yang mempunyai masalah dengan AKI dimana pada tahun 2014 menempati urutan ke 2 setelah Kota Padang.          Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan crosssectional study .Tempat penelitian ini adalah Wilayah Kabupaten Agam yang dilaksanakan pada tahun 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 36 minggu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square.Dari hasil penelitian, terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan preeklamsia dimana uji analisis Chi-Square didapatkan nilai p sebesar 0,001 sehingga Ha diterima (p < 0,05). Karena kualitas tidur berpengaruh pada kejadian preeklamsia, maka pada saat kehamilan, seorang ibu diharapkan memiliki kualitas tidur yang baik. Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, maka perlunya adanya dukungan dari lingkungan sekitar ibu hamil seperti keluarga dan tenaga kesehatan Kata kunci:Kualitas tidur, kehamilan, preeklamsia 
Implementation Of Cambridge Worry Scale As A Psychological Assesment In Antenatal Care Routine Ayu Nurdiyan; Yulizawati Yulizawati; Lusiana Elsinta Bustami; Detty Iryani; Aldina Ayunda Insani; fitrayeni fitrayeni
Journal of Midwifery Vol 1, No 2 (2016): Published on December 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.027 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.2.31-40.2016

Abstract

Pregnancy is a transition period in women’s life. In pregnancy, there are physiologic and psychological changes. Enhanced levels of anxiety during pregnancy may affect maternal blood flow and contribute to adverse obstetric, fetal and neonatal outcomes. There are many different reasons why women fell anxious and worry about their pregnancy. However, worries related to the pregnancy can contribute to high levels of pregnancy anxiety that has emerged as one of the most potent psychological predictors of adverse birth outcomes and is also implicated in poorer child and infant development.Pregnancy is a period in a woman’s life filled with pleasant anticipation of a baby, which may be influenced by several psychological stressors. Research on the psychological state in pregnancy indicates that each trimester of pregnancy includes possible stressors that may provoke several worries for pregnant women. Some studies found heightened levels of worries in the first and third trimester of pregnancy  whereas others showed that each facet of a pregnant woman’s worries may fluctuate across the course of pregnancy. Several studies indicated that worries about the possibility of losing the baby, baby’s health, and childbirth are common causes of concerns among pregnant women. In addition to this kind of worries, there are other sources of worries in women daily life (e.g., worry about money, job, housing, their health, and marital relationships). Most women experience some mild worries during pregnancy; however, some women may experience pathological worries, defined as uncontrollable negative thoughts and excessive concern about future events in pregnancy which can produce anxiety.
Analisis Sistem Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Malalak dan Biaro Kabupaten Agam Ayu Nurdiyan; Yulizawati Yulizawati Yulizawati; Lusiana Elsinta Bustami; Detty Iryani; fitrayeni fitrayeni
Journal of Midwifery Vol 1, No 1 (2016): Published on June 2016
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.98 KB) | DOI: 10.25077/jom.1.1.45-54.2016

Abstract

Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama ibu hamil agar memperoleh pengetahuan yang cukup untuk mencegah komplikasi, meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil, dan melakukan persalinan pada tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Malalak dan Biaro Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini terdiri dari kepala dan kasie. KIA (Kesehatan ibu dan Anak) dinas kesehatan kabupaten, kepala, fasilitator, dan kader puskesmas, serta ibu hamil peserta kelas ibu hamil. Analisis input pelaksanaan kelas ibu hamil yaitu masih kurangnya pemahaman dari kebijakan yang sudah ada, tenaga yang belum cukup dan belum dilatih, sarana dan prasarana yang belum memadai. Analisis proses menunjukkan belum ada sosialisasi dengan stakeholder terkait, tahapan persiapan yang kurang matang karena kurangnya pertimbangan latar belakang budaya di Malalak, sehingga ditemukan berbagai kendala dalam hal pelaksanaan. Analisis output yaitu belum ada monitoring dan evaluasi khusus yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Agam dan kepala puskesmas Malalak.  Dan secara keseluruhan kurangnya peran bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan di komunitas dan belum adanya kolaborasi antar profesi dalam menjalankan program KIH. Sistem pelaksanaan kelas ibu hamil belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Perlu berbagai upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengembangkan pelaksanaan kelas ibu hamil.Kata kunci: Puskesmas, Analisis Sistem, Kelas Ibu Hamil