Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Relationship of Family Communication Level With The Sexual Behavior of Adolescent With Disability In The Umbrella Disability Project (UDP) Bukittinggi City Liza Andriani; Chyka Febria; Resi Oktavia
Journal of Midwifery Vol 6, No 2 (2021): Published on Desember 2021
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jom.6.2.45-52.2021

Abstract

According to Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) at 2018, it is said that adolescents who have knowledge about reproductive health are still lacking with a percentage of 35.3% of female adolescents and 31.2% of male adolescents aged 12-19 years. Individuals have reached a developmental transition that is closer to adulthood. This growth and development is not only experienced by normal adolescents but also experienced by adolescents with disabilities. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of family communication and adolescent sexual behavior in the UDP community in Bukittinggi City. This type of research is descriptive analytic with a cross sectional design. The population of this study were all youth with disabilities (deaf) who were in the Umbrella Disability Project (UDP) community as many as 30 respondents. The sampling technique was carried out by total sampling. The results of this study were almost half (43.3%) of respondents had poor family communication levels and less than half (33.3%) of respondents had poor sexual behavior. After carrying out the Chi-square analysis test, it was found that there was a significant relationship between the level of family communication and the sexual behavior of adolescents with disabilities in the UDP community in Bukittinggi City (p < 0.05). Based on this research, it is concluded that adolescents with disabilities during their growth and development need special attention, especially parents and families to prevent risky sexual behavior so that it is not difficult for them to discuss efforts to prevent negative sexual behavior in society
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI-SISWI MTSN KOTO TANGAH PADANG Chyka Febria
Menara Medika Vol 2, No 2 (2020): Vol 2 No 2 Maret 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i2.2184

Abstract

Masalah keputihan yang terjadi pada wanita umumnya adalah masalah kesehatan reproduksi. Menurut data internasional sebanyak 75% perempuan di Indonesia pernah mengalami keputihan 1 kali dalam hidupnya. Depkes RI (2009) menunjukkan bahwa prevalensi infeksi vagina yang dialami wanita, disebabkan oleh bakteri vaginitis 38%, tricomonas 3,7% dan candidiasis 52.8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian keputihan pada siswi-siswi MTsN Koto Tangah Padang. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian adalah Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di MTsN Koto Tangah Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi-siswi yang berjumlah 355 orang, sedangkan sampelnya sebanyak 78 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan menggunakan teknik pengumpulan data stratified random sampling. Analisis data yang dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 93,6 % yang mengalami keputihan, sebanyak 52,6% yang tingkat pengetahuan yang rendah dan sebanyak 51,3% sikap siswi yang negatif terhadap keputihan. Pada hasil uji chi-square didapatkan nilai = 0,184 (p > 0,05) dimana tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kejadian keputihan. Pengetahuan tidak mempengaruhi terjadinya keputihan namun ada faktor lain yaitu personal hygiene dan gaya hidup. Berdasarkan hasil penelitian maka diharapkan dapat meningkatkan program pendidikan perkembangan kesehatan reproduksi remaja dengan memasukkan materi dalam pelajaran ekstra kurikuler.
HUBUNGAN KADAR KALSIUM DALAM ASI DENGAN PANJANG BADAN BAYI USIA 6-12 BULAN chyka febria
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 2 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i2.1102

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama yang terjadi pada Negara-Negara berkembang. UNICEF (2009) mengemukakan sekitar 80% anak stunting terdapat di 24 negara berkembang di Asia dan Afrika. Indonesia merupakan Negara urutan kelima yang memiliki prevalensi anak stunting tertinggi setelah India, China, Nigeria dan Pakistan. Di Sumatera Barat pada tahun 2013 prevalensi stunting sebesar 29,3% (DinKes Sumbar, 2014). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumatera Barat tahun 2015, prevalensi stunting di Kota Padang tahun 2015 sebesar 15%. Dari survei awal yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang, dari 10 bayi diukur panjang badannya didapatkan 4 bayi yang mengalami stunting, sedangkan prevalensi pemberian ASI ekslusif di wilayah tersebut cukup tinggi yaitu 54,66%. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kalsium dalam ASI dengan panjang badan bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang 2017. Waktu penelitian telah dimulai dari bulan januari 2017 sampai Agustus 2017. Desain penelitian yang digunakan “ Cross Sectional” dengan jumlah sampel 83 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi pearson. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa rata-rata kadar kalsium dalam tubuh bayi usia 6-12 bulan adalah 125,4 mg/100 ml ± 29,12, rata-rata panjang badan bayi usia 6-12 bulan adalah 68,20 cm ± 2,371. Pada uji korelasi, didapatkan korelasi lemah antara kadar kalsium dalam ASI dengan panjang badan bayi usia 6-12 bulan (r=0,04).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI PADA BALITA DI KENAGARIAN TANJUNG BUNGO KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA KURNIA AFRISAH; CHYKA FEBRIA; KARTIKA MARIYONA
Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v6i1.3779

Abstract

In 2018 in West Sumatra, data were obtained from under-fives who experienced malnutrition according to (BB/U) poor nutrition 3.51%, undernutrition 15.42%, good nutrition 79.46%, over nutrition 1.61%, based on prevalence nutritional status according to (TB/U) very short 9.66%, short 10.48%, and normal 79.86%. Nutritional status based on (BB/U) in children under five in Lima Puluh Kota Regency, poor nutrition 2.12%, undernutrition 16.22%, and good nutrition 81.67%. According to the prevalence of nutritional status (TB/U) very short 10.78%, short 29.35%, and normal 59.87%. The purpose of this study was to determine the characteristics of the mother's level of knowledge about the nutritional status of toddlers. This type of research is descriptive which was carried out in Kenagarian Tanjung Bungo, Suliki District, Lima Puluh Kota Regency with a total sample of 63 respondents. The results showed that the mother's level of knowledge was mostly in the high category with a total of 35 people (55.5%). The limitation of this study is that the researcher could not make direct observations about the mother's knowledge about the nutritional status of children under five. Researchers can only find out the mother's level of knowledge with the results of the questionnaire that has been distributed to the respondents. Keyword:knowledge Level, nutrition
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN KOMUNIKASI KELUARGA MENGENAI PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA PENYANDANG DISABILITAS DI KOMUNITAS UMBRELA DISABILITY PROJECT (UDP) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2021 RESI OKTAVIA; LIZA ANDRIANI; CHYKA FEBRIA
Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v6i1.3889

Abstract

Menurut WHO (2018), remaja adalah penduduk dalam rentang usia 12-19 tahun, menurut hasil survei penduduk antar sensus 2018 menunjukan bahwa penduduk usia 12-19 tahun mencapai 1,2 milyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 12-18 tahun dan menurut badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) tentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Tujuan penelitianDiketahui gambaran tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan komunikasi keluarga mengenai prilaku seksual pada penyandang disabilitas di komunitas Umbrela Disability Project (UDP) Kota Bukittinggi tahun 2021. Metode Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran secara kuantitatif, tentang karakteristik responden di dapatkan hasil bahwa lebih dari setengah (60.0) responden memiliki tingkat pendidikan tamat SMA, kemudian hampir semua responden mendapatkan pendidikan kesehatan (), dan setengan dari responden mendapatkan pendidikan dari internet (50.0%). Keterbatasan pada penelitian ini yaitu responden tidak hadir semua dan harus melakukan penelitian door to door dengan di damping oleh pengurus komunitas bapak Robert dan selain itu kurangnya tingkat komunikasi antara responden dan peneliti sehingga dalam melakukan pengisian kuesioner penelitian dibantu oleh pihak komunitas untuk menjelaskan beberapa pertanyaan yang di rasa sulit untuk dipahami oleh responden. Kata kunci : Tingkat Penegetahuan , Seksual Remaja
EDUKASI DAN SOSIALISASI TENTANG ISI PIRING KU PADA IBU-IBU BALITA POSYANDU NAGARI TANJUANG BUNGO KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Chyka Febria; Liza Andriani
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.524 KB)

Abstract

Nagari Tanjung bungo merupakan nagari lokus stunting dikabupaten lima puluh kota, nagari yang membutuhkan perhatian khusus dan serius dalam hal ini. Berdasarkan survey yang dilakukan, data bayi balita berjumlah 170 orang pada tahun 2020, bayi yang memiliki berat dan tinggi badannya tidak normal (Stunting) berjumlah 15 orang, bayi yang tinggi badannya tidak sesuai umur berjumlah 34 orang, balita yang berat badannya tidak sesuai umur berjumlah 16 orang, balita yang berat badan normal tetapi tinggi badannya tidak sesuai umur berjumlah 28 orang, dan balita yang berat badan dan tinggi badannya sesuai umur berjumlah 77 orang ( Puskesmas, Suliki 2021)., Untuk membantu mengatasi masalah ini bersama gerakan masyarakat mengencangkan edukasi dan sosialisasi tentang isi piringku pada ibu balita, ibu hamil, ibu menyusui. Metode pengabdian yaitu penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan anak, serta memperlihatkan poster isi piring ku pada ibu dan mewawancarai ibu dengan angket. Dari hasil pemerriksaan ada 21 anak yang mengalami stunging, ditemukan permasalahan tertinggi yaitu ibu tidak paham apa itu isi piringku (80%). Pada kegiatan penyuluhan, semua ibu dan anak terlihat antusias dan ikut serta.
EDUKASI TENTANG MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI PANTI ASUHAN AISYIYAH Rantih Adri; Liza Andriyani; Chyka Febria; Pagdya Haninda
Jurnal Salingka Abdimas Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.918 KB)

Abstract

Menstruasi semakin diakui sebagai isu dalam kesehatan masyarakat domestik dan global. Selain itu hal terkait menstruasi masih dianggap sebagai hal yang tabu dan memiliki stigma negatif dan seringkali sulit untuk mempraktikkan kebersihan menstruasi yang optimal bagi remaja dan orang dewasa di berbagai negara dan wilayah (WHO, 2018). Banyak anak perempuan tidak memiliki pemahaman yang tepat bahwa menstruasi adalah proses biologis yang normal. Mereka justru baru mengenalnya pada saat menarke alias saat pertama kali mengalami menstruasi. (Kemenkes, 2017). Remaja putri sebagai anak asuh di panti asuhan merupakan salah satu bagian dari remaja putri yang kurang mendapatkan penyuluhan tentang menstruasi, selain tidak adanya orangtua kemampuan ibu asuh yang terbatas mengingat jumlah anak asuh yang cukup banyak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di panti asuhan putri aisyiyah koto tuo kabupaten agam sumatera Barat, dengan jumlah anak asuh sebanyak 25 remaja putri pada tanggal 31 Oktober 2021 dengan metode penyuluhan berupa ceramah. Dari Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini disimpulkan bahwa pelaksanaan edukasi menstruasi pada remaja putri di panti asuhan Aisyiyah Koto Tuo Agam Sumatra Barat berjalan dengan baik, sebanyak 25 anak asuh mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias yang terlihat dari respon anak asuh yang memperhatikan dengan baik dan turut bertanya pada saat sesi tanya jawab dilakukan.
OPTIMALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DEMONSTRASI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Mega Ade Nugrahmi; Chyka Febria
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v5i2.1890

Abstract

Di Indonesia, kanker payudara juga merupakan jenis kanker terbanyak yang dijumpai pada wanita. Kemenkes RI tahun 2019, kanker payudara menempati urutan pertama dengan angka kejadian 42,1 per 100.000 penduduk. Untuk kanker payudara, deteksi dini dapat dilakukan dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan memotivasi peserta agar melakukan SADARI secara regular setiap bulannya pada hari ke 7-10 pada siklus haid. Metode yang dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan demonstrasi tentang SADARI kepada remaja putri, dengan memberikan kuisioner pretest dan posttest. Hasil dari kegiatan ini setelah dilakukan edukasi untuk pengetahuan tentang SADARI meningkat dan remaja sudah tahu bagaiman cara melakukan SADARI. Simpulan dari kegiatan ini  pada saat dilakukan pre test mayoritas siswi memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 33 orang (60%), dan setelah diberikan edukasi didapatkan hasil pos test mayoritas siswi memiliki pengetahuan baik 50 orang (91%).
Description Of Mother's Knowledge Levels Of Nutritional Status In Tolls In Nagari Tanjung Bungo, Suliki District, Lima Puluh Kota District chyka febria
Journal of Midwifery Vol 7, No 1 (2022): Published on June 2022
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jom.7.1.51-56.2022

Abstract

In 2018 in West Sumatra, data on children under five who experienced malnutrition according to (BB/U) was 3.51% malnourished, undernourished 15.42%, well-nourished 79.46%, over-nourished 1.61%, based on prevalence nutritional status according to (TB/U) very short 9.66%,short 10.48%, and normal 79.86%. Nutritional status based on (W/U) in children under five in the District of Lima Puluh Kota, poor nutrition 2.12%, undernutrition 16.22%, and good nutrition 81.67%. According to the prevalence of nutritional status (TB/U) very short 10.78%, short 29.35%,and normal 59.87%. The purpose of this study was to determine the characteristics of the mother's level of knowledge about the nutritional status of toddlers. This type of research is descriptive which was carried out inKenagarian Tanjung Bungo, Suliki District, Lima Puluh Kota Regency with a total sample of 63 respondents. The results showed that the mother's level of knowledge was mostly in the high category with a total of 35 people (55.5%). The limitation of this study is that the researcher could not make direct observations about the mother's knowledge about the nutritional status of children under five. Researchers can only find out the mother's level of knowledge with the results of the questionnaire that has beendistributed to the respondents.
HUBUNGAN SARAPAN PAGI DENGAN INDEX PRESTASI (IP) MAHASISWA KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT Chyka Febria
HUMAN CARE JOURNAL Vol 8, No 1 (2023): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v8i1.2316

Abstract

Sarapan pagi adalah waktu makan yang sering diabaikan. Bagi orang dewasa sarapan dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Sarapan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, lebih memahami pelajaran sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.Di negara maju seperti Amerika Serikat, menurut Amerika Dietetic Association, lebih dari 40% anak perempuan dan 32% anak laki-laki melewatkan sarapan setiap harinya ( Gunawan, 2008). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 di Kabupaten Majalengka, hanya 15,2% anak sekolah dasar yang mempunyai kebiasaan sarapan pagi. Penelitian Sibuea tahun 2002 menemukan 57,5% anak sekolah di Medan tidak pernah sarapan pagi. Tujuan penelitian ini untuk melihat Hubungan antara sarapan pagi dengan indexs prestasi mahasiswa kesehatan fakultas kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Desain penelitian yang di gunakan adalah cross sectional study, penelitian dilakukan pada tanggal 6-7 September  2022 dengan populasi adalah mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Semester 1, 3, dan 5, besar sampel sebanyak 49 orang mahasiswa, Teknik pengambilan sampel total sampling. Dari hasil uji statistik didapatkan hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar siswa dengan nilai p=0,045. Sebagai saran dalam penelitian ini adalah perlunya perhatian lebih dari mahasiswa tersebut dalam menyiapkan sarapan pagi bagi dirinya sendiri.