Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERSEPSI PASIEN FRAKTUR TERHADAP TERAPI NON FARMAKOLOGI TOPU BARA DI NEGERI WAAI Sinthia Rosanti Maelissa; Olav Fendri Lesilolo; Lucas Petrus Molle
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 2, OKTOBER 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.159 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i2.32

Abstract

Patah Tulang (Fraktur) membuat masyarakat diperhadapkan dengan kondisi yang tidak memuaskan, sehingga mencari berbagai pengobatan agar kembali normal. Timbul beragam komplikasi bahkan hingga kanker akibat dari patah tulang yang jika tidak diobati akan menyebabkan rasa sakit yang begitu luar biasa sehingga membuat orang akan mencari pengobatan baik secara medis maupun pengobatan alternatif lainnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain fenomenologi deskriptif yaitu suatu pendekatan dalam mempelajari secara mendalam bagaimana persepsi pasien fraktur sehingga lebih memilih terapi non farmakologi topu bara di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jumlah partisipan dalam penelitian ini yaitu 6 orang sampai mencapai saturasi data. Penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu: 1) Perubahan yang dirasakan sebelum pengobatan, 2) Keyakinan terhadap pengobatan, 3) Proses menjalani pengobatan, 4) Hasil dari proses pengobatan yang dijalani. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengobatan topu bara merupakan salah satu pengobatan alternatif yang dipilih masyarakat karena dipercaya lebih efektif dalam menyembukan fraktur dibandingkan pengobatan secara medis.
KEBERHASILAN METODE AUDIOVISUAL DAN SIMULASI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGOSOK GIGI SISWA Randasuli Latuconsina; Sinthia Rosanti Maelissa
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.441 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i1.37

Abstract

ABSTRACT Dental and oral health problems such as caries and cavities occur on many children, because they do not know how to maintain dental and oral hygiene properly. One effort to improve tooth brushing skills on children is through the health education counseling about dental and oral hygiene and the result are expected to improve the children’s skills in brushing their teeth. This study aims to determine the effect of counseling through audio visual and simulation methods on the level of tooth brushing skills at the elementary scool no. 51 Ambon. This type of research is quasi-experimental with the approach of one pre-post test group designs with a total sample of 32 people for respondents simulation method The audio visual method uses the number of total sampling. Data collection techniques using observation sheets, data analysis using statistical test, Wilcoxon test. The results of data processing uses the Wilcoxon test in the simulation group get p = 0.000 or <0,05, which means that there is an effect of audiovisual counseling on the level of skill in brushing teeth. So it can be concluded that there is an effect of counseling on brushing teeth and mouth through simulation and audio visual methhos.Keyword : simulation; audiovisual; dental and oral hygiene ABSTRAK Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies dan gigi berlubang banyak terjadi pada Anak Usia Sekolah,  karena banyak yang belum tahu cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Salah satu upaya meningkatkan ketrampilan cara menggosok gigi pada anak adalah melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang kebersihan gigi dan mulut yang hasilnya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan anak dalam menggosok gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan melalui metode simulasi dan audio visual terhadap tingkat keterampilan menggosok gigi pada murid SD Inpres 51 Ambon. Jenis penilitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan one Group Pre-post Test Design dengan jumlah sampel yaitu 32 orang, untuk metode simulasi dan metode audio visual dengan menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, analisa data menggunakan uji statistik Uji Wilcoxon Test. Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji wilcoxon test  didapatkan nilai p = 0,000 atau p < 0,05 yang berarti ada pengaruh penyuluhan secara simulasi dan audio visual terhadap tingkat keterampilan menggosok gigi. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan menggosok gigi dan mulut melalui metode simulasi dan audio visual. Kata kunci: Simulasi; Audiovisual; Kebersihan Gigi dan Mulut.
STATUS PEKERJAAN IBU DAN SUMBER INFORMASI BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI Sinthia Rosanti Maelissa
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 2, No 1 (2020): Moluccas Health Journal Edisi April 2020
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.311 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v2i1.421

Abstract

Latar Belakang: Pemberian makanan pengganti atau pendamping ASI (MP-ASI) sebelum berusia enam bulan tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan risiko infeksi dan alergi pada bayi. Menurut WHO, bayi yang mendapatkan makanan pendamping ASI sebelum berusia enam bulan akan mempunyai rIsiko 17 kali lebih besar mengalami diare dan 3 kali lebih besar kemungkinan terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dibandingkan bayi yang hanya mendapat ASI eksklusif dan mendapatkan MP ASI dengan tepat waktu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dan sumber informasi dengan pemberian MP-ASI pada bayi< 6 bulan. Desain Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 110 ibu.Data dianalis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara variable status pekerjaan dengan pemberian makanan pendamping ASI (p value 0,002) dan variabel sumber informasi dengan pemberian makanan pendamping ASI (p value 0,000). Saran: diharapkan untuk petugas kesehatan dapat meningkatkan program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) khususnya tentang ASI Eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI agar tidak berdampak pada tumbuh kembang bayi. Kata kunci: Status Pekerjaan, Sumber Informasi, MP-ASI
Pemijatan pada Bayi Efektif Meningkatkan Berat Badan Sinthia Rosanti Maelissa; Syulce Luselya Tubalawony
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 3 (2019): Moluccas Health Journal Edisi Desember 2019
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.687 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i3.277

Abstract

ABSTRAKThe purpose of this research is to see the baby's weight development especially for 4 to 6 month when they are receiving message therapy in the working area of Saparua public health center,Saparua sub-district. To get a sample that represents the population is done by the purposive sampling method with 20 respondents. The primary data collection is done by observing the weight through weighing and filling out the questionnaire that is filled by baby's mother. Mean while secondary data is obtained from Saparua public health center. The data were analized by dividing groups into 2, 10 people are the treatment people and 10 people are the control people,than compared and tested Independent statistic T-test. The result of the research show that routine message therapy for baby with mesaage movements on the feed,stomach, chest,hands,back and streching movements can improve baby's weight. The message therapy can stimulates intestinal peristaltic development and improve the gastric emptying and the production of digestive enzymes so the maximum food absorption and also blood circulation and increase cell metabolism so the baby's weight will be increase.Key words: the effect of the baby therapy. the Weight increase..
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DEWASA PADA PENDERITA RAWAT JALAN RSUD TULEHU Syulce Luselya Tubalawony; Sinthia Rosanti Maelissa
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 3 (2019): Moluccas Health Journal Edisi Desember 2019
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.118 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i3.262

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Tahan Asam (BTA) Mycobacterium tuberculosa. TB adalah salah satu masalah kesehatan global utama dengan tingkat kejadian 9 juta kasus per tahun di seluruh dunia. Tuberkulosis paru juga merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di RSUD Tulehu. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kasus setiap tahun, Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru dewasa pada penderita rawat jalan di RSUD Tulehu. Jenis penelitian ini adalah jenis analitik obsevasional dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah 72 pasien dewasa rawat jalan RSUD Tulehu. Dan sampelnya di ambil dengan menggunakan metode total sampling yang terdiri dari 36 penderita TB paru dewasa dan 36 bukan penderita TB paru dewasa sebagai pembanding. Pengumpulan data meliputi data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner, dan pengukuran. Hasil penelitian ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan status gizi dengan kejadian TB paru dewasa. Serta tidak ada hubungan antara pekerjaan dan merokok dengan kejadian TB paru dewasa. Disarankan agar Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan RSUD Tulehu khususnya perlu meningkatkan penyuluhan tentang TB paru dan penyuluhan tentang asupan gizi yang baik, agar pengetahuan masyarakat tentang TB paru pada meningkat dan status gizi masyarakat juga baik. Kata kunci: Tuberkulosis Paru, Pengetahuan, Pekerjaan, Merokok, Status Gizi ABSTRACT Tuberculosis (TB) is a disease caused by Mycobacterium tuberculosa (BTA) Acid Resistant. TB is one of the major global health problems with an incidence rate of 9 million cases per year worldwide. Pulmonary tuberculosis is also an infectious disease which is a health problem in Tulehu District Hospital. This is evidenced by the increase in cases each year. The aim of the study was to determine the factors associated with the incidence of adult pulmonary TB in outpatients in Tulehu District Hospital. This type of research is obsevasional analytic type using cross sectional design. The study population was 72 adult outpatients at Tulehu District Hospital. And the sample was taken using a total sampling method consisting of 36 adult pulmonary TB patients and 36 non-adult pulmonary TB patients as a comparison. Data collection includes primary data through interviews using questionnaires, and measurements. The results of the study have a significant relationship between knowledge and nutritional status with the incidence of adult pulmonary TB. And there is no relationship between work and smoking with the incidence of adult pulmonary TB. It is recommended that the Maluku Provincial Health Office and Tulehu District Hospital in particular need to increase education on pulmonary TB and counseling on good nutrition, so that community knowledge about pulmonary TB increases and the nutritional status of the community is also good. Keywords: Lung Tuberculosis, Knowledge, Work, Smoking, Nutritional Status 
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) EFEKTIF MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS Sudarmanto Kasim; Sinthia Rosanti Maelissa; Mevi Lilipory
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 2, No 2 (2020): MOLUCCAS HEALTH JOURNAL EDISI AGUSTUS 2020
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.151 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v2i2.524

Abstract

Perkembangan motorik halus berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu kemudian melakukan gerakan serta memerlukan koordinasi yang cermat dari mata, tangan dan jari. Perkembangan motorik halus dipengaruhi oleh stimulasi yang didapatkan. Pendidikan AnaK Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pemberian stimulasi melalui pendidikan yang bertujuan mengembangkan segala aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan perkembangan motorik halus pada siswa kelas 1 di SD Negeri 9 Tulehu dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tulehu dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling, desain penelitian Cross Sectional dan dan data yang dikumpulkan menggunakan Kuesioner PraScreening Perkembangan (KPSP). hasil uji statistik menggunakan Uji Chi Square. analisis hubungan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan perkembangan motorik halus diperoleh nilai p=0,013 atau p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan perkembangan motorik halus pada siswa kelas 1 SD. Saran, stimulasi pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin oleh orang tua, PAUD merupakan alternatif bagi para orang tua dalam memfasilitasi anak untuk menstimulasi segala aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak sehingga tidak terjadi penyimpangan dan keterlambatan perkembangan sesuai dengan usia anak. Kata Kunci: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Perkembangan Motorik Halus.
MEDIA FILM PENDEK BERHASIL MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK USIA SEKOLAH DALAM MEMILIH JAJANAN SEHAT Theofilya Amandyakissya; Sinthia Rosanti Maelissa; Mevi Lilipory
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.424 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i2.131

Abstract

Pemilihan jajanan masih menjadi masalah dikalangan anak usia sekolah karena banyak yang belum tahu cara memilih jajanan yang aman untuk dimakan. Jajanan yang aman untuk dimakan contohnya yaitu tertutup dan bersih, bebas dari bahan pengawet, pewarna, maupun pemanis buatan. Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan tentang memilih jajanan sehat pada anak adalah melalui pendidikan kesehatan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gizi Melalui Media Film Pendek Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak Usia Sekolah Tentang Memilih Jajanan Sehat Di SDN 78 Ambon. Jenis penelitian adalah Pre-eksperiment dengan pendekatan One Group Pre-post Test Design yaitu rancangan eksperimen dengan cara sampel diberikan kuesioner sebelum dan setelah diberikan perlakuan berupa pendidikan kesehatan gizi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden dengan menggunakan total sampling. Pengetahuan anak sebelum diberikan perlakuan yaitu 60% kurang dan 40% baik. Pengetahuan setelah diberikan perlakuan yaitu 8,3% kurang dan 91,7% baik. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Test dengan tingkat kemaknaan α=0,005. Hasil pengolaan data didapatkan nilai p=0,000 atau p<α, yang berarti hipotesis alternatif diterima dan adapengaruh pendidikan kesehatan gizi melalui media film pendek terhadap peningkatan pengetahuan anak usia sekolah tentang memilih jajanan sehat. Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan gizi melalui media film pendek
PKM Kader Posyandu Juru Batuk Tuberculosis di Desa Allang Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Ivy Violan Lawalata; Wilma Fransisca Mamuly; Ns Sinthia Maelissa; Felix Falentino Pantouw; Cahya Vanti Irfan
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.278 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i1.678

Abstract

Provinsi Maluku jumlah kasus 3.202 dan Case Notification Rate 184 kasus dan BTA (+) 78. Puskesmas Allang tahun 2018 jumlah kasus TB sebanyak 8 orang Kasus TB adak Sebanyak 1 orang, Kasus Drop out sebanyak 1 orang dan kasus esxtra paru sebanyak 2 orang. Kegiatan Pengabdian masyarakat dilakukan pada kader posyandu di Desa Allang Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah, dilakukan berdasarkan permasalahan pada masyarakat yang memiliki kesadaran dan pengetahuan yang rendah yang berdampak pada penularan tuberculosis didalam keluarga, tidak ke pusat pelayanan kesehatan untuk memperoleh pengobatan, kader posyandu desa allang dijadikan sebagai kelompok mitra dalam pengabdian kepada masyarakat hal ini dikarenakan kader posyandu cukup berperan dalam kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas serta kader juga merupakan tokoh yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat sehingga kader diberikan materi untuk meningkatakan pengetahuan tentang tuberculosis sehingga dapat mentransfer kepada masyarakat serta kader dilatih dan dalam menemukan penderita tuberculosis dalam keluarga serta mengantar ke puskesmas untuk melakukan pengobatan.Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah ; Membantu meningkatakan pengetahuan kader posyandu serta memberikan pelatihan serta praktek bersama kader posyandu Juru Batuk Tuberculosis untuk menemukan anggota keluarga orang yang dicurigai menderita TB. Untuk dapat memecahkan masalah mitra agar dapat memahami tentang upaya pengendalian penyakit tuberculosis didalam keluarga maupun masyarakat. Maka Tim melakukan Kegiatan Pengabdian terhadap 20 orang kader posyandu di Desa Allang Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah untuk di latih sebagai Juru Batuk Tuberculosis dalam kegiatan ini beberapa kegiatan telah di implemntasikan yaitu Brosur dan Buku Saku tentang TB ssebagai luaran tambahan telah diberikan bagi kader dalam kegaiatn pelatihan , materi pelatihan telah disampaikan oleh narasumberdari dinas kesehatan provinsi Maluku hasil yang diperoleh adanya peningkatan pengatahuan kader sebelum dan sesudah meningkat sebesar 34%, praktek bersama terhadap penderita TB di fasilitasi oleh pemegang program TB puskesmas perawatan Allang. Luaran kegiatan pengabdian kepada masayarkat ini telah di publikasi melalui media massa https://www.malukunews.co/berita/kiriman-pengunjung/fcw6y4c0rkb6I/kader-allang-sebagai-juru-batuk-tuberculosis-jumantuk serta video kegiatan telah di upload pada chanel youtobe https://youtobe.be/SYnW_1xon90. UKIM
Pengalaman ODHA Menjalani Voluntary Counseling and Testing (VCT) Sinthia Rosanti Maelissa
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 10 No 02 (2020): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Edisi Juni 2020
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.908 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v10i02.485

Abstract

Pendahuluan: Orang dengan HIV AIDS (ODHA) akan mengalami krisis afektif pada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, dalam bentuk kepanikan, ketakutan, kecemasan, serba ketidakpastian, keputusasaan, dan stigma yang berdampak pada kualitas hidup, sehingga membutuhkan penanganan setiap problem yang dialami ODHA, salah satunya adalah program Voluntary Counseling and Testing (VCT). Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam tentang pengalaman ODHA menjalani VCT. Metode: Desain penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan dengan jumlah partisipan 10 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Partisipan dipilih dengan bantuan petugas puskesmas sebagai gatekeeper yang telah diberikan penjelasan sebelumnya terkait tujuan penelitian dan kriteria partisipan. Teknik analisis data menggunakan pendekatan analisis selektif dan focusing. Hasil: penelitian ini mengidentifikasi tiga tema utama yaitu : 1) pentingnya mengikuti VCT, 2) proses mnjalani VCT , dan 3) hasil dari proses yang dijalani. Kesimpulan: ODHA merasakan pentingnya mengikuti VCT untuk dapat mendeteksi penyakit secara dini dan memperoleh pengobatan serta dukungan sosial untuk menghadapi stigma dan diskriminasi.
Recovery from ‘schizophrenia’: Perspectives of mental health nurses in the Eastern island of Indonesia Fandro Armando Tasijawa; Suryani Suryani; Titin Sutini; Sinthia Rosanti Maelissa
Belitung Nursing Journal Vol. 7 No. 4 (2021): July - August
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33546/bnj.1621

Abstract

Background: Recovery is a way of life to make people’s lives more meaningful by working and interacting socially in the community. The recovery has become a new vision of mental health services, including in persons with schizophrenia. However, this concept is relatively new and still limited to nurses in developing countries, such as Indonesia. Several studies among nurses related to this topic have been conducted in the Western part of Indonesia. Yet, no studies have been implemented in the Eastern part of Indonesia. Therefore, exploring nurses’ perspectives in the Eastern island of Indonesia is necessary to provide a complete understanding of recovery in patients with schizophrenia.Objective: To explore the perspectives of mental health nurses on recovery from schizophrenia. Methods: This was a qualitative study using a phenomenological design. The study was conducted from April to May 2020 at community health centers in Maluku, Indonesia. Eight nurses recruited using purposive sampling participated in in-depth interviews. The interviews were audio-recorded, transcribed verbatim, validated, and analyzed based on Colaizzi’s method of data analysis.Results: Five themes were generated, including (i) treat a patient like a brother, (ii) recovery as an unfamiliar term with various meanings, (iii) medication as the primary action but also the main problem, (iv) being recovered if referred to a mental hospital, and (v) ineffective mental health programs.Conclusion: The findings of this study can be used as an input and evaluation for nurse managers to make an effort to uniform the perception among nurses in Indonesia regarding the recovery process in schizophrenia. It is also suggested that community health centers leaders and mental health policymakers prioritize and optimize recovery-oriented mental health programs and services in the Eastern island of Indonesia. Additionally, the findings offer new insight about ‘we are brothers’ or called ‘hidop orang basudara’, which is expected to be one motto for nursing care in Indonesia and beyond.