Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KEMAMPUAN REMAJA MENGGUNAKAN STRATEGI KOPING DALAM LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH Sinthia Rosanti Maelissa; Agus Setiawan; Widyatuti Widyatuti
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.108 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v3i1.241

Abstract

Lingkungan remaja saat ini semakin menawarkan banyak pilihan. Gaya berpacaran yang membuka peluang untuk terjadinya perilaku seksual pranikah dikalangan remaja seakan menjadi tawaran yang menarik terlebih untuk remaja yang tinggal di kost. Tinggal di kost tanpa pengawasan langsung dari orang tua dan pemilik kost membuat remaja bebas melakukan perilaku seksual pranikah dengan pacar di kost, sehingga menjadikan kost-kostan sebagai lingkungan yang berisiko bagi remaja lainnya. Remaja yang memilih untuk tidak terpengaruh memiliki strategi koping untuk tetap bertahan dalam lingkungan yang berisiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam tentang strategi koping yang digunakan remaja ketika tinggal dalam lingkungan berisiko. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu lingkungan tempat tinggal remaja berisiko terjadi perilaku seksual pranikah dikarenakan tinggal di kost tanpa pengawasan, aturan kost tidak terkontrol dan sikap masyarakat yang kurang peduli namun remaja mampu menggunakan strategi koping dengan membuat batasan pacaran, memiliki prinsip, menolak ajakan teman dan melakukan kegiatan diwaktu luang. Kemampuan partisipan menggunakan strategi koping didukung oleh keluarga yang selalu melakukan pengontrolan, memberi nasehat dan menekankan pada aturan yang menjadi norma bagi partisipan. Hasil penelitian merekomendasikan perawat komunitas dapat meningkatkan koping remaja melalui program-program kesehatan remaja di masyarakat, salah satunya layanan UKS di sekolah dan PKPR untuk remaja yang tinggal di kost. Kata kunci: Remaja, Strategi koping, Perilaku seksual pranikah
Risk of Teenagers’ Pre-Marital Sexual Behavior in Boarding Houses Sinthia Rosanti Maelissa
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 1 No 1 (2020): November 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.657 KB)

Abstract

The social environment nowadays offers many options for young people. Dating styles that present opportunities for premarital sexual behavior among adolescents become an attractive offer, especially for teens who live in boarding houses. Residing in a boarding house without direct supervision from parents and landowners causes teens to liberally engage in a premarital sexual behavior with their partners, thus making boarding houses an unsafe environment for them. This study used Descriptive Phenomenology Design which aimed to comprehensively investigate the risks of premarital sexual behavior among adolescents living in boarding houses. The number of participants in this study was 6 people until data saturation was reached. The analysis in this study used selective techniques and focusing analysis resulted in 3 themes, i.e.: 1) the desire to experiment, 2) social demands and 3) places to live with potential risk. The drives from within, social demands from friends, and places with high possible risk become the causes of premarital sexual behavior in boarding houses. The results of the study encourage community nurses to improve adolescents’ screening through health programs in schools and PKPR for teenagers who live in the boarding houses.
Pendidikan Kesehatan dengan Media Puzzle Efektif Meningkatkan Perilaku Hand Higyene pada Anak Usia Sekolah Sinthia Rosanti Maelissa; Romario Yakop Ukru
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 2 No 2 (2020): Mei 2020, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v2i2.118

Abstract

Perilaku mencuci tangan pada Anak Usia Sekolah saat ini masih sangat rendah, sehingga berisiko terjadinya diare karena kuman yang dibawa menyebabkan pathogen baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga dibutuhkan metode promosi yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku mencuci tangan yang tepat, salah satunya melalui metode permainan puzzle. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan rancangan one-group pre-post test design yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media puzzle terhadap perilaku hand higyene pada anak usia sekolah di SD Kristen Waru Waipia. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 dan 2 di SD Kristen Waru Waipia dengan sampel berjumlah 31 responden yang akan diobservasi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media puzzle. Instrument dalam pengumpulan data berupa lembar observasi. Proses intervensi menggunakan protocol intervensi pendidikan kesehatan dengan media puzzle. Uji statistic yang digunakan yakni Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media puzzle hampir semua responden berjumlah 27 responden dari total 31 responden (95%) tidak mampu mendemonstrasikan teknik 6 langkah Hand Higyene dengan baik dan benar, sedangkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media puzzle responden yang mampu mendemonstrasikan teknik 6 langkah Hand Higyene yang baik dan benar berjumlah 30 responden (96.77%). Analisis pengaruh didapatkan p=0,000 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media puzzle terhadap kemampuan Hand Higyene pada anak usia sekolah di SD Kristen Waru Waipia. Kata kunci: anak usia sekolah; hand higyene; pendidikan kesehatan; media puzzle HEALTH EDUCATION WITH EFFECTIVE PUZZLE MEDIA ENHANCES HAND HIGYENE BEHAVIOR IN CHILDREN AGE SCHOOL ABSTRACT Hand washing behavior in School Age Children is still very low, so the risk of diarrhea is because the germs that are brought on cause pathogens both directly and indirectly. So we need the right promotional methods to increase knowledge about proper hand washing behavior, one of them is through the puzzle game method. This study used a pre-experimental design with a one-group pre-post test design aimed to identify the effect of health education using puzzle media on hand hygiene behavior in school-age children in Waru Waipia Christian Elementary School. The population of this study was all students of grade 1 and 2 at Waru Wiapia Christian Elementary School with a sample of 31 respondents who were observed before and after being given health education with puzzle media. Instrument in data collection in the form of observation sheet. The intervention process uses a health education intervention protocol with puzzle media. The statistical test used is Wilcoxon. The results showed that before getting health education with puzzle media, almost all respondents numbered 27 respondents from a total of 31 respondents (95%) unable to demonstrate the 6-step Hand Higyene technique properly and correctly, whereas after getting health education with puzzle media respondents were able to demonstrate the technique The 6 steps of good and correct Hand Higyene are 30 respondents (96.77%). Analysis of influence obtained P = 0,000 which means there is an effect of health education with puzzle media on the ability of Hand Higyene in school-age children in Waru Waipia Christian Elementary School. Keywords: health education; hand higyene; school age childre; puzzle games
Risk of Teenagers’ Pre-Marital Sexual Behavior in Boarding Houses Sinthia Rosanti Maelissa
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 1 No 1 (2020): July-December 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The social environment nowadays offers many options for young people. Dating styles that present opportunities for premarital sexual behavior among adolescents become an attractive offer, especially for teens who live in boarding houses. Residing in a boarding house without direct supervision from parents and landowners causes teens to liberally engage in a premarital sexual behavior with their partners, thus making boarding houses an unsafe environment for them. This study used Descriptive Phenomenology Design which aimed to comprehensively investigate the risks of premarital sexual behavior among adolescents living in boarding houses. The number of participants in this study was 6 people until data saturation was reached. The analysis in this study used selective techniques and focusing analysis resulted in 3 themes, i.e.: 1) the desire to experiment, 2) social demands and 3) places to live with potential risk. The drives from within, social demands from friends, and places with high possible risk become the causes of premarital sexual behavior in boarding houses. The results of the study encourage community nurses to improve adolescents’ screening through health programs in schools and PKPR for teenagers who live in the boarding houses.
Pendidikan Kesehatan dengan Media Puzzle Efektif Meningkatkan Perilaku Hand Higyene pada Anak Usia Sekolah Sinthia Rosanti Maelissa; Romario Yakop Ukru
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 2 No 2 (2020): Mei 2020, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v2i2.118

Abstract

Perilaku mencuci tangan pada Anak Usia Sekolah saat ini masih sangat rendah, sehingga berisiko terjadinya diare karena kuman yang dibawa menyebabkan pathogen baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga dibutuhkan metode promosi yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku mencuci tangan yang tepat, salah satunya melalui metode permainan puzzle. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan rancangan one-group pre-post test design yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media puzzle terhadap perilaku hand higyene pada anak usia sekolah di SD Kristen Waru Waipia. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 dan 2 di SD Kristen Waru Waipia dengan sampel berjumlah 31 responden yang akan diobservasi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media puzzle. Instrument dalam pengumpulan data berupa lembar observasi. Proses intervensi menggunakan protocol intervensi pendidikan kesehatan dengan media puzzle. Uji statistic yang digunakan yakni Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media puzzle hampir semua responden berjumlah 27 responden dari total 31 responden (95%) tidak mampu mendemonstrasikan teknik 6 langkah Hand Higyene dengan baik dan benar, sedangkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media puzzle responden yang mampu mendemonstrasikan teknik 6 langkah Hand Higyene yang baik dan benar berjumlah 30 responden (96.77%). Analisis pengaruh didapatkan p=0,000 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media puzzle terhadap kemampuan Hand Higyene pada anak usia sekolah di SD Kristen Waru Waipia. Kata kunci: anak usia sekolah; hand higyene; pendidikan kesehatan; media puzzle HEALTH EDUCATION WITH EFFECTIVE PUZZLE MEDIA ENHANCES HAND HIGYENE BEHAVIOR IN CHILDREN AGE SCHOOL ABSTRACT Hand washing behavior in School Age Children is still very low, so the risk of diarrhea is because the germs that are brought on cause pathogens both directly and indirectly. So we need the right promotional methods to increase knowledge about proper hand washing behavior, one of them is through the puzzle game method. This study used a pre-experimental design with a one-group pre-post test design aimed to identify the effect of health education using puzzle media on hand hygiene behavior in school-age children in Waru Waipia Christian Elementary School. The population of this study was all students of grade 1 and 2 at Waru Wiapia Christian Elementary School with a sample of 31 respondents who were observed before and after being given health education with puzzle media. Instrument in data collection in the form of observation sheet. The intervention process uses a health education intervention protocol with puzzle media. The statistical test used is Wilcoxon. The results showed that before getting health education with puzzle media, almost all respondents numbered 27 respondents from a total of 31 respondents (95%) unable to demonstrate the 6-step Hand Higyene technique properly and correctly, whereas after getting health education with puzzle media respondents were able to demonstrate the technique The 6 steps of good and correct Hand Higyene are 30 respondents (96.77%). Analysis of influence obtained P = 0,000 which means there is an effect of health education with puzzle media on the ability of Hand Higyene in school-age children in Waru Waipia Christian Elementary School. Keywords: health education; hand higyene; school age childre; puzzle games
PkM KETERAMPILAN MENGGOSOK GIGI SISWA SD NEGERI 5 TULEHU KABUPATEN MALUKU TENGAH Sinthia Rosanti Maelissa; Mevi Lilipory
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Maret
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v1i1.381

Abstract

Pemahaman tentang kesehatan gigi dan mulut bagi anak usia sekolah perlu ditingkatkan agar tidak terjadi masalah kesehatan gigi seperti karies gigi, plak dan gigi berlubang. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh Petugas kesehatan selama ini hanya sebatas ceramah dan melihat buku gambar sehingga dirasa kurang menarik bagi siswa yang berdampak pada tidak ada peningkatan pengetahuan maupun keterampilan untuk mengatasi maupun mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi pada siswa. Dengan melihat kondisi yang ada, maka Tim PkM Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon berinisiatif mendekati pihak Sekolah SD Negeri 5 Tulehu untuk mendiskusikan masalah-masalah terkait kesehatan gigi dan mulut. Dari hasil diskusi, terlihat banyak masalah yang dihadapi seperti: (1) Sebagian besar siswa tidak menggosok gigi saat akan ke sekolah; (2) Kurangnya keterampilan melakukan cara menggosok gigi dengan benar; (3) Tidak ada poster tentang Kesehatan Gigi dan Mulut di kelas; (4) Siswa sering absen akibat sakit gigi; (5) Sekolah tidak memiliki UKS untuk mengatasi keluhan gigi pada siswa saat di sekolah; (6) Program UKGS dari Puskesmas dilakukan hanya setahun tahun sekali dengan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan tanpa melakukan simulasi untuk meningkatkan keterampilan siswa alam menggosok gigi; (7) Guru tidak dilatih untuk melakukan screening dan membuat rujukan bagi siswa yang mengalami masalah kesehatan gigi di sekolah; (8) Sekolah tidak memiki kantin sehat; (9) Para guru berjualan di dalam kelas dan lebih banyak permen, chiki dan kacang-kacangan. Berdasarkan masalah dan rencana solusi yang telah didiskusikan dengan mitra, maka Tim mengimplementasikan: (1) penyululuhan tentang kesehatan gigi dengan metode audiovisual; (2) melakukan simulasi menggosok gigi secara baik dan benar; (3) melakukan pemeriksaan gigi siswa; (4) melakukan pendampingan melalui Focus Discussion Group denganpara guru terkait sistem rujukan bagi siswa yang mengalami masalah kesehatan gigi. Luaran dari kegiatan ini telah dipublikasikan pada media cetak online: https://ameks.id/sosialisasi-kesehatan-mulut, dan koran Ambon Ekspres (Edisi Rabu, 13 November 2019, Hal. 16). Video kegiatan juga telah diupload pada channel youtube: https://youtu.be/nrAls65ayAw.
Pemberdayaan Kader Posyandu sebagai Support Health Group Stunting di Kelurahan Kudamati Nusaniwe Kota Ambon Sinthia Rosanti Maelissa; Maria Magdalena Goha
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku2471

Abstract

Masalah Balita dengan stunting tentunya tidak hanya menjadi perhatian pemerintah pusat namun juga pada tingkat puskesmas dan kelurahan. Melalui Kader Balita sebagai mitra dapat diberdayakan sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk membantu menurunkan angka kejadian stunting mulai dari deteksi dini sampai dengan pendampingan keluarga. Beberapa permasalahan yang dialami mitra terkait dengan penanggulangan stunting antara lain: 1) Belum pernah dilakukan penyuluhan terkait stunting dan pencegahannya serta pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan bagi Kader. Sehingga dapat dilakukan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan kader. Mitra juga berharap dapat memberikan buku panduan sebagai pegangan kader dalam meningkatkan pengetahuan; 2) Belum pernah dilakukannya pelatihan untuk deteksi dini stunting dan sistem pelaporan bagi kader. Mitra mengharapkan dapat dilakukan pendampingan untuk mengajarkan cara melakukan deteksi dini stunting dengan menggunakan KIT Antropometri; 3) Belum pernah dilakukan edukasi dan praktik terkait menu gizi seimbang dan pengolahan makanan tambahan balita dengan berbahan dasar pangan lokal bagi kader. Mitra mengharapkan dapat diberikan pengetahuan tambahan terkait menu seimbang dan olahan bahan makanan berbahan dasar pangan lokal untuk dijadikan sebagai makanan tambahan balita agar tidak bosan ketika harus menkonsumsi bubur setiap harinya. Berdasarkan masalah dan rencana solusi yang telah didiskusikan sebelumnya dengan mitra, maka iptek yang telah diimplementasikan pada mitra antara lain: 1) Penyuluhan tentang stunting dan pencegahannya dengan metode FGD dan membuat buku pedoman stunting; 2) Pelatihan deteksi dini stunting dengan menggunakan KIT Antropometri; 3) Penyuluhan dan simulasi terkait menu gizi seimbang dan pengolahan bahan makanan berbahan dasar pangan lokal untuk dijadikan sebagai makanan tambahan balita agar tidak bosan ketika harus menkonsumsi bubur setiap harinya. Luaran kegiatan ini adalah telah dipublikasi pada media massa elektronik N25News (https://n25news.id/cegah-stunting-pkm- ukim-latih-kader-pos-yandu-kelurahan-kudamati/) video kegiatan telah di upload pada chanel YouTube (https://youtu.be/WJSSET_vB4Q)