Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Real-Time Fuel Consumption Monitoring System Integrated With Internet Of Things (IOT) Hapsari, Adella Winanda; Prastowo, Hari; Pitana, Trika
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 18, No 2 (2021): June
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v18i2.37180

Abstract

Fuel is an important aspect in the operation of ships that require high costs. The high cost of fuel is not followed by an automatic fuel monitoring process. By not using the fuel consumption monitoring method that works automatically, the shipping management does not know for sure the ship's fuel consumption is in accordance with the shipping mileage, thus triggering fraud committed by the ship's crew against the ship's fuel. Fuel consumption monitoring is carried out primarily to identify opportunities to improve energy efficiency and reduce costs. By following technological developments, Internet of Things (IoT) technology has begun to be applied in various industrial fields because it can transmit data in real-time via the internet network without human-to-human or human-to-computer interaction. In this research, the design of models and experiments related to a monitoring system for fuel consumption was carried out using sensors and microcontrollers integrated with the internet to obtain accurate and real-time data. The test results show that the volume of fuel available in the tank, the volume of fuel discharged, the flow rate of fuel, and the location of the system can be known by the user in real-time via the IoT website. Based on the results of measurements using an ultrasonic level sensor, it is known that the measurement results are quite accurate with a deviation of ± 0.5 cm. Meanwhile, the measurement results by the flow sensor are less accurate because the fuel flow only relies on the force of gravity.
Analisa Teknik dan Ekonomis Terhadap Metode Direct System Pada Solar Energy Distillation di Pulau Tabuhan untuk Kapasitas 100 L/hari Galih Irvandi; Taufik Fajar Nugroho; Hari Prastowo
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.344 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18773

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Ketersediaan air bersih semakin berkurang, terutama di daerah pesisir Indonesia. Di daerah pesisir Jawa Timur misalnya, masyarakat harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau mengonsumsi air dengan kondisi yang kurang layak. Hal ini akan berdampak pada kesehatan dan juga perekonomian masyarakat setempat. Solusi alternatif untuk mengatasi krisi air ini adalah pemurnian air laut menjadi air bersih dengan cara destilasi. Destilasi diketahui sebagai proses pengubahan air laut menjadi air tawar dengan metode dipanaskan untuk menguapkan air laut dan kemudian uap air yang dihasilkan dikondensasi untuk memperoleh air tawar. Pada penelitian ini pemurnian air laut menggunakan destilasi tenaga matahari sebagai sumber panas untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Tabuhan, Banyuwangi. Dimana dilakukan pembuatan prototype alat destilasi menggunakan bahan kaca yang memiliki konduktivitas termal terbesar. Pada sistem ini, air laut diuapkan dengan menggunakan panas dari matahari, kemudian uap air yang dihasilkan keluar dari ruang basin yang kemudian dialirkan menuju keluar sistem. Kata kunci : destilasi, tenaga matahari, penguapan, Pulau Tabuhan.
Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto; Hari Prastowo
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.998 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.6040

Abstract

Skripsi yang berjudul “Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler” membahas tentang analisa dan percobaan tentang proses naiknya fluida dari bawah menuju ke atas dan pembuatan prototipe pembangkit listrik tenaga air. Proses naiknya fluida ini merujuk pada proses transportasi pada tumbuhan yang terjadi pada akar, batang dan daun. Pada percobaan yang telah dilakukan dengan memvariasikan ketinggian (75 cm, 90 cm, 105 cm, 120 cm, 135 cm, 150, 165 cm dan 180 cm)  dan diameter pipa (Ф 2 mm, Ф 6 mm, Ф 8 mm) maka didapatkan hasil percobaan berupa debit, kecepatan fluida didalam pipa dan laju aliran massa fluida kemudian dilakukan perhitungan daya listrik pada alternator.  Setelah percobaan dan analisa data telah dilakukan maka dilakukan perancangan prototype pembangkit listrik tenaga air.
Analisa Pengaruh Water Hammer Terhadap Nilai Strees Pipa Pada Sistem Loading-Offloading PT.DABN Tri Adi Siswanto; Hari Prastowo
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.62 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.6051

Abstract

Jalur pipa (pipeline) merupakan media yang  digunakan sebagai alat transportasi fluida (cair atau gas), mixed of liquid, solid dan fluid-solid mixture. Ada beberapa tahap penting dalam siklus suatu jalur perpipaan yang digunakan sebagai alat transportasi minyak atau gas: desain, konstruksi, operasional dan pemeliharaan, dan terakhir perbaikan. Operasional merupakn proses kemungkinan terbesar terjadinya kegagalan pada suatu jalur perpipaan. Salah satu kegagalan yang mungkin terjadi adalah fenomena water hammaer. Water hammer adalah sebuah fenomena terjadinhya kenaiakan tekanan yang disebabkan oleh terhenti atau dihentikannya aliran di dalam pipa secara mendadak. Hal ini bisa disebabkan oleh operasional penutupan katup yang dilakukan secara tiba-tiba. Pada paper ini akan dijelaskan kajian mengenai pengaruh kenaikan tekanan yang terjadi karena adanya fenomena water hammer terhadap nilai tegangan jalur perpipaan di sisi discharge. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa kenaikan tekanan akibat fenomena water hammer sangat mempengaruhi naiknya nilai tegangan pada pipa. Hasil analisa menunjukan bahwa tegangan yang terjadi ketika fenomena water hammer masih dapat diterima, tetapi kenaikan tekanan ketika terjadi fenomena water hammer melebihi dari batas yang diizinkan sehingga perlu dilakukan prosedur penutupan katup yang sesuai untuk menjaga agar pada saat dioperasionalkan pipa dalam kondisi aman.
Analisa Tegangan Pada Vertical Subsea Gas Pipeline Akibat Pengaruh Arus dan Gelombang Laut dengan Metode Elemen Hingga Rafli Ramadani; Hari Prastowo; Sutopo Purwono Fitri
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.682 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.11755

Abstract

Pipa gas bawah laut merupakan salah satu cara utama yang paling cepat, aman, ekonomis, dan dapat diandalkan dalam pendistribusian gas dari offshore. Faktor tegangan pada jalur pipa gas bawah laut merupakan kunci utama dalam proses operasinya. Tegangan tersebut dapat disebabkan dari beban internal pada pipa ataupun beban eksternal yang berasal dari lingkungan dimana pipa tersebut beroperasi. Untuk mengetahui distribusi tegangan pada pipa akibat beban eksternal berupa arus dan gelombang laut maka dilakukan simulasi dengan metode Computational Fluid Dynamic (CFD) menggunakan software SOLIDWORKS untuk pembuatan obyek dan domain yang selanjutnya disimulasikan menggunakan software ANSYS FLUENT dan AQWA 14. Simulasi dilakukan pada pipa vertikal dimana dalam simulasi pipa tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Pipa bagian atas memiliki panjang pipa sebesar 7700 mm pada garis air 15400 mm – 23000 mm, pipa bagian tengah memiliki panjang 7700 pada garis air 7700 mm – 15400 mm, dan pipa bagian bawah memiliki panjang 4650 mm untuk pipa lurusnya dan memiliki tambahan elbow 90° dengan jari-jari sebesar 3050 m berada pada garis air 0 mm – 7700 mm. Selanjutnya, simulasi dilakukan dengan variasi kecepatan arus sebesar 0.48 m/s untuk potongan pipa bagian tengah dan 0.75 m/s untuk potongan pipa bagian bawah. Sedangkan untuk pipa bagian atas disimulasikan dengan periode gelombang sebesar 6.4 s dengan tinggi gelombang sebesar 2.3 m. dari hasil pemodelan dan simulasi didapatkan distribusi tegangan dan tegangan maksimum untuk setiap potongan pipa. Potongan pipa bagian bawah memiliki tegangan maksimum sebesar 1830.629 Pa. Potongan pipa bagian tengah memiliki tegangan maksimum sebesar 18.68415 Pa. potongan pipa bagian atas memiliki tegangan maksimum sebesar 6733.2 Pa. Dari ketiga simulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa beban gelombang yang paling besar dampaknya untuk pipa vertikal tersebut. Umur sisa kelelahan untuk pipa vertikal adalah sebesar 65982173.7 tahun untuk m = 4.0 dan 9775722903 tahun untuk m = 5.0.
Grey Water Treatment dengan Menggunakan Teknik Koagulasi pada Kapal Penumpang KM Labobar Dimas Ilham Akbar; Hari Prastowo; Taufik Fajar Nugroho
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.822 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49223

Abstract

Kapal penumpang KM. Labobar membutuhkan air bersih. Air bersih akan tersedia jika kapal dalam keadaan bersandar di pelabuhan karena pada saat itu dilakukan pengisian air bersih yang ada di kapal. Jika kebutuhan air tawar di kapal penumpang KM. Labobar meningkat maka air limbah domestik gray water (non consumable) akan juga meningkat. Limbah pada dasarnya harus melalui suatu proses treatment agar nantinya limbah tersebut aman pada saat dibuang ataupun saat digunakan lagi. Proses treatment dilakukan untuk menghindari pencemaran laut dan menurunkan kualitas air laut. Adanya permasalahan tersebut maka harus dilakukan recycle yaitu suatu pengolahan kembali pada sistem pembuangan limbah gray water dengan menggunakan teknik koagulasi. Treatment ini dilakukan agar dapat menghemat kebutuhan biaya serta menghemat pengisian air tawar pada kapal. Koagulasi merupakan suatu proses destabilisasi partikel koloid dan kemudian mengendap selama selang waktu tertentu. Pembahasan yang ada pada tulisan ini meliputi mendesain sistem pengolahan air limbah, memodifikasi existing system dan general arrangement yang ada pada KM. Labobar, perhitungan biaya dari sistem pengolahan serta menganalisa kelayakan ekonomis jika sistem ini di aplikasikan di KM. Labobar. Berdasarkan analisa data dapat dibuat tangki treatment sebanyak 2 pada frame 70-75, treatment ini akan menghasilkan sebanyak 100,758 m3 setiap harinya. Selain itu dibuat 2 tangki holding tank pada frame 132-142 yang bisa menampung sebesar 14,4 m3 setiap tangki. Dilakukan juga analisa ekonomi menggunakan sistem Payback Period, yang akan mengalami keuntungan pada saat menginjak tahun kedua.
Design of 100 MW LNG Floating Barge Power Plant I Made Ariana; Hari Prastowo; Aldio Paruna
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.298 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v1i3.1997

Abstract

Floating bargepower plant able to supply amount of electricity to undeveloped island in Indonesia. In this research, the generator will be use in the power plant is dual-fuel engine. The process was determine the engine and every equipment along with its configuration then arrange the equipment. The result, MAN18V51/60DF selected along with its system configuration and its general arrangement. The final design enable 7.06 days of operation with daily average load (64.76 MW) or 4.57 days with continues 100 MW load. In the end, the mobile power plant can be built on Damen B32SPo9832 Barge and comply with the regulationfloating bargepower plant able to supply amount of electricity to undeveloped island in Indonesia. In this research, the generator will be use in the power plant is dual-fuel engine. The process was determine the engine and every equipment along with its configuration then arrange the equipment. The result, MAN18V51/60DF selected along with its system configuration and its general arrangement. The final design enable 7.06 days of operation with daily average load (64.76 MW) or 4.57 days with continues 100 MW load. In the end, the mobile power plant can be built on Damen B32SPo9832 Barge and comply with the regulation
Design of Restobarge Garbage and Sanitary Systems Hari Prastowo; Agoes Santoso; Muhammad Badrus Zaman; Rizqi Ramadhan
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.95 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v4i1.2660

Abstract

resto-barge is a barge which converted to floating restaurant, as an answer lacking orders of barge recently. The location is taking in Gili Trawangan, Lombok. The purpose is to design and calculate sewage, sanitary and garbage management systems. Also to calculate bill of material. The sanitary systems have a Taiko UH-2.0 Hydrophore pressure tank. The sewage systems have an Ebara 60 m3/h with meter head 15 m. Total cost spent to build those systems is IDR 115.244.500.
Analysis and Optimation Hydrofoil Supported Catamaran (HYSUCAT) Size 25 Meter based on CFD Method Hari Prastowo; Agoes Santoso; Andre Arya
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.787 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v1i1.1390

Abstract

In the field of transportation, ship is relatively cheap then others transportation. However, the ship still has constraints on speed and fuel consumption. Therefore, the ship has many variations of shape to achieve optimal condition. For example the body of ships with double hulls (catamaran) or three (trimaran), that using foil to make ship can have a smaller resistance to achieve optimal efficiency. The purpose of this research in order to plan the maximum foil shape which can produce high force of buoyance on the catamaran boat (25 meters) and also to determine the type of hydrofoil that produces maximum buoyance force using CFD method.
Modification of Sea Water Scrubber System into Fresh Water of Inert Gas System on the Crude Oil Tanker 85,000 DWT Nurhadi Siswantoro; Hari Prastowo; Faris Zulfar Rosyadi
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.261 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v5i2.5589

Abstract

Each ship carrying a hydrocarbon must be equipped with an inert gas system. On tankers, the function of inert gas is to prevent fires or explosions caused by oxygen levels contained in cargo tanks. Inert gas is produced by cleaning the exhaust gas boiler using a sea water scrubber system. However, seawater has corrosive properties that cause the use of material in scrubber system components to be resistant to corrosion. Therefore, through this research a modification of the sea water scrubber system was made into a freshwater scrubber system. The advantages of a freshwater scrubber system include a low corrosive level that causes the use of inexpensive materials. Modification of seawater scrubber systems into fresh water causes additional components to be made, including adding NaOH tank, expansion tank of freshwater, seawater pumps, freshwater pumps, NaOH pumps, heat exchanger, and wash water treatment unit. Economic calculations are carried out to determine the installation costs and operational costs needed from this modification. Based on the technical and economical analysis, modification of the sea water scrubber system into fresh water inert gas system of Crude Oil Tanker 85,000 DWT can be done with an estimated installation cost of 1.5 Bill. Rupiahs.