Hanifah Zaizafun Losu
Departemen Teknik Mesin Industri, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perancangan Sistem Model Scale Alat Pencegah Bercampurnya Air Hujan dengan Air Laut menggunakan Sistem Kontrol Otomatis Sensor Suhu guna menjaga Kestabilan Produksi Garam pada Musim Hujan Mashuri -; Hanifah Zaizafun Losu; Hendro Nurhadi; Muhammad Lukman Hakim; Bambang Sampurno
Jurnal Nasional Aplikasi Mekatronika, Otomasi dan Robot Industri (AMORI) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.67 KB) | DOI: 10.12962/j27213560.v2i1.9125

Abstract

Perubahan iklim yang cukup ekstrem menyebabkan intensitas curah hujan menjadi tinggi di Indonesiaakibatnya produksi garam rakyat turun drastis. Catatan data Kementerian Kelautan dan Perikanan menerangkan bahwaproduksi garam rakyat pada 2016 hanya 188 ribu ton menurun dari tahun sebelumnya 2,9 juta ton. Desa Pengarenganialah salah satu penyumbang garam tertinggi di Indonesia. Petambak garam di Desa Pengarengan, Kabupaten Sampangumumnya menggunakan teknologi evaporasi bertingkat sehingga butuh waktu 10-12 hari untuk menjadi garam. Olehkarena itu dibuat perancangan sistem model scale alat pencegah bercampurnya air hujan dengan air laut denganmenggunakan sistem kontrol otomatis sensor suhu guna menjaga produksi garam pada musim hujan. Dalamperancangan alat, terdapat beberapa komponen utama, diantaranya arduino, sensor suhu, LCD, motor servo, dan SDcard module. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa atap pada model scale alat dibuat miring agar airhujan yang mengenai atap turun ke bawah tanah dan ketahanan atap agar berlangsung lama. Hasil perbandingan garamyang dihasilkan menggunakan sistem model scale alat yang dirancang lebih baik dari metode konvesional. Parameter ujikualitas garam berdasarkan standar SNI 01-3556-2000. Garam yang diproses menggunakan model scale alat diperolehkadar NaCl 94,086% dan kadar air 4,73%. Sedangkan garam dengan metode konvensional diperoleh kadar NaCl 88,644%dan kadar air 8,909%. Garam yang dihasilkan oleh model scale alat adalah 170g. Sedangkan garam yang dihasilkan tanpaalat hanya diperoleh 150g. Untuk tingkat putih garam, garam dengan penguapan menggunakan alat mempunyai tingkatputih 86% lebih baik daripada garam tanpa menggunakan alat yaitu 80%.