Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pelatihan kader dalam deteksi dini gangguan jiwa pada keluarga di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten sukoharjo Nurlaila Fitriani; Arum Pratiwi; Arif Widodo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 1 No 2 (2022): JPMJ Vol 1 No 2 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.349 KB) | DOI: 10.47218/jpmj.v1i2.229

Abstract

Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut/Skizofrenia meliputi pemeriksaan kesehatan jiwa yang meliputi pemeriksaan status mental dan wawancara, edukasi kepatuhan minum obat dan rujukan jika diperlukan. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo menginformasikan kepada penulis jumlah orang yang menderita gangguan jiwa pada tahun 2019 cukup besar yaitu sebanyak 2230 kasus penderita gangguan jiwa. Dari data Puskesmas Ngadirejo, pada tahun 2019 sebanyak 138 penderita gangguan jiwa (profil Kesehatan Kab. Sukoharjo, 2019) Hal ini merupakan sebuah permasalahan keluarga apabila pasien sering mengalami kekambuhan berulang. Deteksi dini kesehatan jiwa merupakan bentuk intervensi untuk keluarga maupun klien yang merupakan bagian dari terapi psikososial. Tujuan dari program ini adalah menambah pengetahuan tentang gangguan jiwa pada kader sehingga diharapkan kader dapat turut serta dalam mendeteksi, merujuk dan mengunjungi orang dengan gangguan jiwa yang pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan angka kekambuhan dan meningkatkan fungsi keluarga. Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan di kelurahan ngadirejo kartasura dengan melibatkan perawat penanggung jawab Kesehatan jiwa, para kader dan stakeholder berupa pihak dari LSM yang terlibat dan juga pihak dari rumah sakit jiwa daerah arief zainudin Surakarta.
Peningkatan Pengetahuan Tentang Kategori Pasien Gangguan Jiwa Pada Perawat Melalui Metode Simulasi Arum Pratiwi; Juli Muhamad Kartiko; Devita Maharani; Nurlaila Fitriani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan pengkatagorian pasien dengan metode simulasi terhadap tingkat pengetahuan perawat di rumah sakit jiwa. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah preeksperimental before after study. Jumlah sampel yang terlibat 68 perawat dengan kriteria minimal berlatar belakang sarjana dan sudah bekerja satu tahun. Kuesioner tingkat pengetahun berjumlah 20 item dengan rentang jawaban satu dan dua yang kesimpulan akhirnya menggunakan tiga area presentil yaitu baik, cukup dan kurang. Kuesioner diberikan pada responden sebelum dan sesudah pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan ceramah dan simulasi yaitu praktik bersama mengkatagorikan pasien berdasar kasus gangguan jiwa. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon. Hasil penelitian ini menemukan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan sebelum pelatihan 31,3 dan sesudah pelatihan 72,1; Selanjutnya uji perbedaan tingkat pengetahuan mempunyai probability -7,281 dengan nilai siknifikansi 0,001 yang bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah intervensi; oleh karena itu disarankan bahwa dalam pelatihan di bidang keperawatan selain ceramah sebaiknya dikombinasi dengan metode simulasi.
Penatalaksanaan Okupasi Terapi DalamAktivitas Menggunakan Beha Dengan Konsep Bobath Pada Pasien Stroke Hemiparesis Sinistra Di Klinik Sasana Husada E. R. N, Hidayati,; Pratiwi, Arum; Aliya, Rita
Jurnal Vokasi Indonesia Vol. 6, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke is brain attack due to vascular injury that can damage the brain permanently because of neurologist disorder. The purpose of this intervention is to improve patient's ability to wear bras according to Occupation Therapy's view. The method that will be used to improve the patient ability who suffer from function disorder, movement, and control due to the lesion in the central nerve system is Bobath Concept. By giving eight times intervention, it can be seen that there is improvement postural control and less pain in the shoulder area when it moved. The result of this shows that there is no improvement yet in patient ability wearing bra because of fracture experienced by the patient.
Credential Method as A Measurement Tool for Nurses' Professionalism in A Hospital Sujiyanti Sujiyanti; Arum Pratiwi; Sugiharto Sugiharto
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 1 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i1.2913

Abstract

Credentials as an effort to maintain nurse competency and become the basis for granting clinical authority to nurses have not been implemented well. Implementation of processes for achieving goals varies across institutions. This research aims to identify the relationship between credentialing methods and the outcomes of the Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) by investigating differences in OPPE scores based on years of experience. This is a quantitative research study with a descriptive correlational and comparative approach, involving 66 respondents who meet the criteria: Nurse PK I; less than 5 years of experience. Data analysis was conducted using Rank Spearman correlation and Kruskal-Wallis tests. The credentialing test method used a portfolio, interview, written test, and practical examination. The research results indicate that 48.48% of credentialing is done using these four methods. The majority of OPPE scores are rated as Good, accounting for 66.67%. The longer a nurse works, the better their performance rating. The Spearman rank test obtained a correlation coefficient of 0.353 with p= 0.004 (p<0.05), and the Kruskal-Wallis test obtained a Kruskal-Wallis value of 41.289 with p=0.000 (p<0.05). Conclusion: There is a relationship between credentialing methods and OPPE scores. The more credentialing methods used, the better the OPPE scores.