Heru Prayitno
DPUPPE Kabupaten Demak dan Program Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KUALITAS SITUS WEB PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK Prayitno, Heru
PROPUBLIK VOlume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : PROPUBLIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan situs website Pemerintah Daerah merupakan bentuk pelayanan publik baru (New Public Service) di bidang Administrasi Publik, sebagai sarana efektif untuk memberikan pelayanan dan informasi yang lebih baik dan efisien di era teknologi digital. Tujuan penelitian guna mengetahui kualitas website Pemerintah Kabupaten Purbalingga (http://www.Purbalinggakab.go.id) dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik. Responden penelitian meliputi Guru TIK, Wartawan dan Pengguna yang tercatat (subscribed) pada admin web. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pemilihan sampel dengan purposive samplin dengan instrumen utama kuesioner. Kualitas website diukur dengan instrumen webqual, yang meliputi kemudahan / kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interaksi. Teknik analisa data dengan Importance Performance Analysis dan statistika deskriptif. Data kriteria web ideal dibandingkan dengan kondisi sesungguhnya. Hasil penelitian menunjukkan kualitas layanan website kurang karena skor gap menghasilkan nilai minus yakni -0,64. Gap paling tinggi adalah usability(-0,68), information quality(-0,66), dan interaction quality(-0,59). Tingkat kesesuaian unsur importance dan performance sangat tinggi yakni 85%. Kecepatan akses web, kemudahan berinteraksi, layanan yang dijanjikan maupun desain web memiliki skor yang paling rendah diantara item yang lain. Responden wanita, penggunaan USB untuk akses internet, pengalaman lama mengenal internet, usia responden di bawah 35 tahun memiliki kepuasan yang rendah dalam menilai kualitas layanan website. Pemerintah Kabupaten Purbalingga harus berusaha untuk meningkatkan kualitas website dengan memperkuat Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan Anggaran yang memadai.Kata kunci : e-government, gap, importance performance analysis, information quality, interaction quality, usability, web, webquality.
Peran Serum IL-6 dan CA-125 Prabedah sebagai Prediktor Resektabilitas Tumor pada Kanker Ovarium Tipe Epitel KURNIADI, ANDI; HIDAYAT, YUDI M; SUARDI, DODI; SUSANTO, HERMAN; N.A.W, GATOT; PRAYITNO, HERU
Indonesian Journal of Cancer Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017
Publisher : Indonesian Journal of Cancer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1245.528 KB)

Abstract

The success of ovarian cancer therapy is determined by optimal cytoreduction performed prior to chemotherapy. Maximum residual tumor after cytoreduction and before chemotherapy is essential for prognosis. Factors affecting tumor mass resectability are the surgeon, location of the mass, ascites more than 1000 mL, carcinomatosis, mass in lymph nodes more than 1 cm, mass at the liver parenchym, large mass up to diaphragm and pre-operative CA-125 > 500 MIU / L will increase the likelihood of suboptimal cytoreduction. IL-6 and CA-125 play a role in the occurrence of those factors, so both examinations are expected to improve the prediction of cytoreduction resectability and determine the appropriate choice for the treatment of ovarian cancer, either cytoreduction or neoadjuvant chemotherapy.The design of this study is cross sectional that is by examining patients suspected of ovarian malignancy, checking for their preoperative IL-6 and CA-125 levels and their resectability. Data analysis done by univariat and bivariate. For categorical data tested by chi-square test or Exact Fisher test, significance test used unpaired T test or Mann Whitney test. Analysis of numerical variables by numerical using Pearson correlation analysis or Spearman correlation analysis as well as correlation between numerical variables with nominal variables using Eta Correlation test. The data obtained is recorded in a special form and then processed with SPSS version 24.0 for WindowsPatients collected during the study period were 54, where only 36 people met the inclusion and exclusion criteria. It was found that most subjects were aged 40-64 years (77.8%), mean value of CA-125 for suboptimal cytoreduction group was higher than optimal cytoreduction (1099,75 + 1242,555 vs 311,23 + 160,165), which is statistically significant, p = 0,000 (p value <0,05), CA 125 cut off point in this research was 432 with sensitivity value of 72,2% and specificity value of 77,88%. The mean value of IL-6 for the suboptimal cytoreduced group was greater than the optimized cytoreduction (137.72 + 107.658 VS 62.20 + 66.330), which is statistically significant, p = 0.009 (p value <0.05), IL-6 cut off point at this study was 64.9 with a sensitivity of 72.2% and a specificity of 72.2 %. There was a positive correlation with a strong correlation strength between CA-125 levels and the operating outcome, p = 0.012 (p <0.05), there was a positive correlation with a small correlation strength between IL-6 levels and the outcome of surgery, p = 0,016 (p <0,05) and there was correlation between IL-6 and CA-125 presurgery with operating outcome (suboptimal and optimal cytoreduction) with cut off point 418,5 with sensitivity value 88.9% and specificity value 72,2% .Conclusion: There is a correlation between the levels of IL-6 and CA-125 and ovarian cancer resectability. ABSTRAKKeberhasilan terapi kanker ovarium  ditentukan oleh optimalnya sitoreduksi yang dilakukan sebelum pemberian kemoterapi. Maksimal residual tumor setelah sitoreduksi dan sebelum kemoterapi sangat penting untuk prognosis. Faktor -faktor yang mempengaruhi resektabilitas massa tumor adalah operator, lokasi massa,  asites lebih dari 1000 mL, karsinomatosis, massa di limfa lebih dari 1 cm, massa diparenkim hati, massa yang besar sampai ke diafragma dan kadar CA-125 pre-operatif > 500 mIU/L akan meningkatkan kemungkinan sitoreduksi suboptimal. IL-6 dan CA-125 berperan peran dalam terjadinya faktor – faktor tersebut, sehingga pemeriksaan kedua-duanya diharapkan dapat meningkatkan prediksi resektabilitas sitoreduksi dan menentukan pilihan tatalaksana kanker ovarium yang tepat yaitu sitoreduksi atau kemoterapi neoajuvan.Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu dengan melakukan pemeriksaan kadar IL-6 dan CA-125 prabedah  penderita tersangka keganasan ovarium kemudian dilihat resektabilitasnya.. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate. Untuk data kategorik diuji dengan uji chi-square atau uji Exact Fisher , Uji kemaknaan  digunakan uji T tidak berpasangan atau uji Mann Whitney. Analisis variabel numerik dengan numerik menggunakan analisis korelasi Pearson atau analisis korelasi Spearman serta korelasi antara variabel numerik dengan variabel nominal menggunakan uji Korelasi Eta. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir khusus kemudian diolah dengan program SPSS versi 24.0 forWindowsPasien yang berhasil dikumpulkan selama periode penelitian sebanyak 54 orang, yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi hanya 36 orang. diperoleh data bahwa subjek terbanyak adalah usia 40 – 64 tahun (77,8%), Nilai rerata CA-125 untuk kelompok sitoreduksi suboptimal lebih besar dibandingkan dengan sitoreduksi optimal (1099,75 + 1242,555  VS 311,23 + 160,165 ) bermakna secara statistik     p = 0,000 (nilai p < 0,05), cut off point  CA 125 pada penelitian ini adalah 432 dengan nilai sensitivitas 72,2% dan nilai spesifisitas 77,88%. Nilai rerata IL-6 untuk kelompok sitoreduksi suboptimal lebih besar dibandingkan dengan sitoreduksi optimal (137,72 + 107,658 VS 62,20 + 66,330) bermakna secara statistik p = 0,009 (nilai p < 0,05), cut off point  IL-6 pada penelitian ini adalah 64,9 dengan  sensitivitas 72,2% dan  spesifisitas 72,2%%. Terdapat korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang cukup kuat antara kadar CA-125 dengan luaran operasi p = 0,012 (p < 0,05), terdapat korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kecil (tidak erat) antara kadar IL-6 dengan luaran operasi, p = 0,016 (p < 0,05) dan terdapat korelasi antara kadar IL-6 dan CA-125 prabedah dengan luaran operasi (sitoreduksi suboptimal dan optimal ) dengan cut off point 418,5 dengan nilai sensitivitas 88.9% dan nilai spesifisitas 72,2%.Simpulan : Terdapat korelasi antara kadar IL-6 dan CA-125 prabedah dengan resektabilitas  kanker ovarium
PERILAKU WARGA MASYARAKAT DAN PERSEPSI MASYARAKAT PADA KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN PERUMAHAN WIJAYA KUSUMA II DEMAK Prayitno, Heru; Hardiman, Gagoek; Taruna, Tukiman
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 12, No 1 (2014): April 2014
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.382 KB) | DOI: 10.14710/jil.12.1.12-20

Abstract

ABSTRAK Kawasan perumahan Wijaya Kusuma II Demak selama proses penghunian mengalami perubahan lingkungan dengan dampak positif dan dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perilaku warga masyarakat, pengelolaan lingkungan dan persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD yang menangani bidang perumahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada setting alamiah dengan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi/pengamatan, daftar pertanyaan dan wawancara mendalam. Analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Proses analisa data dilakukan pada waktu bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung. Analisa data dilakukan melalui tiga alur, yakni: (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas warga masyarakat kawasan perumahan Wijaya Kusuma II Demak berperilaku menerima perubahan lingkungan dan tetap bertempat tinggal di kawasan perumahan tersebut. Aspek-aspek dominan yang mendorong perilaku warga masyarakat adalah pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa dan kebudayaan. Perilaku warga masyarakat sampai saat ini belum menunjukkan perilaku yang berwawasan lingkungan seperti pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami, kran pelampung, penghijauan serta  pengelolaan air limbah dan sampah.  Aspek dominan yang mendorong perilaku warga masyarakat adalah pengaruh orang lain, media massa dan kebudayaan. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) belum optimal dan persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD kurang/buruk. Disarankan agar kebijakan, program dan kegiatan dapat menyentuh warga masyarakat sehingga persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD meningkat. Agar perilaku warga masyarakat berwawasan lingkungan adalah melibatkan RT/RW. Kata Kunci : Kawasan perumahan, Perilaku, Warga masyarakat, Pengelolaan lingkungan, Kinerja SKPD.