Yulia Yulia
STIKes Alifah Padang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Determinan Kelelahan Mata Pada Pekerja Kantor Yang Work From Home (WFH) di Kota Padang Yulia Yulia; Nurul Prihastita Rizyana; Afzahul Rahmi
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.431

Abstract

Berdasarkan hasil survei American Optometric Association tahun 2016 di Amerika Serikat tentang Most Americans Experience Digital Eye Strain from Overexposure to Computers According to Survey, bahwa rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8 jam kerja. Penggunaan komputer yang berlebihan kerap kali mengakibatkan peningkatan risiko gangguan kerja. Data Riskesdas 2018 bahwa 94,6% pekerja mengalami cidera karena kelalaian /ketidaksengajaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian kelelahan mata pada pekerja kantor yang work from home (wfh)di Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan google form yang disebarkan pada pekerja kantor yang wfh di Kota Padang pada bulan September 2020. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi kejadian kelelahan mata pada responden pekerja perkantoran yang wfh di Kota Padang sebesar 56,5%. Ada hubungan jarak pandang mata ke layar berisiko (p=0,000), waktu istirahat yang tidak cukup (p=0,000), lama bekerja > 8 jam (p=0,000), lama penggunaan HP/laptop/dll yang berisiko (p=0,000), dan lama bekerja wfh (p=0,001)  dengan kejadian kelelahan mata pada pekerja kantor di Kota Padang.Disarankan untuk pekerja yang wfh untuk melakukan istirahat yang cukup atau peregangan diantara waktu penggunaan laptop/handphone yang lama serta melakukan kebiasaan menjaga jarak ketika menggunakan laptop/handphone.
HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG TAHUN 2018 Nurul Prihastita Rizyana; Yulia Yulia
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 2 (2018): JIK-Oktober Volume 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.373 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i2.126

Abstract

ABSTRAK        Sumatera barat merupakan salah satu dari 18 provinsi yang memiliki prevalensi diatas prevalensi nasional gizi buruk dan gizi kurang balita. Data menunjukkan bahwa persentase balita kurus dan sangat kurus berumur 0-59 bulan di Provinsi Sumatera Barat adalah berturut turut 1,9% dan 7,0%.Pola pengasuhan anak adalah penyebab tidak langsung yang memengaruhi status gizi balita,terutama pola asuh makan. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pola asuh dengan status gizi balita. Jenis penelitian studi observasional dengan desain cross sectional pada 60 sampel yang diambil secara accidental di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam kota Padang tahun 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 43,3% balita dengan status gizi tidak baik, 53,3% memiliki pola asuh yang tidak baik, uji chi-Square menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pola asuh dengan status gizi balita (p<0,05).                                                                                                                    Key word: Pola asuh, status gizi, malnutrisi  ABSTRACT             West Sumatera is one of 18 provinces that has higher prevalence on malnutrition and chronic malnutrition than national prevalence average. Data shows that percentage of skinny children and very skinny children aged 0-59 months in West Sumatera are 1,9% and 7%, respectively. Parenting is the indirect factor that affects children nutritional status, especially eating pattern. Purpose of this research is to discover relations between parenting and and children nutritional status. Method of this research is observational study with cross-sectional design, involving 60 sample by accidental picks in working area of Puskesmas Dadok Tunggul Hitam, Padang, 2018. Data collection is conducted through interview with questionnaire. This research shows 43,3% children with malnutrition, 53,3% children with poor parenting, and chi-Square test shows significant relation between parenting and children nutritional status (p<0,05). Key word: Parenting, Children Nutritional Status, malnutrition
Faktor yang Berhubungan Dengan Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Yulia Yulia; Nurul Prihastita Rizyana; Gusni Rahma
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.507

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit penyerta utama setelah hipertensi dari kejadian kasus positif dan kasus meninggal covid-19. Berdasarkan Data Satuan Tugas Covid-19, dari total kasus terkonfirmasi positif covid-19 , penderita yang memiliki riwayat penyakit penyerta Diabetes  diperoleh 34,5%. Dari total kasus meninggal akibat Covid-19 diperoleh 7,7% adalah penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisfaktor yang berhubungan dengan upaya peningkatan kualitas hidup penderita DM salaam masa adaptasi kebiasaan baru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas.Desain penelitian ini adalah cross sectional. Variabel dependen adalah kualitas hidup penderita Diabetes sedangkan variabel independennya adalah tingkat kecemasan, aktivitas fisik, info kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan Google Form yang disebarkan kepada pasien yang berkunjung ke Puskesmas Andalas dengan metode pusposive sampling diperoleh sampel sebanyak 43 orang selama satu minggu. Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian besar  penderita DM selama masa adaptasi kebiasaan baru memiliki kualitas hidup sedang 39,53%.Terdapat hubungan yang bermakna status kecemasan (p=0,006), aktivitas fisik (p=0,024), dukungan keluarga (p=0,003)dan dukungan tenaga kesehatan (p=0,038)dengan kualitas hidup penderita DM selama masa adaptasi kebiasaan baru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas.Selama adaptasi kebiasaan baru diharapkan kepada penderita DM untuk tetap melakukan aktifitas fisik secara rutin. Keluarga dan tenaga kesehatan selalu memberikan dukungan kepada  penderita DM selama masa adaptasi kebiasaan baru.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF PADA POLISI LALU LINTAS DI KOTA PADANG TAHUN 2018 Yulia Yulia; Afzahul Rahmi
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 2 (2018): JIK-Oktober Volume 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.344 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i2.127

Abstract

ABSTRAK             Laporan Departemen Tenaga Kerja tahun 2013 bahwa 27,8% kecelakaan kerja disebabkan oleh kelelahan yang cukup tinggi dimana 9,5% kecelakaan tersebut mengakibatkan kecacatan. Berdasarkan hasil survei awal diperoleh bahwa sebagian besar polisi lalu lintas berada pada shif siang, memiliki status gizi tidak normal dan usia lebih dari 35 tahun sebesar 66,7% dan semua responden memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun dan memiliki kelelahan kerja subjektif. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh polisi lalu lintas yang berada di pos jaga. Metode pengambilan sampel adalah accidental sampling selama satu minggu, diperoleh 30 responden. Berdasarkan uji univariat, proporsi karakteristik polisi lalu lintas di Kota yang menjadi responden adalah adalaj 66,7% memliki usia lebih dari 35 tahun, 60,0% masa kerja lebih dari 10 tahun, 57,6% shift kerja siang, status gizi tidak normal adalah 57,6% dan tingkat kelelahan kerja subjektif tinggi 73,3% dimana semua polisi lalu lintas selalu merasa haus, malas berbicara dan berat di kaki. Berdasarkan Uji Korelasi Kendal Tau dengan interval kepercayaan 95% diperoleh bahwa ada hubungan positif kuat antara status gizi dengan kelelahan kerja subjektif polisi lalu lintas di Kota Padang Tahun 2018. Disarankan kepada polisi lalu lintas untuk melakukan olah raga pagi sebelum melakukan rutinitas, minum air putih yang cukup, dan mulai mengatur pola konsumsi yang tepat.                                                                                         Kata Kunci: Status Gizi, Kelelahan Kerja Subjektif, Uji Korelasi Kendal Tau ABSTRACT             Manpower and Transmigration office’s report in 2013 that 27.8% of work accidents were caused by exhaution which was quite high that 9.5% of these accidents resulted in disability. Based on the results of the initial survey, it was found that most of the traffic police were on day shift, had abnormal nutritional status, had a age of more 35 years and 66.7% and all respondents had a working period of more 10 years and had subjective work exhaustion. This type of research is quantitative with cross sectional design. The population of this study were all traffic police in the guard post. The sampling method is accidental sampling for one week, obtained 30 respondents. Based on the univariate test, the proportion of the characteristics of the traffic police in Padang who respondents were 66.7% having the age of more 35 years, 60.0% working period more 10 years, 57.6% of day shift work, abnormal nutritional status was 56.7% and the level of subjective work exhaution is 73.3% where all traffic police always feel thirsty, lazy to talk and heavy on the feet. Based on the Kendall’s Tau Coefficient with confidence intervals 95% obtained there is a strong positive relationship between nutritional status and subjective work exhaustion of the traffic police in Padang in 2018. It is recommended that Padang Police should start implementing work nutrition in the traffic police and it is suggested to the traffic police to do morning exercise before doing the routine, drinking enough water, and starting to set the right consumption pattern.                                                                                          Keywords: Nutritional Status, Subjective Work Exhaution, Kendall’s Tau Coefficient
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KETERSEDIAAN AIR DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKABU KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2016 Nurul Prihastita Rizyana; Dhea Revita Sari Mayanda; Yulia Yulia
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 1, No 1 (2017): JIK - Oktober Volume 1 No 1 Tahun 2017
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.874 KB) | DOI: 10.33757/jik.v1i1.36

Abstract

Padang Pariaman District Health Department in 2015, reported the achievement of environmental sanitation program in particular the use of toilet families still 64.79%. Diarrhea was one of highest diseases, from 255 428 people there were 8042 cases  of diarrhea. This study aims to determine the association of knowledge and availability of water to the utilization of family latrines in Puskesmas Sikabu District of Lubuk Alung Padang Pariaman in 2016. Descriptive analytic Reasearch quantitative approach that has been carried out in February-August 2016. The population in this study were 540 households have latrines and 84 families were taken by cluster random sampling. Data collected through interviews and analyzed by univariate and bivariate using chi-square test. 56.0% of respondents are less in to use the toilet, 51.2% of respondents have lack of water availability, 56.0% of respondents are less to use of toilet. There is a association between knowledge and the availability of water to the utilization of family latrines in Puskesmas Sikabu District of Lubuk Alung Padang Pariaman 2016. Suggestion are to improve the counseling, groups and home visits. For the policy makers have to invite the community leaders to mobilize the community to take advantage of family latrines for example through recitation forum, PKK and discussion conducted a comprehensive and integrated.Data Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2015, didapatkan pencapaian program penyehatan lingkungan khususnya pemanfaatan jamban keluarga masih 64,79%. Sedangkan kasus diare termasuk salah satu distribusi penyakit terbanyak dimana terdapat 8.042 kasus diare. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan ketersediaan air dengan pemanfaatan jamban keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Sikabu Kecamatan Lubuk Alung  Kabupaten Padang Pariaman  tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif yang telah dilakukan pada bulan Februari – Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini 540 KK yang memiliki jamban. Sampel pada penelitian ini adalah 84 KK diambil secara cluster sampling. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner. Didapatkan 56,0% responden kurang baik dalam pemanfaatan jamban, 51,2% responden memiliki ketersediaan air yang kurang, 56,0% responden kurang baik dalam pemanfaatan jamban. Terdapat hubungan pengetahuan dan ketersediaan air dengan pemanfaatan jamban keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Sikabu Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016. Kepada Puskesmas Sikabu Kecamatan Lubuk Alung diharapkan meningkatkan penyuluhan, baik secara berkelompok maupun kunjungan rumah dan kepada pemegang kebijakan di Nagari Sikabu agar mengajak tokoh masyarakat dengan cara advokasi untuk menggerakkan masyarakat agar mau memanfaatkan jamban keluarga misalnya lewat forum pengajian, PKK dengan metode ceramah dan diskusi yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Persetujuan Orangtua Tentang Vaksinasi COVID-19 pada Anak Usia 6-11 Tahun Yulia Yulia; Gusni Rahma; Wilda Tri Yuliza
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 2 (2023): JIK-Oktober Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i2.791

Abstract

Vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu program penanggulangan pandemi yang dilakukan pemerintah. Sejak tahun 2021 vaksinasi telah diberikan kepada kelompok usia diatas 12 tahun. Untuk memberikan perlindungan yang menyeluruh maka perlu dilakukan perluasan kelompok usia sasaran vaksinasi yaitu pada anak usia 6-11 tahun. Persetujuan orangtua memiliki peran yang penting dalam mencapai target cakupan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun karena sebelum divaksinasi maka harus ada persetujuan dari orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis faktor-faktor yang yang berhubungan persetujuan orang tua tentang vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan studi cross sectional dengan mengamati variabel persetujuan orangtua, tingkat pengetahuan, dukungan sekolah, dukungan tenaga kesehatan, status vaksinasi dan riwayat COVID-19. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana data dikumpulkan dengan google form. Analisis data bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, dukungan sekolah, dukungan tenaga kesehatan, status vaksinasi orangtua, dan riwayat COVID-19 dengan persetujuan orangtua (p-value < 0,05) tentang vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun. Berdasarkan analisis diperoleh nilai rasio prevalensi tertinggi pada tingkat pengetahuan dengan PR= 2,46 (95% CI 1,31-4,64) artinya proporsi orangtua yang tidak setuju terhadap vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun 2,46 kali lebih tinggi pada orangtua yang memiliki pengetahuan rendah dibandingkan orangtua yang memiliki pengetahuan tinggi. Pemerintah perlu meningkatkan promosi tentang keutamaan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan pengetahuan serta dapat membentuk persepsi yang positif di masyarakat tentang vaksinasi COVID-19.
Determinan Kejadian HIV AIDS pada Populasi Kunci di Indonesia : Systematic Review Gusni Rahma; Yulia Yulia; Febry Handiny
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2024): JIK-April Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v8i1.1084

Abstract

Kasus Human Immunideficiency Virus (HIV) di Indonesia cenderung meningkat tiap tahunnya. Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 500 ribu lebih orang dengan HIV (ODHIV) pada tahun 2023. HIV merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Penularan HIV dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian HIV pada populai kunci di Indonesia. Metode penelitian adalah systematic review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database Portal Garuda dan Google Schoolar. Terdapat 8 artikel yang ditelaah dengan systematic review. Hasil penelitian menemukan beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian HIV pada populasi kunci adalah fakor umur, pendidikan, tatus perkawinan, usia pertama kali melakukan hubungan seks, pengetahuan dan perilaku seks berisiko meliputi perilaku pemakaian kondom, aktifitas seks kombinasi, jumlah pasangan seks ≥ 2, dan frekuensi hubungan seksual. Selain itu riwayat penggunaan jarum suntik yang bergantian dan riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS) juga merupakan faktor risiko kejadian HIV AIDS pada populasi kunci.