Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Study on the Performance of Organic Planting Ribbon on the Paddy (Oryza sativa L) Growth and Rice Production Djojowasito, Gunomo; Pudjiono, Ekoyanto; Maides, Gusra
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 10, No 3 (2009)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.56 KB)

Abstract

The direct seedling method still has many obstacles i.e. 1) sensitive to kinetic energy of raindrop and irrigation, that it randomize the row of plant, 2) susceptible to rat and bird attack, 3) faster weed growth compare to the cultivated plants and 4) direct seedling machine results the random plant row spacing.  The objectives of this research were (1) to know the effect of organic planting ribbon made from enceng gondok and stem of banana on the growth and the yield of rice, (2) to test the effect of decayer fiber materials (urea and ZA) on the growth and the yield of rice. This research was used factorial randomized block design with 3 replications. The first factor was the type of  decayer fiber materials which consist of urea (U) and ZA (Z) and the second factor was organic planting ribbon composition, consisted of (K1) 0% stem of banana, 100% enceng gondok, (K2) 10% stem of banana, 90% enceng gondok, (K3) 20% stem of banana, 80% enceng gondok.  The result of this research showed that the composition of 80% enceng gondok, 20% stem of banana,  and 5 gram ZA resulted the best growth of rice (plant height) and yield of rice (number of panicle per hill and number of grain per panicle).  ZA was better decayer fibre materials compared to urea based on  the growth of rice (plant height and number of tiller per hill) and yield of rice (number of grain per panicle, percentage sheel of rice content (%), wet weight of  rice per panicle (g) and dry weight of rice per panicle (g).Keywords: rice, plant organic ribbon, enceng gondok, stem of banana
Engineering Tube Casting Machine of Organic Planting Pouch Pudjiono, Ekoyanto; Ahmad, Ary Musthofa; Subekti, Rachman
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 2, No 3 (2001)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.02 KB)

Abstract

Problem in using polybag for the seed container is the necessity of seed replacement into field that still uses cutting or tearing method of polybag. Unfortunately, the methods cause to rooting damages or the root will be sheared. Koesriharti (1987) reports that seed dying often occurs after replacement, or the growth will be prohibited for the rooting system have been failed. Other problem in using polybag is waste consideration, because polybag composites of polyester. An alternative to reduce plastic matters is by decreasing the use of polybag. Nowadays, the use and research on planting pouch from organic substance are developed. Instead of less dangerous to environment and cheaper, it increases humus desired by plants. One material of organic planting pouch is enceng gondok. Because it contains high fiber and undesirable plants, they should be usable waste. Machine casting the planting pouch is expected to change dry enceng pieces into tube shapes. The process involves pressing and rolling the dry pieces by roll mechanism. Research is conducted from April to September 2001 in TSSU and Agriculture Laboratory of Machine and Capacity. Casting machine designed comprises to frame, hopper, calendar roll, strip roll, coil roll, capacity sustaining mechanism, and power source. Machine experiment has been conducted by involving enceng pages in 0,5 mm thickness and 50 mm width. Tube result by D = 40 mm indicates that machine performance capacity is about 1,2 m / hours and its productivity is 435,9 mm. Financial analysis based on initial investment as much as Rp. 550.000 obtains BT value for Rp. 143.913 per year, while BV for Rp. 6.789.600 per year. BEP value is Rp. 211.351,316 in product capacity of 44,8253 m/year. NPV value is  Rp. 48.370.560,13. Net B/C Ratio to 88,94 and IRR to 75,45 % is also observed with selling price for Rp. 4.715 per meters.   Keywords: tearing method, organic planting pouch, tube casting machine
Rancang Bangun Mesin Pemanen Padi Satu Jalur Lutfi, Musthofa; Djojowasito, Gunomo; Pudjiono, Ekoyanto; Agung S., R. Fery
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 3, No 1 (2002)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.172 KB)

Abstract

Panen merupakan tahap akhir dari proses budidaya padi di sawah, salah satu hal yang penting dalam pemanenan padi adalah cara panen. Cara panen dapat digolongkan dalam dua macam yaitu secara tradisional dan mekanis. Secara tradisional panen mempunyai kelemahan  dalam kebutuhan tenaga kerja yang banyak serta kapasitas kerja yang rendah sedangkan secara mekanis harga mesin panen yang mahal serta kondisi lahan pertanian di Indonesia yang bergelombang belum memungkinkan digunakannya mesin pemanen mekanis. Tujuan penelitian ini adalah merancang suatu mesin pemanen padi mekanis satu jalur yang sesuai dengan kondisi lahan pertanian di Indonesia, serta mengujinya pada lahan padi siap panen. Dari pengujian dan perhitungan didapatkan nilai tahanan guling dari mesin pemanen padi sebesar 454,133 N dan daya untuk menggerakkan mesin maju sebesar 111,01 Watt. Pada pengujian di lapang mesin pemanen padi menunjukkan unjuk kerja yang baik, dimana batang pengarah dan gigi bintang mampu mengarahkan batang tanaman padi ke titik pemotongan, dan kemampuan pisau yang dengan cepat memotong batang tanaman padi. Salah satu fungsi utama yang kurang tercapai adalah kemampuan konveyor menggeser tanaman padi ke sisi luar dari mesin pemanen. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kecepatan gerak dari konveyor dan gigi bintang.   Kata kunci: mesin pemanen padi satu jalur, rancang bangun, mesin pertanian
Modifikasi Mesin Pembangkit Uap untuk Sumber Energi Pengukusan dan Pengeringan Produk Pangan Pudjiono, Ekoyanto; Djojowasito, Gunowo; Ismail, Ismail
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1, No 3 (2010)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.696 KB)

Abstract

One company has a cracker in Landungsari Malang open steam generating machine. Some weaknesses in the machine such that the resulting low temperature, long heating time and fuel consumption of a large or wasteful of fuel. This experiment was conducted to improve the efficient use of steam heat, namely by modifying the power plant steam into a closed system, with the hope eventually can be used not only as an energy source steaming but also to the source of energy in drying crackers. Modify and test the performance of steam powerplant, to evaluate energy efficiency, conducted at the Laboratory of Resources and Agricultural Machinery, Agricultural Engineering Department, Faculty of Agricultural Technology, Malang UB. Tests conducted with the treatment of water volume 55 liters (V1) and 69 liters (V2) andtreatment pressure of 1 atm (P1) and 2 atm (P2).Keywords : steam power plant, energy efficiency
Rancang Bangun dan Uji Performansi Mesin Pemintal Sabut Kelapa Ekoyanto Pudjiono; Musthofa Lutfi; Achmad Anas Thohir
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.193 KB)

Abstract

Persentasi kandungan dari buah kelapa berbeda-beda tetapi rata-rata adalah sabut 35%, tempurung 12%, daging buah 28% dan air buah 25%. Bagian dari buah kelapa yang seringkali dilupakan adalah sabut kelapa yang merupakan bagian terbesar dari buah kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat mesin pemintal sabut kelapa dan melakukan uji kinerja terhadap rancangan tersebut. Mesin pemintal sabut kelapa yang dirancang terdiri dari beberapa bagian yaitu: sistem transmisi (pulley dan V-belt), rol penggulung (diameter 25 mm dan panjang 450 mm), spindel (diameter 15 mm dengan panjang 250 mm), inverter, tempat bahan (70x200x350 mm), kerangka (900x600x350 mm) dan motor listrik (0,5 HP). Prinsip kerja mesin pemintal sabut kelapa yang dirancang adalah memilin, menggabungkan dan menggulung. Diameter benang yang dihasilkan berkisar antara 2.6 mm sampai 4.5 mm. Kapasitas gaya tarik benang hasil pemintalan terbesar pada putaran motor 160 rpm sebesar 73.17 N. Kemuluran benang hasil pemintalan terbesar terjadi pada putaran motor 220 rpm sebesar 203.11%. Kapasitas kerja tertinggi terdapat pada putaran motor dengan 220 rpm yaitu sebesar 81.6 m/jam dan 426 g/jam.
Analisis Finansial Media Apung Sabut Kelapa Untuk Budidaya Tanaman Padi (Oriza sativa.L) di Lahan Rawa Ary Mustofa Ahmad; Ekoyanto Pudjiono; Mochamad Syarbuddin Zuhri
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.692 KB)

Abstract

Penyusutan luas areal pertanian di Indonesia akibat adanya alih fungsi ke nonpertanian dan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan usaha swasembada pangan akan mengalami kesulitan. Salah satu solusi adalah pemanfaatan lahan rawa. Tujuan penelitian ini adalah Analisis kelayakan finansial media apung sabut kelapa untuk budidaya tanaman padi di lahan rawa dan kajian pertumbuhan generatif tanaman padi. Hasil produksi gabah isi terbesar diperoleh dari Blok 1 yaitu sebesar, 0,51 kg, gabah hampa terbesar diperoleh dari Blok 2 sebesar 0,12 kg. Hasil produksi beras kepala, beras pecah besar, beras pecah kecil dan menir dari masing-masing blok berturut-turut adalah Blok 1(gr) = 241,03; 83,41; 18,97 dan 1,17. Blok 2 (gr) = 49,68; 116,43; 71,03; 9,06. Dan Blok 3(gr)=4,42; 1,58; 5,30; 0,21. Adanya perbedaan jumlah produksi terutama yang ditunjukkan oleh blok 3 diduga disebabkan adanya kebocoran pada plastik pelindung bagian bawah media, sehingga penggunaan pupuk menjadi tidak efektif. Biaya pembuatan media apung sabut kelapa berukuran 4m2 adalah Rp 97.400 atau Rp 241.000.000 perHa, modal kerja selama musim pertama adalah Rp 4.611.250 untuk gabah atau Rp 4.738.750 untuk beras. Biaya tetap sebesar Rp 32.466.750, dan biaya tidak tetap sebesar Rp 4.838.750. Penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 7.650.000 perHa pertahun. Jika dijadikan beras maka penerimaan yang diperoleh adalah Rp 9.865.980 per hektar pertahun.  Pendapatan yang diperoleh untuk produk berupa gabah adalah sebesar Rp – 1.172.500 per hektar untuk tahun pertama dan Rp – 872.500 untuk tahun kedua sampai tahun kelima. Jika produk dijadikan beras maka pendapatan yang diperoleh adalah Rp 788.480 untuk tahun pertama dan Rp 1.088.480 untuk tahun kedua sampai tahun kelima. Nilai BEP untuk produk berupa gabah adalah 12.101 Kg. Dan untuk produk berupa beras kepala adalah 8.730,5 Kg, beras pecah besar 3.021,6 Kg, beras pecah kecil 687,6 Kg, dan menir 42,8 Kg. Dengan hasil seperti diatas maka secara finansial, media apung sabut kelapa dengan ukuran 4 m2 untuk budidaya tanaman padi di lahan rawa masih belum layak untuk diterapkan.
Pengaruh Jarak dan Warna Lampu Led (Light Emitting Diode) Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Microgreen Brokoli (Brassica oleracea L.) Musthofa Lutfi; Siti Hamidah Hanum; Ekoyanto Pudjiono
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.08

Abstract

Microgreen merupakan kelas baru sayuran yang dipanen dalam waktu 7-14 hari setelah semai, memiliki banyak potensi gizi dan menjadi tren terbaru dalam industri makanan. Penyinaran sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pendapatan cahaya yang optimum pada budidaya tanaman secara indoor sangat mempengaruhi proses fotosintesis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh warna dan jarak vertikal lampu LED terhadap pertumbuhan dan produktivitas microgreen brokoli, sehingga mendapatkan warna dan jarak vertikal lampu LED yang baik untuk budidaya microgreen brokoli. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), terdiri dari 3 kali pengulangan dan 2 faktorial. Faktor pertama adalah jarak vertikal/tinggi lampu LED (T) yang digunakan yaitu 20 cm (T1), 40 cm (T2) dan 60 cm (T3), faktor kedua yaitu warna cahaya lampu LED (W) yang digunakan berwarna warm white (W1), merah (W2) dan biru (W3). Selain itu ada 3 tanaman pembanding (kontrol) pada jarak vertikal lampu 20 cm (T1) dengan lampu LED putih (W0). Parameter yang diamati yaitu intensitas cahaya, energi lampu LED, tinggi tanaman, jumlah daun, tingkat kehijauan daun dan berat basah microgreen brokoli. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk budidaya sayuran microgreen brokoli dilakukan pada warna lampu LED putih (W0) atau warm white (W1), menggunakan jarak vertikal lampu LED terhadap tanaman 20 cm (T1) dengan lama penyinaran 16 jam/hari agar mendapatkan hasil yang maksimal.