Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN JENIS GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DESA MANGGARAYA KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN Inka Dahlianah
Indobiosains 2019: Volume 1 No 1 Februari 2019
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v1i1.2296

Abstract

The purpose of this research was to determine the structure, composition and level of weed species diversity in immature oil palm plantations (TBM) and producing palm oil (TM) in Manggaraya village, Tanjung Lago sub-district, Banyuasin district. The research was conducted from February to April 2018. Observation method, with sample sampling technique using purposive sampling with the quadratic method. Observation parameters were Density, frequency, Important Value Index (INP), and species diversity index. Research results were obtained. The composition of weeds in immature oil palm plantations (TBM) was found in 5 families, 12 species and 709 individuals. The oil palm weeds produced (TM) found 4 families, 9 species, and 537 individuals. The dominant weed structures in immature oil palm plantations (TBM) were Panicum repen, and Eleusine indica with INP values: 23.43,  and  the  oil  palm  plantations  produced  were  Mikania  micrantha,  with  INP  value: 31.57, and weed diversity index. on immature oil palm (TBM) 2.14, and the weed species diversity index for producing crops was 2.07. The level of diversity of gullma types of TBM and TM is categorized as moderate.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur, komposisi dan tingkat keanekaragaman jenis gulma pada perkebunan sawit belum menghasilkan (TBM) dan kelapa sawit menghasilkan (TM) di desa Manggaraya, kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Penelitian dilakukan dari Februari-April 2018. Metode observasi, dengan teknik pencuplikan sampel secara purposive sampling dengan metode kuadrat. Parameter pengamatan yaitu Kerapatan, Frequensi, Indeks Nilai penting (INP), dan indeks keanekaragaman jenis. Hasil penenilitian didapat Komposisi gulma pada perkebunan kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) ditemui 5 Famili, 12 spesies dan 709 individu., dan Gulma kelapa sawit yang menghasilkan (TM) ditemui 4 famili, 9 spesies, dan 537 individu. Struktur gulma yang dominan pada perkebunan kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) adalah Panicum repen, dan Eleusine indica dengan nilai INP: 23,43, dan Tanaman kelapa sawit menghasilkan adalah Mikania micrantha, dengan Nilai INP: 31,57, dan Indeks keanekaragamannya jenis gulma pada kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) 2,14, dan indeks keanekaragaman jenis gulma pada tanaman menghasilka adalah 2,07. Tingkat keanekaragaman jenis gullma TBM dan TM dikategorikan sedang.
Teknik Pembuatan Herbarium Bagi Siswa SMA Negeri 1 Pangkalan Lampam Kabupaten Ogan Komering Ilir Inka Dahlianah; Syaiful Eddy; Dewi Rosanti; Ita Emilia; Yunita Panca Putri; Dwi Warsari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.633

Abstract

Sistematika tumbuhan merupakan suatu bidang studi yang luas yang mencakup keanekaragaman, identitifikasi, penamaan, klasifikasi, dan evolusi tumbuhan. Istilah lain untuk sistematika tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan, oleh karena itu beberapa ilmuwan menyatakan bahwa sistematika tumbuhan dan taksonomi tumbuhan merupakan sinonim. Taksonomi tumbuhan merupakan teori dari klasifikasi tumbuhan. Jadi dengan demikian taksonomi merupakan bagian dari sistematika tumbuhan, yang mencakup prinsip, prosedur, peraturan, dan dasar dari klasifikasi tumbuhan. Tujuan mempelajari taksonomi tumbuhan adalah menginventarisasi tumbuhan yang ada di dunia, memberikan metode untuk identifikasi dan komunikasi, menghasilkan sistem klasifikasi yang terpadu dan universal, memberikan nama ilmiah dalam bahasa latin untuk setiap kelompok tumbuhan yang ada di bumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah fosil dan menunjukkan implikasi evolusi dari keanekaragaman tumbuhan. Metode pelaksanaan melalui kegiata penyuluhan dan pelatihan yang dapat diwujudkan dalam satu kegiatan inti yaitu membuat herbarium. Sehingga, di era pandemi Covid-19 ini, herbarium dapat dijadikan sebagai media entrepreneur.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PAGODA ( Brassica narinosa L.) DENGAN SUBTITUSI POC SAMPAH RUMAH TANGGA SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG Inka Dahlianah; Ita Emilia; Rih Laksmi Utpalasri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.4859

Abstract

Pupuk organik cair yang disubtitusi merupakan salah satu inovasi yang dilakukan secara hidroponik.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan persentasi subtitusi pupuk organik cair yang tepat terhadap tanaman sawi pagoda.  Penelitian telah dilakukan pada bulan September - November 2020.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor terdiri 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Faktor perlakuan larutan Nutrisi adalah: N0: AB Mix 0 %   + POC 100 %. N1: AB Mix  20 %  + POC 80 %, N2: AB Mix  40 %  + POC 60 %, N3: AB Mix  60 %  + POC 40 %. N4: AB Mix  80 %  + POC 20 %   sehingga diperoleh 20 unit perlakuan, setiap unit perlakuan berisi 3 tanaman, jumlah seluruh tanaman adalah 60 tanaman.  Parameter tanaman adalah tinggi tanaman (cm), panjang akar (cm), dan bobot segar tanaman (g). Data dianalisis secara kuantitatif dengan sidik ragam (analysis of variance) pada alpha 5 %, untuk mengetahui apakah ada beda nyata antar perlakuan.  Jika ada beda Nyata, di uji dengan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pada alpha 5 %.  Hasil penelitian menunjukkan tinggi tanaman  tertinggi terdapat pada perlakuan N4 pada parameter N4 sebesar 11,50 cm, panjang akar tertinggi pada perlakuan N4 sebesar 15,25 cm, dan berat segar tanaman tertinggi sebesar 149,75 cm.
Pemanfaatan Arang Aktif Sebagai Komponen Media Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Inka Dahlianah
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 15 No. 1 (2018): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.919 KB) | DOI: 10.31851/sainmatika.v15i1.1767

Abstract

This research have been carry out on january – March, 2016, at Sukarami field km 8 Palembang city, South Sumatra Province. The purpose of this research was to know  influence of the addition of activated charcoal as soil enhancers of growth and yield of selada plant (Lactuca sativa L.). This research used randomized completely design with 1 factors. Each treatment was repeated 4 times. This treatment comparison of Soil : Activater Charcoal : Chicken Manure. This treatment  are A0 :  6 soil : 0 Activated Charcoal : 1 Chicken Manure, A1 :  5 Soil : 1 Activated Charcoal : 1 Chicken Manure, A2 :  4 Soil : 2 Activated Charcoal : 1 Chicken Manure, A3 :  3 Soil : 3 Activated Charcoal  : 1 Chicken Manure, A4 :  2 Soil : 2  Activated Charcoal : 1 Chicken Manure, A5 :  1 Soil : 5 Activated Charcoal  : 1 Chicken Manure. The best result obtained at treatment of  pameters high of plant is at treatment at A2  is 40, 35 cm, and wet weight of plant  is 69,45 g.   ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui manfaat arang aktif sebagai komponen media terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L. ), telah dilakukan pada bulan Januari – Maret 2016 di kebun kelurahan Sukarami kecamatan Sukami kilometer 8 Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  arang aktif sebagai pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.). Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perbandingan antara Tanah : Arang Aktif : Pupuk Kandang ayam. Perlakuan perbandingan yang digunakan adalah sebagai berikut: A0 :  6 tanah : 0 Arang Aktif : 1 Pupuk kandang ayam, A1 :  5 Tanah : 1 Arang Aktif : 1 Pupuk Kandang ayam, A2 :  4 tanah : 2 Arang Aktif : 1 Pupuk Kandang ayam, A3 :  3 Tanah : 3 Arang Aktif : 1 Pupuk Kandang ayam, A4 :  2 Tanah : 2  ArangAaktif  : 1 Pupuk Kandang Ayam, A5 :  1 tanah : 5 Arang Aktif : 1 Pupuk Kandang ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tertinggi pada parameter tinggi tanaman pada perlakuan A2 sebesar 40,35 cm, sedangkan berat basah tanaman pada perlakuan A2 sebesar 69,45 gram. Kata Kunci: arang aktif, pembenah tanah, pupuk kandang