Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISA KANDUNGAN NITRAT DAN NITRIT DALAM AIR MINUM ISI ULANG MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Ita Emilia
Indobiosains 2019: Volume 1 No 1 Februari 2019
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v1i1.2441

Abstract

Research on the analysis of nitrate and nitrite content in refill drinking water using Uv -Vis spectrophotometry method aims to determine the concentration of nitrate and nitrite compounds in refill drinking water samples produced by Refill Drinking Water Depots (DAMIU) located in 5 (five) locations in Seberang Ulu II Subdistrict, Palembang City. This study uses a descriptive survey method to get an idea of the quality of drinking water with parameters of the content of nitrate and nitrite compounds. Determination of nitrate and nitrite concentrations was carried out at the BTKLPP Laboratory (Institute for Environmental Health and Disease Control) South Sumatra Province. The results showed that the concentrations of nitrate and nitrite compounds contained in the five samples of refill drinking water all met the requirements set forth in KEP.MEN. KES RI No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010, namely for nitrate compounds below 50 mg/L and nitrite compounds below 3 mg/L.Keywords: nitrate and nitrite, refill drinking water, UV-Vis spectrophotometryABSTRAKPenelitian tentang analisa kandungan nitrat dan nitrit dalam air minum isi ulang menggunakan metode spektrofotometri Uv-Vis bertujuan untuk mengetahui konsentrasi senyawa nitrat dan nitrit dalam sampel air minum isi ulang yang diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang berada di 5 (lima) lokasi di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan metodesurvey yang bersifat deskriptif untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas air minum dengan parameter kandungan senyawa nitrat dan nitrit. Penentuan konsentrasi nitrat dan nitrit dilaksanakan di Laboratorium BTKLPP (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi senyawa nitrat dan nitrit yang terkandung dalam kelima sampel air minum isi ulang semuanya memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan KEP.MEN.KES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, yaitu untuk senyawa nitrat di bawah 50 mg/L dan senyawa nitrit dibawah 3 mg/L.Kata Kunci: nitrat dan nitrit , air minum isi ulang, sprektrofotometri UV-Vis
Teknik Pembuatan Herbarium Bagi Siswa SMA Negeri 1 Pangkalan Lampam Kabupaten Ogan Komering Ilir Inka Dahlianah; Syaiful Eddy; Dewi Rosanti; Ita Emilia; Yunita Panca Putri; Dwi Warsari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.633

Abstract

Sistematika tumbuhan merupakan suatu bidang studi yang luas yang mencakup keanekaragaman, identitifikasi, penamaan, klasifikasi, dan evolusi tumbuhan. Istilah lain untuk sistematika tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan, oleh karena itu beberapa ilmuwan menyatakan bahwa sistematika tumbuhan dan taksonomi tumbuhan merupakan sinonim. Taksonomi tumbuhan merupakan teori dari klasifikasi tumbuhan. Jadi dengan demikian taksonomi merupakan bagian dari sistematika tumbuhan, yang mencakup prinsip, prosedur, peraturan, dan dasar dari klasifikasi tumbuhan. Tujuan mempelajari taksonomi tumbuhan adalah menginventarisasi tumbuhan yang ada di dunia, memberikan metode untuk identifikasi dan komunikasi, menghasilkan sistem klasifikasi yang terpadu dan universal, memberikan nama ilmiah dalam bahasa latin untuk setiap kelompok tumbuhan yang ada di bumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah fosil dan menunjukkan implikasi evolusi dari keanekaragaman tumbuhan. Metode pelaksanaan melalui kegiata penyuluhan dan pelatihan yang dapat diwujudkan dalam satu kegiatan inti yaitu membuat herbarium. Sehingga, di era pandemi Covid-19 ini, herbarium dapat dijadikan sebagai media entrepreneur.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PAGODA ( Brassica narinosa L.) DENGAN SUBTITUSI POC SAMPAH RUMAH TANGGA SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG Inka Dahlianah; Ita Emilia; Rih Laksmi Utpalasri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.4859

Abstract

Pupuk organik cair yang disubtitusi merupakan salah satu inovasi yang dilakukan secara hidroponik.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan persentasi subtitusi pupuk organik cair yang tepat terhadap tanaman sawi pagoda.  Penelitian telah dilakukan pada bulan September - November 2020.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor terdiri 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Faktor perlakuan larutan Nutrisi adalah: N0: AB Mix 0 %   + POC 100 %. N1: AB Mix  20 %  + POC 80 %, N2: AB Mix  40 %  + POC 60 %, N3: AB Mix  60 %  + POC 40 %. N4: AB Mix  80 %  + POC 20 %   sehingga diperoleh 20 unit perlakuan, setiap unit perlakuan berisi 3 tanaman, jumlah seluruh tanaman adalah 60 tanaman.  Parameter tanaman adalah tinggi tanaman (cm), panjang akar (cm), dan bobot segar tanaman (g). Data dianalisis secara kuantitatif dengan sidik ragam (analysis of variance) pada alpha 5 %, untuk mengetahui apakah ada beda nyata antar perlakuan.  Jika ada beda Nyata, di uji dengan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pada alpha 5 %.  Hasil penelitian menunjukkan tinggi tanaman  tertinggi terdapat pada perlakuan N4 pada parameter N4 sebesar 11,50 cm, panjang akar tertinggi pada perlakuan N4 sebesar 15,25 cm, dan berat segar tanaman tertinggi sebesar 149,75 cm.
Keragaman Spesies Lalat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Sukawinatan Palembang Yunita Panca Putri; Ita Emilia
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 19 No. 1 (2022): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v19i1.7681

Abstract

Tempat  yang biasanya disukai lalat merupakan tempat yang  berhubungan dengan aktivitas manusia. Salah satunya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Lalat  juga menyukai bahan makanan yang mengalami proses pembusukan, basah dan berbau. Kondisi  lingkungan tersebut dapat mendukung lalat untuk mendapatkan makanan dan berkembangbiak. Banyaknya tumpukan sampah dan bau yang tak sedap  menarik perhatian lalat untuk datang ke TPA Sukawinatan Palembang. Hal ini dapat meningkatkan populasi lalat. Penentuan lokasi pengambilan sampel lalat di TPA, diambil pada lokasi tumpukan sampah baru yang dapat mewakili daerah yang dipilih.  Penelitian ini menggunakan penelitian eksploratif dilakukan dengan teknik survey. Lalat diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis (dengan Stereomikroskop) dan didasarkan pada semua gambaran morfologi tubuh lalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis lalat yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Sukawinatan Palembang. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan informasi tentang jenis-jenis lalat yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir  (TPA) Sampah Sukawinatan Palembang, sehingga diperoleh data untuk pengendalian lalat. Dari hasil penelitian ditemukan 4  spesies  lalat yaitu Musca domestica., Fannia sp., Chrysomya  megacephala, dan Lucilia sp di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sukawinatan Palembang.
Biokonsentrasi Timbal Dan Kadmium Terhadap Penaeus merguiensis Dalam Air Dan Sedimen Di Perairan Desa Sungsang I Ita Emilia; Yunita Panca Putri; Jumingin Jumingin; Syamsul Rizal; Rangga Rangga
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 19 No. 2 (2022): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v19i2.9874

Abstract

Sungsang Village is located at the mouth of the Musi River making this area dense with settlements and transportation activities, this contributes to damage and results in decreased water quality. This study aims to analyze the concentrations of Pb and Cd in water, sediment and white shrimp (Penaeus merguiensis) and examine the level of accumulation of Pb and Cd through the BCF values of Pb and Cd in white shrimp (Penaeus merguiensis) in water and sediment in the waters of Sungsang I Village. Results the study showed that the average concentration of Pb in water in the waters of Sungsang I Village was 0.104 mg/L, exceeding the threshold value in Kep.Minister of State for the Environment No. 51 of 2004. The average Pb content in sediments is 24.892 mg/Kg, still below the quality standards of the Guidelines for the Protection and Management of Aquatic Sediment Quality in Ontario. The average concentration of Pb in jerbung shrimp is 0.809 mg/Kg, this value exceeds the limit set by BPOM. The results of the Cd test showed that the average water content, sediment, and jerbung shrimp were 0.013 mg/L, 0.174 mg/Kg and 0.127 mg/Kg. The BCF Pb value of shrimp-sediment was 7.779 and BCF Pb of shrimp-sediment was 0.033. The BCF Cd of shrimp-sediments was 9.769 and the BCF Cd of shrimp-sediments was 0.730. The Pb and Cd bioconcentration values of the jerbung shrimp (Penaeus merguiensis) in water and sediment are included in the low accumulative category, because the BCF value is <100.
Uji Toksisitas Akar Tuba (Derris eliptica) terhadap Mortalitas Benih Ikan Nila (Oreochromis sp) Hendri Efriadi; Dian Mutiara; Ita Emilia
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 15 No. 1 (2018): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.701 KB) | DOI: 10.31851/sainmatika.v15i1.1783

Abstract

The Tuba Root Toxicity Test (Derris eliptica) study on Tilapia Seed Mortality (Oreochromis sp.) Aims to determine the concentration of tubal root extract causing 50% mortality of test animals (LC50) and mid-time (LT50) mortality of tilapia seeds. The study was conducted in March s.d in May 2017 at the integrated PGRI Zoological Laboratory of Palembang University. Toxicity test using bioassay with 8 hours exposure time. The tested concentrations were 0.26%, 0.34%, 0.44%, 0.57%, 0.74% and 0.95% were applied for 8 hours. The results of the concentration of 1 hour LC50 tube root extract were 0,549%, 2 hours 0,653%, 3 hours 0,437%, 4 hours 0,307%, 5 hours 0,228%, 6 hours 0,142%, 7 hours 0,142% and 8 hours Of 0.142%. Mid-time (LT50) tuba root extract, LT50 0.26% for 4.619 minutes, LT50 0.34% for 4.075 minutes, LT50 0.44% for 2.393 minutes, LT50 0.57% for 1.561 minutes, LT50 0.74 % For 1,102 minutes, and LT50 0.95% did not show the probit results of the SPSS application, since the whole test animal had died. ABSTRAK Penelitian Uji Toksisitas Akar Tuba (Derris eliptica) terhadap Mortalitas Benih Ikan Nila (Oreochromis sp.) bertujuan untuk mengetahui  konsentrasi ekstrak akar tuba yang menyebabkan kematian 50% hewan uji (LC50)  dan waktu tengahan  (LT50) kematian benih ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d bulan Mei 2017 bertempat di Laboratorium Zoologi terpadu Universitas PGRI Palembang. Uji toksisitas mengunakan metode bioassay dengan waktu pendedahan selama 8 jam. Konsentrasi yang diujikan 0,26%, 0,34%, 0,44%, 0,57%, 0,74% dan 0,95% yang diaplikasikan selam 8 jam. Hasil konsentrasi ekstrak akar tuba LC50 1 jam sebesar 0,549%, 2 jam 0,653%, 3 jam 0,437%, 4 jam sebesar 0,307%, 5 jam sebesar 0,228%, 6 jam sebesar 0,142%, 7 jam sebesar 0,142% dan 8 jam sebesar 0,142%. Waktu tengahan (LT50) ekstrak akar tuba, yaitu LT50 0,26% selama 4,619 menit, LT50 0,34% selama 4,075 menit, LT50 0,44% selama 2,393 menit, LT50 0,57% selama 1,561 menit, LT50 0,74%  selama 1,102  menit, dan LT50 0,95% tidak menunjukan hasil probit dari aplikasi SPSS, dikarenakan keseluruhan hewan uji telah mengalami kematian. Kata kunci: toksisitas, akar tuba, nila, LC50, LT50.