Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terrbangun

MEMBACA KEARIFAN LOKAL PADA INTERIOR MASJID JAMIE KAMPUNG NAGA Nelsa Siti Nurhaliza; Agus Dody Purnomo
Jurnal Vastukara Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.813 KB)

Abstract

Globalisasi berdampak pada perubahan nilai-nilai budaya di masyarakat. Umumnya menjadi ancaman terhadap budaya lokal dengan mengabaikan keragaman dan kearifan lokal menjadi lebih universal atau keseragaman. Untuk itu perlunya melihat kembali kearifan lokal yang ada di tanah air. Kampung Naga merupakan salah satu kampung adat di Jawa Barat yang masih menjaga kearifan lokal dan memeliharanya hingga saat ini. Mereka memadukan agama dan budaya (tradisi) menjadi sesuatu yang harmonis dalam kehidupan yang selaras dengan alam. Khususnya pada interior masjid Jamie Kampung Naga memiliki keunikan yang berbeda dengan masjid pada umumnya. Penelitian ini mengkaji salah satu jenis bangunan tradisional di Kampung Naga yakni Masjid Jamie khususnya pada bagian interior masjid. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dimana obyek penelitian berupa arsitektur tradisional dan kajiannya terkait dengan kearifan lokal. Arsitektur masjid Jamie dibangun dengan material alami dan bentuk bangunan hampir sama dengan tempat tinggal masyarakatnya. Bangunan tanpa kubah dan menara, namun ditandai dengan adanya bedug dan kentongan. Kesederhanaan arsitektur dan interiornya serta keselarasan dengan alam menjadi bentuk kearifan lokal Kampung Naga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menginspirasi bagi desainer maupun arsitek dalam mengembangkan keragaman desain bangunan masjid di Nusantara dan khususnya di Jawa Barat.  
PENERAPAN LAYOUT MEBEL SISWA PADA INTERIOR KELAS DI SMA NEGERI 3 KABUPATEN TANGERANG Fitri Meliyani Rahayu; Agus Dody Purnomo
Jurnal Vastukara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penataan tempat duduk merupakan hal penting dalam pengelolaan ruang kelas. Pada umumnya di Indonesia masih menerapkan formasi tradisional yakni bangku disusun berbaris dari depan ke belakang. Sementara siswa menghabiskan waktu cukup lama dalam kegiatan belajar di kelas. Penerapan formasi tradisional, dirasa kurang ideal diterapkan dalam kegiatan belajar karena dianggap terlalu kaku dan tidak dapat mendukung segala kegiatan siswa di dalam kelas. Dengan banyaknya kebutuhan siswa di dalam ruangan, maka diperlukan adanya penataan tempat duduk yang variatif seperti formasi grup yang dapat memudahkan kegiatan berdiskusi siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh formasi tempat duduk dalam mendukung konsentrasi belajar. Metode yang akan digunakan yaitu metode kuantitatif berupa kuesioner yang disebarkan melalui media online. Kuesioner berisikan pendapat siswa mengenai pengaturan tempat duduk berdasarkan pengalaman mereka. Mayoritas responden beranggapan bahwa formasi tradisional lebih sesuai diterapkan di ruang kelas. Alasan mayoritas siswa memilih formasi tradisional karena sudah nyaman dan terbiasa dengan penerapan formasi tradisional yang sudah sejak lama diterapkan. Meski mayoritas beranggapan bahwa formasi tradisonal dapat membuat siswa lebih fokus saat menyimak penjelasan guru dibandingkan dengan formasi grup, sebagian siswa lainnya mengaku bahwa formasi grup lebih mendukung dalam upaya penerapan kurikulum 2013. Oleh karena itu, pemilihan formasi tempat duduk perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran siswa di kelas dan memaksimalkan tingkat kenyamanan dan kemudahan siswa dalam bergerak, dengan memperhatikan dalam pemilihan penggunaan perabot yang dapat mempermudah akses gerak siswa.
ADAPTIVE REUSE PADA INTERIOR RUMAH BODRIE 1934 DI SURABAYA Okky Gastri Kusumaningtyas; Agus Dody Purnomo
Jurnal Vastukara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan kota lama merupakan saksi sejarah Pemerintahan Belanda pada era Kolonial. Pusat pemerintahan Belanda terletak pada salah satu kota lama yaitu kota Surabaya. Hingga saat ini bangunan kolonial di kota Pahlawan ini masih dilestarikan dan dijadikan objek pariwisata kota ataupun yang sering disebut dengan bangunan heritage. Bangunan heritage saat ini sedang banyak dialihfungsikan sebagai tempat berkumpul yang desainnya disesuaikan dengan fungsi dan lingkungan sekitar. Penyesesuaian alih fungsi ini disebut dengan adaptive reuse, yang secara umum memodifikasi sebuah tempat untuk fungsi yang diusulkan atau disesuaikan dengan fungsi eksisting. Penelitian ini mengkaji tentang penerapan adaptive reuse pada desain interior cafe Bodrie 1934. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di Rumah Bodrie 1934. Pengumpulan data melalui observasi lapangan dan studi literatur dari beberapa penelitian terkait. Hunian Bodrie 1934 yang terletak di Jl Bodri No 9 Surabaya termasuk dalam daftar cagar budaya Pemerintah kota Surabaya. Bangunan tersebut awalnya hunian yang di bangun oleh orang Belanda dan saat ini di fungsikan sebagai café & studio. Alih fungsi bangunan tersebut merupakan strategi dalam pelestarian bangunan yakni adaptive reuse. Strategi ini meminimalkan perubahan pada unsur arsitektural yang lebih mengedepankan alihfungsi pada interiornya. Diharapkan penelitian ini dapat merubah pemikiran dan membuka wawasan pentingnya keberadaan bangunan heritage.
GAYA KONTEMPORER JAWA PADA INTERIOR SPA Khadziya Maharani Kusuma; Sella Malinda; Agus Dody Purnomo
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman sekarang, perawatan tubuh sudah menjadi gaya hidup, khususnya bagi kaum wanita. Fasilitas yang menunjang perawatan tubuh saat ini menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat urban. Desain interior SPA tidak hanya sekedar fungsional dan nyaman namun juga diharapkan dapat memberikan citra yang berbeda. Untuk itu, dibutuhkan gaya atau langgam pada desain interiornya. Tujuan penelitian ini, untuk mengkaji penerapan gaya kontemporer Jawa pada desain interior Martha Tilaar Salon Day SPA. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Gaya kontemporer Jawa berasal dari unsur tradisional yang dihadirkan dengan bentuk kekinian. Seperti pada penerapan elemen dekorasi yang diambil dari motif batik dan diolah dengan menggunakan material kayu solid dan akrilik. Ornamen yang diterapkan pada desain interiornya antara lain batik kawung, gunungan, dan mega mendung. Penempataan ornamen tersebut tanpa menghilangkan filosofi dari motif batik yang digunakan. Gaya kontemporer Jawa pada desain interior Martha Tilaar Salon Day SPA sesuai dengan brand identity perusahaan yang mengangkat kearifan lokal Indonesia dengan tradisi gaya hidup modern.