Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PT INDONESIA MOROWALI INDUSTRIAL PARK KABUPATEN MOROWALI Nelky Suriawanto; Evi Setyawati
Jurnal Ners Widya Nusantara Palu (Ners Journal of Widya Nusantara Palu) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : STIKes Widya Nusantara Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penyakit skabies telah ditemukan hampir pada semua negara di seluruh dunia dengan angka prevalensi yang bervariasi yaitu sekitar 300 juta kasus pertahunya. Tingginya prevalensi skabies terkait dengan personal hygiene yang kurang. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian skabies di PT IMIP Kabupaten Morowali. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang menderita skabies sebagai kelompok kasus dan sebagai kontrol adalah karyawan yang tidak menderita skabies di PT IMIP Kabupaten Morowali yaitu berjumlah 780 orang. Besar sampelnya adalah sebagian populasi yaitu 62 sampel. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 responden, baik kelompok kasus maupun kelompok kontrol yang memiliki personal hygiene baik berjumlah 74.2%, kondisi air yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 91.9%, responden yang memiliki kepadatan hunian kamar sesuai berjumlah 69.4% dan responden yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 79,0% serta kejadian skabies masing-masing 50% mengalami penyakit skabies dan 50% tidak mengalami penyakit skabies. Hasil uji Chi-Square personal hygiene, kepadatan hunian dan pengetahuan didapatkan nilai p=0,001 (? 0,05), ini berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene, Kondisi air dan pengetahuan dengan kejadian kejadian skabies. Hasil uji Chi-Square kondisi air didapatkan nilai p=0,053 (> 0,05), ini berarti secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara kondisi air dengan kejadian kejadian skabies. Saran bagi PT IMIP Kabupaten Morowali untuk lebih meningkatkan sosialisasi kepada karyawan PT IMIP Kabupaten Morowali tentang pentingnya menjaga kesehatan terutama dalam mencegah penyakit kulit termasuk skabies. ABSTRACT Scabies has been found in almost all countries around the world with varying prevalence rates of around 300 million cases per year. The high prevalence of scabies is associated with less personal hygiene. The purpose of this research was to analyze the factors associated with scabies at PT IMIP in Morowali Regency. The type of this research was quantitative with case control approach. The population in this research was all employees who suffered from scabies as a case group and as control group was employees who did not suffer from scabies at PT IMIP in Morowali Regency, amounting to 780 people. The sample was a portion of the population, 62 samples. The results of the research were analyzed using univariate and bivariate analysis. The results show that of 62 respondents, both the case and the control group that have good personal hygiene amounted to 74.2%, water conditions that meet the health requirements amounted to 91.9%, respondents who have the appropriate room occupancy density amounted to 69.4% and respondents who have good knowledge amounted to 79.0% and the incidence of scabies each 50% have scabies and 50% did not have scabies. Chi-Square test results of personal hygiene, occupancy density and knowledge obtained p value= 0.001 (?0.05), this means that statistically, there is a significant relationship between personal hygiene, occupancy density and knowledge with scabies. Chi-Square test results of water conditions obtained p value= 0.053 (>0.05), this means that statistically, there is no significant relationship between water conditions with scabies. Suggestions for PT IMIP in Morowali Regency to further enhance socialization to employees of PT IMIP in Morowali Regency about the importance of maintaining health, especially in preventing skin diseases including scabies.
HUBUNGAN IMPLEMENTASI SURGICAL SAFETY CHECKLIST DENGAN KEJADIAN RISIKO KESELAMATAN PASIEN BEDAH DI RUMAH SAKIT WOODWARD PALU Evi Setyawati; Yuhana Damantalm
Jurnal Ners Widya Nusantara Palu (Ners Journal of Widya Nusantara Palu) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : STIKes Widya Nusantara Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian di 56 negara dari 192 negara anggota WHO tahun 2004, diperkirakan 234,2 juta prosedur pembedahan dilakukan setiap tahun berpotensi komplikasi dan kematian. Data WHO menunjukkan komplikasi utama pembedahan adalah kecacatan dan rawat inap yang berkepanjangan 3-16% pasien bedah terjadi di Negara berkembang. Secara global angka kematian kasar berbagai operasi sebesar 0,2-10%. Tujuan penelitian menganalisis hubungan implementasi surgical safety checklist dengan kejadian risiko keselamatan pasien bedah di Rumah Sakit Woodward Palu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitikpendekatancross sectional studi. Populasi 31 orang perawat dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden baik dalam implementasi Surgical Safety Checklist (71,0%). Hasil penelitian: menunjukanada hubungan bermakna antara implementasi surgical safety checklist dengan kejadian risiko keselamatan pasien bedah dengan nilai P= 0,015. Kesimpulan: ada hubungan bermakna antara implementasi surgical safety checklist dengan kejadian risiko keselamatan pasien bedah di rumah sakit Woodward Palu. Saran: diharapkan bagi tenaga kesehatan kiranya terus menambah informasi dan pengetahuan sehingga pelayanan keselamatan pasien dapat lebih baik lagi. ABSTRACT The research in 56 countries from 192 WHO member states in 2004 estimated that 234.2 million surgical procedures performed each year had the potential for complications and death. The data of WHO show the main complications of surgery are disability and prolonged hospitalization of surgical patients in developing countries. Globally, the crude mortality rate for various operations is 0.2-10%. The research aims to analyze the relationship of surgical safety checklist implementation and safety risk occurence of surgery patients in Woodward Hospital Palu. This was a quantitative research with analytical design and cross sectional study approach. The population of the research was 31 nurses selected through total sampling technique. The data were analyzed using Chi Square test. The research findings show that the majority of respondents were good in surgical safety checklist implementation (71.0%). In addition, there is a significant relationship of Surgical Safety Checklist Implementation and Safety Risk Occurence of Surgery Patients with p value = 0.015. In conclusion: there is relationship of relationship of surgical safety checklist implementation and safety risk occurence of surgery patients in Woodward hospital Palu. The suggestion: for health officers is they should enhance information and knowledge so that the patients safety service can be much better.
Pendampingan Kelas Ibu Hamil untuk Pemenuhan Gizi dalam Pencegahan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Masa Pandemik Covid 19 di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Irnawati Irnawati; Nurasmi Nurasmi; Evi Setyawati
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 4 (2021): Oktober : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v1i4.478

Abstract

Saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia. Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia adalah pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita. Masalah gizi lain yang timbul adalah masalah kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan kelas ibu hamil untuk pemenuhan gizi dalam pencegahan kekurangan energi kronis (KEK). Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah ibu hamil. Memberikan penyuluhan, periksaan ibu hamil, dan pemberian biskuit sebagai makanan dalam pemenuhan nutrisi dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu selama hamil. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Kegiatan ini dilakukan selama 1 hari mulai dari penyuluhan tentang pentingnya gizi  pada ibu gamil dalam upaya pencegahan kekurangan energy kronis (KEK) pada kehamilan dan pemberian biscuit ibu hamil. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 10 ibu hamil yang terdiri 7 ibu hamil yang mengalami KEK dan 3 ibu hamil yang tidak mengalami KEK, rerata ibu hamil belum mengetahui pentingnya gizi selama kehamilan, sebagian besar bependidikan Sekolah Dasar dan berusia < 20 tahun.Kesimpulan telah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya gizi pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan kekurangan enegi kronis pada kehamilan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil. Diharapkan pada ibu hamil agar memenuhi kebutuhan gizi selama hamil sehingga tidak terjadi kekurangan energy kronis dan rutin dalam melakukan pemeriksaan kehamilan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk memantau kehatan ibu dan janin, sehingga jika terdapat risiko kehamilan dapat dideteksi secara dini untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.