Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGUNAAN LAYANAN KESEHATAN PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWIRI Nusawakan, Arwyn W.; Messakh, Sanfia Tesabela; Jambormias, Sevnat Jambormias
Media Ilmu Kesehatan Vol 6 No 2: MIK Agustus 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FKes Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v6i2.222

Abstract

Background: Health is one of the important aspects in human life that will be maintained.  The effort to maintain includes the right of decision-making to use health services provided in the community. Data on access to health services and facilities shows low number of visits to these facilities and it arises the question of the reason behind the low number of access. Objective: The purpose is to identify factors affecting the decision-making in the use of health services by the community of Hative Besar Village, Ambon-Maluku. Method: The approach used in this study is qualitative descriptive. Data is collected through semi-structured, in-depth interview. 8 natives of Hative Besar Village, Ambon-Maluku are involved as research participants.             Result: Decision making in the use of health services by the community influenced by health-illness perception, professional services and the experience of using health care services are major factors that influence the Hative Besar village perception and later cause the emergence of factors decision in family and the cost. Conclusion: Factors that influence the decision-making by the community of Hative Besar Village in the use of health care facilities are health-illness perception, the experience of using health care services, professional services, decision in family and the cost.   Keywords: health, decision, community, health care
KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI DESA SIDOREJO, KECAMATAN PULOKULON, KABUPATEN GROBOGAN Dary, Dary; Nusawakan, Arwyn W.; Setyaningrum, Fitria
Media Ilmu Kesehatan Vol 6 No 2: MIK Agustus 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FKes Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v6i2.223

Abstract

Background: Maternal health has become one barometer of achievement of a country, especially developing countries like Indonesia. AKI Indonesia is 359 per 100,000 live births, not in accordance with MDGs target in 2015 that is 102 deaths per 100,000 live births. One of the causes of high AKI is because mothers do not utilize Antenatal Care (ANC) visit. Antenatal Care (ANC) is a professional health service (doctors specialist, general practitioner, midwife, and nurse) for the mother during her pregnancy in accordance with antenatal care standards. Objective: The purpose of this research is to know factors related to maternity compliance in performing pregnancy examination and to correlate each factor with the compliance. Methods: Sample of this quantitative study was mother who experienced pregnancy and has child younger than 3 year old living in Sidorejo village. 30 samples were recruited and then asked to fill in questionnaire. The data were analysed by using Correlation Spearman. Results: Very weak relationship between 7 maternal attributes with their obedience regarding examination of pregnancy found in this study namely   age 0.030, employment 0.067, health insurance ownership 0.089, parity 0.017, history of pregnancy examination 0.019, Family support 0.083, and culture -0.098, while incomes 0.247 and knowledge 0.222 attributes indicate weak relationship level. Conclusion:There are relationships weak and very weak between the ages of , work , income , ownership health insurance , of parity , the acts of examination pregnancy , knowledge , family encouragement , culture and compliance mother in melakkan anc Keywords: Antenatal care, adherence
FUNGSI UME KBUBU DAN AKTIVITAS PENGHUNINYA SAAT CUACA DINGIN DI DESA BINAUS, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN – NUSA TENGGARA TIMUR Puspita, Dhanang; Tauho, Kristiani D.; Nusawakan, Arwyn W.; Kinasih, Angkit
KRITIS Vol 25 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.787 KB) | DOI: 10.24246/kritis.v25i1p1-9

Abstract

The natural climate of Nusa Tenggara Timur (NTT) is dry all the year. However, prior to wet season, the region will suffer from cold weather, particularly in August. Ume kbubu and ume naek, both are traditional houses of Timorese especially for those who come from Mollo. Ume kbubu is used as a kitchen and barn, while ume naek is used for shelter and receiving guests. This paper will explain the functional change of ume kbubu during cold weather. The research took place at Binaus village, Timor Tengah Selatan district in August 2016 using observation to monitor the people’s activity. Measurement of the temperature was conducted for 24 hours. At night the temperature outside might reach 20°C, and 22°C in ume naek, while in ume kbubu, it can reach 35 - 37°C. The low temperature, both outside and in ume naek, causing the residents to replace their activities in the warm ume kbubu. By evening, the people are usually sleeping in ume naek, but in cold weather, they sleep at ume kbubu. The conclusion of this research is there was a functional change of ume kbubu in the community activity during cold weather
PENGALAMAN MENJADI IBU DI USIA DINI DI DESA LEO-LEO RAO, KECAMATAN MOROTAI SELATAN BARAT, KABUPATEN PULAU RAO, PROVINSI MALUKU UTARA Nusawakan, Arwyn Weynan
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.689 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i1.306

Abstract

Pernikahan yang ideal bagi seorang perempuan adalah umur 21-25 tahun hal ini dikarenakan pada usia tersebut organ reproduksi perempuan sudah berkembang dengan baik dan matang. Namun pada kenyataannya masih banyak kita jumpai pernikahan pada usia dini atau dibawah umur, padahal perkawinan yang sukses membutuhkan kedewasaan tanggungjawab secara fisik maupun mental untuk bisa mewujudkan harapan yang ideal dalam kehidupan berumah tangga. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pengalaman menjadi ibu di usia dini di Desa Leo-Leo Rao, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten pulau Rao, Provinsi Maluku Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, dan validasi data menggunakan triangulasi teknik yaitu mengobservasi keseharian partisipan. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan pada Mei 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menikah diusia dini mengalami ketidaksiapan untuk menjadi ibu, dikarenakan usia ibu yang masih muda. Ibu juga dapat mengalami permasalahan saat kehamilan dan persalinan seperti melahirkan sebelum waktunya (prematur), perdarahan dan keguguran akibat kondisi fisik ibu yang belum siap untuk melakukan persalinan. Disisi lain ibu juga mengalami kesusahan saat akan memberi ASI terhadap bayinya karena ibu tidak tahu bagaimana cara memposisikan bayi saat menyusui, dan beberapa ibu mengalami ASI tidak keluar. Pengetahuan mengenai IMD (Inisiasi Menyusui Dini) juga masih sangat kurang karena rata-rata tingkat pendidikan ibu hanya sampai tingkat SD dan SMP.
KESEHATAN SPIRITUAL LANJUT USIA DI GETASAN DAN PANTI WREDHA SALIB PUTIH SALATIGA Christian Wiga Britani; Yulius Yusak Ranimpi; Arwyn Weynand Nusawakan
Jurnal LINK Vol 13, No 2 (2017): NOVEMBER 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.896 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i2.2841

Abstract

Masa lansia merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia. Seseorang dikatakan lanjutusia apabila berusia 60 tahun ke atas. Hal penting yang perlu diketahui dalam proses pendampinganatau perawatan lansia adalah aspek-aspek di dalam kehidupan lansia yang turut berubah sebagaibagian dari tahap perkembangannya. Salah satu dari sekian banyak aspek penting adalah aspekspiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesehatan spiritual lansia yangberada di rumah dan yang berada di panti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengandesain studi komparatif yang dilakukan di desa Batur kecamatan Getasan, kota Salatiga dan PantiWredha Salib Putih Salatiga pada bulan Februari hingga Maret 2017. Enam riset partisipan diikutkandalam penelitian ini yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan datadilakukan dengan field research (penelitian lapangan) yaitu melalui observasi pasif dan wawancaramendalam dengan bentuk semi terstruktur. Data kemudian diolah dan dianalisis menggunakananalisis fenomenologi. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya 6 kategori yang berkaitan dengankesehatan spiritual partisipan, yaitu konsep sehat sakit, agama, harapan dalam hidup, keterkaitanantara diri sendiri, orang lain dan lingkungannya, kepercayaan kepada Tuhan dan makna hidupdalam dunia.
KESEHATAN SPIRITUAL LANJUT USIA DI GETASAN DAN PANTI WREDHA SALIB PUTIH SALATIGA Christian Wiga Britani; Yulius Yusak Ranimpi; Arwyn Weynand Nusawakan
Jurnal LINK Vol 13, No 2 (2017): NOVEMBER 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.896 KB) | DOI: 10.31983/link.v13i2.2841

Abstract

Masa lansia merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia. Seseorang dikatakan lanjutusia apabila berusia 60 tahun ke atas. Hal penting yang perlu diketahui dalam proses pendampinganatau perawatan lansia adalah aspek-aspek di dalam kehidupan lansia yang turut berubah sebagaibagian dari tahap perkembangannya. Salah satu dari sekian banyak aspek penting adalah aspekspiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesehatan spiritual lansia yangberada di rumah dan yang berada di panti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengandesain studi komparatif yang dilakukan di desa Batur kecamatan Getasan, kota Salatiga dan PantiWredha Salib Putih Salatiga pada bulan Februari hingga Maret 2017. Enam riset partisipan diikutkandalam penelitian ini yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan datadilakukan dengan field research (penelitian lapangan) yaitu melalui observasi pasif dan wawancaramendalam dengan bentuk semi terstruktur. Data kemudian diolah dan dianalisis menggunakananalisis fenomenologi. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya 6 kategori yang berkaitan dengankesehatan spiritual partisipan, yaitu konsep sehat sakit, agama, harapan dalam hidup, keterkaitanantara diri sendiri, orang lain dan lingkungannya, kepercayaan kepada Tuhan dan makna hidupdalam dunia.
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pemberian Makan Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Binaus Priska V.G. Suratman; R.L.N.K. Retno Triandhini; Arwyn W. Nusawakan
Journal of Health (JoH) Vol 5 No 1 (2018): Journal of Health - Januari 2018
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.897 KB) | DOI: 10.30590/vol5-no1-p22-28

Abstract

Elementary school children are one of the group that can easily get malnutrition because of some factors such as low economic level of the family, unbalanced food nutrition, and lack of knowledge of the parents. A good nutrition status of children is affected by parenting system because children need supervision from the parents for their nutrition needs. Parenting system is a form of interaction in which the parents pay their attention on their children's needs especially for the children's growth process. The purpose of this research is to find out which parenting systems that are applied toward feeding their elementary school children at Binaus Village. This research used quantitative descriptive method with the total participants were 117 parents of 146 children. Questionnaire was used to collect the data. Data analysis used was univariat and the result showed that the majority of mother at Binaus Village, district of Mollo Tengah (Central Mollo), Timor tengah Selatan, East Nusa Tenggara Province, applied authoritative parenting system (79,5%). Although the parents have less amount of income and lack of educational background, the application of authoritative parenting system at Binaus Village is high.
Kesehatan Mental dan Strategi Koping Dalam Perspektif Budaya: Sebuah Studi Sosiodemografi di Ambon Margie Grace Kelly Tarehy; Arwyn Weynand Nusawakan; Simon Pieter Soegijono
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4, No 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.033 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v4i1.1941

Abstract

Latar Belakang: Badan Kesehatan Dunia mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi dinamis yang meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Tahun 2013, jumlah penderita gangguan jiwa nasional sebesar 1,7 per mil dan prevelensi penduduk yang mengalami gangguan mental emosional adalah 6.0%. Hal ini menjadi sebuah perhatian dengan tersedianya penanganan atau pengobatan bahkan strategi koping yang lebih tepat. Tujuan: menggambarkan persepsi kesehatan mental dan strategi koping berbasis budaya pada orang Ambon dengan latar belakang sosiodemografi yang berbeda. Metode: kualitatif deskriptif menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara dianalisis menggunakan teknik reduksi data, display data dan kesimpulan. Hasil: didapatkan 6 tema besar: sehat itu terbebas dari penyakit dan harus menjaga pola hidup yang sehat, persepsi kesehatan mental dan faktor penyebab gangguan mental, strategi masyarakat menghadapi pasien gangguan mental, mendapatkan layanan kesehatan dan dukungan dari keluarga dan masyarakat, eksternal stresor sebagai penyebab stres, dan strategi koping masyarakat Latuhalat. Kesimpulan: berdasarkan sosiodemografi partisipan mempunyai strategi koping yang tepat dalam menangani orang yang mengalami gangguan jiwa yaitu membawa orang tersebut ke Rumah Sakit Jiwa untuk memperoleh asuhan keperawatan. Sedangkan tidak terdapat strategi koping yang berbasis budaya.Background: World Health Organization defined health as the dynamic condition which included physical health, spiritual, social, and not just free from any diseases, physical defect, and weakness. In 2013, the number of national mental disorder sufferers was 1,7 per mile and the prevalence population suffered from emotional mental was 6.0%. This is a concern with the availability of handling or treatment even better for coping strategy. Aim: To describe the perception of mental health and coping strategy based on the culture againts Ambonese with different background of sociodemography. Method: Descriptive qualitative used purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection used interviews through semi structured questions. The results of interviews then was analyzed using technique of data reduction, data display and conclusions. Results: that found six enormous themes: healthy it was free from any diseases and should maintain a healthy lifestyle, mental health perception and factors of mental disorder, the strategy of community to face the patients mental health, procured health services and support from families and communities, external stressor as the cause of stress, and coping strategy of Latuhalat community. Conclusions: Based on sosiodemography participants have the right coping strategy in handling people who have mental disorder that brought the person to Psychiatric Hospital to obtain the care of nursing .While there was no coping strategy which based on culture.
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Di Distrik Meyado, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat Febriani Robeka Wanma; Kukuh Pambuka Putra; Arwyn Weynand Nusawakan
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v5i2.5746

Abstract

World Health Organization states that in 2017 Tuberculosis cases are estimated to reach 842 thousand cases and 116 thousand deaths. Indonesia ranks third after India with 2.4 million cases and China with 889 thousand cases from all sufferers in the world. BTA + cases in Teluk Bintuni Regency in 2017 were 192 cases, 2018 were 265 cases and 2019 were 264 cases. The purpose of this study is to describe the level of knowledge, attitudes and behaviors in preventing Tuberculosis. Method: The type of research used is Observational Analytic. Research site in Meyado District, Bintuni Regency, West Papua. Samples 88 respondents, The sampling technique uses simple random sampling. The research instrument used a questionnaire. Results: respondents with a level of knowledge of less than 42 people (48%), 32 people enough (36%) and good 14 people (16%). Respondents with negative attitudes 65 people (74%) while positive attitudes 23 people (26%). The respondent's behavior is quite 49 people (56%), less behavior 25 people (28%) and good behavior is 14 people (16%). The Spearman rho test showed no relationship between the level of knowledge with tuberculosis prevention behavior (p value = 0.214), and there was a relationship between attitudes and tuberculosis prevention behavior (p value = 0,000).
Peran Kader Dalam Pelayanan Kesehatan Maternal Di Puskesmas Ch M Tiahahu Ambon Rut Martavina Jambormias; Arwyn Weynand Nusawakan; Rose Rien Sanusi
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v5i2.5438

Abstract

AbstrakPuskesmas menjadi sentral dalam pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Dalam menjalankan tugas tersebut, Puskesmas perlu didukung dengan keterlibatan masyarakat yang dalam hal ini sering dilakukan oleh Kader. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi peran serta tugas kader dalam kesehatan ibu dan anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan Focus group discusiion (FGD) dan kemudian data dianalisa menggunakan Analisa tematik. Hasil dari penelitian ini terdapat dua tema yaitu kader sebagai tukang hayo-hayo, dan peran kader yang sudah baik namun perlu ditingkatkan beberapa perannya. Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa kader memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara tenaga kesehatan dan masyarakat (tukang hayo-hayo), selain itu untuk memaksimalkan perannya kader perlu dukungan dari puskesmas dan perangkat masyarakat lain agar dapat lebih optimal dalam membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak.Kata kunci : Peran Kader, Kesehatan  Maternal , Tukang hayo-hayo