Heru Purwandari
Departemen Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

RESPON PETANI ATAS KEMISKINAN STRUKTURAL (Kasus Desa Perkebunan dan Desa Hutan) Purwandari, Heru
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.643 KB)

Abstract

Governmental development paradigm during the time in bearing with experienced resources management had marginalized and impoverished certain groups in the society. This condition make a structural poverty which emergence from inequality resources access between elite and peasant. Inequality cause the marjinalization of the society, and its implication to the empowerment of the society itself. Respon of the structural poverty has shown through two community are forest village and plantation village. That communities have different characteristic and the implications different too. But, the goal of respons have a same is out from structural condition. Key Words: structural poverty, inequality access resources, respons of structural poverty
PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN OLEH PEMERINTAH VS KOMUNITAS LOKAL : UPAYA MENCARI TITIK TEMU Aulia, Titania; Purwandari, Heru
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.916 KB)

Abstract

Many efforts in saving the forest resources have been done by the government to avoid a forest resources degradation. In 2003, government enacted the Halimun Salak National Park (TNGHS) for reducing forest resources depletion. By this policy, communities within the region can not occupy the area within the region of TNGHS. The differences of perceptions among government and community led to build different model. Government forest resource management program produces Model Kampung Konservasi (MKK), while the public perception in Kampung Nyungcung had been fasilitated by the NGOs to make Kampung Dengan Tujuan Konservasi (KDTK). The differences in perception among stakeholders (government, local communities, and NGOs) have led to conflict which is needed the collaborative management for taking a conflict resolution. Avoiding the conflict among stakeholders is significant requirement by searching a compromise. Key Words: forest management, perception, collaborative management model  
ALIH FUNGSI LAHAN: POTENSI PEMICU TRANSFORMASI DESA - KOTA (Studi Kasus Pembangunan Terminal Tipe A “Kertawangunan”) Nurjanah, Evi Novia; Purwandari, Heru
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.622 KB)

Abstract

Land conversion is not only about agrarian transformation but also its effect on social transformation within area that has changed. Kertawangunan terminal is built to facilitate Kuningan regency in reaching the development goal as a center of agriculture so that the terminal is emerged to facilitate agriculture commodity. Unfortunately, tiny converson has a big impact on sustainability of agriculture in terms of triger padi field transformation in surrounding. Implication of farm conversion to area development of Kuningan Regency gets bearing with changing plan sets region room, economic growth priority, and gross regional domestic product dominant. In this context, development that expected to improve marketing process becomes obstacle for expanding agriculture product itself. Key Words: Land Conversion, Agrarian Transformation, Social Transformation
Reforma Agraria Di Bidang Pertanian : Studi Kasus Perubahan Struktur Agraria dan Diferensiasi Kesejahteraan Komunitas Pekebun di Lebak, Banten Sihaloho, Martua; Purwandari, Heru
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Sumberdaya agraria merupakan salah satu faktor utama bagi stakeholder, khususnya petani. Tulisan ini mencoba menjelaskan tentang reforma agraria di bidang pertanian menjadi penting diwujudkan, khususnya dengan mengkaji hubungan antara perubahan struktur agraria dan differensiasi kesejahteraan petani. Hasil penelitian di Kabupaten Lebak menunjukkan, lahan dan modal menjadi dua faktor penting dalam usahatani pertanian. Perubahan struktur agraria mempengaruhi differensiasi kesejahteraan petani. Arah perubahan struktur agraria yang terjadi stratifikasi dan polarisasi.
PERLAWANAN TERSAMAR ORGANISASI PETANI: SINERGI ANTARA KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DAN ABSTRACT KEPENTINGAN GERAKAN SOSIAL Purwandari, Heru; Kolopaking, Lala M; Tonny, Fredian
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

This study goal is understanding people movement development that articulated through organization construction. Farmer as social entity faced with structural pressure that obstruct the social transformation movement. According to the facing problems, these are natural when approach that developed by farmer organization is the community development strategy. Production center oriented for the latest 30 years have become the development ideology. Critic toward this paradigm as described above brought in to the community development (CD) approach. Unfortunately CD produce dependence with the elite structure and program, elite domination and effort to integrating farmer to high capital condition. Besides that problem, CD preserve community stability and disappear social change and social movement. Looking to this fact, farmer organization that prepared as case study develop a new paradigm for the community development which more intense to the people center development. This effort can be held with self govern building and farmer authority. Practically; choosing paradigm for people center development strategy. Differentiation between early CD with the CD as the strategy that will be directed to the people center development lie on the result. CD as the strategy is not resulting dependence otherwise achieving access and control to the resources. Those explanation above really want to describe that farmer achieving specific ways to reach organization goals. Paradigm resistance have been doing with the hidden tactic. Concept that founded in this research is disguised resistance. Disguised resistance indicated hidden strategy that used to reach organization agenda. Disguised resistance is the alliance model between maintaining social existence and the effort to the social deconstruction. Resistance have been doing bellow the government development propaganda and doing the redefinition to those propaganda in to the paradigm ways more oriented to the people center oriented. Keywords: Disguised Resistance, Farmer Organization, Farmer Self Govern, Farmer Authority
Reforma Agraria Dan Revitalisasi Pertanian Di Indonesia: Studi Kasus Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat Sihaloho, Martua; Purwandari, Heru; Ita, Dyah
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Pemanfaatan sumber-sumber agraria diharapakan dapat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, salah satu agenda yang menyangkut kebijakan agraria agar benar-benar menjadi sumber kesejahteraan adalah reforma agraria (RA). Justifikasi penelitian ini berdasarkan pada: (1) Reforma agraria merupakan program pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono-Jusuf Kalla (2004-2009); (2) Implementasi program reforma agraria merupakan tantangan Badan Pertanahan Nasional dan stakeholders lainnya; (3) Dalam Implementasi ini, maka diperlukan pra-kondisi reforma agraria; dan (4) Fakta mengindikasikan bahwa reforma agraria di bidang pertanian perlu didukung program revitalisasi pertanian. Pada tahun pertama, penelitian ini difokuskan di Jawa Barat, yang mengambil lokasi di Desa Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Subang-Jawa Barat. Pendekatan penelitian yang dipilih adalah deskriptif–eksplanatif yang luwes dan terbuka untuk berkembang. Data dan informasi yang dikumpulkan dianalisis melalui pendekatan analisis kualitatif. Hasil penelitian pada tahun pertama (2009) menunjukkan bahwa (1) Peta kondisi sosio-ekonomi masyarakat (beragam lapisan petani) di Desa Sidajaya relatif masih timpang, (2) Terdapat enam lapisan masyarakat yaitu: Petani Pemilik; Petani Pemilik + Penggarap; Petani Pemilik + Buruh Tani; Petani Penggarap; Petani Penggarap + Buruh Tani; dan Buruh Tani, dan (3) Saran dari hasil penelitian ini adalah reforma agraria dalam hal asset reforma harus diikuti access reform dan juga program revitalisasi pertanian.
PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP GERAKAN PETANI PEDESAAN (Analisis Karakter Forum Paguyuban Petani Jasinga Pasca PPAN) Lestari, Sari; Purwandari, Heru
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 8, No 1 (2014): Sodality
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Masyarakat Curug dan Tegal Wangi memiliki masalah yang berkaitan dengan pendudukan lahan. Dua aspek yang berubah setelah penurunan pendudukan lahan adalah penurunan kepemilikan lahan dan tingkat pendapatan. Munculnya Forum Paguyuban Petani Jasinga merupakan bagian dari strategi mereka untuk menanggulangi masalah di atas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh agraria terhadap perubahan struktur karakter organisasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh perubahan status sosial ekonomi dengan dimensi gerakan petani. Di sisi lain, dimensi gerakan petani memiliki pengaruh dalam karakter petani gerakan. Kata kunci: perubahan struktur agraria, pergerakan petani, Petani paguyuban
Pengembangan Pertanian Organik di Kelompok Tani Madya, Desa Kebonagung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Firda Emiria; Heru Purwandari
Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 2 (2014): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.193 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v10i2.9919

Abstract

Organic farming is agricultural activities that seek the use of outside intake and avoid the use of pesticides and synthetic fertilizer. The results showed that the organic farmers and conventional farmers have the high responses of organic farming. However, the characteristics of organic farmer have no relation with farmer’s respons of organic farming. Then, in conventional farmers, formal education and the courage to take the risks have relation with farmer’s respons of organic farming. This research also showed there are no relation between farmer’s respons of organic farming with farmer’s income. Nevertheless, can be predicted that there are chances of the conventional farmers to adopt the organic farming.Keywords: organic farming, respons, income, conventional farmer
Reforma Agraria Dan Revitalisasi Pertanian Di Indonesia: Studi Kasus Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat Martua Sihaloho; Heru Purwandari; Dyah Ita
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 4 No. 1 (2010)
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.123 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v4i1.5849

Abstract

Pemanfaatan sumber-sumber agraria diharapakan dapat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, salah satu agenda yang menyangkut kebijakan agraria agar benar-benar menjadi sumber kesejahteraan adalah reforma agraria (RA). Justifikasi penelitian ini berdasarkan pada: (1) Reforma agraria merupakan program pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono-Jusuf Kalla (2004-2009); (2) Implementasi program reforma agraria merupakan tantangan Badan Pertanahan Nasional dan stakeholders lainnya; (3) Dalam Implementasi ini, maka diperlukan pra-kondisi reforma agraria; dan (4) Fakta mengindikasikan bahwa reforma agraria di bidang pertanian perlu didukung program revitalisasi pertanian. Pada tahun pertama, penelitian ini difokuskan di Jawa Barat, yang mengambil lokasi di Desa Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Subang-Jawa Barat. Pendekatan penelitian yang dipilih adalah deskriptif–eksplanatif yang luwes dan terbuka untuk berkembang. Data dan informasi yang dikumpulkan dianalisis melalui pendekatan analisis kualitatif. Hasil penelitian pada tahun pertama (2009) menunjukkan bahwa (1) Peta kondisi sosio-ekonomi masyarakat (beragam lapisan petani) di Desa Sidajaya relatif masih timpang, (2) Terdapat enam lapisan masyarakat yaitu: Petani Pemilik; Petani Pemilik + Penggarap; Petani Pemilik + Buruh Tani; Petani Penggarap; Petani Penggarap + Buruh Tani; dan Buruh Tani, dan (3) Saran dari hasil penelitian ini adalah reforma agraria dalam hal asset reforma harus diikuti access reform dan juga program revitalisasi pertanian.
Reforma Agraria Di Bidang Pertanian : Studi Kasus Perubahan Struktur Agraria dan Diferensiasi Kesejahteraan Komunitas Pekebun di Lebak, Banten Martua Sihaloho; Heru Purwandari
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 1 (2009)
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.398 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i1.5874

Abstract

Sumberdaya agraria merupakan salah satu faktor utama bagi stakeholder, khususnya petani. Tulisan ini mencoba menjelaskan tentang reforma agraria di bidang pertanian menjadi penting diwujudkan, khususnya dengan mengkaji hubungan antara perubahan struktur agraria dan differensiasi kesejahteraan petani. Hasil penelitian di Kabupaten Lebak menunjukkan, lahan dan modal menjadi dua faktor penting dalam usahatani pertanian. Perubahan struktur agraria mempengaruhi differensiasi kesejahteraan petani. Arah perubahan struktur agraria yang terjadi stratifikasi dan polarisasi.