Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Formulation and evaluation liquid hand soap of celery leaf (Apium graviolens) extract Sri Idawati; Dhika Juliana Sukmana
Jurnal Pijar Mipa Vol. 17 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.19 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v17i1.3140

Abstract

Washing hands with soap is one of the new habits during the COVID-19 pandemic, which is very important to continue to apply. Therefore, alternative natural ingredients are needed to manufacture liquid hand soap that is safe to use in the long term. Celery leaves contain flavonoids, saponins, tannins, essential oils, choline, lipase, and alkaloids. The content of these secondary metabolites has antimicrobial activity. This study aims to formulate liquid hand soap preparations from celery leaf extract following SNI 2588.2.2017. This research is experimental laboratory research that formulates soap preparations with concentrations of 5%, 10%, and 15% and is followed by an evaluation of the preparations based on the referenced SNI quality requirements. This study resulted in an extract yield of 37.12% with organoleptic test results in a thick liquid dosage form, characteristic odor of celery, and green color. In the evaluation test of preparations based on SNI 2588:2017, the results obtained that liquid hand soap preparations meet the requirements. PH for FI, FII, and FIII respectively 9.4, 9.5, and 9.3. In the total active ingredient test, the FI 34.6% was obtained; FII 32.2% and FIII 32.6%. Then in the ethanol insoluble material test, the FI results were 0.094%, FII 0.086%, and FIII 0.112%. Free alkali test obtained FI 0.044%, FII 0.0472%, and FIII 0.0488%. Then the total plate number test was obtained in FI, FII, and FIII preparations; namely, there was no colony growth in samples with dilutions of 10-1, 10-2, and 10-3. The formulation of liquid hand soap meets the quality requirements of SNI 2588.2.2017.
Antibacterial activity test of celery leaf (Apium graveolens) extract liquid hand soap against Staphylococcus aureus Sri Idawati; Adriyan Suhada; Roushandy Asri Fardani; Septadel Arini
Jurnal Pijar Mipa Vol. 18 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v18i1.4421

Abstract

Personal and environmental hygiene must be considered to prevent the transmission of COVID-19. One of them is by washing hands with soap. Liquid soap is a skin cleanser made from soap-based ingredients and added surfactants, preservatives, foam stabilizers, fragrances, and dyes. The basic ingredients for soap can be natural, one of which is essential oil. Celery contains essential oils (alinin and allicin), flavonoids, protein, vitamin A, vitamin C, vitamin B, iron, calcium, sulfur, and phosphorus. Essential oil from celery has activity as an antifungal and is active against many bacteria, including Staphylococcus aureus. This study aims to determine the celery extract liquid hand soap has antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria and the effective concentration of celery leaf extract liquid hand soap on the antibacterial activity of Staphylococcus aureus. The research method was laboratory experimental by testing the antibacterial activity of liquid hand soap formulations of celery leaf extract. The results of the organoleptic test were green in color, in viscous liquid form, and had a distinctive celery aroma. The pH test obtained a pH of 9.4 in the 5% formulation (FI), pH 9.5 in the 10% formulation (FII), and pH 9.3 in the 15% formulation (FIII). Antibacterial activity test FI, FII, FIII, negative control, and positive control resulted in a diameter of 17.1 mm inhibition zone; 23.2 mm; 17.4 mm; 0 mm, and 22.9 mm. The results of the one-way ANOVA test obtained a p-value <0.05, which indicated that H1 was accepted, i.e., liquid hand soap with celery leaf extract had antibacterial activity against Staphylococcus aureus. The Tukey test showed that the diameter of the FII inhibition zone (10% concentration) was close to that of the positive control inhibition zone. The most effective concentration is 10% (FII), with a very strong inhibition category.
ISOLASI MANGOSTIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Bacilus cereus. Sri Idawati
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.835 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v4i2.34

Abstract

One of the fruit plants that has the potential as a drug is mangosteen, especially on the skin of the fruit. The main bioactive compound and become a major compound in the mangosteen plant, namely ?-mangostin. This research has succeeded in isolating ?-mangostin through the extraction process using reflux method using ethanol 96%. Purification done by the recrystallization method with solvent ethanol:aquades (1:1). The result of extraction yield 29,93% and the result of purification obtained the yield of ?-mangostin from the weight of the extract was 2,81%. Initial identification of isolates using thin layer Chromatography (TLC) and melting point test. This yellow powder isolate has a melting point of 179,7 ºC. Next, structural elucidation is carried out using FT-IR spectroscopy data. Antibacterial activity test isolate compound (?-mangostin) of Bacilus cereus bacteria have the power inhibitory with MIC 0,031 µg/ml.
UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL BUAH KAWISTA (Limmonia acidissima) DARI DAERAH KABUPATEN BIMA KECAMATAN PALIBELO PADA MENCIT (Mus musculus) Ade Suhada; Sri Idawati; Nur Hikmatul Auliya; Sri Rahmawati
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.307 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.52

Abstract

Buah kawista ((Limmonia Acidissima) sering digunakan sebagai pelengkap rujak yang merupakan ciri khas suku mbojo (Bima). Buah kawista juga diketahui mengandung senyawa alkaloid, saponin, fenol, dan flavonoid, sehingga perlu digali potensinya sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol buah kawista dan dosis yang efektif diberikan terhadap antiinflamasi (peradangan) pada mencit (Mus Musculus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Hasil penelitian uji antiinflamasi ekstrak etanol buah kawista Bima terhadap penurunan pembengkakan edema pada kaki kiri mencit putih betina pada setiap waktunya ada penurunan setiap perlakuan, namun tidak signifikan. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa buah kawista bima tidak efektif sebagai antiinflamasi pada semua dosis yang diberikan pada mencit. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara ekstrak etanol pada dosis 1%, 5% dan 10% dengan kontrol positif dan kontrol negatif.
IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEBAGAI SENJATA UTAMA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI SEKOLAH Edy Kurniawan; Sri Idawati; Helmina Andriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.058 KB) | DOI: 10.33651/jpms.v1i1.386

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Memberikan pemahaman kepada seluruh siswa tentang PHBS di sekolah untuk mencegah penularan covid-19. PHBS pencegahan penularan covid-19 meliputi pola konsumsi makanan bergizi, rutinitas olah raga, menjaga higienitas tubuh terutama tangan, hindari menyentuh wajah, selalu menggunakan masker, istirahat yang cukup, etika batuk dan bersin yang benar, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari berkerumun dan menjaga jarak aman. Manfaat diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan dan memantapkan pemahaman siswa/masyarakat sekolah tentang perilaku hidup bersih dapat mencegah serta menurunkan angka penularan covid-19 di masa pandemi. Kegiatan edukasi ini merupakan suatu upaya untuk menangani permasalahan kesehatan yang sering terjadi di lingkungan sekolah dengan target sasaran adalah guru dan siswa. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan adalah melakukan pertemuan dengan kepala sekolah dan perwakilan guru SMKN 1 Kediri Lombok Barat guna pengurusan perizinan melakukan kegiatan edukasi dan mendiskusikan masalah teknis pelaksanaan. Dari hasil diskusi didapatkan kesepakatan kegiatan edukasi dilaksanakan pada hari sabtu, 29 januari 2022 pukul 09.00 s/d selesai dengan target siswa kelas XII sebanyak 30 orang dengan tema Implementasi perilaku hidup bersih dan sehat sebagai senjata utama pencegahan penularan covid-19 di Sekolah. Kegiatan edukasi dan diskusi berjalan dengan lancar dimana para siswa sangat antusias dalam memperhatikan materi yang disampaikan terutama terkait pengetahuan tentang covid-19 dan pencegahannya, ada beberapa siswa yang antusias mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar higienitas.
SOSIALISASI PEMANFAATAN DAUN SELEDRI PADA PEMBUATAN SABUN CUCI TANGAN CAIR UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Edy Kurniawan; Sri Idawati; Helmina Andriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.678 KB) | DOI: 10.33651/jpms.v2i1.446

Abstract

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun menjadi suatu perilaku esensial yang perlu dibudayakan dalam upaya mencegah penularan COVID-19. Maka diperlukan alternatif bahan alami untuk pembuatan sabun cuci tangan cair yang aman digunakan dalam jangka waktu panjang, salah satunya adalah daun seledri (Apium graveolens). Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada guru dan siswa SMKN 1 Kediri Kabupaten Lombok Barat tentang pemanfaatan daun seledri untuk pembuatan sabun cuci tangan cair. Metode sosialisasi yaitu memberikan materi menggunaan media power point, praktek cara mencuci tangan dengan baik dan benar serta diskusi.Kegiatan sosialisasi diikuti oleh guru dan siswa kelas XII berjumlah 35 orang. Sabun herbal adalah suatu jenis sabun yang umumnya berasal dari ekstrak tanaman dan minyak essensial yang memiliki aktivitas antibakteri. Jadi sabun cuci tangan cair dari ekstrak daun seledri ini ramah lingkungan dan aman digunakan dalam jangka waktu panjang. Program ini mampu memberikansolusi terhadap permasalahan lingkungan khususnya dalam pembuatan produk sabun ramah lingkungan.Pemanfaatan sabun herbal untuk mencuci tangan adalah salah satu kegiatan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya pencegahan penularan covid-19 di lingkungan sekolah. Guru dan siswa sangat antusias memperhatikan materi pembuatan sabun cuci tangan dari ekstrak daun seledri dan praktek mencuci tangan.
PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN IBU RUMAH TANGGA DAN UKM DI KELURAHAN BERTAIS, KOTA MATARAM Sri Idawati; Hardani Hardani; Helmina Andriani; Rosnalia Widyan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 2 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33651/jpms.v2i2.560

Abstract

Pelatihan serta praktek pembuatan sabun cuci piring cair di Kelurahan Bertais, Kota Mataram telah dilaksanakan dengan baik. Minimnya pengetahuan para ibu rumah tangga tentang cara pembuatan sabun cuci piring telah membuat tertutupnya peluang bisnis di Kelurahan Bertais. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas ibu rumah tangga dalam membuat sabun cuci piring cair yang bernilai jual. Dalam pelatihan ini peralatan produksinya mudah ditemukan dan bahan baku pembuatan mudah diperoleh di toko bahan kimia dan harganya sangat terjangkau. Pelatihan ini dimulai dengan pemberian materi terlebih dahulu mengenai sifat dan fungsi setiap bahan, kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan sabun cuci piring cair. Setelah selesai pelatihan dari 25 peserta yang mengikuti pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai cara pembuatan sabun cuci piring cair yang baik dan benar.
SOSIALISASI DAGUSIBU DI KURANJI Edy Kurniawan; Evi Fatmi Utami; Sri Idawati; Helmina Andriani; Hardani Hardani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 2 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33651/jpms.v2i2.568

Abstract

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi, juga merupakan karunia Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tersebut. Faktor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan sangat dominan dalam peningkatan kualitas kesehatan. hal-hal tersebut merupakan bidang garapan promosi kesehatan. Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain yang tidak mudah diatasi. Berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait obat masih ditemui di masyarakat. Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar, sehingga perlu dilakukan sosialisasi dagusibu di desa kuranji. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dagusibu sehingga tercapai pengobatan rasional. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi dagusibu yang disertai dengan tanya jawab dan pemeriksaan Kesehatan secara gratis pada lanjut usia, ibu dan anak. Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang cukup baik.