Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Program Simulasi Perancangan Rangkaian Magnetik Pembangkit Medan Elektromagnet untuk Pengujian Sensor GMR Hindasyah, Achmad; Purwanto, Setyo; Heru, Bambang; Taufik, Agus
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Fisika dan Aplikasinya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.618 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v9i1.776

Abstract

Pengujian unjuk kerja sensor Giant Magnetoresistance (GMR) dilakukan dengan memberikan variasi medan elektromagnetik dan mengukur perubahan resistansi sensor sebagai tanggapan dari masukan. Program ini, yang dibuat dengan menggunakan bahasa Lab View, dapat digunakan untuk merancang rangkaian magnetik sebagai pembangkit medan elektromagnet. Parameter masukan untuk program ini antara lain permeability relatif inti, jumlah lilitan, dimensi inti, fringing dan panjang air gap. Sedangkan parameter keluaran yang dihasilkan adalah reluktansi inti dan air gap, fluks pada inti dan udara serta arus listrik yang dibutuhkan. Parameter masukan dihitung dengan menggunakan persamaan-persamaan medan elektromagnetik untuk mendapatkan keluaran. Dengan menggunakan program ini, pembuatan rangkaian magnetik sebagai sumber medan elektromagnet untuk pengujian sensor GMR dan penentuan parameter-parameter fisis yang akurat menjadi lebih mudah.  
Hubungan antara Intensitas Menjalankan Dzikir Nafas dengan Latensi Tidur Purwanto, Setyo
Indigenous Vol. 1 No. 1, Mei 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v1i1.3713

Abstract

Latensi tidur adalah periode waktu antara persiapan untuk tidur dan awal tidur yang sebenarnya. Latensi tidur merupakan indikator utama untuk menentukan kualitas tidur seseorang. Semakin lama latensi tidur yang diperlukan seseorang untuk tertidur maka kualitas tidur seseorang tersebut juga semakin rendah. Dzikir nafas merupakan sebuah alternatif metode terapi untuk dapat mengurangi latensi tidur seseorang sehingga kualitas tidurnya lebih baik. Dalam dzikir nafas terdapat relaksasi dan meditasi transendental yang efektif untuk membuat relaks dan akhirnya tertidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas menjalankan dzikir nafas dengan latensi tidur.  Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Subjek penelitian adalah jamaah dzikir nafas sebanyak 21 responden. Data intensitas dzikir nafas dan latensi tidur  diperoleh melalui pengisian kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor intensitas dzikir nafas rata-rata responden adalah 81,14  sedangkan latensi tidur rata-rata adalah 13,05 menit. Analisis hubungan dilakukan dengan uji Wilcoxon Signed Ranks test  menunjukkan nilai p=0,00, hal ini menunjukkan bahwa terdapat  hubungan yang secara sangat signifikan antara intensitas dzikir nafas dengan latensi tidur.  Semakin tinggi  intensitas melakukan dzikir nafas seseorang maka semakin rendah latensi tidurnya.Kata kunci : dzikir nafas, intensitas, latensi, tidur
MEMBANGUN INDUSTRI KOMPONEN BAHAN MAGNET BERBASIS SUMBER DAYA ALAM LOKAL MELALUI SENTUHAN NANOTEKNOLOGI Purwanto, Setyo
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4012.207 KB)

Abstract

Tulisan ini memaparkan   hasil   kajian   tentang   upaya membangun  kemampuan     teknologi   bahan  magnet Pemanfaatan  bahan  magnet   untuk   berbagai  produk industri yang dilakukan beberapa negara maju dijadikan sebagai  salah  satu  acuan.    Pada  umumnya  bahan  magnet  yang digunakan berbasis logam transisi atau berbasis pasir besi dan logam tanah jarang.  Berbagai tempat di  Indonesia telah  diketahui memiliki potensi sumber daya alam untuk bahan baku magnet tersebut  Agar bahan magnet dapat lebih ditingkatkan keunggulannya, telah dikembangkan  pendekatan nanoteknologi  dalam  proses sintesanya. Untuk itu telah tersedia berbagai teknologi membuat bahan yang memiliki struktur nano, khususnya nanopartikel.    Beberapa dari teknologi tersebut telah mampu dikuasai oleh beberapa lembaga penelitian maupun Perguruan Tinggi di dalam negeri. Beberapa hasil penelitian  dan  pengembangan  yang  telah  dilakukan  dikemukakan dalam  tulisan  ini. Selanjutnya dikemukakan  beberapa  industri yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Kata  Kunci:  pasir besi, logam tanah jarang,   industri magnet, nano­partikel magnet, nanoteknologi  
MEMBANGUN INDUSTRI KOMPONEN BAHAN MAGNET BERBASIS SUMBER DAYA ALAM LOKAL MELALUI SENTUHAN NANOTEKNOLOGI Purwanto, Setyo
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4012.207 KB)

Abstract

Tulisan ini memaparkan   hasil   kajian   tentang   upaya membangun  kemampuan     teknologi   bahan  magnet Pemanfaatan  bahan  magnet   untuk   berbagai  produk industri yang dilakukan beberapa negara maju dijadikan sebagai  salah  satu  acuan.    Pada  umumnya  bahan  magnet  yang digunakan berbasis logam transisi atau berbasis pasir besi dan logam tanah jarang.  Berbagai tempat di  Indonesia telah  diketahui memiliki potensi sumber daya alam untuk bahan baku magnet tersebut  Agar bahan magnet dapat lebih ditingkatkan keunggulannya, telah dikembangkan  pendekatan nanoteknologi  dalam  proses sintesanya. Untuk itu telah tersedia berbagai teknologi membuat bahan yang memiliki struktur nano, khususnya nanopartikel.    Beberapa dari teknologi tersebut telah mampu dikuasai oleh beberapa lembaga penelitian maupun Perguruan Tinggi di dalam negeri. Beberapa hasil penelitian  dan  pengembangan  yang  telah  dilakukan  dikemukakan dalam  tulisan  ini. Selanjutnya dikemukakan  beberapa  industri yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Kata  Kunci:  pasir besi, logam tanah jarang,   industri magnet, nano­partikel magnet, nanoteknologi  
PENGARUH PENAMBAHAN MULTIWALLED KARBON NANOTUBE PADA SIFAT MAGNET BAHAN KOMPOSIT Fe0,8-C0,2[Effect of Magnetic Properties in the Addition of Multiwalled Carbon Nanotube to Material Composite Fe0,8- C0,2] Mashadi, Mashadi; Purwanto, Setyo
Metalurgi Vol 27, No 3 (2012): Metalurgi Vol.27 No.3 Desember 2012
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.785 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v27i3.227

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sifat magnetik Fe0,8C0,2 setelah dilakukanpenambahan 1% MWNT (multiwalled karbon nanotube) dan waktu milling. Fe0,8-C0,2 MWNT dibuat melaluiproses milling dangan menggunakan teknik ball milling dengan perbandingan berat bola dan cuplikan 5:1 selama30 menit, 4,5 jam, 25 jam dan 50 jam. Serbuk Fe0,8-C0,2 MWNT dikarakterisasi sifat magnetiknya dengan VSM(vibrating sampel magnetometer), struktur kristalnya dengan teknik difraksi sinar-X dan sifat listriknya denganLCR meter. Hasil pengukuran sifat magnetik dengan VSM menunjukkan bahwa sifat magnetik: magnetisasijenuh (Ms), magnetisasi remanent (Mr) dan kuat medan magnet koersif (Hc) mengalami penurunan denganpenambahan waktu milling. Hasil karakterisasi dengan XRD, pola difraksi MWNT mempunyai intensitas lebihtinggi dibandingkan pada komposit Fe0,8-C0,2 setelah penambahan MWNT. Hasil pengukuran sifat listrik denganLCR meter menunjukkan adanya kenaikan konduktansi seiring dengan penambahan waktu milling, kecuali untukwaktu milling 25 jam. Penambahan MWNT tidak berpengaruh pada struktur kristal komposit Fe0,8-C0,2. AbstractCharacterization of magnetic properties has been carried out to the Fe0,8-C0,2 after addition of 1% MWNTand varying the milling time. Fe0,8-C0,2 MWNT has been created through a process of milling using ballmilling technique and with a weight rasio of ball and sample of 5:1 for 30 minutes, 4.5 hours, 25 hours and50 hours of milling time. The magnetic properties of Fe0,8-C0,2 MWNT powder were characterized by VSM(Vibrating Sample Magnetometer), the crystalline structure was characterized by X-ray diffraction techniqueand the electrical properties was measured by the LCR meter. The results of measurements of magneticproperties by VSM show that the magnetic properties: saturation magnetization (Ms), remanentmagnetization (Mr) and coercive Strong magnetic field (Hc) decreased with the addition of milling time. Theresults of the XRD showed that the diffraction pattern of MWNT has higher intensity than in the FeC afteraddition of MWNT. The results of measurement of electrical properties with LCR meter showed aconductance increasing with the increasing of milling time, except at 25 hours milled sample. The additionof MWNT no effect on the crystal structure of the composite Fe0,8-C0,2 .
Pengaruh Suplementasi Minuman Mikronutrien Terhadap Status Besi dan Status Vitamin A Anak Usia Dini Malnutrisi Jangka Panjang di Wilayah Miskin Perkotaan Zulaekah, Siti; Hidayati, Listyani; Purwanto, Setyo; Kusumawati, Yuli
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2021): JPPKMI: November 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v2i2.52117

Abstract

Malnutrisi merupakan penyebab utama hampir separuh anak-anak meninggal di negara sedang berkembang. Bila tidak ditangani dengan serius, diduga akan terjadi peningkatan anak-anak malnutrisi, yang sangat berkaitan dengan defisiensi berbagai mikronutrien, baik vitamin maupun mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jangka panjang malnutrisi terhadap status besi dan status vitamin A anak usia dini setelah mendapat minuman suplemen. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah anak usia 1-3 tahun yang mengalami malnutrisi. Status hemoglobin anak dianalisis dengan metode cyanmethemoglobin, untuk status Fe dilakukan dengan pengukuran serum ferritin metode ELISA dan mengukur status vitamin A dilakukan dengan metode penentuan serum retinol dengan cara HPLC.Intervensi minuman suplemen diberikan untuk satu kali pemberian pada pagi hari diberikan selama 6 hari dalam 1 minggu selama 12 minggu intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi minuman suplemen dapat menurunkan angka kejadian anemia pada anak yang malnutrisi sebesar 13,2%. Pemberian minuman suplemen dapat meningkatkan status feritin sebesar 23,7%. Hal ini menunjukkan bahwa minuman suplemen efektif meningkatkan status feritin anak yang malnutrisi. Meskipun sudah diberikan intervensi minuman suplemen pada anak yang malnutrisi akan tetapi terdapat peningkatan jumlah subjek yang mempunyai kadar retinol yang tidak normal sebesar 9,2 %.
Argon Ion Irradiation Effect on the Magnetic Properties of Fe-Al2O3 Nano Granular Film Purwanto, Setyo; Sakamoto, Isao
Makara Journal of Technology Vol. 18, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

We studied the effect of Argon (Ar) ion irradiation on Fe-Al2O3 nanogranular thin film. X-ray diffraction (XRD) patterns show that the ion dose might promote the growth of the Fe2O3 phase from an amorphous phase to a crystalline phase. The magnetic and magnetoresistance properties were investigated using a vibrating sample magnetometer (VSM) and a four point probe (FPP). The results suggest that percolation concentration occurred at the 0.55 Fe volume fraction and with a maximum magnetoresistance (MR) ratio of 3%. The present MR ratio was lower than that of previous results, which might be related to the existence of the α-Fe2O3 phase promoted by Ar ion irradiation. CEMS spectra show ion irradiation induces changes from superparamagnetic characteristics to ferromagnetic ones, which indicates the spherical growth of Fe particles in the Al2O3 matrix.
Thermal Properties, Crystallinity, and Oxygen Permeability of Na-montmorillonite Reinforced Plasticized Poly(lactic acid) Film Yuniarto, Kurniawan; Purwanto, Yohanes Aris; Purwanto, Setyo; Welt, Bruce A.; Purwadaria, Hadi Karia; Sunarti, Titi Candra
Makara Journal of Technology Vol. 20, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introducing unmodified organically clay/Na-montmorillonite (Na-MMT) was applied into plasticized poly(lactic acid) PLA to produce film composites by direct casting. Film composite structure, the crystallinity degree and form, and thermal properties were carried out using X-ray diffraction and differential scanning calorimetry. The effect of Na- MMT to the tortuous path and the crystallinity degree in the plasticized film composites were calculated in oxygen barrier properties. Chromatogram film composites resulted in an intercalated structure that showed peak diffraction angle shift at about 0.2o. Then, a peak diffraction pattern was indicated in α-form crystal structure. Plasticized PLA has a crystallinity degree at 34%, and the addition of Na-MMT increased to 52%. Glass transition temperature improved from 53 °C to 57 °C, and melting temperature remained stable at 167 °C. Filling Na-MMT into plasticized PLA caused to enhance a tortuous path about 28% and improved the oxygen permeability to 80%. As a result, the addition of Na- MMT of 3% into plasticized PLA during film composite preparation using the mixing method resulted in balancing properties related to the crystallinity degree, thermal properties, and oxygen barrier properties.
The Effect of Irradiation of Fe and Ar Ion on the Surface Morphology of Diamond Thin Film Related to the Magnetoresistance Property Mustofa, Salim; Purwanto, Setyo; Mishima, Kenji
Makara Journal of Technology Vol. 20, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The irradiation of Fe and Ar ion was applied on the surface of diamond/Si thin film to know its effect on the morphology of thin film.The magnetoresistance property was also studied. Ion irradiation treatment using Fe ion followed by argon ion at the energy of 70keV and a dose of 1 x 1015 ion/cm2 have been conducted on the surface of two types of thin film, diamond/Si (111) and diamond/Si (100). Both thin films were made by using a CVD method, and the thickness of the thin film is 1000-nm. From simulations using the software called Stopping and Range of Ions in Matter (SRIM), it is known that Fe and Argon ion penetration into the surface of the thin film are respectively 512 and 603 Angstroms. After that the thin film sample was irradiated with ion Fe and Ar, and the property behavior of the morphological change of thin film were studied through Scanning Electron Microscopy (SEM) and Atomic Force Microscopy (AFM). The grain size range of thin film on diamond films / Si (100) was reduced from 115-322 nm to 147-169 nm, suggesting the effect of irradiation on the surface morphology. The magnetoresistance property is approximately 0.15% at room temperature and magnetic field external H = 0.8 Tesla.
Ascorbic Acid Degradation in Cut Lemon Packaged Using Oxygen Scavenging Active Film During Storage Yuniarto, Kurniawan; Purwanto, Setyo; Welt, Bruce Ari; Lastriyanto, Anang
Makara Journal of Technology Vol. 22, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oxygen scavenging active film can be used to prevent diffusion of free oxygen due to the action of permeation mechanism. In this study, biodegradable oxygen scavenging plastic film was designed by incorporating an antioxidant agent into plasticized polylactic acid or PLA-PEG (PPLA). Butylated hydroxytoluene (BHT) was added at different concentrations into the matrix of the PPLA film using a direct casting method to produce oxygen scavenging active film. The antiradical activity of the oxygen scavenging active film was observed, which could be applied for preventing vitamin C degradation in cut lemon during storage. The antiradical activity of the active film composite reduced after 4 days of storage at 28 °C. Initial antiradical activities were measured at 99.90%–99.91% after introducing 1%, 5%, and 10% concentrations of BHT into the matrix of the PPLA film. DPPH analysis indicated that a larger concentration of BHT exhibited higher antiradical activity after 4 days of storage surrounded with free oxygen. The final antiradical activities were 35.45%, 54.56%, and 81.65% at 1%, 5%, and 10% BHT concentrations, respectively. Therefore, incorporating a higher BHT fraction into the oxygen scavenging active film composite can certainly prevent the oxidation of cut lemon. The respective final vitamin C levels were 13.5%, 20.6%, and 22.5% after 4 days of storage.