Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PRAKTIK PEMBELAJARAN DI MADRASAH PERSPEKTIF PRAGMATISME (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN IBN KHALDUN DAN JHON DEWEY) Rz. Ricky Satria Wiranata; Arham Junaidi Firman; Tri Mulyanto; Agung Ilham Prastowo
Jurnal Al-Manar Vol 10, No 1 (2021): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36668/jal.v10i1.152

Abstract

Artikel ini berusaha mencari format praktik pembelajaran di Madrasah dalam perspektif pragmatisme. Artikel ini menarik karena mencoba membenturkan dua filosof besar dikalangan Islam dan Barat yaitu Ibn Khaldun dan Jhon Dewey kemudian di komparasi dan di reposisi menjadi sebuah temuan konsepsi praktis pembelajaran di Madrasah. Artikel ini merupakan studi Pustaka (library research) yaitu prosedur mengumpulkan data dari berbagai karya tulis seperti buku, artikel, catatan ilmiah kemudian di telaah secara dialogis menjadi sebuah simpulan. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah filosofis. Hasil penelitian menyatakan bahwa ciri khas dari pendidikan pragmatis adalah praktek langsung (Learning by Doing). Madrasah tidak hanya berfungsi sebagai tempat mengasah kecerdasan kognitif tetapi juga sebuah laboratorium pengalaman tempat ide dan gagasan diuji coba. Tujuan Pendidikan pragmatis di madrasah adalah pengembangan pemikiran, kesadaran sosial dan peningkatan kerohanian siswa. Praktik pembelajaran pragmatis hendaknya dimulai dari pengalaman hidup yang bersifat umum menuju yang lebih kompleks. Kurikulum Pendidikan pragmatis di madrasah hendaknya menyesuaikan dengan kemampuan inteletual siswa. Pembelajaran pragmatis hendaknya membuat siswa mampu memetik intisari pelajaran, keterangan dan penjelasan yang komprehensip multi perspektif.
PRAKTIK PEMBELAJARAN DI MADRASAH PERSPEKTIF PRAGMATISME (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN IBN KHALDUN DAN JHON DEWEY) Rz. Ricky Satria Wiranata; Arham Junaidi Firman; Tri Mulyanto; Agung Ilham Prastowo
Jurnal Al-Manar Vol 9, No 2 (2020): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36668/jal.v9i2.194

Abstract

Artikel ini berusaha mencari format praktik pembelajaran di Madrasah dalam perspektif pragmatisme. Artikel ini menarik karena mencoba membenturkan dua filosof besar dikalangan Islam dan Barat yaitu Ibn Khaldun dan Jhon Dewey kemudian di komparasi dan di reposisi menjadi sebuah temuan konsepsi praktis pembelajaran di Madrasah. Artikel ini merupakan studi Pustaka (library research) yaitu prosedur mengumpulkan data dari berbagai karya tulis seperti buku, artikel, catatan ilmiah kemudian di telaah secara dialogis menjadi sebuah simpulan. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah filosofis. Hasil penelitian menyatakan bahwa ciri khas dari pendidikan pragmatis adalah praktek langsung (Learning by Doing). Madrasah tidak hanya berfungsi sebagai tempat mengasah kecerdasan kognitif tetapi juga sebuah laboratorium pengalaman tempat ide dan gagasan diuji coba. Tujuan Pendidikan pragmatis di madrasah adalah pengembangan pemikiran, kesadaran sosial dan peningkatan kerohanian siswa. Praktik pembelajaran pragmatis hendaknya dimulai dari pengalaman hidup yang bersifat umum menuju yang lebih kompleks. Kurikulum Pendidikan pragmatis di madrasah hendaknya menyesuaikan dengan kemampuan inteletual siswa. Pembelajaran pragmatis hendaknya membuat siswa mampu memetik intisari pelajaran, keterangan dan penjelasan yang komprehensip multi perspektif.
Manajemen Kegiatan Bahasa Arab Di Pondok Modern Daarul Abroor Banyuasin Sumatera Selatan Mahfud alizar Mahfud; Tri Mulyanto; Nuril Mufidah
SALIHA: Jurnal Pendidikan & Agama Islam Vol. 6 No. 1 (2023): SALIHA : Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : STAI Terpadu Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54396/saliha.v6i1.470

Abstract

Kegiatan bahasa arab merupakan wadah bagi santri dalam mengembangkan minat dan bakat dan potensi diri dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kegiatan bahasa Arab di Pondok Modern Daarul Abroor dengan rumusan masalah bagaimana (1) perencanaan kegiatan (2) pengorganisasian kegiatan (3) implementasi kegiatan (4) monitoring dan evaluasi kegiatan (5) faktor pendukung dan penghambat kegiatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian yaitu staf bagian bahasa dua orang dan staf pengasuhan santri dua orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif di lembaga tersebut, wawancara terstruktur terhadap staf bagian bahasa dan staf pengasuhan santri dan dokumentasi tertulis. Analisis data dilakukan dengan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penyimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian adalah (1) perencanaan kegiatan yang mengacu pada metode yang baik (2) pengorganisasian yang terstruktur rapi (3) dalam pelaksaan kegiatan pimpinan pondok memberikan pelayanan, motivasi, pengarahan, dan perubahan baik langsung atau mendelegsikan tugas (4) monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan setiap minggu dan setiap kegiatan harus dilaporkan (5) faktor pendukung kegiatan: adanya kegiatan bahasa, KBM menggunkan bahasa arab, asatidz menjadi uswah hasanah, adanya reward dan punishment. Faktor penghambat: bolehnya menggunakan bahasa indonesia bagi santri baru, kurang kesadaran dalam memahami pentingnya bahasa Arab dalam kehidupan mereka.
Cultivating Prophetic Values in Character Formation Tri Mulyanto; Sangkot Sirait; Sri Sumarni
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 14, No 1 (2023): Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/atjpi.v14i1.17437

Abstract

This research aims to address the decline in character values that occur in the world of education, this is indicated by the frequent occurrence of immoral acts by students and educators. So that schools provide alternative solutions to overcoming problems by cultivating prophetic values in character building. This study uses qualitative research with an ethnographic approach, namely an approach based on experience and theory that aims to describe and analyze culture in depth. The research subjects included school principals, deputy heads of curriculum, deputy heads of student affairs, Ismuba teachers, and students to dig deeper into information about cultivating prophetic values. While collecting data in this study using observation techniques, interviews, and documentation. The data analysis process of researcher uses data condensation, data display, and verification processes. The validity of the data researchers used data triangulation techniques. The results of this study indicate that the promotion of prophetic values in character building at SMP Muhammadiyah 1 Depok is carried out in two ways, namely through Ismuba education learning activities and cultural programs. Cultivating prophetic values in learning is done by getting used to praying before learning, saying greetings, monitoring the cleanliness of the classroom environment, neatness, and discipline of students, mutual respect, and helping each other. Meanwhile, cultivating school culture is carried out using clean living habits, discipline, responsibility, shame, praying in congregation, helping, Muslim dress, literacy, and enthusiasm for learning. The results of this study have implications for the importance of the commitment of SMP Muhammadiyah 1 Depok personnel to increase the cultivation of prophetic values through exemplary and habituation methods.
Cultivating Prophetic Values in Character Formation Tri Mulyanto; Sangkot Sirait; Sri Sumarni
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 14, No 1 (2023): Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/atjpi.v14i1.17437

Abstract

This research aims to address the decline in character values that occur in the world of education, this is indicated by the frequent occurrence of immoral acts by students and educators. So that schools provide alternative solutions to overcoming problems by cultivating prophetic values in character building. This study uses qualitative research with an ethnographic approach, namely an approach based on experience and theory that aims to describe and analyze culture in depth. The research subjects included school principals, deputy heads of curriculum, deputy heads of student affairs, Ismuba teachers, and students to dig deeper into information about cultivating prophetic values. While collecting data in this study using observation techniques, interviews, and documentation. The data analysis process of researcher uses data condensation, data display, and verification processes. The validity of the data researchers used data triangulation techniques. The results of this study indicate that the promotion of prophetic values in character building at SMP Muhammadiyah 1 Depok is carried out in two ways, namely through Ismuba education learning activities and cultural programs. Cultivating prophetic values in learning is done by getting used to praying before learning, saying greetings, monitoring the cleanliness of the classroom environment, neatness, and discipline of students, mutual respect, and helping each other. Meanwhile, cultivating school culture is carried out using clean living habits, discipline, responsibility, shame, praying in congregation, helping, Muslim dress, literacy, and enthusiasm for learning. The results of this study have implications for the importance of the commitment of SMP Muhammadiyah 1 Depok personnel to increase the cultivation of prophetic values through exemplary and habituation methods.