Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Tingkat Partisipasi Laki-Laki dengan Tingkat Keberdayaan Ekonomi Perempuan Taufiqurrahman, Fahmi; Sumarti, Titik; Falatehan, Sriwulan Ferindian
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.726 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.1.29-42

Abstract

ABSTRACTWorld Bank Survey shows that 42,8% of formal SMEs are owned by women and 43% of formal SMEs in Indonesia also belong to women with a contribution of 9,1% to Indonesia’s GDP in 2013. Looking at the facts, the improvement of women’s economic empowerment becomes important in order to strengthen women’s bargaining position in the public sector. Although the program is aimed for women, in practice required the participation of men in supporting women’s economic empowerment in order to run balanced development. The purposes of this research are: (1) to identify factors affecting the level of men’s participation in supporting the economic activities of women, (2) to analyze the level of men’s participation, (3) to analyze the correlation between factors affecting the level of men’s participation with the level of men’s participation, (4) to analyze the economic empowerment level of women, (5) to analyze the correlation between the level of men’s participation with the economic empowerment level of women. The method used in this research is a survey method using a questionnaire to 35 respondents who are husbands of women Kharisma cooperative members who have business. The results from this research shows: (1) the factors that affecting men’s participation are type of work, the income level, the education level, and the age of marriage, (2) the level of men’s participation at medium level (tokenism), (3) there isn’t significant correlation between factors that affecting level of participation with the level of men’s participation, (4) the level of women’s economic empowerment at the high level and, (5) there is a significant correlation between the level of men’s participation with the level of women’s economic empowerment.Keywords : Gender, participation, women’s empowerment---------------------------- ABSTRAKSurvei yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukan sebanyak 42,8% UKM formal dimiliki oleh perempuan dan sebanyak 43% UKM formal di Indonesia juga milik perempuan dengan kontribusi sebesar 9,1% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2013. Melihat fakta tersebut, peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi penting demi memperkuat bargaining position perempuan di sektor publik. Meskipun ditujukan untuk perempuan, dalam pelaksanaannya dibutuhkan partisipasi laki-laki dalam mendukung keberdayaan ekonomi perempuan agar pembangunan berjalan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki, (2) mengidentifikasi tingkat partisipasi laki-laki, (3) menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi laki-laki dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) mengidentifikasi tingkat keberdayaan ekonomi perempuan, (5) menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner kepada 35 responden yang merupakan suami dari perempuan anggota koperasi Kharisma yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki antara lain umur, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan lama perkawinan, (2) tingkat partisipasi laki-laki di Desa Sudajaya Girang termasuk ke dalam tingkat partisipasi sedang (tokenisme), (3) terdapat hubungan yang tidak signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) tingkat keberdayaan ekonomi perempuan anggota koperasi tergolong tinggi, dan (5) terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan.Kata Kunci : Gender, partisipasi, pemberdayaan perempuan
Hubungan Tingkat Partisipasi Laki-Laki dengan Tingkat Keberdayaan Ekonomi Perempuan Taufiqurrahman, Fahmi; Sumarti, Titik; Falatehan, Sriwulan Ferindian
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.124 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.4.539-550

Abstract

World Bank Survey shows that 42,8% of formal SMEs are owned by women and 43% of formal SMEs in Indonesia also belong to women with a contribution of 9,1% to Indonesia?s GDP in 2013. Looking at the facts, the improvement of women?s economic empowerment becomes important in order to strengthen women?s bargaining position in the public sector. Although the program is aimed for women, in practice required the participation of men in supporting women?s economic empowerment in order to run balanced development. The purposes of this research are: (1) to identify factors affecting the level of men?s participation in supporting the economic activities of women, (2) to analyze the level of men?s participation, (3) to analyze the correlation between factors affecting the level of men?s participation with the level of men?s participation, (4) to analyze the economic empowerment level of women, (5) to analyze the correlation between the level of men?s participation with the economic empowerment level of women. The method used in this research is a survey method using a questionnaire to 35 respondents who are husbands of women Kharisma cooperative members who have a business. The results from this research shows: (1) the factors that affecting men?s participation are type of work, the income level, the education level, and the age of marriage, (2) the level of men?s participation at medium level (tokenism), (3) there isn?t significant correlation between factors that affecting level of participation with the level of men?s participation, (4) the level of women?s economic empowerment at the high level and, (5) there is a significant correlation between the level of men?s participation with the level of women?s economic empowerment.Keywords: Gender, participation, women?s empowerment ABSTRAK Survei yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukan sebanyak 42,8% UKM formal dimiliki oleh perempuan dan sebanyak 43% UKM formal di Indonesia juga milik perempuan dengan kontribusi sebesar 9,1% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2013. Melihat fakta tersebut, peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi penting demi memperkuat bargaining position perempuan di sektor publik. Meskipun ditujukan untuk perempuan, dalam pelaksanaannya dibutuhkan partisipasi laki-laki dalam mendukung keberdayaan ekonomi perempuan agar pembangunan berjalan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki, (2) mengidentifikasi tingkat partisipasi laki-laki, (3) menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi laki-laki dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) mengidentifikasi tingkat keberdayaan ekonomi perempuan, (5) menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner kepada 35 responden yang merupakan suami dari perempuan anggota koperasi Kharisma yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki antara lain umur, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan lama perkawinan, (2) tingkat partisipasi laki-laki di Desa Sudajaya Girang termasuk ke dalam tingkat partisipasi sedang (tokenisme), (3) terdapat hubungan yang tidak signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) tingkat keberdayaan ekonomi perempuan anggota koperasi tergolong tinggi, dan (5) terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan.Kata Kunci : Gender, partisipasi, pemberdayaan perempuan
Analisis Gender pada Rumah Tangga Nelayan terhadap Fenomena Perubahan Iklim Mustaurida, Rohmah; Falatehan, Sriwulan Ferindian
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.039 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.4.2.137-154

Abstract

Climate change now is not only society in global level problem, but also at communities level. Shapes of climate change was happened in Sukajaya Lempasing village were flood, coastline change, and fishes habitat change. In fishermen household there were women and men who had different needs, roles, and division of labor. The purpose of this study were to identify shapes of climate change, to analyze the relationship between individual and household characteristics with access, decision making of resources, control, participation in social activities, and benefits gained in gender perspective, also to know vulnerability of coastal household in Sukajaya Lempasing village. The respondes were household with man leader and woman leader. This study was used quantitative and qualitative metodes. Rank Spearman test result showed there were individual and household caracteristics had highly corelation between (a) eduation with division of labour in productive role, (b) age and motivation be a fishermen with control of productive role, (c) age, experience of fishing, and mount of member in household with control in social role, (d) age and experience of fishing with division of labour and control of benefits gained.Keywords : Climate change, gender, fishermen householdABSTRAK Perubahan iklim kini bukan hanya masalah masyarakat pada tingkat global saja, tapi juga pada tingkat komunitas. Dapak perubahan iklim yang terjadi di Desa Sukajaya Lempasing seperti banjir/rob, perubahan garis pantai, dan perubahan habitat ikan berdampak pada rumah tangga nelayan. Rumah tangga terdiri dari individu perempuan dan laki-laki yang memiliki kebutuhan, peran, dan pembagian kerja yang bebeda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak perubahan iklim, menganalisis hubungan karakter individu dan rumah tangga terhadap pembagian kerja, pengambilan keputusan terhadap sumberdaya, kontrol, partisipasi, dan manfaat yang diperoleh dalam perspektif gender pada anggota rumah tangga nelayan, dan mengetahui kerentanan pada rumah tangga nelayan. Responden merupakan rumah tangga dengan kepala rumah tangga laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil uji korelasi menggunakan Rank Spearman menunjukkan adanya variabel karakteristik individu dan rumah tangga yang signifikan, yaitu antara (a) pendidikan terhadap pembagian kerja dalam kegiatan produktif, (b) umur dan motivasi menjadi nelayan terhadap kontrol terhadap kegiatan produktif, (c) umur, lama menjadi nelayan, dan jumlah anggota rumah tangga terhadap kontrol dalam mengikuti kegiatan sosial, (d) umur dan lama menjadi nelayan terhadap pembagian kerja dan kontrol terhadap manfaat yang diperoleh.Kata Kunci : Perubahan iklim, gender, rumah tangga nelayan
POSISI PEREMPUAN KOTA CIREBON DI TINGKAT NASIONAL DAN JAWA BARAT Falatehan, Sriwulan Ferindian; Maemunah, Maemunah
Yustitia Vol 6 No 1 (2020): Yustitia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/yustitia.v6i1.101

Abstract

The gender equality is included in one of human rights as a human being. The right to live respectfully, free from fear can also be free to make choices in life. All of these rights are not only intended for men, but also have the same rights as men. As a result of the need to support the family and the increasing level of education of women, the emergence of the issue of gender inequality began to be voiced in Indonesia since the 1960s. This issue became part of the phenomena and dynamics of Indonesian society that made women's position more equal to men. This study intended to determine the condition and position of women in the city of Cirebon, weaknesses and strengths in the IPM (Human Development Index), IDG (Gender Empowerment Index), and IPG (Gender Development Index). This study uses the Normative Juridical approach, which is research with an approach that is more emphasized on secondary data in the form of primary, secondary or tertiary legal materials. Until now, the city of Cirebon in the empowerment of women shows quite successful achievements, namely rank 5 for IPM, rank 3 for IDG, and rank 3 for IPG at the level of West Java Province.
ANALISIS PERILAKU PEMILAHAN SAMPAH BERDASARKAN THEORY OFPLANNED BEHAVIOR SELAMA PANDEMI COVID-19 Naila Humaira; Sriwulan Ferindian Falatehan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 1 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i1.794

Abstract

Partisipasi anggota komunitas dalam bank sampah dianggap dapat mengurangi masalah lingkungan yaitu penumpukan sampah. Namun peran berbeda antara pengurus dan anggota serta situasi pandemi COVID-19 yang terjadi dapat mempengaruhi intensi dan perilaku memilah sampah. Menerapkan perilaku memilah sampah tidak selamanya berkelanjutan karena dipengaruhi intensi individu di tingkat komunitas. Intensi menampilkan suatu perilaku dapat ditelaah dari sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dalam kerangka Theory of Planned Behavior .Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui: (1) Hubungan intensi dengan perilaku memilah sampah saat pandemi; (2) Faktor yang berhubungan dengan intensi memilah sampah saat pandemi; (3) Pengaruh perbedaan status keanggotaan pada bank sampah pada intensi dan perilaku memilih sampah saat pandemi dan sebelum pandemi; serta (4) Pengaruh situasi pada perbedaan intensi dan perilaku memilah sampah situasi saat pandemi dan kembali normal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei pada 54 orang anggota bank sampah di Kabupaten Bogor dan didukung dengan data kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson, uji Independent-sample t-test, dan Paired-sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara intensi dengan perilaku memilah sampah saat terjadi pandemi COVID-19 sebesar 0.270 (p=0,048). Sikap merupakan prediktor utama yang mempengaruhi intensi untuk menerapkan perilaku memilah sampah organik dan an-organik. Ditemukan perbedaan yang signifikan antara intensi memilah sampah di masa pandemi dan saat kembali normal. Tidak ada dukungan data mengenai perbedaan intensi memilah sampah saat situasi pandemi akibat perbedaan status keanggotaan bank sampah; maupun perbedaan perilaku memilah sampah saat dan sebelum pandemi. Kata Kunci: Intensi, Situasi pandemi, Partisipasi, Perilaku memilah sampah, Status keanggotaan
ANALISIS KEDAULATAN PANGAN PADA KOMUNITAS ADAT CIREUNDEU Roni Fajar Santoso; Sriwulan Ferindian Falatehan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 2 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i2.812

Abstract

Kedaulatan pangan merupakan hak setiap orang, masyarakat, dan negara untuk mengakses dan menguasai sumber daya produktif dan menguasai sistem pangannya sendiri sesuai dengan kondisi ekologi, sosial, ekonomi dan budaya masing-masing. Dalam studi ini, kedaulatan pangan dalam rumah tangga dilihat dari kewenangannya dalam menentukan sistem pertanian dan praktik pemenuhan dalam berproduksi; penyimpanan dan distribusi produk; pilihan konsumsi makanan; dan pengelolaan pengetahuan dan pematenan benih. Asumsi yang mendasari kedaulatan pangan adalah individu memiliki rasa kebersamaan yang kuat sehingga ingin terlibat dalam kelembagaan pangan di komunitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kedaulatan pangan dalam rumah tangga Masyarakat Adat Cireundeu dan menganalisis hubungan antara rasa tingkat masyarakat dan tingkat kedaulatan pangan dengan menguji validitas konstruk. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2018 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedaulatan pangan pada Masyarakat Adat Cireundeu berada pada kategori Sedang dengan kewenangan yang dimiliki pada kategori Tokenisme dan praktik pemenuhan unsur kedaulatan pangan pada kategori Sedang. Hasil validitas identifikasi konstruk menggunakan uji korelasi Rank-Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara rasa kebersamaan dengan kedaulatan pangan yang ditunjukkan dengan nilai α> 0,05 dengan koefisien korelasi 0,115. Hal ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan bukanlah pemicu utama dalam membangun kedaulatan pangan. Kata kunci: Kedaulatan pangan, Masyarakat adat, Rasa kebersamaan.
Strategi Kesiapan Koperasi dalam Digitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat A Faroby Falatehan; Yusman Syaukat; Hariyadi Hariyadi; Sriwulan Ferindian Falatehan
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 4 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.26.4.537

Abstract

KUD Tunas Muda is one of the cooperatives active in using information technology to serve the needs of its members, especially related to oil palm activities. However, not all palm oil activities have been carried out through digitization. This paper aims to provide an overview of the readiness of the KUD located in Riau Province in digitizing smallholder oil palm plantations, which include activities in preparing inputs, cultivation, marketing, and receiving payments. This study also aims to analyze strategic priorities that cooperatives can carry out in digitizing smallholder palm oil. This study uses two methods in its analysis, namely descriptive analysis, and analytical hierarchy process. Based on the study, cooperative management is quite prominent in initiating and building digital systems in services for their members. This is because the KUD already has experience in digitalization, although the function is still limited. According to the analysis, the prioritized strategy is to increase the understanding of oil palm farmers, especially among members, in using digital technology and information to support the digitalization of oil palm plantations. Keywords: analytical hierarchy process, cultivation, information technology, KUD Tunas Muda, smallholder plantation
Strategi Pemberdayaan Petani Muda Kopi Wirausaha di Kabupaten Simalungun Titik Sumarti; Rokhani Rokhani; Sriwulan Ferindian Falatehan
Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.048 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v13i1.15165

Abstract

Kopi arabika merupakan produk global, dan kopi arabika Simalungun mampu bersaing di dunia internasional. Keberlanjutan usaha kopi arabika tergantung pada petani muda wirausaha. Petani muda sebagai aset bangsa perlu mendapat perhatian agar usahanya mampu bersaing di era global. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis data primer. Teknik pengumpulan data adalah FGD sebanyak 2 kali masing-masing diikuti 15 orang petani muda kopi dan wawancara mendalam dengan teknik snow ball terhadap 11 orang petani muda kopi. Subyek penelitian adalah petani muda kopi yang terlibat dalam usaha kopi. Hasil penelitian menunjukkan: strategi pemberdayaan petani muda kopi wirausaha memerlukan dua komponen, yaitu faktor penggerak dan pelancar. Faktor penggerak meliputi: perubahan sistem ekonomi non pasar menjadi pasar, perubahan sistem patron klien menjadi pasar; membuka akses alat pengolahan kopi, membentuk citra petani muda sebagai agen yang aktif dan kritis, menempatkan petani muda kopi sebagai subyek yang dinamis dalam membangun karakter kepemimpinan dan kewirausahaan. Faktor pelancar meliputi: membangun kolektifitas, mengorganisir petani muda kopi dengan memperkuat modal sosial, melindungi basis sumberdaya air dan lahan dengan menerapkan good agricultural practices (GAP), diversifikasi mata pencaharian, membuka akses pasar, penyuluhan dan pendampingan usaha kopi berbasis informasi dan teknologi. Dalam era pasar bebas (MEA), diperlukan reposisi petani muda kopi dari petani produsen menjadi petani pemasok.
Hubungan Tingkat Partisipasi Laki-Laki dengan Tingkat Keberdayaan Ekonomi Perempuan Fahmi Taufiqurrahman; Titik Sumarti; Sriwulan Ferindian Falatehan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 2 No. 4 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.2.4.539-550

Abstract

World Bank Survey shows that 42,8% of formal SMEs are owned by women and 43% of formal SMEs in Indonesia also belong to women with a contribution of 9,1% to Indonesia’s GDP in 2013. Looking at the facts, the improvement of women’s economic empowerment becomes important in order to strengthen women’s bargaining position in the public sector. Although the program is aimed for women, in practice required the participation of men in supporting women’s economic empowerment in order to run balanced development. The purposes of this research are: (1) to identify factors affecting the level of men’s participation in supporting the economic activities of women, (2) to analyze the level of men’s participation, (3) to analyze the correlation between factors affecting the level of men’s participation with the level of men’s participation, (4) to analyze the economic empowerment level of women, (5) to analyze the correlation between the level of men’s participation with the economic empowerment level of women. The method used in this research is a survey method using a questionnaire to 35 respondents who are husbands of women Kharisma cooperative members who have a business. The results from this research shows: (1) the factors that affecting men’s participation are type of work, the income level, the education level, and the age of marriage, (2) the level of men’s participation at medium level (tokenism), (3) there isn’t significant correlation between factors that affecting level of participation with the level of men’s participation, (4) the level of women’s economic empowerment at the high level and, (5) there is a significant correlation between the level of men’s participation with the level of women’s economic empowerment.Keywords: Gender, participation, women’s empowerment ABSTRAK Survei yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukan sebanyak 42,8% UKM formal dimiliki oleh perempuan dan sebanyak 43% UKM formal di Indonesia juga milik perempuan dengan kontribusi sebesar 9,1% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2013. Melihat fakta tersebut, peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi penting demi memperkuat bargaining position perempuan di sektor publik. Meskipun ditujukan untuk perempuan, dalam pelaksanaannya dibutuhkan partisipasi laki-laki dalam mendukung keberdayaan ekonomi perempuan agar pembangunan berjalan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki, (2) mengidentifikasi tingkat partisipasi laki-laki, (3) menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi laki-laki dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) mengidentifikasi tingkat keberdayaan ekonomi perempuan, (5) menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner kepada 35 responden yang merupakan suami dari perempuan anggota koperasi Kharisma yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki antara lain umur, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan lama perkawinan, (2) tingkat partisipasi laki-laki di Desa Sudajaya Girang termasuk ke dalam tingkat partisipasi sedang (tokenisme), (3) terdapat hubungan yang tidak signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) tingkat keberdayaan ekonomi perempuan anggota koperasi tergolong tinggi, dan (5) terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan.Kata Kunci : Gender, partisipasi, pemberdayaan perempuan
Hubungan Tingkat Partisipasi Laki-Laki dengan Tingkat Keberdayaan Ekonomi Perempuan Fahmi Taufiqurrahman; Titik Sumarti; Sriwulan Ferindian Falatehan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.2.1.29-42

Abstract

ABSTRACTWorld Bank Survey shows that 42,8% of formal SMEs are owned by women and 43% of formal SMEs in Indonesia also belong to women with a contribution of 9,1% to Indonesia’s GDP in 2013. Looking at the facts, the improvement of women’s economic empowerment becomes important in order to strengthen women’s bargaining position in the public sector. Although the program is aimed for women, in practice required the participation of men in supporting women’s economic empowerment in order to run balanced development. The purposes of this research are: (1) to identify factors affecting the level of men’s participation in supporting the economic activities of women, (2) to analyze the level of men’s participation, (3) to analyze the correlation between factors affecting the level of men’s participation with the level of men’s participation, (4) to analyze the economic empowerment level of women, (5) to analyze the correlation between the level of men’s participation with the economic empowerment level of women. The method used in this research is a survey method using a questionnaire to 35 respondents who are husbands of women Kharisma cooperative members who have business. The results from this research shows: (1) the factors that affecting men’s participation are type of work, the income level, the education level, and the age of marriage, (2) the level of men’s participation at medium level (tokenism), (3) there isn’t significant correlation between factors that affecting level of participation with the level of men’s participation, (4) the level of women’s economic empowerment at the high level and, (5) there is a significant correlation between the level of men’s participation with the level of women’s economic empowerment.Keywords : Gender, participation, women’s empowerment---------------------------- ABSTRAKSurvei yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukan sebanyak 42,8% UKM formal dimiliki oleh perempuan dan sebanyak 43% UKM formal di Indonesia juga milik perempuan dengan kontribusi sebesar 9,1% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2013. Melihat fakta tersebut, peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi penting demi memperkuat bargaining position perempuan di sektor publik. Meskipun ditujukan untuk perempuan, dalam pelaksanaannya dibutuhkan partisipasi laki-laki dalam mendukung keberdayaan ekonomi perempuan agar pembangunan berjalan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki, (2) mengidentifikasi tingkat partisipasi laki-laki, (3) menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi laki-laki dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) mengidentifikasi tingkat keberdayaan ekonomi perempuan, (5) menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner kepada 35 responden yang merupakan suami dari perempuan anggota koperasi Kharisma yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi laki-laki antara lain umur, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan lama perkawinan, (2) tingkat partisipasi laki-laki di Desa Sudajaya Girang termasuk ke dalam tingkat partisipasi sedang (tokenisme), (3) terdapat hubungan yang tidak signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan tingkat partisipasi laki-laki, (4) tingkat keberdayaan ekonomi perempuan anggota koperasi tergolong tinggi, dan (5) terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi laki-laki dengan tingkat keberdayaan ekonomi perempuan.Kata Kunci : Gender, partisipasi, pemberdayaan perempuan