Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Desain Rancang Bangun Dapur Umum Portable dalam Penanggulangan Bencana Alam Hidayanto, Andi Farid; Rulia, Anna -
PANGGUNG Vol 26, No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v26i2.169

Abstract

ABSTRACT Indonesia is a disaster-prone areas. To meet the logistical  needs of the victim  and the officer needed a common kitchen. Common kitchen that is generally in the form of tents, buildings used as shelters, or modified car. Common kitchen there is an emergency nature,  improvise, and how far from the disaster site. These problems need to design a common kitchen for natural disaster management,  which can meet the needs, the officer and the victim. In designing  methods Pahl and Beitz with steps Planning and explanation  of the task,  design concept,  design forms, and design details. Collecting  data using methods Individual  Questionnaire  and Focus Group Dis- cussion the results obtained attributes  required in the design. Results of the research is a com- mon kitchen design for a natural disaster  are portable, easily assembled and disassembled, can be set  up in various  locations  condition,  easy to operate, able to accommodate facilities  and needs. Common  kitchen  design  produced in the form  of large-scale  three-dimensional   model, a blueprint  for the technical  specifications,  and the protoype. Keywords: natural disasters;  design; soup kitchen;  portable.   ABSTRAK Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Memenuhi kebutuhan logistik korban dan petugas diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada umumnya berupa tenda peleton, bangunan yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya jauh dari lokasi bencana. Dari masalah tersebut perlu desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, baik petugas maupun korban. Dalam mendesain menggunakan metode Pahl dan Beitz dengan langkah-langkah Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep, Perancangan bentuk, dan Perancangan detail. Pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable, mudah dirakit dan dibongkar, dan dapat didirikan di lokasi yang beraneka kondisi, mudah dioperasikan, mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, dan protoype. Kata kunci: bencana alam, desain, dapur umum, portable.
DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Hidayanto, Andi Farid; Rulia, Anna
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a disaster-prone areas. To meet the logistical needs of the victim and the officer needed a common kitchen. Common kitchen that is generally in the form of tents, buildings used as shelters, or modified car. Common kitchen there is an emergency nature, improvise, and how far from the disaster site. These problems need to design a common kitchen for natural disaster management, which can meet the needs, the officer and the victim. In designing methods Pahl and Beitz with steps Planning and explanation of the task, design concept, design forms, and design details. Collecting data using methods Individual Questionnaire and Focus Group Discussion the results obtained attributes required in the design. Results of the research is a common kitchen design for a natural disaster are portable, easily assembled and disassembled, can be set up in various locations condition, easy to operate, able to accommodate facilities and needs. Common kitchen design produced in the form oflarge-scale three-dimensional model, a blueprint for the technical specifications, and the protoype. Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Untuk memenuhi kebutuhan logistik korban dan petugas diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada umumnya berupa tenda peleton, bangunan yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya jauh dari lokasi bencana. Dari masalah tersebut perlu desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, baik petugas maupun korban. Dalam mendesain menggunakan metode Pahl dan Beitz dengan langkah-langkah Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep, Perancangan bentuk, dan Perancangan detail. Pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable, mudah dirakit dan dibongkar, bisa didirikan di lokasi yang beraneka kondisi, mudah dioperasikan, mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, dan protoype.
DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Hidayanto, Andi Farid; Rulia, Anna
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is prone to disaster. In dealing with disasters, especially in meeting the needs of the logistics required for the victims eating soup kitchen. Common kitchen that exist today are generally in the form of tents, houses are used as shelters, or modified cars. Common kitchen there was an emergency, sober, and its location can not approach the scene. Of this problem is in the design of a common kitchen for natural disaster relief, which can meet the needs of officers, as well as victims. The resulting soup kitchen design can accommodate logistics taste, giving space for officers, protected from external environmental conditions, and can be placed in a location close to the scene. In general kitchen design is done by Pahl and Beitz method in the design of products with the steps that Planning andexplanation task, the concept of product design, product design shape, and design details. For data collection using the Individual Questionnaire and Focus Group Discussion This result will be obtained attributes required in the design. The results of the research is a common kitchen design for a portable natural disaster easily assembled and disassembled, can be established at the site of diverse, easy to operate, and is able to accommodate facilities and needs. Common kitchen designs produced in the form of large-scale three-dimensional model, a blueprint for technical specifications, which can proceed to the production phase. Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Dalam menangani bencana, utamanya dalam pemenuhan kebutuhan logistik makan untuk para korban diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada saat ini umumnya berupa tenda peleton, rumah (bangunan) yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya tidak bisa mendekati tempat kejadian. Dari masalah tersebut perlu didesain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, petugas maupun korban. Desain dapur umum yang dihasilkan mampu menampung logistik secukupnya, memberi ruang untuk petugas, terlindungi dari kondisi lingkungan luar, dan bisa ditempatkan di lokasi dekat kejadian. Dalam mendesain dapur umum ini dilakukan dengan metode Pahl dan Beitz dalam perancangan produk dengan langkah-langkah yaitu Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep produk, Perancangan bentuk produk, dan Perancangan detail. Untuk pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya ini akan didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable mudah dirakit dan dibongkar, bisa didirikan di lokasi yang beraneka ragam, mudah dioperasikan, serta mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, yang bisa dilanjutkan ke tahap produksi.
DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Andi Farid Hidayanto; Anna Rulia
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i1.91

Abstract

Indonesia is a disaster-prone areas. To meet the logistical needs of the victim and the officer needed a common kitchen. Common kitchen that is generally in the form of tents, buildings used as shelters, or modified car. Common kitchen there is an emergency nature, improvise, and how far from the disaster site. These problems need to design a common kitchen for natural disaster management, which can meet the needs, the officer and the victim. In designing methods Pahl and Beitz with steps Planning and explanation of the task, design concept, design forms, and design details. Collecting data using methods Individual Questionnaire and Focus Group Discussion the results obtained attributes required in the design. Results of the research is a common kitchen design for a natural disaster are portable, easily assembled and disassembled, can be set up in various locations condition, easy to operate, able to accommodate facilities and needs. Common kitchen design produced in the form oflarge-scale three-dimensional model, a blueprint for the technical specifications, and the protoype. Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Untuk memenuhi kebutuhan logistik korban dan petugas diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada umumnya berupa tenda peleton, bangunan yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya jauh dari lokasi bencana. Dari masalah tersebut perlu desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, baik petugas maupun korban. Dalam mendesain menggunakan metode Pahl dan Beitz dengan langkah-langkah Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep, Perancangan bentuk, dan Perancangan detail. Pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable, mudah dirakit dan dibongkar, bisa didirikan di lokasi yang beraneka kondisi, mudah dioperasikan, mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, dan protoype.
DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Andi Farid Hidayanto; Anna Rulia
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 2 No. 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v2i1.100

Abstract

Indonesia is prone to disaster. In dealing with disasters, especially in meeting the needs of the logistics required for the victims eating soup kitchen. Common kitchen that exist today are generally in the form of tents, houses are used as shelters, or modified cars. Common kitchen there was an emergency, sober, and its location can not approach the scene. Of this problem is in the design of a common kitchen for natural disaster relief, which can meet the needs of officers, as well as victims. The resulting soup kitchen design can accommodate logistics taste, giving space for officers, protected from external environmental conditions, and can be placed in a location close to the scene. In general kitchen design is done by Pahl and Beitz method in the design of products with the steps that Planning andexplanation task, the concept of product design, product design shape, and design details. For data collection using the Individual Questionnaire and Focus Group Discussion This result will be obtained attributes required in the design. The results of the research is a common kitchen design for a portable natural disaster easily assembled and disassembled, can be established at the site of diverse, easy to operate, and is able to accommodate facilities and needs. Common kitchen designs produced in the form of large-scale three-dimensional model, a blueprint for technical specifications, which can proceed to the production phase. Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Dalam menangani bencana, utamanya dalam pemenuhan kebutuhan logistik makan untuk para korban diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada saat ini umumnya berupa tenda peleton, rumah (bangunan) yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya tidak bisa mendekati tempat kejadian. Dari masalah tersebut perlu didesain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, petugas maupun korban. Desain dapur umum yang dihasilkan mampu menampung logistik secukupnya, memberi ruang untuk petugas, terlindungi dari kondisi lingkungan luar, dan bisa ditempatkan di lokasi dekat kejadian. Dalam mendesain dapur umum ini dilakukan dengan metode Pahl dan Beitz dalam perancangan produk dengan langkah-langkah yaitu Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep produk, Perancangan bentuk produk, dan Perancangan detail. Untuk pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya ini akan didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable mudah dirakit dan dibongkar, bisa didirikan di lokasi yang beraneka ragam, mudah dioperasikan, serta mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, yang bisa dilanjutkan ke tahap produksi.
PERENCANAAN PUSAT UKM DI PASAR SENI MUSEUM MULAWARMAN TENGGARONG PENEKANAN PADA SIRKULASI RUANG DALAM Nur Husniah Thamrin; Anna Rulia; Daffa Sega Maulana
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v9i2.163

Abstract

Souvenir center is a place that is sought when someone is visiting a city and wants to buy souvenirs typical of the city. With these souvenirs can be a souvenir for relatives and can also be a memento of the city that was visited. The Art Market is a souvenir shopping center typical of the city of Tenggarong, where the city of Tenggarong is very thick in culture and there are various types of handicrafts that can be used as souvenirs. With the Art Market, it can awaken the economy of the surrounding community because of the existence of Small and Medium Enterprises (SMEs) the results of the Tenggarong handicrafts with high selling value. Inadequate facilities and infrastructure, making the Art Market less well organized. There are no buildings available to be occupied by the sellers of souvenirs, so the sellers make small stalls on the edge of the Mulawarman Tenggarong Museum area. With these problems, the authors design a building that can be a container for sellers souvenirs with a neat layout of space, and also an attraction for visitors who come. By using an emphasis on neo vernacular architectural style, this building will look in accordance with the Mulawarman Museum building
PERENCANAAN GEDUNG SINEMA KELUARGA DI KAWASAN PULAU KUMALA PENEKANAN PADA AKUSTIK RUANG Bhanu Rizfa Hakim; Anna Rulia; Arif Indra Fahlafi
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v9i2.184

Abstract

The development of the cinema industry in the city of Samarinda and the development increased significantly. At present, in the city of Samarinda there are 5 famous brand places, namely XX1 Big Mall, XX1 Samarinda Square, XX1 SCP, Cinema 21 SCP, and the newest CGV Cinema Plaza Mulia. The number of developments in East Kalimantan, especially Samarinda and its surroundings was triggered by a considerable attraction from the public for the film industry, from children to the elderly. This gives the potential for regional economic growth from the tourism sector. Therefore, this potential needs to be maximized by involving the construction of the Family Cinema Building in the Kumala Island Region, housing and entertainment clusters, Tenggarong City, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. This great potential is supported by the strategic tourism area of ​​Kumala Island and the absence of well-known brands in the city of Tenggarong. In addition, Kumala Island as a tourist island that needs to be managed and benefited by the Government and the Tourism Department of Kutai Kartanegara Regency is an attractive tourist attraction for the surrounding community and migrants. Planning this Family Cinema Building will be one of the best attractions for the community, because it supports the family concept, providing 17 mini theater spaces, lounges, parks and other facilities. So the planning of tourist attraction development needs to be done in order to maximize the essence and image of Kumala Island as one of the best tourist destinations in East Kalimantan.
Modifikasi Rumah Kutai Knockdown Sebagai Solusi Perumahan Daerah Rawa Anna Rulia; Anton Esfianto
PANGGUNG Vol 28, No 3 (2018): Identitas Kelokalan dalam Keragaman Seni Budaya Nusantara
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.784 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v28i3.459

Abstract

AbstractIn order to fulfil the needs of housing in Indonesia, a construction in the swampy area is a significant challenge due to its wet condition. Housing offered by the developers commonly appears as a permanent construction which closes the waterway and enlarges the risk of flooding. The permanent construction also takes more time to build in comparison with a traditional housing. Meanwhile, people prefer a permanent construction and modern architecture to a traditional style such as Kutai housing style. This research aims to explore the design of Kutai housing style with the knockdown system as an alternative solution to fulfil the needs of housing in the swampy area. By using the five steps architectural design methods, this design is considered to be more effective due to the shorter time used as well as its effectiveness to prevent flooding. Moreover, the simple yet beautiful design of Kutai housing style gives a strong sense of place and can be seen as a way to preserve a traditional architecture that can also be sold outside the island.Keywords: swamp, Kutai, housing, knockdown designAbstrak Untuk memenuhi kekurangan perumahan di Indonesia, konstruksi pada daerah rawa merupakan tantangan tersendiri karena karakternya yang khas. Perumahan yang dibangun oleh developer umumnya merupakan konstruksi permanen yang pengerjaannya lebih lambat dibandingkan dengan rumah tradisional serta menutup jalur air rawa sehingga dapat mengakibatkan banjir. Selain itu, masyarakat pun saat ini lebih memilih desain permanen ketimbang arsitektur tradisional seperti rumah Kutai. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan rancangan rumah Kutai sebagai solusi alternatif dengan sistem knockdown, sebagai pemenuhan kekurangan perumahan di daerah rawa, seperti Kalimantan. Dengan metode perancangan lima langkah dalam arsitektur, desain ini diharapkan dapat lebih efektif karena singkatnya waktu pengerjaan dan efektivitasnya dalam mencegah banjir. Desain rumah Kutai yang sederhana tapi estetis ini dapat memberi daya tarik kelokalan yang khas, dapat menjaga kelestarian arsitektur tradisional, juga dapat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.Kata kunci: lahan rawa, Kutai, rumah, model knockdown 
Desain Rancang Bangun Dapur Umum Portable dalam Penanggulangan Bencana Alam Andi Farid Hidayanto; Anna - Rulia
PANGGUNG Vol 26, No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.731 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v26i2.169

Abstract

ABSTRACT Indonesia is a disaster-prone areas. To meet the logistical  needs of the victim  and the officer needed a common kitchen. Common kitchen that is generally in the form of tents, buildings used as shelters, or modified car. Common kitchen there is an emergency nature,  improvise, and how far from the disaster site. These problems need to design a common kitchen for natural disaster management,  which can meet the needs, the officer and the victim. In designing  methods Pahl and Beitz with steps Planning and explanation  of the task,  design concept,  design forms, and design details. Collecting  data using methods Individual  Questionnaire  and Focus Group Dis- cussion the results obtained attributes  required in the design. Results of the research is a com- mon kitchen design for a natural disaster  are portable, easily assembled and disassembled, can be set  up in various  locations  condition,  easy to operate, able to accommodate facilities  and needs. Common  kitchen  design  produced in the form  of large-scale  three-dimensional   model, a blueprint  for the technical  specifications,  and the protoype. Keywords: natural disasters;  design; soup kitchen;  portable.   ABSTRAK Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Memenuhi kebutuhan logistik korban dan petugas diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada umumnya berupa tenda peleton, bangunan yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya jauh dari lokasi bencana. Dari masalah tersebut perlu desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, baik petugas maupun korban. Dalam mendesain menggunakan metode Pahl dan Beitz dengan langkah-langkah Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep, Perancangan bentuk, dan Perancangan detail. Pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable, mudah dirakit dan dibongkar, dan dapat didirikan di lokasi yang beraneka kondisi, mudah dioperasikan, mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, dan protoype. Kata kunci: bencana alam, desain, dapur umum, portable.
PENGEMBANGAN DESAIN RUMAH KUTAI UNTUK DAERAH RAWA Anna Rulia; Anton Esfianto; Alfin Y. N.; M. Fikri A.; Sopian N.
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.722 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i2.32

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain rumah Kutai sebagai solusi alternatif dalam pembangunan perumahan pada daerah rawa. Desain yang berkembang saat ini umumnya merupakan model rumah-rumah beton yang berpotensi membuat banjir akibat tertutupnya jalur air sebagai konsekuensi penimbunan lahan. Rumah Kutai memiliki karakter sederhana namun mengandung estetika yang memberi jati diri kelokalan. Pengembangan model konstruksi juga dapat dilakukan seiring perkembangan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode perancangan arsitektur lima langkah meliputi perhitungan kebutuhan ruang, menentukan modul bangunan, mengembangkan pilihan desain, menetapkan desain terpilih serta membuat gambar arsitekturalnya. Lokasi perancangan adalah di Kalimantan Timur. Target capaian adalah dihasilkannya pengembangan desain rumah Kutai yang dapat menjadi alternatif solusi perumahan di daerah rawa yang tetap memperhatikan unsur estetika sekaligus sebagai usaha pelestarian kekayaan arsitektur Indonesia.Kata kunci: Rumah, Kutai, desain, daerah rawa, arsitektur ABSTRACTThis research aims to develop the Kutai house design as an alternative solution for housing on the swampy area. The current design is generally a model of concrete houses that have the potential to cause flooding due to the closure of waterways as a consequence of landfilling. Despite its simplicity, Kutai house design has aesthethic value and strong local characteristic. Design can also be developed in the building technology. This reseach used the five steps of architectural design method that includes calculating space requirements, determining building modules, developing design choices, setting selected designs and making architectural drawings. Located in Kalimantan Timur, the output of this research is not only can be seen as an alternative housing design solution in swamp areas but also can be considered as an effort to preserve the wealth of Indonesian architecture.Keywords: House, Kutai, design, swampy area, architecture