Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN KOEFISIEN UPAH KERJA DAN BAHAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN ANTARA AKTUALISASI DAN SNI 2016: Studi Kasus: Proyek Pembangunan Pengembangan Kampus Universitas Widyagama Malang Elis Rosalin Puraro; Munasih; Tiong Iskandar
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 1 No. 1 (2019): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.793 KB)

Abstract

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi diperlukan perencanaan yang efektif dan ekonomis. Agar upaya tersebut dapat terwujud, maka perlu adanya analisis terhadap nilai koefisien upah tenaga kerja dan bahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai koefisien upah kerja dan bahan pada realisasi pekerjaan yang dibandingkan dengan SNI 2016. Dari penelitian ini diperoleh produktivitas tenaga kerja untuk pasangan dinding bata ringan adalah 28,604 (/ hari). Koefisien upah tenaga kerja pada realisasi pekerjaan untuk pekerjaan pasangan dinding bata ringan (Pekerja 0,066), (Tukang 0,033), (Kepala Tukang 0,033), (Mandor 0,033), dan koefisien bahan (Bata Ringan 8,0), (Semen Mortar 0,618). Perbandingan koefisien upah tenaga kerja dan bahan antara realisasi pekerjaan dan SNI 2016 untuk pasangan dinding bata ringan (Pekerja 1: 0,112), (Tukang 1: 0,029), (Kepala Tukang 1: 0,292), Mandor 1: 12,667) dan perbandingan untuk bahan (Bata Ringan 1: 0,964), (Semen Mortar 1: 0,104). Perbedaan terhadap biaya antara realisasi pekerjaan dan SNI 2016 pada pekerjaan pasangan dinding bata ringan, harga satuan pekerjaan berdasarkan SNI 2016 yaitu Rp 62.878.575,00 dan pada realisasi pekerjaan yaitu Rp 22.464.885,00.
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN DRAINASE DAN TIMBUNAN PILIHAN PROYEK JALAN (Studi Kasus : Preservasi dan Pelebaran Jalan Kamal-Bangkalan Kota Sampang Madura STA 21+750 = 22+950) Ardy suriya pratama; Togi H Nainggolan; Tiong Iskandar
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan jalan selalu berhubungan dengan pekerjaan galian dan timbunan. Pekerjaan ini di mulai dari pekerjaan menggali, menggusur, memindahkan, memadatkan serta mengaspal.bila pekerjaan jalan mempunyai skala pekerjaan cukup besar dan membutuhkan kecepatan dalam peleksanaan pekerjaan maka pekerjaan jalan tersebut dilakukan dengan cara mekanis atau menggunakan bantuan alat berat.penggunaan alat berat yang digunakan dalam penyelesaian proyek pada pekerjaan jalan.Analisa yang digunakan adalah metode analisa produktivitas, yaitu dengan mengolah data untuk mencari produktivitas alat berat yang digunakan, kemudian untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaaan dan menghitung biaya alat berat untuk pekerjaaan jalan.Dari analisa pekerjaan jalan di dapatkan volume galian dan timbunanan total panjang 2,4 Km menggunakan alat berat excavator dengan produktivitas 129,14 m³/jam, dump truck dengan produktivitas 6,65 m³/jam dan whell loader dengan produktivitas 110.16 m³. Motor greder dengan produktivitas 4,67 m³/jam, tandem roller dengan produktivitas 60,6 m³/jam, dan water tank dengan produktivitas 142.29 m³/jam. Total biaya penggunaan alat berat pada pekerjaan jalan sebesar Rp 455.288.808,03 (Empat Ratus Lima Puluh Lima Juta Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Delapan Ratus Delapan Rupiah)
PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF : studi kasus : proyek rehabilitasi/pemeliharaan (segmen : sp. seduku-kawalelo-likutedeng-lamika )lapen, kec.Demon Pegong Kab .Flores timur ntt Maynard Rengka; Tiong Iskandar; Maranatha Wiyaningtyas
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementation that has been delayed needs to be accelerated. One of the acceleration methods used is the Time Cost Trade Off Method by reducing the duration of the project in order to catch up with previous achievements by analyzing the network in the form of CPM. The data needed in this study is secondary data in the form of time schedule data, project cost budget plans and the number of workers for each work item. The analysis is then carried out to determine the time and cost due to acceleration with the addition of working hours and additional labor, then the optimal time and cost comparison of the two alternatives is sought. From the calculation of the acceleration of time and project costs, it can be compared the acceleration of the addition of work hours (overtime) with a reduction in the duration of 29 days (the project completion time is 181 days) and costs 0.85% of the total normal project cost, whereas with the addition of manpower with a reduction in duration 52 days (the project completion time is 152 days) but there is an additional cost of 0.57% of the total normal project cost. So that the optimum crash result is the addition of manpower.
PENERAPAN REKAYASA NILAI : Studi Kasus : Pembangunan Hotel Ubud Batu Malang  Bella Sepira; Tiong Iskandar; Deviany Kartika
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In controlling costs, efforts can be made to realize the costs incurred in accordance with the implementation needs and not excessive, such as efforts to reduce costs, namely making savings without reducing quantity or quality. Therefore, in planning a construction must have a technique that has a large enough potential for success in controlling the cost of Value Engineering techniques which aim to identify and eliminate unnecessary costs, without changing functions. Value engineering is an application of a number of techniques to identify and streamline unnecessary costs. The results of the calculation analysis of each design alternative show that the selection of the foundation design with the Value Engineering analysis using the zero-one method obtained the best proposed design, namely using a pile foundation. Pile foundation after cost savings of Rp. 1,249,505,714 or 0.14% of the initial cost of the original foundation of Rp. 1,251,293,838
ANALISA PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CRASHING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG GIS 150 kV : Studi Kasus : Pembangunan Gedung GIS 150 kV Kembangan II Jakarta Ni Ketut Pramidita Angga Cahya; Tiong Iskandar; munasih munasih
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana pembangunan Gedung GIS 150 kV Kembangan II Jakarta dalam durasi 245 hari, yaitu dimulai pada tanggal 5 November 2019 dan ditargetkan selesai pada tanggal 7 Juli 2020. Dalam hal ini akan dilakukan percepatan proyek yang bertujuan untuk mengetahui apakah proyek ini dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat dari waktu yang telah direncanakan. Dalam percepatan yang dilakukan pada proyek ini menggunakan metode crashing program dengan melakukan pertambahan jam kerja. Dimana dalam hal ini dilakukan dengan melakukan tiga perbandingan waktu yaitu dengan satu jam kerja, dua jam kerja, dan juga tiga jam kerja. percepatan dilakukan pada pekerjaan yang melewati lintasan kritis pada diagram CPM (crithical path method). Dalam melakukan analisa data yang dipergunakan yaitu rencana anggaran biaya, time schedule, dan gambar rencana. Setelah semua data yang dibutuhkan sudah tersedia selanjutnya melakukan analisa dengan penambahan jam kerja dan membandingakn hasil dari ketika varvariablersebut. Pada hal ini membandingan durasi yang bekurang dan biaya yang dibutuhkan setelah dilakukannya percepatan. Setelah dilakukan analisa perhitungan percepatan dengan penambahan jam kerja didapatkan hasil yaitu pada penambahan satu jam kerja durasi yang dapat dikurangi 12 hari dengan pertambahan biaya Rp 13.597.702,31, pertambahan dua jam kerja dengan pengurangan durasi 26 hari dengan pertambahan biaya Rp 36.378.948,59, dan yang terakhit yaitu dengan pertambahan tiga jam kerja dengan pengurangan durasi 32 hari dan pertambahan biaya sebesar Rp 63.178.575,78. Dari hasil yang didapat pertambahan durasi paling optimal yaitu dengan melakukan pertambahan dua jam kerja.
ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN INTEGRATED LABORATORY FOR SCIENCE POLICY AND PUBLIC COMMUNICATION UNIVERSITAS JEMBER: Studi Kasus : Pembangunan Integrated Laboratory For Science Policy And Public Communication Universitas Jember Ayu Rachmawati; Tiong Iskandar; Deviany Kartika
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In every project development, problems often occur that hinder the completion process. A delay event on a project can be caused by one or more causes of delay (delay agent) and vice versa. The factors causing the delay are in the form of internal and external factors. This study aims to analyze the factors that cause delays in the development project of the Integrated Laboratory for Science Policy and Public Communication at the University of Jember and mitigation actions that can minimize or prevent delay events from recurring. The method used in this research is the House of Risk method which functions to analyze the causes of risk and then use the steps to analyze the causes of delay to become a House of Delay. The first stage is identification of the problem, then determining the scale of the impact of severity and probability of delay. After obtaining the rating scale, it is analyzed by the House of Risk method phase 1 to calculate the ADP (Aggregate Delay Potential) value and obtain a rating of the problem (the cause of the delay). Determined 3 problems that need to prioritize handling / mitigation action priority with the House of Risk method phase 2. After being identified based on the results of the interview there are six delay events and thirteen delay agents on the project. From the analysis results, it was found that there were three causes of delays, namely, the length of time for the delivery of materials sent from local and imported suppliers, a collision sequence on the job, and work repairs. Of the three problems, then analyzed for efforts to deal with HOR stage 2, namely comprehensive / complete material stock planning, more supervision of scheduling, and controlling techniques.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA DAN PENCEGAHANNYA Yohanes Putra Doa; Lila Ayu Ratna Winanda; Tiong Iskandar
STUDENT JOURNAL GELAGAR Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL GELAGAR
Publisher : TEKNIK SIPIL S-1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan infastruktur di Indonesia bergerak semakin maju dan pesat, khususnya pada aktivitas pekerjaan fisik di industri konstruksi. Oleh karena itu, diperlukan adanya dukungan dari sumber daya yang berkualitas dan peralat konstruksi modern yang tepat. Akan tetapi, banyak pemilik proyek dan pekerja yang tidak peduli dengan impelemntasi dari system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang berakibat pada banyaknya pekerja konstruksi yang beraktivitas dalam kondisi berbahaya. Di Indonesia, bahkan juga telah ditemukan banyak kejadian kecelakaan dalam kurun waktu lima tahun ke belakang. Perhatian dari seluruh pihak yang terlibat pada konstruksi diperlukan dengan menggali faktor penyebab kecelakaan dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sebagai evaluasi dan mitigasi analisis keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi. Kajian ini merupakan penelitian historis dan ex post facto, karena focus penelitian ini adalah pada penyelidikan, penjelasan dan pemahaman kondisi yang telah lalu. Penelitian historis berguna untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab, akibat atau perkembangan dari keadaan yang telah telah terjadi. Sedangkan penelitian ex post facto bertujuan untuk mencari sebab dari faktor yang dapat mempengaruhi kejadian lampau itu dan memiliki dampak signifikan. Pada kajian ini, fokus aktivitas adalah pada kejadian kecelakan konstruksi di Indonesia, khususnya dalam lima tahun terakhir. Kejadian ditelusuri dari jurnal, koran, majalah dan sosial media. Kemudian hasil penelusuran digunakan untuk menentukan pemeringkatan dari kejadian yang ada. Tahap selanjutnya adalah penelusuran mitigasi yang diberikan sebagai solusi sesuai dengan hasil pemeringkatan kejadian kecelakaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kejadian kecelakaan konstruksi di Indonesia didominasi oleh jatuhnya girder pada proyek jembatan dan tergulingnya crane saat mengangkat beban. Sedangkan factor yang teridentifikasi adalah factor peralatan, factor manusia dan factor pekerjaan yang sedang dilakukan. Saran yang diberikan sebagai tindakan pencegahan adalah perlunya komitmen perusahaan dalam menyediakan peralatan keselamatan yang layak, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja serta perintah secara tegas penggunaan APD bagi pekerja.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN PERKUATAN TEBING KECAMATAN GANDING KABUPATEN SUMENEP MADURA Daniar Hidayatur Rizky; Ir. H. Edi Hargono,D.P.; MS Ir.Tiong Iskandar., MT
SONDIR Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.016 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v2i2.2578

Abstract

Penelitian tentang Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pekerja Proyek Perkuatan Tebing Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep Madura bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling dominan, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pekerja, untuk mengetahui pengaruh kinerja pekerja tukang batu aktual terhadap penyelesaian proyek Perkuatan Tebing Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep Madura. Dalam Proyek Pembangunan Perkuatan Tebing Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep Madura ini dilakukan berdasarkan hasil survey kepada pekerja tukang batu. Data dari lapangan di olah dengan bantuan software SPSS kemudian didapatkan hasil Uji Validitas, Reabilitas, Analisa Faktor, Uji Klasik, Regresi. Dari hasil perhitungan, secara simultan variabel pengalaman , umur , dan K3 berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pekerja. Sedangkan secara parsial variabel pengalaman, pendidikan, kodisi lapangan berpengaruh signifikan, sebaliknya variabel pendidikan, kesehatan, upah, kondisi lapangan, dan cuaca berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel kinerja pekerja. Variabel Umur memiliki faktor yang paling dominan terhadap kinerja pekerja tukang batu karena nilai koefisien regresinya (β) = 1,793 lebih besar dari variabel lainnya.
ANALISIS PERKUATAN STRUKTUR PADA PROYEK RUKO DI PANGSUD GRESIK Deviani Kartika; Tiong Iskandar; Hadi Surya W; Wahyu Bangkit P
SONDIR Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL SONDIR
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/sondir.v5i2.4599

Abstract

Ruko 2 lantai ini terletak di daerah Pangsud Gresik Jawa Timur. Direncakan menggunakan metode Sitem Rangka Pemikul Momen (SRPM) dengan menggunakan program bantu berbasis FEM. Ruko ini menggunakan struktur atas beton bertulang dan struktur atap baja. Dari hasil analisa balok induk ditemukan bahwa pemasangan tulangan utama balok induk kurang dari tulangan minimum yang dibutuhkan. Sehingga diperlukan penambahan tulangan dan juga penebalan tinggi balok. Dari hasil analisa Pelat Lantai terlihat bahwa elemen pelat lantai aman dari segi desain struktur. Namun untuk memastikan hal tersebut sebaiknya perlu dilakukan lagi controlling ulang terkait mutu bahan yang terpasang dilapangan. Berdasarkan laporan terkait adanya lendutan pada sisi pelat lantai yang cukup besar hingga terlihat jelas secara visual, hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa factor. Sehingga dimungkinkan untuk dilakukan perkuatan/ rehabilitasi ke keadaan yang bagus dan layak yaitu dengan penambahan balok anak dengan baja WF 150x75x5x7 yang disambungakn ke antar balok induk beton dengan menggunakan sambungan dynalbolt 4D12 atau penambahan FRP pada serat lapis bawah pelat lantai namum memerlukan biaya yang lebih dalam pengaplikasiannya.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RESIKO PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PERMINYAKAN DI PT TOTAL EXPLORATION & PRODUCTION INDONESIE BALIKPAPAN Sutanto Hidayat; Tiong Iskandar; Efendi Mulyono
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 6 No 2 (2017): JURNAL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v6i2.369

Abstract

Dalam pelaksanaan perencanaan proyek perminyakan sering kali terjadi keterlambatan waktu penyelesaian yang bisa menyebabkan kerugian negara. Dalam hal ini, negara akan mengalami kerugian yang cukup besar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang berpengaruh dan dominan yng menyebabkan keterlambatan waktu penyelesaian proyek perminyakan di PT Total Exploration & Production Indonesie Balikpapan. Penelitian dan pengambilan data faktor-faktor resiko ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan rapat yang dihadiri oleh tim manajemen proyek yang sekaligus dihadiri oleh tenaga ahli serta dari data proyek sebelumnya. Setelah terkumpul semua data faktor-faktor resikonya, data tersebut diolah dengan menggunakan program komputer Pertmaster V8 untuk dilakukan analisa simulasi. Proses analisa yang dilakukan oleh program Pertmaster V8 menggunakan metode simulasi Monte Carlo. Berdasarkan hasil simulasi, peluang progres proyek 80% tanpa dilakukan tindakan pencegahan resiko didapatkan pada tanggal 18 Juni 2014. Resiko terbesar adalah Coordination / Interface Between Entities dengan bobot 44%. Sedangkan 10 faktor-faktor resiko yang memberikan pengaruh besar terhadap pelaksanaan dan penyelesaian proyek adalah Coordination / Interface Between Entities, SIMOPS activity, Anchor crash with live line facilities, Contractor failure to fulfill contract requirement, FO (Field Operation) Intervention, Drilling sequence program, Tug boat engine damage dan Tie in to existing facility. Sebaliknya dengan melakukan tindakan untuk mengurangi resiko, peluang progres proyek 80% didapatkan pada tanggal 18 April 2015. Resiko terbesar adalah Drilling sequence program dengan bobot 80%. Sedangkan 10 faktor-faktor resiko yang memberikan pengaruh besar terhadap pelaksanaan dan penyelesaian proyek adalah Drilling sequence program, Anchor crash with live line facilities, Coordination / Interface Between Entities, Shut down planning, SIMOPS activity, FO (Field Operation) Intervention, Contractor failure to fulfill contract requirement, Tie in to existing facility dan Tie in arrangement with existing control system.