Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP KEPATUHAN MENGONTROL KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA PASIEN PASCA STROKE NON HEMORRAGIK DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 Edy Ramdhani; Denie Tresna Sanubari; Aswan Jhonet
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 2 (2016): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.414 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i2.2007

Abstract

Latar belakang : Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembangdengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam,Tujuan:Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Terhadap Kepatuhan MengontrolKolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) pada Pasien Pasca Stroke Non Hemorragik.Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatancross sectional. Sampel pada penelitian ini ada 37 responden pada pasien pasca stroke non hemorragik yang kontrol diRSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Data diambil merupakan data primer, dengan cara wawancara danistrumen yang digunakan adalah kuesioner.Hasil: Hasil: Pasien laki-laki lebih banyak (54,05%) dibanding perempuan (45,94%) Ada hubungan pengetahuan(p= 0,032), sikap (p= 0,001) terhadap kepatuhan mengontrol kolesterol LDL pada pasien pasca stroke non hemorragik,Tidak ada hubungan antara motivasi terhadap kepatuhan mengontrol kolesterol LDL pada pasien pasca stroke nonhemorragik (p= 0,786).
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG Eka Sylvia; Aswan Jhonet
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.651 KB) | DOI: 10.33024/.v1i4.687

Abstract

Gizi lebih / obesitas dapat terjadi pada siapa saja dan bisa terjadi mulai dari bayihingga usia lanjut, baik pria maupun wanita. Salah satu kelompok umur yang beresiko terjadi gizilebih adalah kelompok umur usia sekolah. Obesitas yang berlanjut pada saat dewasa berpotensimenyebabkan gangguan sindrom metabolik dimana prevalensinya lebih banyak terjadi pada laki-laki27,5% dibandingkan dengan perempuan 25%.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan aktifitas fisik dengankejadian gizi lebih pada remaja di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.Metode dan Sampel : Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatancross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 55 sampel. Tekhnik pengambilan sampelmenggunakan purposive sampling. Data didapat dengan cara pengisian kuesioner dan observasi padaresponden. Uji statistik menggunakan uji Mann Whitney Test.Hasil : Dari hasil penelitian 55 responden menunjukan bahwa hubungan antara konsumsi makanancepat saji dengan kejadian gizi lebih pada remaja di SMP Negeri 13 Bandar Lampung berdasarkanuji statistik diperoleh nilai p-value = 0,186 artinya ada tidak ada hubungan. Dan untuk hubunganantara aktifitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada remaja di SMP Negeri 13 Bandar Lampungberdasarkan uji statistik diperoleh nilai p-value 0,021 artinya ada hubungan.Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gizi lebih.Dan terdapat hubungan antara aktifitas fisik dengan kejadian gizi lebih
Persepsi Masyarakat Mengenai Pemberian Vaksinasi Booster di Wilayah Kerjapuskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Leona Ferdha Fitrihanny; Vera Yulyani; Aswan Jhonet; Festy Ladyani Mustofa
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.043 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10480

Abstract

ABSTRACT Covid-19 vaccination is one of the government's efforts to deal with the Covid-19 pandemic in Indonesia, especially booster vaccinations where there is a decrease in effectiveness after the second dose. The Lampung region has very low program achievements. This is influenced by people's perceptions of the vaccine itself. To approach public perception regarding the effectiveness of giving booster vaccinations in the working area of the Rajabasa Indah Health Center, Bandar Lampung, in 2022. Qualitative study using a descriptive design with a phenomenological approach, with a purposive sampling technique. The number of informants who were interviewed was 10 people and 1 of them was a key informant. The results obtained from this study are the public's perception of the specifications in the form of perceived benefits, perceived obstacles and incentives to act. Not all people consider that vaccines are effective and useful, some cancel that vaccines are only a condition for travel and a condition for receiving assistance. The people who receive it are also prohibited on government advice. Keyword: Perception, Covid-19 Vaccination, Society  ABSTRAK Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya vaksinasi booster dimana adanya penurunan efektivitas paska dosis dua. Wilayah Lampung memiliki capaian vaksinasi yang masih sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi masyarakat mengenai vaksin itu sendiri. Mengeksplorasi persepsi masyarakat mengenai efektivitas pemberian vaksinasi booster di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa indah Bandar Lampung tahun 2022. Penelitian kualitatif rancangan deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Jumlah informan  yang dilakukan wawancara sebanyak 10 orang dan 1 diantaranya sebagai informan kunci. Berdasarkan hasil pada penelitian didapatkan dari penelitian ini adalah persepsi masyarakat terhadap adanya vaksinasi berupa persepsi manfaat, persepsi hambatan dan dorongan untuk bertindak. Tidak semua masyarakat menilai bahwa vaksin efektif dan bermanfaat, ada pula yang beranggapan bahwa vaksin hanya sebagai syarat perjalanan dan syarat menerima bantuan. Masyarakat yang menerima vaksin pun didasari atas anjuran pemerintah. Kata Kunci: Persepsi, Vaksinasi Covid-19, Masyarakat