Claim Missing Document
Check
Articles

A Proposal To Improve Depot Cikampek Social Performance Under Operational Cooperation (KSO) PT Pertamina Patra Niaga As an Effort in Achieving Sustainable Development Performance Satya, Healthias; Rudito, Bambang
The Indonesian Journal of Business Administration Vol 1, No 9 (2012)
Publisher : The Indonesian Journal of Business Administration

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertamina’s performance in fuel distribution has been judged incompetent in serving fuel stations. Fuel distribution performance degradation can be seen from the fuel stations complaints about the delivery delays, the inaccuracy number of fuel delivered, and poor quality of fuel delivered. There are several issues that cause this, one of them is Depot Cikampek social performance imbalance performance due to the low level of employees’ trust, sense of belonging, communication, and engagement as indicated by: fuel tanker fleets protest, boycott and fraudulent behavior, and others employees disorderly. Pertamina Patra Niaga as a holder of Pertamina’s depots Operational Cooperation/Kerja Sama Operasi (KSO) agreement has responsibility to the situation.In order to always meet national energy needs, Pertamina and the entire business line include Depot Cikampek required to achieve sustainable development. Using Good Corporate Governance (GCG) as a universal structures and processes for the direction and control of companies that moves towards sustainable development can be found the root causes that causes an imbalance in Depot Cikampek social performance due to the low level of employees’ trust, sense of belonging, communication, and engagement. Root causes analysis conducted through qualitative in-depth interviews with relevant parties by comparing the ideal condition with the actual condition in depot.Based on the analysis, the root cause of the problem found is lack of Good Corporate (GCG) principles implementation as indicated by many provisions of those principles that are not well implemented in Depot Cikampek. Good Corporate (GCG) principles that are not well implemented are the provisions in GCG principles: Transparency, Accountability, Responsibility, and Fairness. Based on the existing root causes, there are several proposed solutions that recommended improving Depot Cikampek social performance in order to achieve sustainable development. The proposed solutions are: generate Global Reporting Initiative (GRI) sustainability reporting that publicly reported; generate the stakeholder engagement; implement Knowledge management system; develop, embedded, and integrate human rights policies in Depot Cikampek business management; and finally establish the public affair management as part of organization structure. Those solution aims to increase employees’ engagement, sense of belonging, and level of trust to the depot management that can improve Depot Cikampek social performance. Keywords: Good Corporate Governance (GCG), Fuel Depot Cikampek, Pertamina Patra Niaga, social performance, sustainable development, company governance, sustainability reporting, Global Reporting Initiative (GRI).
DIFFERENCES IN LEUKOCYTE RATE BETWEEN ACUTE NONPERFORATED AND PERFORATED APPENDICITIS IN HOSPITALISED PATIENTS BANDAR LAMPUNG-INDONESIA Festy Ladyani; Nur Fitria Dewi
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.136 KB) | DOI: 10.33024/minh.v2i1.1058

Abstract

Background: Acute appendicitis is one of the most common acute abdominal pain. A late check up and diagnosis could bring harms which is turning into perforated appendicitis. Leukocyte count is a laboratory collation that is generous and quick to diagnose the acute apendicitis and perforated appendicitis, however there’s no certain limit of the leukocytes count to recognize whether it is acute apendicitis or perforated appendicitis.Purpose: This research was to find out the comparison of leucocyte count average between acute appendicitis and perforation appendicitis in Dr. H. Abdul Moeleok public hospital of Lampung province in 2014-2016.Methods: An analytic research with cross sectional approach. Population was 382 patients with appendicitis in Dr. Hi. Abdul Moeloek public hospital. Samples were taken using total sampling technique with 196 respondent samples for acute appendicitis and 196 respondent samples for perforation appendicitis. Data were analyzed by using univariate analysis with percentage and bivariate analysis with t-test.Results: the average of leucocyte count of acute appendicitis patients was 10,907 with minimum and maximum leucocyte count of 5,000 and 18,500 respectively. The average of leucocyte count of perforation appendicitis patients was 22,789 with minimum and maximum leucocyte count of 16,500 and 31,000 respectively. There were differences of leucocyte counts between acute appendicitis patients and perforation appendicitis patients with p-value < 0.05.Conclusion: there were significant differences of leucocyte count averages between acute appendicitis and perforation appendicitis.
HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN, DAN KADAR TRIGLISERIDA SERUM DENGAN KEJADIAN KARSINOMA KOLOREKTAL DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2016-2018 Indra Kumala; Eko Purnanto; Festy Ladyani Mustofa; Alex Leo Saputra
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.667 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2529

Abstract

Masalah kesehatan masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif dan keganasan. Insiden keganasan, khususnya karsinoma kolorektal cenderung meningkat. Penyebab pasti karsinoma kolorektal belum diketahui, namun ada faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini, diantaranya usia, jenis kelamin, dan kadar trigliserida. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, dan trigliserida serum dengan karsinoma kolorektal di RSUD Abdul Moeloek 2016-2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel seluruh pasien karsinoma kolorektal di RSUD Abdul Moeloek 2016-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang berjumlah 65 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil dari penelitian distribusi frekuensi kejadian karsinoma lebih banyak kejadian karsinoma positif (70,8%). Usia pasien karsinoma kolorektal paling banyak usia ≥50 tahun (52,3%). Jenis kelamin pasien karsinoma kolorektal paling banyak laki-laki (53,8%). Kadar trigliserida serum pasien karsinoma kolorektal paling banyak dengan kadar 55,4%. Hasil dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian karsinoma kolorektal (p-value= 0,060), terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian karsinoma kolorektal (p-value= 0,000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar trigliserida serum dengan kejadian karsinoma kolorektal (p-value= 0,027). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dan kadar trigliserida serum dengan kejadian karsinoma kolorektal namun tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian karsinoma kolorektal.
HUBUNGAN KEPATUHAN TRANSFUSI DARAH TERHADAP PERTUMBUHAN ANAK THALASSEMIA DI RUMAH SINGGAH THALASSEMIA BANDAR LAMPUNG Festy Ladyani Mustofa; Nia Triswanti; Prambudi Rukmono; Muhammad Furqan Satriadi
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.318 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i2.2510

Abstract

Penyakit Thalassemia di Indonesia  termasuk dalam kelompok negara yang berisiko tinggi. Berdasarkan data Yayasan Thalassemia Indonesia/Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia diketahui bahwa penyandang thalassemia di Indonesia mengalami peningkatan dari 4.896 penyandang di tahun 2012 menjadi 9.028 penyandang pada tahun 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan transfusi darah terhadap pertumbuhan anak dengan thalassemia di rumah singgah thalassemia Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi  dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah anak dengan thalassemia beta major yang berusia 5-10 tahun yang terdata di rumah singgah thalassemia Bandar Lampung berjumlah 55 responden. Hasil penelitian didapatkan 65.5% responden yang memiliki kepatuhan transfusi darah baik dan yang memiliki pertumbuhan baik sebanyak 76.4% responden. Hasil dari uji Spearman, didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan transfusi darah terhadap pertumbuhan anak dengan thalassemia (p = 0.019). Terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan kepatuhan transfusi darah terhadap pertumbuhan anak dengan thalassemia. Dengan nilai koefisian korelasi 0.316 bertanda positif yang artinya nilai kepatuhan transfusi darah tinggi maka nilai pertumbuhan anak thalassemia juga tinggi, demikian sebaliknya bila kepatuhan transfusi darah rendah maka nilai pertumbuhan anak thalassemia juga rendah.
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN URINALISIS PADA PENDERITA NEFROPATI DIABETIK DI RSUD ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Festy Ladyani Mustopa
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.45 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i3.2019

Abstract

Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristikhiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes sering disebut sebagaimother of diseases karena banyaknya komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Secara garis besar komplikasi dibagimenjadi dua, yaitu komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular.Tujuan Penelitian : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaanurinalsis pada penderita nefropati diabetik di RSUD Abdul Moeloek bandar lampung tahun 2015.Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dengan sampelberjumlah 195 orang. Penelitian dilakukan pada bulan April 2015.Hasil Penelitian : Mayoritas makroskopis urine penderita nefropati diabetika di RSUD Abdul Moeloek BandarLampung tahun 2015 Dari 60 penderita 19 penderita urine berwarna jernih dan 41 penderita berwarna keruh. 24 penderitamemiliki berat jenis normal dan 36 penderita berat jenis meningkat, 15 penderita berpH asam, 40 penderita berpH normaldan 5 berpH basa, serta 55 penderita bau urine normal dan 5 bau urine keton. sedangkan pada mikroskopis ditemukaneritrosit, silinder, kristal, glukosa dan protein. Hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya jamur dan protozoa serta dalamjumlah kecil ditemukan bakteri, keton, bilirubin, urobilinogen dan nitrit.Kesimpulan : Mayoritas makroskopis urine penderita nefropati diabetika di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampungtahun 2015 berwarna jernih dengan berat jenih meningkat ber pH normal serta memiliki bau normal sedangkan padamikroskopis ditemukan eritrosit, silinder, kristal, glukosa dan protein. Hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya jamurdan protozoa serta dalam jumlah kecil ditemukan bakteri, keton, bilirubin, urobilinogen dan nitrit.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN AKTVITAS FISIK DENGAN TINGKAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PANTI SOSIALTRESNA WERDHA NATAR 2019 Festy Ladyani Mustofa; Arti Febriyani; Toni Prasetia; Ine Ahyar Hasriza
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.018 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i2.2522

Abstract

Lanjut usia akan mengalami proses penuaan secara terus menerus dengan ditandai menurunnya daya tahan dan aktivitas fisik. Hasil Riskesdas 2013, penyakit terbanyak lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular antara lain hipertensi, Hipertensi pada usia lanjut mempunyai beberapa ciri khas, umunya disertai dengan faktor risiko yang lebih berat, sering disertai oleh berbagai penyakit lain yang bisa mempengaruhi penanganan hipertensi. Mengetahui hubungan antara karakteristik dan aktivitas fisik dengan tingkat hipertensi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Natar 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan menggunakan metode total sampling. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 40 orang. Pengambilan data dimulai pada bulan Oktober-November 2019. Menggunakan data primer berupa kuisioner IPAQ (International Physical Activity Quistionnairre). Data dievaluasi dengan menggunakan program komputer SPSS 20 for windows. Dari hasil penelitian terdapat hubungan antara karakteristik dan aktivitas fisik dengan tingkat hipertensi yaitu untuk usia (p=0,010), untuk jenis kelamin (p=0,011), untuk penyakit lain (p=0,011) dan untuk aktivitas fisik (p=0,007. Terdapat hubungan antara karakteristik dan aktivitas fisik dengan tingkat hipertensi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Natar 2019.
GAMBARAN TINGKAT PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK DIAN CIPTA CENDIKIA (DCC) GLOBAL SCHOOL KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Festy Ladyani Mustofa; Supriyati Supriyati; Jimbris Kristianto Mombilia
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 1 (2020): Volume 4 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.166 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i1.2460

Abstract

Stimulasi permainan untuk tumbuh kembang anak sejak dini sangat membantu, dengan pengetahuan orang tua yang baik, maka kebutuhan tumbuh kembang anak akan tercukupi. Berdasarkan laporan dari Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia cakupan pelayanan kesehatan balita dalam deteksi tumbuh kembang balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang anak di Indonesia sebanyak 45,7%. Tujuan untuk Mengetahui Gambaran Tingkat Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Pra-Sekolah yang Menggunakan Alat Permainan Edukatif di Taman Kanak-Kanak (DCC) Global School Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung. Penelitian deskriptif dengan pendekatan pengamatan data dan observasi. Jenis data yang diperoleh yaitu data primer dan sekunder. Cara pengumpulan data melalui pengamatan data  hasil rapor TK B dan hasil tes CPM serta observasi penggunaan APE yang hasilnya akan dikategorisasikan. Penelitian ini dilakukan selama bulan November 2019 . Pada penelitian ini sampel yang diambil meliputi seluruh siswa TK B di TK DCC Global Bandar Lampung yang berjumlah enam siswa yang diambil dengan teknik total sampling. Hasil menunjukkan bahwa APE biji-bijian untuk meronca, radio, boneka, dan balok terdapat enam siswa (100%) dapat menggunakan dengan baik. Diketahui perkembangan kognitif anak usia pra-sekolah dengan menggunakan tes CPM sehingga didapatkan hasil intelegensi setiap siswa. Dari hasil tes CPM menunjukan 5 siswa (83,3%) memiliki intelegensi diatas rata-rata (Kecerdasan Superior 1 siswa 16,6%, Kecerdasan diatas rata-rata 3 siswa 50%, Kecerdasan rata-rata 1 siswa (16,6%) sedangkan 1 siswa (16,6%) memiliki intelegensi kecerdasan lemah. Tingkat perkembangan kognitif pada anak usia pra-sekolah yang menggunakan alat permainan edukatif di Taman Kanak-Kanak Dian Cipta Cendekia (DCC) Global School Bandar Lampung Tahun 2019 baik, namun terdapat 1 siswa yang kurang dalam perkembangan kognitifnya.
HUBUNGAN FAKTOR DETERMINAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2018 Festy Ladyani Mustofa; Rakhmi Rafie; Bonita Megamelina
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 4 (2020): Volume 4 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.397 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i4.2555

Abstract

Demam tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit demam tifoid sangat erat kaitannya dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan rumah. Namun, terdapat faktor determinan lain yang memengaruhi seperti agen, host (usia, jenis kelamin, riwayat demam tifoid, pendidikan), dan lingkungan. Mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada pasien rawat inap di rumah sakit pertamina bintang amin bandar lampung tahun 2018. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain studi kasus potong silang. Teknik pengambilan sample berupa simple random sampling. Instrument penelitian berupa rekam medik. Data dianalilis dengan uj Chi-square. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p=0.025, OR= 2.49), jenis kelamin (p=0.026, OR=2.29), pendidikan (p=0.020, OR=2.28) dan riwayat demam tifoid sebelumnya (p=0.028, OR=3.59). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan riwayat demam tifoid sebelumnya dengan kejadian demam tifoid dengan p-value 0.05. Faktor yang paling mempengaruhi yaitu riwayat demam tifoid.
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU PASCAMELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BABY BLUES SYNDROME DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WILAYAH KECAMATAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Fonda Octarianingsih; Festy Ladyani Mustofa; Woro Pramesti; Nadya Putri Amany
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.928 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2553

Abstract

Pada wanita peristiwa hamil dan melahirkan sudah dianggap wajar terjadi di kehidupannya.Namun perubahan pada saat melahirkan tidak dapat dilalui oleh sebagian besar wanita sehingga wanita tidak bisa beradaptasi dengan kondisinya.Salah satu perubahan yang dirasakan setiap wanita pascamelahirkan adalah perubahan emosional. Gangguan emosional akan terjadi tidak menentu, setidaknya ibu merasakan dua emosi yaitu emosi positif (suka cita dan kepuasan) dan emosi negatif (ketakutan dan kecemasan) apabila ibu tidak beradaptasi dengan kondisinya, ibu bisa mengalami baby blues syndrome. Baby blues syndrome merupakan salah satu bentuk gangguan perasaan ibu karena tidak bisa beradaptasi dengan bayinya. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data primer untuk mengetahui distribusi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome. Sampel penelitian ini sebanyak 77 ibu pascamelahirkan yang diambil dengan teknik total sampling yang bertempat di Praktik Mandiri Bidan Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung.Analisis data menggunakan uji statistika analisis univariat distribusi frekuensi SPSS 20.Hasil dari penelitian ini didapatkan sebanyak 54 ibu pascamelahirkan (70,1%) tidak mengalami kejadian baby blues syndrome dan sebanyak 23 ibu pascamelahirkan (29,9%) dengan kejadian baby blues syndrome.Didapatkan distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019.
HUBUNGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN ANGKA KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS KECAMATAN PADEMANGAN JAKARTA UTARA TAHUN 2010-2014 Yesi Nurmalasari; Festy Ladyani Mustofa1
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.548 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i4.1935

Abstract

Latar Belakang : Primigravida adalah ibu yang mengalami kehamilan untuk pertama kali. Pada ibu hamil,pemeriksaan kehamilan salah satu usaha untuk menjaga kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kaliselama kehamilan, hal ini dapat mengidentifikasi ibu dengan risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR adalah bayi barulahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. RISKESDAS menunjukkan kejadian BBLR diProvinsi DKI Jakarta dari tahun 2010 sampai 2013 mengalami peningkatan 0,7%.Tujuan : Mengetahui hubungan keteraturan pemeriksaan kehamilan pada ibu primigravida dengan angka kejadianBBLR di Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara Tahun 2010-2014.Metode : Desain penelitian analitik retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian ini sebanyak97 sampel sesuai kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakandata sekunder, tempat di Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara tahun 2010-2014. Analisis data menggunakananalisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square.Hasil : Hasil penelitian didapatkan ibu primigravida yang tidak teratur memeriksakan kehamilannya dan melahirkanBBLR sebanyak 32 (71,1%) serta yang melahirkan BBLN sebanyak 13 (28,9%), sedangkan ibu primigravida yang teraturmemeriksakan kehamilannya dan BBLR sebanyak 14 (26,9%) serta yang melahirkan BBLN sebanyak 38 (73,1%). Pada ujichi-square didapatkan p-value = 0,001, OR = 6,681 dan CI = 2,745-16,260Kesimpulan : Adanya hubungan yang bermakna antara keteraturan pemeriksaan kehamilan pada ibu primigravidadengan angka kejadian BBLR dengan p-value = 0,001. Ibu primigravida yang tidak teratur memeriksakan kehamilannyaberisiko melahirkan BBLR 6,681 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu primigravida yang teratur memeriksakankehamilannya.
Co-Authors Abdul Hafiz Azhari Abdurrohman Izzudin Aditya Aditya Ajeng Larasati Ajeng Larasati Akhmad Kheru Alex Leo Saputra Alif Rizky Hafizhdillah Arti Febriyani Arti Febriyani Arti Febriyani Hutasuhut Arti Febriyani Hutasuhut Astri Pinilih Aswan Jhonet Aziza Bambang Kurniawan Bambang Rudito Bonita Megamelina Dellylah Nurmawati Devi Nilam Laila Safitri Dianing Ayu Yustika Ratu Dwi Robbiardy Eksa Dwi Sebtelia Ega Eryzkia Eko Purnanto Elhi Andi Paranggai Febriani Putri, Devita Femina Susanti Fidati Hanifa Firhat Esfandiari Firhat Esfandiari Fitra Editama Fonda Octarianingsih Fonda Octarianingsih Fonda Octarianingsih Shariff Gayatri Putri Kinasih Ghina Salsabilla Hasbie, Neno Fitriyani Hermawan, Dessy Hernowo Anggoro Wasono Hetti Rusmini Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Hifta Faradilla Ica Berliana Ika Artini Indra Kumala Ine Ahyar Hasriza Ismalia Husna Ismalia Husna Jane Elvina Jimbris Kristianto Mombilia Jordy Oktobiannobel Khairunisa Firdani Leona Ferdha Fitrihanny Maria Ulfa, Ade Miqdad Muhammad Mohamad Rheza Firmansyah Zamzami Muhammad Dwi Roynaldo Muhammad Farid Wajdi Muhammad Furqan Satriadi Muhammad Rifky Illahi Muhammad Syobri Muslim Kasim Mutia Hoirunnisah Nabella Putri Munggaran Nabila Aurelia Hidayat Nabilah Tarisa Nada Irmilia Sari Nadya Putri Amany Nahlah Fathin Nabilah Nengah Budiarta Neno Fitriyani Ni Ketut Novita Yani Ni Putu Sudiadnyani Nia Trisnawati Nia Triswanti Nia Triswanti Nina Herlina Novita Putri Nur Fitria Dewi nurmalasari, yesi Octa Reni Setiawati Prambudi Rukmono Rakhmi Rafie Rakhmi Rafie Ratna Purwaningrum Ratna Purwaningrum Renaldy Firdaus Resti Arania Reychan Gustiawan Putra Rima Nurbaiti Rina Kriswiastiny Rina Kriswiastiny Rina Kriswiastiny Rina Kriswiastiny Rina Kriswiastiny Rina Kriswiastiny Rina Kriswiastiny Rita Agustina Rubby Sacieferra Saniyyah Army Gariana Sari Rahmada Mulyani Siti Sarah Langki Sri Maria Puji Lestari Sulesa Sulesa Supriyati Supriyati Syuhada Syuhada Tiara Dwi Mulyani Toni Prasetia Toni Prasetia Toni Prasetia Tria Yune Vera Yulyani Woro Pramesti Woro Pramesti Woro Pramesti Wulandari Wulandari Yessy Nurmalasari Yulyani, Vera Zeni Reviza Safta Firlanda Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian