Abstract. Midwives are professional health workers who apply a shift work system. The application of a shift work schedule can affect the quality of the midwife's sleep. This is important because poor sleep quality can affect the work performance, health, and safety of midwives, as well as patient safety. This study aims to describe the quality of sleep in midwives who work shifts at RSUD dr. Slamet Garut in 2021. The research method used is descriptive research. Data collection starts from July to September 2021. The instrument in this study is the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The number of samples in this study using a total sample technique of 45 people. The results showed that 88.9% of midwives had poor sleep quality and 11.1% had good sleep quality. A total of 27 people (87.1%) midwives in Verlos Kamer (VK) had poor sleep quality and 8 people (12.9%) had good sleep quality, 21 midwives in the Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) (95.5%) midwives had poor sleep quality and 1 person (4.5%) had good sleep quality, while in the treatment room all 4 midwives (100%) had poor sleep quality. Poor sleep quality can be influenced by other factors, such as age, years of service, marital status, workspace, body mass index, and physical activity. Abstrak. Bidan merupakan tenaga kesehatan profesional yang menerapkan sistem kerja gilir. Penerapan jadwal kerja gilir dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur bidan. Hal ini patut diperhatikan karena kualitas tidur buruk dapat memengaruhi kinerja kerja, kesehatan, dan keselamatan kerja bidan, serta keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada bidan yang bekerja gilir di RSUD dr. Slamet Garut pada tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif. Pengumpulan data dimulai dari Juli hingga September 2021. Instrumen pada penelitian ini yakni kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampel sebanyak 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 88,9% bidan memiliki kualitas tidur buruk dan 11,1% memiliki kualitas tidur baik. Sebanyak 27 orang (87,1%) bidan di Verlos Kamer (VK) memiliki kualitas tidur buruk dan 8 orang (12,9%) bidan memiliki kualitas tidur baik, bidan di ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) sebanyak 21 orang (95,5%) bidan memiliki kualitas tidur buruk dan 1 orang (4,5%) bidan memiliki kualitas tidur baik, sedangkan di ruang perawatan seluruh bidan sebanyak 4 orang (100%) memiliki kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia, masa kerja, status pernikahan, ruang kerja, indeks massa tubuh, dan aktivitas fisik.